NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelacur

Aku Bukan Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Keluarga / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:34.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Malam itu, di sebuah desa terpencil, Alea kehilangan segalanya—kedua orang tuanya meninggal dan dia kini harus hidup sendirian dalam ketakutan. Dalam pelarian dari orang-orang misterius yang mengincarnya, Alea membuat keputusan nekat: menjebak seorang pria asing bernama Faizan dengan tuduhan keji di hadapan warga desa.

Namun tuduhan itu hanyalah awal dari cerita kelam yang akan mengubah hidup mereka berdua.
Faizan, yang awalnya hanya korban fitnah, kini terperangkap dalam misteri rahasia masa lalu Alea, bahkan dari orang-orang yang tak segan menyiksa gadis itu.

Di antara fitnah, pengkhianatan, dan kebenaran yang perlahan terungkap, Faizan harus memutuskan—meninggalkan Alea, atau menyelamatkannya.

Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Aku Bukan Pelacur.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

✨ Versi Revisi

Di rumah sakit, langkah Ibu Maisaroh terdengar terburu di koridor. Napasnya memburu, matanya sembab karena kurang tidur. Begitu melihat Alea duduk di tepi ranjang\_ lemah, pucat, dan dengan mata kosong, hatinya langsung meremuk.

"Alea--" panggilnya lembut, suaranya bergetar tapi penuh kasih. Ia mendekat, menggenggam tangan menantunya itu. "Ayo, Nak. Kita pulang, ya."

Alea menatapnya sebentar, lalu mengangguk. Tidak ada kata, hanya anggukan pelan yang terasa lebih berat daripada menangis.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah, keheningan menyelimuti mobil. Hanya suara mesin dan desah napas yang terdengar. Ibu Maisaroh sesekali melirik Alea lewat kaca spion, wajah menantunya itu tampak begitu kosong, sementara pikirannya sendiri sibuk menahan kecewa pada putra yang kini terasa asing baginya.

"Nak," ucapnya pelan, "di rumah nanti kamu langsung istirahat, ya. Jangan pikirkan apa pun dulu."

Alea hanya menjawab dengan anggukan samar. Pandangannya menatap langit mendung di luar jendela\_ warna abu-abu yang seolah tahu betapa sunyinya hati seorang wanita yang baru kehilangan segalanya.

~~

Sementara itu, di Surabaya, rapat usai. Para direktur satu per satu meninggalkan ruangan, tapi Faizan masih duduk di tempatnya. Ia menatap layar laptop, jemarinya bergerak cepat mengetik catatan.

Ponselnya kembali bergetar.

Pesan dari ibunya. "*Alea sudah di rumah. Kondisinya lemah*."

Faizan menatap layar itu lama, lalu menarik napas dalam. Matanya menutup sejenak\_ entah untuk menahan sesuatu, atau justru memastikan tidak ada yang perlu ia rasakan.

Beberapa detik kemudian, layar ponsel mati kembali. Ia melanjutkan pekerjaan seperti biasa.

Bagi Faizan, keluarga hanyalah masa lalu yang tak boleh lagi menahan langkahnya.

~

Di rumah, Alea berjalan pelan memasuki ruang tamu. Ibu Maisaroh menuntunnya, langkah mereka lambat tapi pasti. Aroma teh hangat menyambut dari dapur, Bi Iyem sedang menuangkannya ke cangkir.

"Di sini saja, Nak. Ibu ambilkan teh hangat dulu," ujar Ibu Maisaroh lembut, menepuk punggung Alea.

Alea tersenyum tipis, senyum yang tak sampai ke matanya. Ia duduk di sofa, menatap kosong ke arah jendela. Sinar matahari menembus tirai tipis, menciptakan bayangan yang lembut di lantai.

Ia ingin menangis, tapi air matanya seolah sudah habis. Yang tersisa hanyalah perasaan kehilangan\_ tajam, sunyi, tak bisa dijelaskan.

