NovelToon NovelToon
Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kaya Raya / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aluna, seorang pekerja kantoran, punya satu obsesi: Grand Duke Riven Orkamor, antagonis tampan dari game otome yang seharusnya mati di semua rute. Baginya, menyelamatkan Riven adalah mimpi yang mustahil.

​Hingga sebuah truk membuatnya terbangun sebagai Luna Velmiran — putri bangsawan kaya raya yang manja dan licik, salah satu karakter dalam game tersebut.

​Kini, Riven bukan lagi karakter 2D. Ia nyata, dingin, dan berjalan lurus menuju takdirnya yang tragis. Berbekal pengetahuan sebagai pemain veteran dan sumber daya tak terbatas milik Luna, Aluna memulai misinya. Ia akan menggoda, merayu, dan melakukan apa pun untuk merebut hati sang Grand Duke dan mengubah akhir ceritanya.

​Namun, mencairkan hati seorang antagonis yang waspada tidaklah mudah. Salah langkah bisa berarti akhir bagi mereka berdua. Mampukah seorang fangirl mengubah nasib pria yang ia dambakan, ataukah ia hanya akan menjadi korban tambahan dalam pemberontakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Ikan Mas Raksasa

Haris, dengan semangat bertarung yang membara, meraung memprovokasi dan menerjang maju.

Namun, Ikan Mas Raksasa itu bergerak dengan keanggunan yang tak terduga. Ia meliuk anggun menghindari tebasan pedang besar Haris, gerakannya begitu memesona hingga sang ksatria sejenak terpukau oleh keindahannya.

Celah sepersekian detik itu dimanfaatkan oleh sang monster. Dengan satu kibasan ekor emasnya yang kuat, ia menghantam Haris, membuatnya terpelanting seperti boneka kain dan menabrak pilar giok.

"Blurblurbub!" pekik Theo panik. Ia mulai merapal mantra penyembuh, tapi tekanan mental berat dari aura emas itu membuat konsentrasinya buyar. Seberkas cahaya hijau meleset dari Haris dan malah menyinari lumut di pilar, membuatnya tumbuh subur dan bersinar sehat.

Luna menggertakkan giginya. Ia tahu ia harus bertindak cepat. Mereka tidak boleh mengulur waktu. Di dalam game, jika pertarungan ini berlangsung lebih dari lima menit, Ikan Mas ini akan berevolusi. Mereka bukan lagi akan melawan monster level Lord, tetapi monster bernama level bencana!

Self-Proclaimed Dragon, Delulu!

Di permainan, ketika Delulu bangkit, layar akan berubah menjadi merah darah, dan grup Iselyn akan musnah. Permainan berakhir.

"Sial! Karena terlalu senang dengan Tulang Truno, aku sampai lupa bahwa ini bukan lagi permainan! Ini pertarungan real-time di mana aku bisa mati konyol kapan saja!"

Luna berenang cepat ke depan Haris yang sedang memulihkan diri, menarik perhatiannya. Ia lalu menunjuk ke arahnya, kemudian menunjuk ke sisi samping Ikan Mas itu, dan membuat gerakan "memancing" yang jelas dengan tangannya. Pancing perhatiannya dari samping!

Haris, yang cerdas dalam pertempuran, langsung mengerti. Ia mengangguk tegas.

Luna kemudian beralih ke Theo. Ia menunjuk Theo, lalu Haris, dan membuat gerakan seolah merentangkan perisai. Lindungi Haris! Theo, meski masih gemetar, mengangguk patuh.

Terakhir, ia menatap Riven. Ini adalah bagian tersulit dan paling penting. Ia menunjuk ke mulut Ikan Mas itu yang selalu sedikit terbuka, seolah memamerkan kesombongannya. Lalu, ia menunjuk bros mawar di seragamnya, dan membuat gerakan melempar yang tegas lurus ke arah mulut ikan itu. Ia menatap Riven dengan tatapan penuh harap.

Saya akan melempar ini ke mulutnya. Saya butuh bantuan Anda untuk memastikannya masuk.

Riven menatapnya sejenak, matanya yang sebiru es tampak menganalisis rencana gila itu dalam sekejap. Lalu, ia memberikan anggukan yang nyaris tak terlihat.

"Bagus! Rencanaku disetujui!" batin Luna lega.

Haris kembali meraung dan menyerang dari sisi, tebasannya kini lebih terfokus untuk mengganggu, bukan melukai. Theo, kini lebih fokus, berhasil merapalkan perisai cahaya di sekitar Haris, meredam dampak serangan balasan dari sang monster.

Ikan Mas itu, yang jelas terganggu oleh lalat pengganggu bernama Haris, akhirnya berenang mundur beberapa meter dan membuka mulutnya lebar-lebar, mengumpulkan energi sihir emas yang menyilaukan.

"Ini dia! Dia ingin melepaskan tiruan Napas Naga! Ini celahnya!"

Tanpa ragu, Luna mencabut bros mawarnya dan melemparkannya dengan sekuat tenaga.

Tepat pada saat yang sama, Riven menggerakkan tangannya. Sebuah cambuk air transparan terbentuk, menangkap bros itu di tengah jalan, dan tanpa mengurangi kecepatannya, mengoreksi lintasannya. Bros itu melesat seperti peluru, lurus ke dalam tenggorokan si Ikan Mas yang terbuka.

