Reyhan, seorang pria dewasa berumur 45 tahun, ia tewas saat menjalankan tugas. Tapi ketika ia terbangun, dirinya telah berpindah dimensi. Yang dimana jiwanya berpindah di tubuh laki-laki remaja yang masih berumur 18 tahun. Ternyata tubuh yang ia tempati adalah tubuh Putra Mahkota Kerajaan.
Penasaran kisah Reyhan sebagai Putra Mahkota ?
***
Note : Cerita ini berlatar Multiverse dari Cerita 'Laki-Laki Culun Psychopath'.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Jangan Lupa Like, Rate⭐5 dan Vote.
Terimakasih.
_______________________________________
Putra Mahkota KunLi Wong memilih menginap di tempat penginapan yang ada di kota Kerajaan Wan. Tidak mungkin ia masuk ke bangunan penginapan yang ada di belakang istana. Yang ada ia dicurigai oleh para pengawal.
Putra Mahkota KunLi Wong harus mencari alasan kenapa malam ini ia tak menginap bersama keluarganya di belakang istana. Jadi, jika besok diberi banyak pertanyaan dari keluargannya, ia sudah siap akan hal itu.
.
.
.
"Apa kau tidak kedinginan adikku ?" tanya Putri Mahkota Lin Wei, karena ia melihat Reyhan yang bertelanjang dada, dan hanya memakai celana zirah emas.
Putri Mahkota Lin Wei dan ketiga saudarinya terkadang melirik-lirik bentuk Reyhan six pack, dan entah pikirannya kemana. Tapi mereka mencoba menepis pikirannya, karena bagaimanapun Reyhan adalah saudara sedarah dengan mereka. Tidak mungkin mereka terpesona sama saudara mereka sendiri.
Reyhan mengira saudari-saudarinya merasa risih melihat dirinya bertelanjang dada. Itulah dipikirnya. Tapi kenyataan keempat saudarinya terpesona melihat dada telanjangnya. Mereka berempat tak mungkin mengakui isi pikirannya.
Reyhan tersenyum, ia segera mengeluarkan cahaya portalnya. Tangannya masuk kedalam, lalu ia menarik keluar jubah merahnya dari cahaya portalnya, dan langsung memakainya. Keempat saudarinya hanya terdiam tak bisa berkata apa-apa, tapi dalam pikirannya terkejut.
.
.
.
.....
Beberapa selang kemudian Reyhan dan keempat saudari-saudarinya telah kembali keistanan. Keempat saudarinya membawa Reyhan ke kediaman Permaisuri Xia. Ternyata disana tak hanya Permaisuri Xia saja yang, Selir May dan Selir Bao juga menunggu kehadirannya.
Mereka semua langsung memeluk Reyhan, ditambah Selir Bao yang sangat menyayangi Reyhan, karena ia tak mempunyai anak laki-laki, melainkan ia melahirkan gadis kembarnya. Permaisuri Xia melihat ada perubahan pada diri Reyhan, dari model rambutnya yang pendek, dan aura tegas.
Putri kembar An Niu dan Zhu Niu cemberut melihat ibunya lebih menyayangi Reyhan ketimbang mereka.
"Ibunda, kenapa ibunda lebih menyangai Kakak Rey Hann ketimbang kita ?" ucap Putri Zhu Niu dan An Niu.
"Ya ampun, hanya begini saja, kalia seperti sedang cemburu." jawab Selir Bao.
"Kalian semua adalah kesayangan kita bertiga, anak-anak." ucap Permaisuri Xia.
Lalu keempat Putrinya memeluk ketiga ibundanya. Sedangkan Reyhan terjempit sesak karena semua wanita-wanita di ruangan itu memeluknya.
"Astaga mimpi apa gue semalam ?" batin Reyhan.
.
.
.
.....
Sementara disisi Pangeran Jian Heeng yang sudah di kediamannya, ia hanya diam, sambil menatap dirinya di cerminnya. Pikirannya terus terbayang hasil pertempurannya dengan Reyhan. Ia masoh tak terima kalau dirinya dianggap lemah.
Karena sudah terlihat jelas, kekuatan sihir elemennya kalah dengan kekuatan milik Reyhan. Kebenciannya kepada Reyhan semakin menjadi. "Apapun caranya, aku harus menghabisnya."
"Tapi sihir jenis elemen apa yang ia gunakan. Aku bahkan tak pernah melihatnya." guman Pangeran Jian Heeng.
Pikirannya terus bertanya-tanya. Lalu Pangeran Jian Heeng memanggil salah satu pengawal pribadinya. Ia meminta untuk memata-matai Reyhan.
"Aku minta kau untuk mengawasi Rey Hann, dan cari tau kemampuan dan kelemahannya !!" perintah Pangeran Jian Heeng kepada salah satu pengawalnya
"Baik yang mulia Pangeran." jawab pengawal itu, dan pergi untuk menjalankan tugasnya.
.
.
.
.....
"Ibunda, aku ijin pamit untuk kembali ke kediamanku." ucap Reyhan.
Ketiga ibundanya mengiyakan, karena hari memang gelap malam. Dan besok hari perayaan ulang tahun Putri Mahkota Lin Wei masih berjalan. Reyhan pun pergi dari Kediaman Permaisuri.
