Demi sesuap nasi Wahyu memaksa putrinya untuk menikahi pria paruh baya yang hartanya ada dimana-mana.
Kenisha si gadis cantik nan anggun tak bisa menolak, meski ia tak ada cinta, namun masalah perut dan tempat tinggal yang layaknya jauh lebih penting dari pada perasannya.
“Asal kau bisa merubah rumah gubuk kandang ayam ku menjadi beton, dan memastikan keluarga ku kenyang, aku akan mengabdikan seluruh hidup ku pada mu, tuan.” ucap Kenisha seraya meneteskan air matanya.
“Ku penuhi persyatan mu, babe.” sahut David si pria kaya bergelimang harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reski Muchu Kissky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bingung
Apa aku sendiri sudah siap menjadi seorang ibu? batin Kenisha.
Kenisha yang diam seribu bahasa membuat David mengerti.
Ia pun mulai menghujani bibir manis istrinya, Kenisha dengan ciuman panasnya.
Kenisha yang belum berpengalaman hanya bisa pasrah menerima setiap sapuan ganas pengecap suaminya di rongga mulutnya.
David yang tak ingin banyak basa-basi langsung membuka satu persatu busana yang Kenisha kenalan.
Tubuh Kenisha yang indah bagai gitar spanyol membuat jantung David hampir meledak.
Yang atas super besar, yang bawah luar biasa tebal, batin David.
David yang terbawa suasana dan mendapat akses masuk secara bebas pun tanpa ragu mencium setiap inci bagian tubuh istrinya.
Kenisha yang baru merasakan sensasi sentuhan surga dunia untuk pertama kali tak dapat menahan tubuhnya yang bergetar serta mulut manisnya yang bersenandung nikmat.
David yang mendengar suara jeritan manja istrinya menjadi semakin tertantang untuk mengeksekusi terowongan rahasia yang disukai kaum Adam.
“Apa kau sudah siap?” tanya David.
Kenisha yang ada di bagian bawah hanya dapat mengganggukan kepalanya.
Lalu David melebarkan kedua paha istrinya kemudian ia mengarahkan tongkat saktinya secara perlahan ke dalam ruang privasi Kenisha.
“Sa-sakit, pelan-pelan mas.” pinta Kenisha seraya mengatur napasnya yang tak beraturan.
“Aku tahu.” ucap David seraya menekan maju.
“A! Sakit!” rasa perih yang begitu mengiris membuat Kenisha menahan tangis.
“Tenang saja, sakitnya nanti hanya sebentar.” David yang ingin memecahkan rangkaian selaput Kenisha pun memberi ciuman pekat agar istrinya tidak terlalu tegang.
“Tahan!”
Blush!!
“A.... akh!” Kenisha berteriak kencang saat milik suaminya menyatu sepenuhnya dengannya.
“Hiks... sakit!” isak tangis Kenisha semakin menambah kesan romantis di hati David.
Baru kali ini aku merasakan darah perawan, batin David.
David yang ingin meneruskan permainan langsung menghentakkan kembali tongkat saktinya.
***
Ruby yang ada di kamarnya merasa merindukan David.
Ia pun kontak David tanpa ragu karena ia tahu kalau sang mantan masih mencintainya.
“Aku harus mengganggu malam pertama mereka.” Ruby pun memanggil nomor David.
Namun David yang belum mencapai puncak tak menghiraukan panggilan telepon dari Ruby.
“Dia tidak mengangkat, hum! Pasti dia sedang asik mencicipi perempuan itu.
Ruby pun menjadi khawatir kalau penyatuan Kenisha dan David menghasilkan kehidupan baru.
Ia yang patah hati hanya dapat meratapi nasibnya yang malang.
“David, Jangan tinggalkan aku,” gumam Ruby.
***
3 jam kemudian tepatnya di pukul 06.00 pagi, David dan Kenisha terbaring lemas di atas ranjang dengan penuh keringat.
“Apa kau bisa berdiri?” tanya David.
“Tentu saja mas, apa aku akan mandi sekarang?” tanya Kenisha.
“Tentu saja, karena jam 07.00 kita akan sarapan,” ucap David.
“Baiklah.” Kenisha pun bangkit dari ranjang.
Kemudian ia berjalan dengan langkah berjinjit menuju kamar mandi.
David yang kasihan pun turun ranjang untuk menyusul istrinya.
“Hei!” ucap David Soraya menggendong istrinya ala bridal style.
“Ada apa mas?” tanya Kenisha yang terkejut akan tindakan suaminya.
“Kalau sulit berjalan harusnya beri tahu aku,” ucap David.
“Tapi aku bisa sendiri mas.” Kenisha merasa canggung bila di gendong dalam keadaan tak polos tanpa sehelai benang pun melilit tubuh.
“Lain kali kalau butuh bantuan katakan saja.” berkat malam pertama yang memuaskan David menjadi sedikit tertarik pada Kenisha.
“Iya mas.” Kenisha tersenyum canggung pada suaminya.
***
Keluarga Wahyu yang baru sampai ke rumah buru-buru turun dari dalam mobil.
mereka pun tercengang saat melihat rumah gubuk mereka telah berubah menjadi rumah berlantai 2.
Baik Lilis maupun Wahyu bahkan Rohima dan Andri melihat satu sama lain.
“Terimakasih banyak atas tumpangannya pak.” Ucup Wahyu pada sang supir yang telah mengantar mereka ke tujuan.
“Iya pak.” lalu sang supir keluar dari dalam mobil dan menurunkan koper milik keluarga Wahyu.
