NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Dia pikir, pura-pura menjadi orang miskin, membuat Nanda dan ibunya menganggap mereka setara. Dia sengaja menyembunyikan segalanya karena takut Nanda minder. Tapi apa sekarang, baru juga dia naik jabatan sebagai kepala manager, sikapnya sudah berubah 360 derajat.

Dan Erma, dia masuk ke dapur, dan melihat dapur itu seperti kapal pecah. “Ini si Amel gimana sih, dapur berantakan gini dibiarin!” Wanita itu ingin mengambil minum, Tapi saat melihat dapur masih berantakan dia emosi, biasanya kan juga rumah ini rapi dan bersih, Lalu kenapa rumah ini sekarang seperti kapal pecah.

Dan ketika Nanda datang dari luar, dia nampak menatap ibunya. “Kenapa?”tanya Nanda.

Ibunya kemudian menunjuk mulut Nanda yang berantakan dengan lipstik. “Kenapa mulut kamu penuh sama lipstik! Kamu nggak pakai lipstik kan?”

Nanda kemudian mengusap bibirnya, “Ibu ngomong apa sih! Aku masuk dulu ke kamar..” lelaki itu kemudian langsung masuk ke dalam kamarnya, dan ketika dia sampai di sana ternyata di sana tidak ada sang istri. “Ke mana dia? Apa dia sekarang sedang bersih-bersih?” Batin Nanda

Tapi laki-laki itu tidak ambil pusing, “Ya udahlah bagus! Mending dia suruh tidur di luar aja, gak nafsu saya lihat dia..” laki-laki itu mengusap wajahnya yang sedikit berantakan dengan lipstik Riska “Dia benar-benar bikin nagih!” Batin Riska.

Tanpa mengganti pakaian laki-laki itu langsung terlelap tidur sampai paginya.

Bulan menatap ibunya, Ini sudah mau jam 07.00, tapi ibunya masih tertidur pulas. “Biasanya juga Ibu balapan sama ayam! Kenapa sekarang Ibu nggak mau bangun-bangun!” Batin gadis itu keheranan.

Dia kemudian menggoyang-goyangkan tubuh ibunya, “Bu, Ibu nggak masak? Ibu nggak mau bangun?”tanya Bulan pada sang ibu.

“Kamu mau sekolah? Ibu kasih uang aja, nanti kamu sarapannya beli di luar!” Ucap Amel sepertinya dari tadi, dia memang sudah bangun, tapi memang sepertinya dia sedang malas-malasan.

Tiba-tiba, Erma masuk ke dalam kamar Bulan.

“Ibumu mana!! Nenek mau sarapan nih, itu juga dapur berantakan kayak habis di terpa badai aja !” Ucap wanita itu berdiri di ambang pintu.

Bulan menatap ibunya, dan itu seperti kode kepada sang nenek.

“Heh Amel bangun! Kamu mau tidur sampai jam berapa? Ini sudah jam 07.00 , anak dan suamimu mau makan! Dan kenapa kamu malah tiduran, apa kamu merasa sekarang sudah menjadi nyonya, dan memiliki pembantu 10, sehingga kamu bisa ber leha-leha?”

Tapi, Amel masih memejamkan matanya. “Ibu kan bisa masak sendiri.” Wanita itu kemudian bangkit sambil merentangkan tangannya.

Lalu dia menata putrinya yang masih memakai kaos oblong. “Eh anak muda! Berangkat sana, kamu mau kesiangan?”tanya Amel kepada sang putri.

Tapi Bulan, sudah dia katakan Jika dia ingin berhenti, “aku nggak mau, kamu udah aku bilang aku nggak mau sekolah di tempat itu! Pokoknya aku mau berhenti, titik nggak pakai koma!”

“Nggak bisa gitu dong, Kapan kamu pinternya kalau nggak mau sekolah! Ibu nggak mau tahu, pokoknya sekarang kamu harus bangun, setelah itu mandi dan siap-siap. Untuk apa kamu sekolah di tempat bagus kalau sekolahnya belang-belang kayak gitu.” Seru Amel.

Bulan kemudian mandi, tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 5 menit dia masuk ke dalam toilet, setelah itu dia kembali lagi keluar. Dia kemudian meminta nenek dan juga ibunya keluar dari kamarnya itu.