Disusul Putri Mahkota Lin Wei, Putri Jing Mi dan Putri kembar An Niu dan Zhu Niu. Mereka berempat juga pamit ijin untuk undur diri kembali kediaman mereka masing-masing. Kini di Kediaman Permaisuri hanya ada tinggal 3 orang saja, Permaisuri Xia dan Kedua Selir May dan Selir Bao.
"Apa kalian merasakan ada yang berubah pada diri Rey Hann ?" tanya Permaisuri Xia yang masih keheranan dengan sikap dan cara bicara dari putra kandungnya.
"Aku juga merasakan seperti itu kakak." jawab Selir Bao Yu.
"Aku juga merasakannya, tapi mau bagaimanapun, ia tetap putra kita." jawab Selir May, Permaisuri Xia dan Selir Bao mengangguk kepalanya dan mengiyakan.
.
.
.
.....
Keadaan Istana malam itu telah sepi, karena hari telah gelap malam, semua anggota Kerajaan beristirahat di Kediaman mereka masing-masing, begitu juga dengan para tamu undangan yang menginap.
Tapi disisi lain, Reyhan merasa ada yang mengawasi dirinya. Ia lalu berjalan ke arah jendelanya yang masih tebuka. Ia hanya tersenyum, lalu ia melirik ke arah sebuah pohon di dekat kediamannya.
Reyhan tau ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya. Ia membiarkannya, ia ingin memgetahui seberapa juah orang itu mengawasi dirinya. Reyhan memilih masuk tidur setelah menutup jendela kamarnya.
Awalnya Reyhan tidak bisa tidur, beberapa saat kemudian akhirnya ia tertidur.
.
.
.
.....
Mata Reyhan terbuka, ia melihat sekelilingnnya, ia berada di padang rumput yang sangat luas dan udaranya sejuk. Lalu ia baru menyadari dirinya memakai seragam hitam, jika diingat-ingat seragamnya adalah waktu ia bertugas sebagai bodyguard, tapi celananya berwarna hijau belang-belang.
Ternyata ia memakai atasan pakaian hitam bodyguardnya dan bawahannya celana waktu ia menjadi tentara. Lalu tiba-tiba ia merasa ada yang yang memanggilnya.
"Reyhan..."
Reyhan langsung menoleh kepalanya, matanya melihat seseorang memakai wanfu hitam dan rambutnya pirang keemasan, ditambah matanhnya berwarna merah.
"Kau Putra Mahkota Rey Hann Wan ?" tanya Reyhan.
"Kau benar." jawabnya sambil tersenyum.
Lalu tiba-tiba Raja mendengar suara lagi dan memanggil namanya. Matanya terbelalak melihat serbuk keemasan, mengumpul, dan berubah menjadi sosok pria berzirah emas. Pria itu berdiri berdiri di sebelah Putra Mahkota Rey Hann Wan.
"Siapa kamu ?" tanya Reyhan.
Pria itu malah tertawa. "Siapa aku ? Akulah yang sudah memberikan kakuatanku kepadamu."
"Kau.. Raja Gil ??" sahut Reyhan terkejut.
Ternyata dirinya telah berhadapan dengan Putra Mahkota Rey Hann Wan dan Raja Pahlawan Gil.
**
Putra Mahkota Rey Hann Wan.
*
Raja Gil.
"Kenapa kalian menemuiku ?" tanya Reyhan.
"Aku hanya ingin menyampaikan padamu, jagalah keluargaku." jawab Putra Mahkota Rey Hann.
"Karena aku sangat menyayangi keluargaku, meski mereka tak pernah menganggapku." lanjutnya.
Reyhan terdiam. Dirinya tak menjawab apapun.
"Hey..!!"
Reyhan menatap ke arah Raja Gil yang memanggilnya. "Kau mamanggilku ?"
"Ya iyalah dasar bodoh." jawab Raja Gil.
"Ternyata kau punya wujud, kukira kau akan muncul dalam bentuk serbuk emas lagi." balas.
Putra Mahkota Rey Hann hanya tersenyum, sedangkan Raja Gil mendengus kesal.
"Yang benar saja !! aku menunjukan wujudku, karena aku ingin memamerkan ketampananku kepada kalian, hahahaha." jawab Raja Gil sambil tertawa garing.
Krik...
Krik...
.
.
Krik...
Krik...
.
.
Melihat Raja Gil tertawa garing, Reyhan hanya memasang wajah datarnya. Sedangkan Putra Mahkota Rey Hann hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Raja Gil berhenti tertawa, lalu ia berdehem.
"Ehemm.., aku hanya mau menyampaikan akan terjadi bencana yang akan menyerang seluruh Kerajaan." kata Raja Gil.
Bagus ceritanya dan baru kali ini nemu selir raja yang berwatak baik bener-bener tulus walaupun putra kandungnya dipenjara sampai akhir gak ada tuh yang namanya pemberontakan selir
sangat memuaskan 😍❤️
mungkin author udh capek nyari ilustrasi yng cocok 🙂
kok ray elemenya pedang. mana bisa gt. setidak nya petir gt masak logam radak aneh gk tor
sementara di dunia modern disebutnya begal