Semenjak sekolah malam diberlakukan, satu per satu orang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 - Hantu Bunuh Diri
"Kayaknya nih rumah udah nggak ada penghuninya deh," ucap Zara.
"Kayaknya begitu. Biar gue tanya tetangga dekat sini," sahut Lukman sembari beranjak menuju rumah terdekat.
Zara tidak mengikuti Lukman. Dia memilih membuka pintu pagar rumah keluarga hantu Ita. Dengan pelan Zara melangkah melewati rerumputan dan tanaman merambat yang lebat di tanah. Namun langkahnya harus terhenti saat netranya menatap sesuatu dari dalam rumah. Zara bisa melihatnya dari jendela kaca. Di sana dia melihat ada sosok hantu lelaki yang menatapnya dengan tatapan kesedihan.
Zara tahu betul tatapan kesedihan itu. Ya, tatapan sedih dan penuh sesal yang hanya dimiliki oleh hantu yang mati karena bunuh diri. Ada aura hitam pekat yang mengelilingi hantu lelaki tersebut.
Zara tahu betul hantu seperti itu harus dihindari. Mengingat hantu bunuh diri punya pengaruh yang cukup kuat untuk manusia. Terutama pada manusia yang lemah mental dan fisiknya.
Buru-buru Zara ingin beranjak dari rumah keluarga hantu Ita. Tetapi saat berbalik dia menabrak seseorang. Zara dibuat kaget sekali.
"Astaga... Lukman! Bikin kaget tahu nggak!" protes Zara.
"Sorry. Lagian lo kayaknya serius banget. Lihat sesuatu di dalam sana?" tanya Lukman.
"Gimana kata tetangga di sini? Lo dapat jawaban?" Zara malah berbalik tanya.
"Tentang itu... Gue dapat info kalau pemilik rumah ini sudah lama meninggal. Katanya penghuninya bapak-bapak anak satu. Katanya bapak-bapak itu stres karena putrinya menghilang. Dia..."
"Bunuh diri?" potong Zara menebak apa yang akan dikatakan Lukman selanjutnya.
"Bagaimana lo tahu?" Lukman membulatkan mata.
"Gue lihat sosok hantu bapak-bapak di dalam rumah. Kayaknya dia bapaknya hantu Ita," ungkap Zara sembari tertunduk karena merasa sedih dengan hal yang menimpa hantu Ita dan ayahnya. "Kayaknya sia-sia deh kita mencari tahu semua ini kalau informasi yang kita berikan sama hantu Ita hanyalah kesedihan," lanjutnya.
Lukman memegangi pundak Zara. Dia berucap, "Ra! Tujuan kita melakukan ini karena ingin mencari Max kan? Selain itu juga untuk mencari alasan kenapa hantu Ita bisa ada di toilet. Semua orang mengira Ita pergi melarikan diri. Nggak ada yang tahu kalau dia udah meninggal. Gue juga nggak bakalan tahu kalau bukan karena lo!"
Zara terdiam. Perlahan dia mengangkat kepala dan menatap Lukman. Namun dirinya langsung terkejut, karena di sebelah Lukman sudah ada sosok hantu bapaknya Ita. Hantu itu menatap Zara dengan mata terbelalak, ilatnya menjulur dan terlihat ada bekas tali di lehernya.
"Ra? Lo nggak apa-apa?" Lukman yang melihat malah keheranan. Mengingat arah tatapan Zara condong ke sebelahnya, dan Lukman tidak melihat ada siapapun di sana.
"Ayo kita pergi dari sini dulu!" Zara menarik tangan Lukman. Ia mengajak cowok itu pergi meninggalkan rumah Ita.
Saat sudah merasa agak jauh dari rumah Ita, Zara menyuruh Lukman berhenti.
"Lo pasti tadi lihat setan ya di sebelah gue?" tebak Lukman.
Zara mengangguk. "Dia---"
"Stop! Stop! Jangan cerita. Gue mending nggak tahu aja. Sekarang apa kita akan ke rumah Adi Prayudha?" potong Lukman cepat. Dia memang seorang polisi, tapi dirinya bukanlah tipe yang skeptis dengan keberadaan setan.
"Ayo! Dia pasti tahu apa yang terjadi sama Ita!" sahut Zara.
Lukman segera melajukan motornya. Bersamaan dengan itu, dia mendapatkan ponselnya berdering. Lukman lantas mengintip layar ponselnya untuk melihat siapa yang menelepon. Dia melihat nama Romy tertera di sana.
"Kalau mau bicara di telepon, berhenti aja dulu, Luk!" imbuh Zara dari belakang.
"Bentar ya." Lukman kembali berhenti. Ia turun dari motor dan menjauh dari Zara.
"Mayat lelaki terakhir kali ditemukan sudah teridentifikasi!" kata Romy dari seberang telepon.
"Dia bukan murid SMA Gemilang yang hilang bukan?" tanya Lukman dengan berbisik agar Zara tak mendengar.
🙏🙏🙏
Kata² hari ini untuk Author..
"Manusia memang tidak bisa sempurna. Tapi, bukan berarti jadi alasan untuk enggan berusaha.
Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisikal, tetapi ia datang dari semangat yang tidak pernah mengalah.
Jangan biarkan satu kegagalan membuatmu terpuruk dan merasa seluruh yang kamu lakukan tidak berarti. Lihatlah bahwa telah banyak keberhasilan yang telah kau raih dan rintangan yang telah kau lewati".
Menurut saya ceritanya sangat menarik, jangan terlalu merendahkan diri Thor.
Kehilangan orang² tercinta adalah hal yang menyedihkan dan membuat hati sangat terpukul.
Akan tetapi tidak ada jalan yang lebih baik selain mengikhlaskan mereka. Apabila kamu mengikhlaskan maka mereka akan lebih tenang di alamnya. Sesungguhnya kita semua hanyalah milik Allah dan hanya pada Allah lah kita akan kembali serta berpulang.
Tinggal tugas menguak siapa sebenarnya Zara...❎
Untung tersangkanya cuman satu, kalau banyak bisa² mati konyol...🤒🤕😭