“Ini pak.” sang supir memberikan tas koper berukuran 50 senti meter pada Wahyu.
“Ini apa pak?” tanya Wahyu dengan penasaran penuh.
“Itu pemberian dari tuan David setelah di dalam rumah,” ucap sang supir.
“Baik tuan, tapi... sejak kapan rumah kami di bangun pak?” Wahyu sangat penasaran dengan jawaban sang sopir.
“Setelah tuan sampai ke rumah tuan besar,” ucap sang supir.
“Benarkah?” Wahyu menjadi sesak napas mendengar pernyataan sang supir.
“Apa ada lagi yang ingin bapak tanyakan pada saya? Kalau tidak saya ingin langsung pulang,” ucap sang supir.
“Tidak, sudah cukup pak.” jawab Lilis yang ingin segera masuk ke rumah.
“Baik, kalau begitu saya permisi dulu pak, bu adik-adik.” kemudian sopir masuk kembali ke dalam mobil yang meluncur membelah jalanan yang sepi akan kendaraan.
“Mas, ayo cepat kita lihat mayat Leo!” ujar Lilis.
“Ayo! Rohima, Andri kalian masuk duluan ke dalam rumah, ibu dan ayah akan memeriksa jasad Leo, kalau kalian bisa tolong bantu untuk memasukkan koper-koper kita ke rumah,” pinta Wahyu.
“Iya ayah,” sahut Rohima.
Setelah itu Lilis dan Wahyu beranjak ke tumpukan ilalang yang ada di belakang rumah.
“Mas!” mata Lilis membulat sempurna karena rumput apapun sudah tidak ada lagi di belakang rumah mereka.
Sebuah telah bersih dan di tumbuhi dengan buah-buah cangkok seperti mangga lengkeng dan juga jambu.
“Bagaimana ini? Berarti mereka sudah melihat mayat Leo, mas!” air mata ketakutan Lilis mengalir dengan deras.
“Entahlah, kalau yang kau katakan benar kenapa tuan tidak mengatakan apapun pada kita? Pasti hatinya bertanya-tanya kenapa ada mayat di belakang rumah kita, kalau para pembangun itu yang menemukan para warga pasti sudah mendemo kita!” hati Wahyu menjadi tak tenang.
Ia juga menyesal karena meninggalkankan mayat Leo.
“Aku takut mas, jangan-jangan ada orang yang sengaja untuk menyembunyikannya, dia menunggu sampai kita pulang.” Lilis mengatakan apa yang ia pikirkan.
“Atau mungkin ular-ular itu telah memakan Leo, kalau ada orang yang ingin memeras kita pasti sudah cepat dia lakukan.” Wahyu mulai merasa pusing karena ia belum menemukan jawaban yang masuk akal.
“Ya Tuhan! Anak kurang ajar itu benar-benar sialan, pada hal sebelumnya kehidupan kita tenang, tapi entah kenapa dia malah mengusik! Aku kesal mas, hiks!” Lilis pun menyesal karena tak melarang putrinya menjalin hubungan asmara dengan Leo di masa lalu.
“Ayo kita cari mayatnya.” Wahyu yang penasaran berencana untuk menyisir area sekitar rumah mereka.
“Ayo mas!” Lilis pun menemani suaminya dalam pencarian Leo.
Sedang Rohima dan Andri yang ada di dalam rumah kedatangan tamu yang tak di kenal.
“Apa ayah dan ibu kalian ada di rumah?” tanya orang tak di kenal tersebut.
“Ada, tapi mereka sedang ada di belakang rumah,” jawab Andri.
“Oh." orang tak di kenal itu menganggukkan kepala dengan penuh makna.
***
David yang ada di kamar mandi menggosok punggung istrinya yang duduk di atas toilet sit.
“Apa rahasia mu?” David yang bertanya tiba-tiba membuatkan Kenisha.
Apa mungkin dia tahu soal mayat Leo? batin Kenisha.
“Tidak ada,” jawab Kenisha.
“Jadi, tubuh indah mu terbentuk begitu saja? Bukankah biasanya untuk mendapatkan tubuh indah dan berat badan profesional harus olahraga ekstra?” ucap David.
Jadi dia membahas tubuh ku? Ku pikir tadi Leo, batin Kenisha..
“Oh, itu karena aku banyak gerakan, mas tahukan profesi ku adalah petani, aku juga sering angkat berat mungkin karena itu tubuh kucing terbentuk,” ucap Kenisha.
”Oh ya?” David yang membilas tubuh Kenisha dengan shower tanpa dengan melihat serambi lapit istrinya.
“Hei,” ucap David.
“Iya mas?” sahut Kenisha seraya mendongak.
Kemudian David membantu Kenisha untuk berdiri.
“Ayo main lagi." David yang candu mengulangi kembali aktivitas bercinta mereka.
Kenisha yang ingin menolak ragu untuk mengatakannya karena ia takut David marah padanya.
Alhasil Keduanya pun beradu dalam cinta hingga 1 jam lamanya.
Setelah selesai Keduanya pun keluar kamar mandi.
David yang ingin memakai baju melihat handphonenya yang terus berdering.
“Siapa sih, dari tadi malam mengganggu terus!” saat David mengambil handphonenya ia pun terkejut karena itu panggilan dari Ruby.
“Untuk apa dia menelepon ku?” gumam David.
anywhere, keep it that
Ditunggu feedback-nya
Kadang juga ada nama Virgo n Lyra.
Mereka sp y?