Terpaksa Menikahi CEO Duda

Selesai makan malam Elena mengajak Shaka dan anak-anaknya untuk berkumpul di ruang keluarga.

Hal ini merupakan hal yang baru untuk mereka. Pak Mul sebagai asisten rumah tangga juga merasa kaget dengan Elena.

Elena bisa membuat hal yang baru di rumah ini tanpa ada yang menolak. Terutama tuan Shaka yang tidak pernah menolak apa yang di ucapkan Nona Elena.

Pak Mul merasa senang, Elena benar-benar akan membawa perubahan dalam keluarga tuannya.

Di ruang keluarga Elena mencoba untuk memulai pembicaraan.

''Mulai hari ini, setelah makan malam kita semua akan belajar dan bermain di ruangan ini.''

''Jadi mas, kalau bisa setiap hari usahain pulang kantor nya jangan kemalaman, kasian anak-anak gak sempat bermain dengan ayahnya.'' ucap Elena.

''Hmm..'' Shaka masih dengan muka datarnya.

Manse sibuk dengan mainannya , begitu juga dengan Hana. Berbeda dengan Evan yang hanya diam membaca buku di tangannya.

''Mas, kamu harus lebih perhatian pada anak-anak, terutama Evan. Dia sudah remaja jadi kamu harus lebih banyak memperhatikannya.'' ucap Elena pelan sambil meminta Shaka untuk memulai pembicaraan dengan Evan.

''Evan. bagaimana sekolahmu.?'' tanya Shaka.

''Semuanya lancar ayah.'' Jawab Evan tanpa memalingkan wajahnya dari buku yang dia baca.

''Mas, Kapan Evan boleh memakai ponsel.?''

Pertanyaan Elena membuat Evan menoleh ke arahnya.

''Mas Evan sudah remaja, dia juga perlu berkomunikasi dengan teman-temannya.'' ucap Elena.

''Evan apa kamu ingin memakai ponsel.?''

''Kalau ayah mengijinkan, aku senang bisa memilikinya.'' jawab Evan berharap.

''Kamu boleh dengan syarat, buktikan dulu kalau kamu bisa berada di peringkat satu di sekolah.''

''Ayah, itu terlalu sulit, aku akan melakukan yang terbaik untuk peringkat ku. Tapi jangan peringkat satu ayah.'' Evan mulai merayu ayahnya.

Melihat kebersamaan mereka Elena tersenyum bahagia. Shaka hanya terlalu kaku untuk mengurus anak-anak nya. Hal itu membuat anaknya menjadi bersikap dingin.

2 jam berlalu kebersamaan mereka terasa sangat singkat, awalnya ini kaku tapi setelah di mulai ini menjadi hangat layaknya keluarga harmonis.

Elena pun menyuruh anak-anak untuk kembali ke kamar masing-masing istirahat, karena besok harus sekolah.

''Baiklah, anak-anak, sekarang waktunya untuk istirahat, besok harus sekolah.''

Evan, Hana dan Manse pun langsung pergi ke kamar masing-masing.

''Mas, setiap mereka mau tidur mas tolong usahain cek mereka ke kamar. Itu sangat penting untuk mereka mas. Mereka akan merasa nyaman karena ayahnya dekat dengan mereka.''

''Aku akan mencoba membiasakan diri.''

''Kamu harus memulainya dari hari ini.'' Ucap Elena sambil menunjuk agar Shaka pergi melihat anak-anak di kamarnya.

Shaka pun akhirnya pergi ke kamar anak-anak nya. Elena hari ini mau tidur di kamar Manse lagi. Karena dia sudah janji pada Manse untuk tidur bersama.

''Manse, apa kamu sudah tidur.?''

''mm..'' Manse menggeleng.

''Aku menunggu Kaka untuk membacakan cerita ini.'' Manse memberikan buku yang ingin di bacakan oleh Elena.

Elena membacakan buku cerita Manse setengah jalan Manse sudah tidur dan Elena ikut terhanyut tidur.

...***...

Shaka masuk ke kamar, dia melihat Elena tidak ada. Dia tau bahwa selama ini Elena lebih sering tidur dengan Manse.

Dia tidak mencari Elena lagi, karena Elena pasti sudah tidur.

Sejak menikah dengan Elena banyak hal -hal baru yang Shaka lakukan, terutama soal anak-anak. Elena benar-benar membawa perubahan dalam hidupnya.

Dia memikirkan Elena yang berusaha menjadi ibu sambung yang baik. Tiba-tiba Shaka teringat dengan Mitha, mantan istrinya.

