Menceritakan tentang perjalanan hidup dua orang gadis muda, memiliki wajah yang sama-sama cantik tetapi memiliki jalan kehidupan yang jauh berbeda
Seorang gadis bernama Nindita Widianto dengan segudang permasalahan yang hadir di hidupnya, dia memilih untuk menjatuhkan tubuhnya ke dalam sebuah jurang dari pada dia harus menyerahkan tubuhnya sebagai alat untuk pelunasan bagi hutang sang ayah
Di waktu yang bersamaan Angelina Maharani sedang mengalami sebuah kecelakaan mobil dengan cukup hebat
Sebuah keajaiban pun terjadi kepada kedua gadis tersebut, mereka sama-sama bisa selamat dari kejadian naas yang sedang menimpa mereka
Tetapi sesuatu yang aneh terjadi karena jiwa mereka tidak terbangun di dalam tubuh mereka masing-masing
Kisah pun akan di mulai di mana salah satu dari mereka terbangun lebih dulu, bagaimana merasa akan menjalani kehidupan mereka?
Rahasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triana mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suasana Yang Mencekam
Semua orang yang berada di dalam mobil tersebut merasa sedikit terkejut akan hal tersebut, orang yang berada di sebelah kanan Dita pun langsung bergerak dan berusaha untuk melumpuhkan Dita
Dita pun memberikan semua perlawanan sebisa mungkin kepada orang tersebut, tak butuh waktu yang lama orang tersebut sudah mengerang karena kesakitan. Dita sebenarnya juga merasa sedikit bingung karena orang tersebut seperti menahan sedikit kekuatan yang dia miliki, tetapi dia memilih untuk mengabaikan itu semua dan hanya ingin melepaskan diri dari orang-orang tersebut
Berada di dalam ruangan yang cukup sempit dan keadaan yang jauh berbeda dengan sebelumnya membuat Dita bisa memberikan perlawanan sebaik mungkin, bahkan Dita benar-benar merasakan bahwa dia sedang mendapatkan sebuah kesempatan yang bagus pada saat itu
"Kenapa bengong aja?!! cepat bantu mereka!!" teriak sang pengemudi mobil yang juga pemimpin rombongan tersebut
Orang yang berada di samping sang supir pun berusaha untuk memberikan bantuan terhadap teman-temannya yang berada di bangku belakang, melalui celah yang berada di tengah bangku orang tersebut mencoba untuk menghentikan ulah Dita pada saat itu. Tetapi orang tersebut harus merasakan hal yang sama dengan kedua orang temannya
"Kalian semua benar-benar bodoh dan ga berguna!!" hardik orang yang berperan menjadi sang pemimpin
Orang tersebut benar-benar merasa jengkel dengan kebodohan para anak buahnya, karena merasa marah dia pun tidak bisa berpikir dengan jernih. Tanpa berpikir panjang dia langsung mengehentikan mobil tersebut dan turun dari dalam mobil untuk melumpuhkan Dita
"Ini kesempatan emas, ini saat yang tepat untuk aku melarikan diri." batin Dita sambil tersenyum tipis
Dengan semua kekuatan yang Dita miliki dia menghajar orang yang berada di sampingnya kirinya dan menendang tubuh orang tersebut dengan sangat kuat, saat orang tersebut jatuh dari mobil secepat mungkin Dita langsung keluar dari dalam mobil tersebut dan melarikan diri
Semua orang yang masih berada di dalam mobil tersebut ikut turun dari dalam mobil, bahkan rombongan yang berada di dalam mobil lainnya pun sudah ikut bergabung bersama mereka
Dita terus berlari ke sekuat tenaga, dia mengabaikan orang-orang yang berusaha untuk mengejarnya sambil terus meneriakkan namanya dan meminta dia untuk berhenti
Tetapi sesuatu yang aneh sedikit terjadi pada saat itu karena tiba-tiba saja Dita seperti mengingat bayangan dirinya saat masih kecil dan berada di posisi yang sama
"Itu seperti saat aku masih kecil? tapi kapan aku mengalami hal itu?" batin Dita
Untuk saat itu Dita mengabaikan ingatan masa kecilnya dan terus berlari tanpa arah, dia hanya bisa melakukan hal tersebut pada saat itu karena dia merasa yakin bahwa kejadian di rumahnya akan terulang kembali bila dia tidak bisa meloloskan diri dari kejaran mereka
