seorang wanita yang sering di perlakukan tidak baik oleh ibunya sendiri,harus menjalani kehidupan nya yang sulit,bahkan ibu kandungnya sendiri lebih menyayangi anak angkat nya dan suami baru nya.
wanita itu mengira laki-laki yang bersama dengan ibunya itu adalah ayah kandung nya,tapi setelah kenyataan terungkap dia sangat terkejut,dan sempat putus asa.
disaat dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang pemuda yang berpakaian rapi berbicara padanya.
Penasaran dengan kelanjutan nya,,yuk simak cerita author ini.. 😍❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak tau diri
Dimalam harinya, terlihat bu Salma dan pak dadang sedang duduk di ruang tamu mereka melihat banyak makanan yang terletak di atas tikar bolong mereka.
morgan merasa heran melihat makanan lezat itu ,dia menatap kakaknya dengan serius.
" kak darimana Kaka mendapatkan makanan sebanyak ini ? dan melihat makanan ini pasti makanan mahal yang berasal dari keluarga kaya" ucapnya dengan serius.
kedua orang tua itu mengangguk setuju dengan ucapan putra mereka..
" iya sayang,,,darimana kamu mendapatkan nya ?? " tanya pak dadang dengan serius..
Alana tersenyum dia memberikan makanan itu pada ibunya,lalu pada ayahnya setelah itu dia meletakkan makanan itu di hadapan adiknya .
" aku mendapatkan makanan ini karna menjual bunga di lampu merah, sudahlah lebih baik kita makan sama-sama karna sebentar lagi kita akan kedatangan tamu " beritahu Alana dengan lembut,mereka semakin merasa penasaran mendengar akan ada orang yang datang kerumah bobrok mereka.
dengan wajah kebingungan mereka mengangguk dan makan dengan lahap,setelah menghabiskan makanan itu,mereka mengelus perut masing-masing karna merasa kekenyangan.
" ini sangat enak kak,,aku sangat menyukainya semoga saja kita bisa makan enak seperti ini lagi " ucap morgan dengan tersenyum.
ibu Salma dan pak dadang hanya terdiam tiba-tiba mereka mendengar suara ketukan pintu,Alana yang sudah tau siapa yang datang langsung berdiri dan berjalan menuju pintu.
brukkkkkkkkkkk
saat Alana membuka pintu rumahnya,pintu itu terjatuh dan membuat orang yang mengetuk pintu terkejut dia menatap wanita itu dengan meringis.
" maafkan aku karna menganggu di malam-malam begini " ucap pemuda itu dengan tidak enak.
Alana mengangguk dia menatap koper yang ada ditangan pemuda itu.
" silahkan masuk dan bawa kopernya dengan hati-hati" ucapnya dengan lembut.
mendengar itu pemuda yang merupakan sang pengawal Felix menatap Alana dengan sinis,dia masuk dan melihat anggota keluarga Alana lainnya yang sedang menatapnya dengan keheranan.
" permisi pak , maaf menganggu malam-malam begini saya ingin membicarakan hal yang penting dengan putri bapak " Ucapnya dengan sopan.
pak dadang mangangguk dia membersihkan tikar yang ada ditanah itu dengan tangannya,setelah membersihkan nya dia menatap pemuda itu dengan tersenyum.
" silahkan duduk nak " ucapnya dengan lembut, pengawal itu tertegun dia menatap keluarga itu dengan perasaan kasihan apalagi melihat rumah mereka yang bobrok, pengawal itu membalas senyuman pak dadang lalu dia duduk tanpa merasa jijik.
Alana ikut duduk di hadapan pemuda itu,tapi melihat keluarga nya masih berdiri Alana menegur nya.
" bapak,,ibu,,adik ayo duduk " ajak Alana yang membuat mereka mengangguk dan ikut duduk dengan melihat pemuda itu yang ternyata sedang menatap mereka.
pengawal itu berdehem lalu dia menatap Alana dengan serius.
" seperti apa yang kamu ucapakan tadi siang,bos ku akan membeli bunga yang ingin kamu jual tadi dan aku juga sudah membawa uangnya " ucap pengawal itu dengan serius,pak dadang dan anggota keluarga lainnya menatap Alana dengan heran.
" baguslah jika memang kalian bersedia membayar harga bunga yang sudah aku tentukan,mana uangnya?? dan aku akan memberikan bunga nya setelah kamu memberikan uangnya " ucap Alana dengan dingin.
pengwal itu menghela nafasnya dia meletakkan koper kecil itu dihadapan Alana lalu dia membukanya dengan hati-hati,
" ini uangnya 10 miliiar tidak kurang dan tidak lebih,,berikan bunganya padaku aku harus pergi menemui tuanku secepatnya" Ucapnya setelah membuka koper itu terlihat banyak uang merah yang membuat pak dadang dan istri ,serta morgan terkejut ,mereka menatap uang itu dengan jantung berdebar kencang.