''Apakah aku memang tidak layak untuk bahagia.?''

''Anda aku bisa memilih, aku akan memilih pergi duluan dari pada kamu.''

Shaka bicara sendiri.

Mengingat kehidupannya dengan Mitha istri pertamanya membuat dia frustasi, dia hanya bisa menjalani hidupnya di dunia ini tanpa istrinya Mitha.

Shaka menghabiskan malam yang panjang di meja kerjanya. Dia lebih memilih bekerja dari pada harus mengingat masa lalunya.

...****************...

Pagi yang cerah menyapa menandakan semua orang akan melakukan segala aktivitas kembali.

Elena sudah terbiasa dengan aktivitas nya sebagai ibu sambung yang baik.

Setiap hari mengantar dan menjemput anak-anaknya sekolah. Membantu menyiapkan makanan dan mengurus segala keperluan anak-anaknya.

Jika seorang istri biasanya sibuk untuk mengurus suami, berbeda dengan Elena yang sibuk mengurus anak-anaknya.

Shaka tidak perlu di layani dia lebih mandiri bisa melakukan semuanya sendiri sama seperti sebelum menikah dengan Elena.

Seperti biasa, mereka akan selalu sarapan bersama dan berangkat sama dengan mobil yang berbeda.

Hari ini Elena sudah menentukan kegiatannya setelah mengantar anak-anak ke sekolah.

Dia harus menyelesaikan tugas mencari kertas katak yang ada pada tuan Randy dan istrinya.

Elena sudah menghubungi istri Randy dan memberitahu bahwa dia akan berkunjung ke rumahnya.

Elena merasa apa yang di lakukan nya ini tidak benar, karena Randy adalah Kaka dari istri pertama Shaka.Tapi ini demi keselamatan hidupnya. Apapun resikonya dia harus tanggung.

Elena sudah sampai di rumah Randy, dia di sambut oleh istrinya.

''Aku gak tau harus senang atau sedih atas kedatangan mu ini. Aku mencoba memikirkan hal-hal positif tapi aku tidak bisa memikirkannya.''

''Aku sadar kedatanganku ini salah, tapi ada hal yang ingin aku diskusikan.''

''Beberapa hari yang lalu tuan Randy mengatakan Shaka adalah pembunuh mba Mitha. ''

''Nyonya maafkan aku sudah lancang, aku juga ragu apa kah saya bisa melakukan ini atau tidak. Aku ingin mendengar dari nyonya apakah benar yang di katakan tuan Randy.?''

''Saya tidak tau harus berkata apa. Sebaiknya kamu bicarakan ini dengan Shaka bukan dengan saya.''

''Maafkan saya nyonya.''

Elena bingung harus membahas apa lagi untuk berbasa-basi, dia pun memulai pembicaraan dengan mengagumi furniture yang ada di rumah Randy dan istrinya.

''Wah, selera anda sangat bagus nyonya. Segala furniture dan warnanya sangat sesuai.''

''Cih.''

''Apa kau datang jauh-jauh ke sini untuk membahas hal yang nggak penting ini.?'' tanya istri Randy cuek.

''Nyonya, ini tentang Manse. Apa anda ada bertemu Manse beberapa hari yang lalu.?''

Elena berusaha bertanya secara langsung, dia merasa sudah tidak nyaman dan harus segera kembali.

''Oh ya benar, Manse memberikan saya dan pamannya katak dari kertas.''

''Anak itu masih sangat kecil.'' ucapnya tersenyum

''Nyonya di mana katak yang di berikan Manse, apakah nyonya menyimpannya dengan baik. Aku berharap anda menyimpannya, karena itu di buat sendiri oleh Manse.'' Elena mencoba memancing istri Randy.

''Saya menyimpannya di meja ruang keluarga.Tidak perlu kwatir, Saya adalah bibi nya jadi saya akan menyimpannya dengan baik.''

Elena membalas ucapan dengan senyuman. dia lalu berencana ke ruang keluarga dengan pura-pura ke toilet.

'' Maaf nyonya, aku harus ke toilet sebentar..''

''Hm.. '' jawaban singkat istri Randy.

Elena mencoba masuk ke ruang keluarga rumah Randy, dia mencoba mencari di mana katak itu berada. Belum mendapatkan yang di cari dia sudah di kejutkan dengan suara ini. Dia tidak sering mendengarnya tapi dia tau pemilik suara itu.

...****************...