NovelToon NovelToon
Bukan Cinderella Sekolah: Deal Sinting Sang Pangeran Sekolah

Bukan Cinderella Sekolah: Deal Sinting Sang Pangeran Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Si Mujur / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah / Cinta Murni
Popularitas:110
Nilai: 5
Nama Author: Dagelan

Kayyisa nggak pernah mimpi jadi Cinderella.
Dia cuma siswi biasa yang kerja sambilan, berjuang buat bayar SPP, dan hidup di sekolah penuh anak sultan.

Sampai Cakra Adinata Putra — pangeran sekolah paling populer — tiba-tiba datang dengan tawaran absurd:
“Jadi pacar pura-pura gue. Sebulan aja. Gue bayar.”

Awalnya cuma kesepakatan sinting. Tapi makin lama, batas antara pura-pura dan perasaan nyata mulai kabur.

Dan di balik senyum sempurna Darel, Reva pelan-pelan menemukan luka yang bahkan cinta pun sulit menyembuhkan.
Karena ini bukan dongeng tentang sepatu kaca.

Ini kisah tentang dua dunia yang bertabrakan… dan satu hati yang diam-diam jatuh di tempat yang salah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dagelan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Orbit yang Semakin Dekat

 

Keesokan harinya, aku bangun dengan perasaan campur aduk yang bikin kepala pusing. Alarm bunyi jam 5 pagi, tapi aku malah menatap langit-langit kamar yang kumal, membayangkan Cakra duduk di kelas, senyum pelan, menatapku… dan rasanya dada mau meledak sampe bikin tembok roboh.

Aku buru-buru siap-siap, pakai baju sporty yang agak rapi tapi tetap “netral”—bukan untuk anak kafe banget yang cuma pakai baju bekas, tapi juga nggak lebay kayak anak model. Cermin bilang “aku oke lah”, tapi jantungku berteriak. “GUE NGGAK SIAP! GUE MAU BALIK TIDUR!”

Di kelas tambahan sore, suasana agak beda. Ada bisik-bisik halus dari anak-anak lain—“dia kan yang bareng Cakra kemarin”—tapi aku nggak peduli. Fokusku cuma satu: mencari bayangan tinggi yang bikin jantungku kerja lembur.

Tentu saja, begitu aku masuk, kursi di sebelahku sudah menunggu. Dia senyum tipis, matanya langsung nemu aku. “Telat sedikit, tapi datang. Bagus.”

Aku senyum kaku, nyoba buat santai. “Iya… latihan jadi manusia normal yang nggak telat… gagal total. Kayak biasa.”

Dia ketawa pelan—suara tawanya yang lembut, yang cuma aku yang kedengeran di ruangan yang agak rame. Bukan ketawa main-main, lebih kayak ketawa yang cuma buatku. Dan, sialnya, aku langsung tergelincir ke orbitnya lagi—seolah ada tali yang narik gue ke arahnya.

Setelah kelas selesai, aku sudah siap mental buat kabur dengan alasan “Gue lupa ambil baju di loker”—tapi HP-ku berkedip. Notifikasi pesan dari dia.

Cakra: Besok, ikut kegiatan Runner Team. Jangan bilang nggak.

Aku hampir pingsan di tempat. Runner Team? AKU BUKAN TIPE ATLET! Aku paling jago lari ke minimarket buat beli bakso atau permen, bukan lari jarak jauh! Tapi… jantungku lebih cepat ngomong dari otak.

Aku: ya ampun, iya dong!

Dan aku langsung kirim pesan itu tanpa mikir.

Besoknya, aku muncul di lapangan olahraga sekolah dengan perasaan deg-degan level “roller coaster sendirian yang tidak ada rem”. Udara pagi segar, tapi aku udah berkeringat dingin. Dan di sana, mereka sudah menunggu. Cakra, Nara, Dipa, Rana—semua tersenyum kayak sedang nunggu teman lama.

“Kayyisa!” sapanya Cakra, suaranya penuh energi yang jarang aku lihat. “Tepat waktu. Bagus.”

Aku menelan ludah. Tepat waktu? Aku bangun jam 4 pagi cuma buat nggak telat dan terlihat nggak panik! Tapi matanya menatapku dengan cara yang bikin aku lupa cara napas—mata dia cerah, seolah senang banget aku datang.

“Tenang, gue pandu lo,” bisik dia sambil menepuk bahuku ringan. Aku tersedak udara—kenapa sentuhan ringannya aja bikin jantungku kebingungan sampe lupa mana arah depan?

Di lapangan, aku diperkenalkan ke anggota Runner Team lain. Mereka semua ramah, tapi juga cukup kompetitif—berlari kayak orang yang mau juara olimpiade. Aku langsung panik. Lari cepat? Aku paling jago lari sampe 100 meter lalu ngos-ngosan!

“Santai, Sa. Lo cuma ikut latihan awal. Gue temenin dari mulai sampe selesai,” kata Cakra lagi, ngelurusin rambutku yang kacau karena angin.

Latihan dimulai. Aku berlari, jantung hampir copot dari tempatnya. Cakra tetap di sampingku—tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat—sesuai langkahku. Kadang dia nendang bola kecil ke arahku buat bikin aku tertarik, atau ngajak aku sprint kecil “cuma 50 meter doang”. Dan, meskipun aku ngos-ngosan sampe mulut kering, dia tetap bikin aku ketawa.

“Liat tuh, gue bilang kan lo bisa!” katanya sambil senyum lebar—senyum yang jarang aku lihat, yang bikin matanya bersinar.

Aku menatapnya, dada panas dan berdebar. “Ini… latihan atau… jebakan buat bikin gue jatuh hati?” pikirku dalam hati, tapi mulutku cuma bisa ngomong, “Gue cuma sempat lari sampe sini doang… nanti lari lagi pasti pingsan.”

Setelah latihan selesai, aku duduk di rumput sambil minum air dari botol yang dia berikan. Cakra duduk di sebelahku, meletakkan jaketnya di bahuku karena angin mulai bertiup.

“Lo keringetan banget, tapi keren,” katanya santai, seolah itu hal yang paling pasti di dunia.

Aku merapikan rambutku yang lebih kacau, jari ku gemetar karena gugup. “Gue… gue nggak yakin bisa ikut lomba nanti. Lo tau sendiri, gue bukan atlet. Gue cuma bisa bikin es teh dan ngambil pesanan di kafe.”

Dia menepuk bahuku lagi, sentuhan yang lembut tapi pasti. “Lo nggak sendiri. Gue sama lo. Tim ini juga dukung lo. Lagian… gue cuma pengen lo nikmatin. Nggak usah mikir gimana hasilnya. Yang penting lo ada.”

"Berhenti gombal Cak."

Aku menatap matanya. Ada panas di dada, dingin di jari, dan deg-degan yang tidak berhenti. Sial. Orbitnya semakin dekat… dan gue nggak bisa kabur, bahkan nggak mau coba.

Karena untuk pertama kalinya, aku nggak ingin kabur. Aku ingin tetap di sini. Di dunia dia. Di orbitnya. Bersama dia.

 

✨ Bersambung…

1
Yohana
Gila seru abis!
∠?oq╄uetry┆
Gak sabar nih nunggu kelanjutannya, semangat thor!
Biasaaja_kata: Makasih banyak ya! 😍 Senang banget masih ada yang nungguin kelanjutannya. Lagi aku garap nih, semoga gak kalah seru dari sebelumnya 💪✨
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!