Lalu Erma memarahi Amel, “bisa-bisanya kamu tidur dalam keadaan rumah yang sangat berantakan! Kamu tidak tahu kalau” ucapan wanita itu tertahan ketika melihat sorot mata menantunya itu.

“Kalau rumah berantakan, Kenapa Ibu nggak beresin? Kan Ibu juga sama punya tangan dan juga kaki!” Seru Amel, kemudian dia pergi ke kamarnya.

Dia melihat suaminya masih tertidur, sedangkan Amel sendiri Pergi mengambil dompetnya. Tentu saja untuk mengambil uang saku untuk putrinya.

Dan setelah beberapa saat, akhirnya Bulan sudah berangkat sekolah.

“Kamu nggak mau masak? Anakmu juga nggak sarapan, Di sini masih ada suami dan juga mertuamu! Tapi kenapa dari tadi kamu malah main HP terus, bener-bener ya kamu Amel! Kamu bener-bener menguji kesabaran saya tahu nggak.”ucap Erma kepada menantunya itu.

Tapi Amel. “Gantian dong Bu, biasanya kan selama 15 tahun aku yang mengatur semuanya di rumah ini, aku menghemat Semua pengeluaran dan menekan uang apapun yang bisa aku tekan. Dan sekarang giliran Ibu dong,”

“Amel! Semakin lancang kamu sama saya ya!” Seru Erma, “saya semakin yakin kalau hari itu memang jodohnya adalah Riska, dia lebih cantik, dia berwibawa, dia lebih segalanya dari kamu, sedangkan kamu. Kamu hanyalah wanita miskin, yang sangat beruntung mendapatkan anak saya!”

Amel menatap mertuanya itu, Apakah benar, Nanda tidak beruntung karena menikah dengannya. Padahal niatnya, dalam waktu dekat dia ingin membongkar semuanya, dia ingin suami dan juga mertuanya tahu keadaan keluarganya, Tapi kenapa di saat kejutan itu akan dia berikan, malah dia sendiri yang diberikan kejutan oleh kedua orang tersebut.

“Kalian ributin apa sih?” tanya  Nanda kepada kedua wanita yang selama ini menemaninya itu.

Tapi Amel  menatap Nanda, lalu langsung pergi ke kamar tanpa menjawab pertanyaan laki-laki itu.

“Dia Kenapa Bu?” tanya Nanda pada ibunya.

Namun ibunya juga malah ikut masuk ke kamar, tapi sebelum dia benar-benar masuk ke dalam kamarnya, dia mengutarakan isi hatinya kepada sang putra.

“Kalau ibu rasa, lebih baik kamu ceraikan saja sih Amel pemarah dan juga pengangguran itu, lebih baik kamu serius aja, pada hubungan kamu dengan Riska.  Ibu akan dukung kamu 100%, bahkan 1000%!” Setelah mengatakan itu, Erma langsung masuk ke dalam kamarnya.

 

Nanda menautkan alis, tapi dia mengikuti istrinya ke dalam kamar. Dia tidak suka ketika dia bertanya tapi tidak digubris.

“Kamu kenapa sih?” tanya Nanda

Masih hening, tidak ada jawaban dari Amel, wanita itu malah merapikan tempat tidur. Dengan cepat, Nanda membalikkan tubuh istrinya dengan paksa

“Kamu kenapa?”tanya lelaki itu mendesak.

Tapi... Amel  menatap nya dengan mata tajam.

“Pilih aku atau Riska !” ucap Amel, dengan tatapan tajam.

 Hahahaaaaaa  “PERTANYAAN APA ini Amel ! Jangan aneh-aneh. Jelas aku akan memilih Riska! Tapi, tenang saja aku tidak akan membuangmu! Karna aku masih menghargaimu sebagai ibu dari Bulan.!”

Degggg.

Dada Amel sakit, dia tak bisa menahan hal seperti ini. Dia tidak papa menahan kemiskinan, tapi jika dia diselingkuhi. Apalagi secara terang-terangan.

“Ya sudah, Bagaimana jika cerai saja!” Tantang Amel.

Tapi lagi-lagi, tawa Nanda benar-benar memekikkan telinga. “Jangan belagu Amel! Wanita pengangguran seperti kamu menantangku untuk menceraikan kamu? Apa kamu tidak salah? Amel “Nanda menyentuh pipi Amel. Ingat ya suamimu ini sekarang adalah kepala manager, Apa kamu tidak akan menyesal meminta cerai dariku?”

