Walau sudah menyandang status sebagai istri selama satu tahun, wanita yang bernama lengkap Arina Mafaza ternyata masih perawan. Entah alasan apa sehingga sang suami tidak menyentuhnya.
Dan malam itu Arina harus menerima kenyataan pahit, ia di jebak oleh suami nya sendiri sehingga ia tidur dengan pria yang tidak ia kenal. Hidup Arina benar-benar hancur apalagi saat suaminya justru menuduh dirinya selingkuh.
Namun tidak ada seorang pun tau kalau pria yang bersama Arina malam itu ternyata seorang Milliader.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah R Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDM-Bab 25
Melihat kepergian Arga, membuat kemarahan Arina meronta-ronta. Wanita itu lantas berdiri dari duduknya dan mengejar Arga, Namun sayangnya pria yang baru saja mengancamnya sudah pergi.
Dengan cepat Arina memasuki mobil, ia harus mengejar Arga dan mendapatkan Ghazi kembali. Tidak mungkin Arina begitu saja merelakan Ghazi bersama Arga.
"Mas Ayo ikuti mereka !" ucap Bunga saat melihat mobil Arina sudah menjauh..
Pandu menganggukkan kepalanya, keduanya pun memasuki mobil dan mengikuti mobil Arga dan Arina.
Beberapa saat kemudian mobil Arga berhenti di perusahaan tempat Arina bekerja. Tanpa memikirkan apa-apa lagi, Arina langsung turun dan mengejar Arga yang akan memasuki perusahaan.
"Katakan dimana Zi ! kamu tidak berhak memisahkan aku dengan nya !" teriak Arina membuat semua orang menatap ke arah mereka.
Arga terdiam beberapa saat, ia menatap wajah cantik Arina.
"Izinkan nona Arina bersama anak nya kak !" sahut Danis yang merasa kasihan dengan Arina.
Mendengar ucapan Danis, Arga mengeluarkan ponsel nya lalu segera menghubungi Rafan.
"Bawa Zi sekarang !" pinta Arga kemudian menutup sambungan telepon secara sepihak.
"Hari ini aku izinkan Zi bersamamu" kata Arga sambil menatap Arina dengan pandangan menjijikan.
Tidak berapa lama terdengar suara Ghazi yang memanggil Arina, wanita itu berjongkok dan memeluk Ghazi sangat erat. ia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau ia tidak bertemu lagi dengan Ghazi.
"Pandu aku tidak ingin ada keributan lagi ! jadi bawa temanmu ini pergi sebelum aku memerintahkan scurity untuk membuangnya ke tempat sampah !" pinta Arga
Pandu menarik napas panjang, ia pun berjalan mendekati Arina.
"Ayo Rin !" ajak nya kemudian.
Arina melepaskan pelukannya, ia berdiri dan berbalik menatap Arga. "Ingat, aku tidak akan semudah itu memberikan Ghazi padamu" ucapnya dengan tegas, lalu pergi sambil menggendong Ghazi.
"Masuk ke mobilku Rin ! kamu jangan menyetir dalam keadaan seperti ini" pinta Pandu
"Tapi, bagaimana dengan mobilku ?"
"Nanti aku yang akan mengurusnya"
Arina menurut, ia juga sedang tidak ingin membawa kendaraan beroda empat itu. Pikirannya sedang kacau dan rasa takut yang sangat besar.
Sepanjang perjalanan, Arina memeluk Ghazi dengan erat. Air matanya masih menetes semakin deras.
"Mommy, kenapa Mommy menangis ?, apa ada yang menyakiti Mom ?" tanya Ghazi dengan polosnya.
"Mommy sedih karena semalam Ghazi meninggalkan Mommy" Arina melepaskan pelukannya lalu menatap wajah putra semata wayangnya itu.
"Katakan pada Mommy nak !, apa Zi tidak suka bersama Mommy ? sehingga Zi meninggalkan Mommy sepanjang malam ?"
Arina menyeka air matanya, ia semakin dalam menatap Ghazi.
Ghazi terdiam, dia mendengarkan apa yang Arina katakan. Kemudian tak berapa lama Ghazi menjawab "Maaf" ucap nya dengan nada pelan.
"Zi tidak tau apa-apa Rin ? jadi jangan bertanya macam-macam padanya !" ucap Bunga yang duduk di kursi depan.
Namun Arina tak menjawab ucapan Bunga, hingga tiba di rumah, Arina langsung turun tanpa mengatakan apapun pada Pandu dan Bunga.
Sepasang kekasih itu saling pandang saat melihat Arina pergi tanpa mengucapkan satu katapun. Bunga mengerti mungkin sahabatnya itu kecewa pada dirinya.
"Terima kasih telah menemukan Zi, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika Zi tidak di temukan" ucap Bunga pada Pandu, kemaren ia sangat ketakutan saat Ghazi menghilang.
"Sama-sama" balas Pandu, ia sendiri pun takut jika Arina membencinya kalau Ghazi benar-benar tidak di temukan.
*
*
*
Sejak kepergian Arina tadi, Arga hanya terdiam. Ia tidak bisa membayangkan kalau wanita itu berani menampar wajahnya di hadapan orang lain.
Arga tau kesalahan terbesarnya malam itu, namun ia sendiri pun tidak tau kenapa malam itu ia bisa bersama Arina. Yang ia ingat malam itu ia sedang berkelahi dengan beberapa pria.
Tapi Arina justru menyalahkan dirinya secara sepihak, apalagi wanita itu sampai menamparnya sebanyak dua kali.
"Aku akan membuat kamu memohon karena sudah berani melakukan itu padaku, waktu mu tidak banyak hanya 24 jam terhitung dari sekarang" gumam Arga.
Di lobi perusahaan seorang wanita berjalan dengan langka yang anggun, dia mengenakan blus desainer dengan celana cokelat. Berjalan dengan pelan mendekati meja resepsionis.
"Aku mau keruangan Arga, tolong tunjukan dimana !" ucapnya kemudian.
Arina hanya kasih harapan palsu...
❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
❤❤❤❤😍😍😍😘😙😗😗😚
😀😀😀❤❤❤❤
Ariana malu...
❤❤❤❤😍😍😍