" ini,,,!! aku tau kalian pasti menggunakan bunga ini sebagai obat untuk tuanmu,kalau kalian masih menginginkan nya lagi aku masih memiliki bunga yang banyak seperti ini,,," ucapnya dengan santai,sambil memberikan bunga itu pada pengawal felix yang tercengang mendengar Alana yang masih memiliki banyak bunga seperti yang mereka butuhkan.
dia menerima bunga itu dengan hati-hati lalu menatap keluarga pak dadang dengan tersenyum lembut.
" kalau begitu aku pergi dulu bapak,, terimakasih atas sambutan nya " ucapnya yang diangguki pak dadang setelah itu pengawal pergi meninggalkan rumah bobrok itu.
ruang tamu kecil itu menjadi sunyi sedangkan Alana mengambil uang itu dengan tersenyum bahagia.
" hahahahahaha aku kaya...hahhaa lihatlah pak,buk,,adik sekarang kita punya banyak uang,kita akan membangun rumah kita seperti istana,,hahahahahahaha " Alana tertawa bahagia dia memberikan satu gepok uang pada adik, ayah dan ibunya.
pak dadang memengang uang itu dengan tangan bergetar, sedangkan morgan ikut tertawa karna sekarang mereka memiliki banyak uang.
" hikkssssss terimakasih nak,,ini semua karna mu,, hikkssssss sekarang kita tidak akan menahan lapar lagi pak,, hikkssssss" isaknya dengan airmata yang mengalir.
Alana mengangguk dia tersenyum bahagia malam itu kebahagiaan keluarga Alana sungguh luar biasa bahkan kedua orang tuanya tidur sambil memeluk uangnya.
*******
ke esokan harinya pagi-pagi sekali Alana sudah mengajak keluarganya pindah kehotel mewah untuk sementara' waktu ,karna hari ini mereka akan mulai membangun rumah seperti istana yang sudah dijanjikan oleh sang putri.
kedua orang tuanya terus saja melompat-lompat di atas ranjang hotel yang empuk dan besar, sedangkan morgan tertidur pulas karna merasa nyaman dengan kasur hotel itu.
" ibu,,bapak Alana keluar dulu dan sepertinya besok Alana akan sekolah " ucap Alana melihat kedua orang tuanya yang sedang tersenyum bahagia.
" iya nak pergilah dan pulang dengan cepat hati-hati dijalan" ucap bu Salma dengan lembut.
Alana mengangguk setelah itu dia meninggalkan hotel dengan naik taksi menuju mall hari ini dia juga akan merubah penampilan nya.
*******
di rumah mewah terlihat pemuda tampan yang tersenyum puas melihat dia yang sekarang sudah sembuh, bahkan dia bisa berjalan dipagi tadi dia merasa bunga itu sangat luar biasa.
" aku tidak menyangka ternyata bunga itu bukan bunga sembarang,,dan anehnya wanita itu masih memiliki bunga seperti itu lagi ? tapi dari mana dia mendapatkan bunga itu " gumamnya dengan bingung, pengawal nya memang sudah menceritakan semuanya tentang Alana bahkan dia juga menceritakan tentang keluarganya yang hidup dengan buruk.
" haaaaa sudahlah kenapa aku harus memikirkan hal yang tidak penting,,!! lebih baik aku kekantor saja jika nita tau aku sudah sembuh dia pasti akan terkejut" Ucapnya dengan tersenyum menyeringai.
sedangkan pemuda yang baru saja turun melihat ayahnya yang sudah bisa berdiri,sontak pemuda itu berjalan mendekati sang ayah.
" Dady ??ini benar Dady sudah sembuh ? " tanya pemuda itu dengan tersenyum bahagia.
Felix menatap putranya dengan datar dia mengangguk dan memperbaiki jasnya.
" kalau ayah sudah sembuh pasti mama akan datang menemui Dady,,,aku jadi tidak sabar mama datang kesini" ucapnya dengan antusias.
brakkkkkkkkkkkkkk
pemuda yang bernama regan itu terkejut melihat ayahnya yang sedang menatapnya dengan tajam, apalagi melihat meja yang retak akibat pukulan ayahnya.
" sudah kubilang !! jangan pernah kamu bahas tentang wanita sialan itu !! apakah kamu tau dia meninggalkan ku karna aku cacat !! dia menghina ku bahkan pergi bersama dengan laki-laki lain karna malu memiliki seorang suami yang cacat seperti ku dan sekarang saat aku sudah tidak cacat lagi kamu berharap ibumu datang menemui ku ?? kamu berharap kami bisa hidup bersama lagi ? tidak !! aku tidak akan pernah membiarkan dia masuk kedalam mansion ku,!!! sampai kapan pun aku tidak akan memaafkan wanita jalang sepertinya!! " bentaknya dengan keras.
duarrrrrrrrr
regan terpaku mendengar ucapan ayahnya,selama ini dia mengira sang ibu pergi meninggalkan mereka karna ayahnya yang berselingkuh tapi ternyata??? ibunya yang justru meninggalkan sang ayah hanya karna ayahnya cacat,,ibunya meninggalkan mereka hanya karna malu memiliki seorang suami yang tidak berguna.