Waktu seolah melambat. Ikan Mas itu menutup mulutnya, tampak bingung setelah menelan sesuatu yang asing.

Luna menyeringai dan berteriak dalam pikirannya. "Mekarlah, Bloody Rose!"

BOOM!

Sebuah ledakan teredam terjadi dari dalam tubuh Ikan Mas itu. Duri-duri sihir meledak dari dalam, merobeknya tanpa ampun dari titik vitalnya. Aura emasnya padam, dan tubuh raksasanya yang agung kini melayang tak bernyawa, perlahan tenggelam ke dasar. +10.000 Poin!

[Total Poin: 11.840 [Posisi: 5/22]

Saat tubuh monster itu menyentuh lantai, ia larut menjadi partikel cahaya keemasan, meninggalkan sebuah item yang bersinar terang: inti sihir berbentuk hati yang berdenyut dengan energi murni keemasan. Jantung Naga Palsu.

Layar pemberitahuan kembali muncul di hadapan mereka.

[Lantai 2 Menara Alat Sihir Berhasil Ditaklukkan!]

"Begitu... saja?" gumam Haris tak percaya, masih terengah-engah.

[Setiap Anggota Tim Mendapatkan: Return Stone!]

Sebuah batu keabu-abuan dengan ukiran rune di atasnya muncul di hadapan mereka berempat. Mereka serempak mengambilnya. Return Stone: sebuah batu yang jika dihancurkan akan membawa penggunanya keluar dari menara secara instan.

Luna menunjuk ke arah Jantung Naga Palsu itu. Haris berenang dan mengambilnya. Saat tangannya menyentuh item itu, jantung itu pecah menjadi empat bola cahaya dan melesat ke arah mereka.

Bola pertama menghantam dada Haris yang tidak siap. Bola kedua melesat ke arah Luna, yang menerimanya dengan tenang. Riven mencoba membekukan bola cahaya yang mengarah padanya, tetapi bola itu menembus sihirnya dan meresap ke tubuhnya.

Theo, yang melihat semua itu, mencoba lari, namun ia tersandung kakinya sendiri dan bola cahaya terakhir masuk ke punggungnya.

Gelombang energi baru yang hangat dan kuat mengalir di tubuh mereka.

"Ini dia, hadiah sesungguhnya dari lantai kedua," batin Luna. "Hadiahnya tergantung si penerima. Darius waktu itu mendapatkan api laut dalam. Bagaimana denganku?"

Sebuah layar pribadi muncul di hadapan Luna.

[Keberuntungan Diperoleh!]

[Memeriksa Kemampuan Penerima...]

[Penerima Terdeteksi Sebagai: Artefact Holder.]

[Hadiah Diputuskan!]

[Keterampilan Pasif 《Penguat Artefak》 Telah Didapatkan.]

Setelah semua notifikasi itu muncul, ruangan bergetar dan air pun mulai surut, menampakkan lantai giok yang basah.

[Lantai 3 Menara Terbuka!]

Luna melihat ke sekitar. Berbeda dari lantai satu, tidak ada jarahan yang tersisa. Mungkin yang bisa mereka ambil hanyalah empat pilar giok raksasa yang berdiri tegak ini. "Apa kita bisa membawa ini?" gumamnya, mengetuk pilar itu.

Namun, tidak ada yang menjawab. Semua orang tampak sibuk dengan layar transparan masing-masing. Luna mengangkat bahu dan memutuskan untuk memeriksa hadiahnya. Ia menekan layar itu untuk melihat penjelasannya.

《Penguat Artefak》 (Pasif): Semua artefak yang digunakan oleh pemilik akan mendapatkan peningkatan fungsionalitas dan efisiensi.

"Yah... lumayan juga. Sekarang aku bisa melihat status artefak seperti di game." Luna iseng memusatkan penglihatannya pada Cincin Ruang Ajaib di jarinya. Sebuah layar status yang detail pun muncul.

[《Cincin Ruang Ajaib》]

Efek 《Penguat Artefak》 aktif.

Deskripsi: Satu dari tiga Artefak Legendaris dalam Paket Mimpi Indah...

Kemampuan:

-Penyesuaian Ukuran Jari Otomatis.

-Saat Tertidur, Kesadaran Dikirim ke Kuil Mimpi.

-Penyimpanan Dimensi (Diperkuat): Bebas memasukkan dan mengeluarkan barang dari Kuil Mimpi kapan pun dan di mana pun. Batasan 'hanya saat tertidur' telah dihapus.

-Lotre Loki.

Mata Luna terbelalak. Ia membaca ulang deskripsi kemampuan yang diperkuat itu. Lagi. Dan lagi.

"Ooh!?" pekiknya tertahan, hampir berteriak kegirangan. "Akhirnya! Fitur cacat itu menghilang!"

Ketentuan bahwa ia hanya bisa memasukkan barang ke dalam kuil saat tertidur benar-benar mengganggunya selama ini. Itu adalah batasan konyol yang membuatnya tidak bisa menggunakan cincin itu sebagai penyimpanan instan dalam pertarungan. Tapi sekarang...

"MERDEKA! AKHIRNYA AKU MERDEKA DARI BATASAN KONYOL ITU!" teriaknya dalam hati, tangannya mengepal penuh kemenangan.

1
aku
TIDAK. mak jlebb 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!