"Aku akan melakukan apapun agar bisa meloloskan diri dari kalian!! aku ga sudi bila tubuh aku harus di jamah dengan bebas oleh laki-laki bajingan seperti bos kalian!!" batin Dita
Sebagai seorang manusia Dita hanya bisa berusaha dengan sekuat tenaga, tetapi tidak ada satupun manusia yang bisa mengetahui hasil akhir yang akan dia dapatkan. Saat itu nasib baik tidak ingin berpihak kepada Dita karena dengan berat hati dia harus menghentikan langkah kakinya
"Apa saat ini adalah akhir dari perjuangan aku?" batin Dita sambil tersenyum getir
Dita hanya bisa terdiam di tempat yang sama karena kini di hadapannya sudah ada sebuah jurang yang terlihat cukup curam, sedangan dia tak bisa lagi kembali karena orang-orang yang sedang mengejar dirinya sudah mulai terlihat
Tak butuh waktu yang lama semua orang-orang tersebut sudah berada tepat di hadapan Dita dengan jarak yang tidak terlalu jauh, mereka pun tersenyum tipis karena melihat Dita sudah dalam keadaan terpojok
"Kenapa kamu berhenti? apa seseorang yang hebat seperti kamu mudah untuk merasa lelah? atau jangan-jangan kamu takut akan ketinggian?" tanya sang pemimpin
Pada saat itu Dita hanya terdiam dan mencoba untuk memeriksa ketinggian jurang yang berada di belakangnya, tetapi sejauh apapun Dita memandang dia tidak bisa menentukan ketinggian jurang tersebut karena hanya terlihat gelap di bawah sana
"Aku sendiri ga yakin apa aku akan selamat kalau aku memilih untuk melompat? tapi aku juga ga yakin bisa mengalahkan mereka semua, apa ini saatnya aku mewujudkan kata-kata aku sama ayah?" batin Dita sambil tersenyum getir
Sang pemimpin dari orang-orang tersebut menyadari bahwa saat itu Dita sedang merasa sedikit bimbang, secara perlahan dia pun mulai melangkahkan kakinya maju ke arah Dita. Tapi itu semua tidak berlangsung lama karena Dita langsung menyadari hal tersebut
"Jangan mendekat!! kalau ada salah satu dari kalian berusaha mendekat maka aku ga akan ragu untuk melompat!!" teriak Dita
Entah mengapa sang pemimpin dari orang-orang tersebut langsung terdiam membeku, saat itu dia menjadi sedikit ragu karena dia merasa Dita mengatakan hal tersebut dengan bersungguh-sungguh. Tetapi tiba-tiba saja orang-orang yang lainnya tertawa dengan lepas
"Apa kamu yakin kamu lebih memilih untuk melompat dari pada kamu ikut dengan kami? apa kamu berencana untuk mati dengan mudah?" tanya salah satu dari mereka
Dita hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang sama, saat itu dia benar-benar merasa ragu untuk mengambil sebuah keputusan. Hati kecilnya masih memikirkan keadaan sang ayah yang entah berada di mana pada saat itu
"Berhenti untuk berbuat onar dan ikut dengan kami secara patuh, saya yakin kamu ga akan menyesal dengan melakukan hal tersebut." ucap orang tersebut
Dita yang sempat merasa ragu karena memikirkan keadaan sang ayah pun menjadi semakin yakin setelah mendengarkan kata-kata dari orang tersebut
"Dengan aku melakukan hal itu sama saja aku memilih untuk menjadi perempuan murahan yang akan memberikan tubuhnya secara suka rela!! maaf karena aku akan mengambil keputusan yang akan membuat kalian semua merasa kecewa!!" batin Dita sambil tersenyum penuh arti
Melihat senyuman Dita saat itu membuat semua orang yang berada di tempat itu langsung menghilangkan senyuman dari bibirnya mereka, bahkan sang pemimpin rombongan tersebut langsung menatap ke arah Dita dengan lekat
"Kenapa aku merasa kalau anak ini akan melakukan sesuatu yang gila?!! biasanya insting aku ga pernah salah, apa dia benar-benar akan melompat?" batin sang pemimpin
"Saya peringatkan kamu untuk tidak berbuat yang aneh-aneh!!" ucap sang pemimpin penuh penekanan
"Ga ada satupun orang di dunia ini yang berhak untuk menentukan jalan hidup orang lain, karena ini hidup saya maka saya yang akan membuat keputusan akhirnya." batin Dita sambil tersenyum penuh arti
Suasana yang mencekam dan dingin terjadi di sekeliling mereka semua karena senyuman yang Dita berikan pada saat itu