~~

Malam mulai turun di Surabaya. Lampu-lampu jalan memantul di kap mobil Faizan yang melaju cepat. Rapat panjang, angka, dan strategi masih berputar di kepalanya. Ia belum makan, belum istirahat, tapi pikirannya penuh target.

Di perempatan yang agak sepi, mobilnya sedikit terlalu cepat. Pikiran Faizan mengembara\_ tentang proyek, bukan tentang rumah atau Alea.

Tiba-tiba-- **BRAK**--!

Sebuah tubuh terpelanting ke depan mobil. Seorang gadis muda dengan tas punggung besar jatuh menghantam aspal.

Faizan tertegun. Napasnya tersengal. Tangannya refleks menginjak rem keras-keras.

Jantungnya berdegup kencang.

"Ya Tuhan--" desisnya. Ia segera keluar dari mobil, berlari kecil menghampiri gadis itu yang meringis menahan sakit.

"Hey-- kamu bisa dengar saya?" suaranya rendah tapi cepat, masih dengan nada tegas khasnya.

Gadis itu mencoba bangkit tapi gagal. Wajahnya pucat, kakinya tampak terkilir. Jalanan sepi, udara malam terasa berat. Tanpa pikir panjang, Faizan berjongkok di depannya.

"Jangan bergerak dulu," katanya. Ia memapah gadis itu dengan hati-hati menuju mobil. "Saya bawa kamu ke tempat aman."

Dengan susah payah, gadis itu ia bantu masuk ke kursi penumpang. Faizan menyalakan mesin dan memacu mobil menuju hotel tempat ia menginap. Wajahnya tegang, pelipisnya berembun keringat, tapi nada suaranya tetap terkendali\_ datar, nyaris seperti robot.

Setibanya di hotel, ia membawa gadis itu masuk ke kamarnya. Gadis itu duduk di sofa, menahan nyeri di pergelangan kakinya. Faizan mengusap wajahnya kasar, lalu mengeluarkan ponsel dan menekan nomor asistennya.

"Raka, datang ke hotel sekarang. Ada urusan darurat," suaranya dingin. "Saya menabrak seorang gadis. Pastikan semuanya beres."

Suara Raka di seberang terdengar gugup tapi cepat menjawab, "Siap, Pak. Saya segera ke sana."

Faizan menutup telepon, lalu berjalan mondar-mandir di kamar. Kepalanya penuh\_ bukan oleh rasa bersalah, tapi oleh keharusan agar masalah ini tidak mencoreng reputasi atau mengganggu ritme hidupnya yang teratur.

Tak sampai setengah jam, suara ketukan terdengar di pintu.

Tok...tok...tok...

"Pak Faiz, ini saya, Raka!" suara itu datang dari luar, terdengar cemas.

Faizan membuka pintu. Raka berdiri di sana, wajahnya tegang, membawa tas kerja dan ponsel. Begitu melihat gadis di sofa, ia langsung paham situasi.

"Pak, saya sudah hubungi dokter. Sepuluh menit lagi dia akan sampai," ujarnya cepat. Lalu ia menatap gadis itu dengan sopan, "Mbak, mohon sabar serbentar ya. Dokter sedang di jalan."

Gadis itu hanya mengangguk pelan. Tangannya menggenggam lututnya, menahan nyeri. Raut wajahnya campuran antara takut dan bingung.

Beberapa menit kemudian, dokter datang bersama perawat. Pemeriksaan dilakukan di kamar hotel.

"Tidak ada tulang yang patah, tapi bengkaknya parah. Ini keseleo. Saya balut dulu, lalu beri obat pengurang nyeri," jelas dokter setelah memeriksa dengan teliti.

Faizan mengangguk tanpa ekspresi. "Urus semuanya, Raka. Pastikan dia dapat perawatan terbaik."

"Baik, Pak," jawab Raka cepat, mencatat di ponselnya.