Regan menatap ayahnya dengan kasihan dia merasa sakit hati sekaligus juga merasa bersalah karna menganggap ayahnya selama ini yang bertingkah.
" dady... maafkan aku..aku..aku tidak tau jika dia yang sudah meninggalkan kita aku mengira Dady " dia terdiam saat Felix menatap nya dengan tersenyum miris.
" jadi selama ini kamu mengira Dady mu berselingkuh begitu ? kamu mengira Dady mu yang cacat itu meninggalkan ibumu begitu ?? kamu salah..!! apa kamu tau kenapa ayahmu menjadi orang cacat saat itu ? itu karna Dady laki-laki yang bodoh ini menyelamatkan ibumu disaat dia kecelakaan,,!! Dady mu ini mengorbankan nyawa nya sendiri demi ibu yang kamu anggap baik " ucap Felix dengan terkekeh miris dia meninggalkan putranya yang mematung disana.
tangan regan mengepal nafasnya memburu dia melihat kepergian ayahnya dengan airmata yang mengalir deras.
" aku sudah menuduh Dady ku menjadi orang yang jahat,, hikkssssss tapi ternyata orang baik yang justru aku rindukan ternyata orang yang sangat kejam " ucapnya dengan dingin,dia menangis dalam diam dan berjalan menuju kamarnya karna mood nya sedang tidak baik jadi dia tidak pergi kesekolah hari Ini.
*******
kembali disisi Alana yang baru saja selesai mewarnai rambut nya,dia juga melakukan perawatan kulit sebenarnya bisa saja dia menggunakan Pill kecantikan nya tapi dia tidak mau membuat perubahan nya terlihat drastis.
" hhaaaa akhirnya semuanya sudah beres,belanja sudah, perawatan sudah,,mmm apalagi yaaaa sebaiknya aku pulang saja sepertinya ini sudah sore " gumamya dia berjalan di pinggir jalan mencari taksi yang lewat.
sedangkan Felix yang duduk didalam mobilnya melihat seorang wanita yang dia kenali,sontak dia menyuruh pengawal nya menghentikan mobilnya.
" berhenti!! apa kamu melihat wanita itu ? bukankah dia wanita penjual bunga itu ? " ucapnya pada pengawalnya.
pengawalnya yang bernama ben melotot melihat penampilan Alana..
" benar tuan,,,setelah mendapatkan uang banyak dia belanja dan memperbaiki penampilan nya" ucapnya dengan sibuk.
Felix hanya terdiam melihat rambut Alana yang tertiup angin dan senyuman Alana membuat Felix merasakan jantungnya berdebar kencang.
" sialan ada apa denganku. ?knapa aku malah memperhatikan nya " gumamnya dengan berdecih sinis.
disisi Alana yang melihat sebuah mobil berhenti tepat di belakangnya sontak dia tersenyum licik dia berjalan membawa semua barang belanjaannya,setelah sampai di mobil mewah itu dia mengetuk pintu kaca mobil.
" aku ingin berbicara buka pintunya " ucapnya sambil menggedor-gedor kaca mobil, ben menatap tuannya dengan serius.
" buka pintunya" perintah nya pada ben, pengawal itu mengangguk dia memencet tombol dan terlihat senyumanya Alana yang menurut ben sangat menyebalkan.
" tuan kita bertemu lagi,,ini pertanda baik haaaa entah kenapa hari ini tidak ada taksi yang lewat tapi tidak apa-apa karna kalian sudah membuka pintu mobil dengan senang hati aku ikut menumpang dan kamu antar aku ke hotel " ucap Alana dengan santai, dia memerintahkan ben mengantarkannya ke hotel dia masuk kedalam mobil dan meletakkan belanjaan nya di kakinya.
sedangkan ben yang mendengar itu tercengang dia menatap tuannya dengan serius.
Felix mengangkat sudut bibirnya mendengar ucapan wanita itu yang menurutnya tidak tau diri.
" apakah kamu tidak merasa malu ? " pertanyaan Felix membuat ben mengangguk setuju.
" untuk apa aku merasa malu,, sudahlah kalian tidak usah banyak bicara,,,cepat jalankan mobilnya dan kamu sebaiknya duduk dan diam aku merasa pusing mendengar suara mu " ucap Alana dengan ketus dia menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya
ben tercengang lagi dia ingin menjambak rambut Alana yang baru saja diwarnai itu,tapi Felix menatap nya dengan tajam.
" jalankan mobilnya!! " perintah Felix dengan dingin,ben hanya mengangguk dan mengemudikan mobilnya dengan wajah masam.