Gadis itu sempat menatap Faizan. Tatapannya ragu, seperti ingin mengucapkan terima kasih tapi terhalang oleh sesuatu. Dalam sorot matanya ada ketakutan sekaligus rasa ingin tahu\_ tentang siapa pria dingin ini yang baru saja menabraknya tapi memperlakukannya dengan ketenangan yang aneh.

Faizan menatap balik sesaat, lalu berpaling.

"Pastikan dia aman," ucapnya pelan.

Suaranya dingin, tapi untuk pertama kalinya, ada sedikit nada goyah yang tak sempat ia sadari sendiri.

...----------------...

**Bersambung**...

1
septiana
sukurin...emang enak ga dianggap.. itulah yang Alea rasakan selama ini, mencintai dengan tulus tapi balasan mu sangat menyakitkan. sekarang hal itu berbalik kepada mu..
Jumi🍉
Cintamu udah basi Faiz didepan Alea...🥴🤮
👀 calon mayit 👀
😵 seruuuu... lanjooot 💪💪 samangat
septiana
dari kemarin kemana aja Faiz... giliran sekarang Alea udah bisa berdiri sendiri tanpa bayang2 mu,eh malah kamu sekarang yg mulai ngejar dia. yah begitulah, penyesalan selalu datang di akhir..
Nurhartiningsih
wah CLBK nih...udah lah.mending pergi aja
Nurhartiningsih
oon...mending pergi.biar tsurasa si Faiz
Jumi🍉
Udah telat Faiz ngejar sekarang dulu kemana aja.🥴
Nurhartiningsih
nyesek banget sih alea
Nurhartiningsih
sebel ah... ceweknya lemah
Nurhartiningsih
menarik
Jumi🍉
Profesional aja Alea pura-pura gak kenal sama Faiz sampai akhir.🙄😒
Miss Ra
ditunggu ya up nya..
aku udah Up dari semalem..
tapi masih di review sampe skrang..
kyknya NT lg ngambek sama aku..

/Proud/
Jumi🍉
Kamu itu laki-laki plin plan dan gak punya prinsip Faiz, saat ada Alea jadi istrimu semua perempuan masa lalumu pada gentayangan dimana-mana.😒 Udah ada istri Janet dikejar setelah ditinggal janet istri digalauin preet.🤮
Miss Ra: /Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
Jumi🍉
Udah terima aja Alea lagi pula bosnya perempuan dan selagi kerjaannya gak aneh-aneh,,,😆Faiz biarkan aja dengan Jahetnya paling pas udah lihat kamu jadi model dia bakal mengepul tuh palanya.😏Nanti kalau disuruh pulang lagi dengan alasan ibu Maesaroh jangan mau, temuin aja ibu Maesaroh nya diam-diam tanpa perlu Faiz tau, gak penting juga laki gak punya prinsip itu.🙃
putri lilida
jangan lama2 update nya min..
Miss Ra: iya kak..
insyaallah kalo gak ada lemburan aku update cepet yaa
total 1 replies
septiana
lagian kamu aneh Faiz,udah punya istri malah ngundang perempuan lain kerumah. kaya Alea ga punya perasaan aja. giliran Alea yg cuma jalan bareng sama pria lain kamu langsung marah..
Jumi🍉
Terserah kamu lah Faiz suka-suka kamu aja sama Alea.🤣
Miss Ra: /Facepalm//Joyful/
total 1 replies
septiana
bagus Alea pergilah dari rumah itu,buat apa bertahan bila suami mu sudah tidak menginginkan mu. lanjutkan hidupmu dengan menjadi orang sukses.buktikan pada Faiz kalau kamu bisa hidup tanpanya
Jumi🍉
Sama Alea aja kamu gak becus ngurusnya Faiz malah ditambah Janet, berikutnya perempuan mana lagi yang kamu incar...🤧Udah Alea dekat dgn laki-laki lain kamu kebakaran jenggot...🤮
yoonamin
sedih... gak ada kemajuan alea dan fauzan, eh malah udh dtg orang baru aja😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!