Lalu,  Laki-laki itu mencengkram kedua pipi Amel, “diam saja! Jangan menentangku. Lagian aku sama Riska Hanya bermain-main, tapi jika kamu memintaku untuk memilih, jelas aku akan memilih dia, karena dia adalah batu loncatanku untuk menjadi lebih bersinar, kamu ingat itu. Jangan membuatku marah, kamu diam saja anteng di rumah,”

Laki-laki itu menghempas Amel.

Amel menggertakan giginya.  “Dia!” Batin Amel.

Tiba-tiba ada seseorang yang menelpon Nanda.

“Halo, ada apa!” Tanya laki-laki itu dengan suara lembut.

[Tolong lah, di apartemen ku, ada sesuatu yang menyeramkan, apa kamu bisa membantuku mengusirnya? Pada hewan yang mengerikan!]

Ujar seseorang dibalik telepon dengan suara terisak, dia nampak ketakutan sekali.

“Hewan mengerikan? Oke aku akan ke sana, kamu tunggu aku ya!” Ucap laki-laki itu.

Tapi ketika Nanda  akan pergi, “Kamu mau ke mana Mas?” tanya Amel, dia menahan pergerakan Nanda dengan menyentuh tangannya. Jelas dia tidak akan membiarkan suaminya pergi. Dia sangat mencintai laki-laki ini.  Dia tidak akan membiarkan laki-laki ini pergi dengan wanita lain.

“Apa sih!” Seru Nanda Dia menghempas tangan istrinya.

“Apa yang menelpon tadi Riska? Aku tidak akan pernah mengizinkanmu pergi dengan wanita itu! Jangan keterlaluan Mas! Aku ini istrimu!”

“Jangan mengaturku! Dia ketakutan, ada hewan masuk ke apartemennya.” Laki-laki itu melenggang pergi.

“Mas, Kalau kamu pergi, Aku akan pergi juga. Jangan pergi ke rumah wanita itu, aku mohon jangan hancurkan pernikahan kita!”

“Apa sih!” Sungut Nanda “Sudah aku bilang, walaupun aku bersama Riska, Aku tidak akan pernah melepaskanmu! Kamu tenang aja, walaupun aku memiliki dua wanita, tenang Aku tidak akan pernah menceraikan kamu!”

Setelah mengatakan hal jahat itu Nanda kemudian pergi.

Sedangkan Amel Tangannya mengepal di samping tubuhnya. “aku sudah mengorbankan segalanya! Demi tinggal sama dia. Demi menikah dengan dia, lalu sekarang dia bersama wanita lain? Hanya demi sebuah jabatan?”

Seketika Amel ingat dengan tawaran kakeknya. Dia rela meninggalkan semuanya hanya demi cintanya kepada Harris.

Tiba-tiba.

“Amel, tolong buatkan Ibu mie! Ibu laper banget!” Ujar Erma seperti biasanya.

Tapi Amel diam saja, membuat Erma geram.

“Cepatlah buat! Kenapa kamu malah diam seperti itu!”

Lagi-lagi Amel hanya diam tapi kali ini dia menatap mertuanya, “buatlah Bu! Membuat mie tidak akan membuat tanganmu patah, lagi pula ini sudah malam, kenapa ibu selalu menyuruhku tengah malam seperti ini? Aku kan istri anak ibu, bukan pembantu di sini!”

“Amel !! Kamu benar-benar Sudah berani sama saya ya?! Apa kamu tidak takut jika saya meminta Nanda meninggalkan kamu? Apa kamu tidak melihat tadi? Bagaimana wanita itu datang?! Kamu benar-benar menantang saya! Padahal saya hanya meminta kamu hanya membuatkan mie! Tapi kamu mengatakan hal-hal jahat seolah-olah saya meminta kamu melakukan hal yang sangat berat!” Seru Erma.

“Iya! Ini sangat berat Bu, 15 tahun.. sepertinya itu cukup melakukan hal-hal berat! Aku tidak akan melakukannya lagi. Jika Ibu lapar, masaklah sendiri..” Amel melewati mertuanya begitu saja, kemudian dia pergi ke kamar Bulan.

 

“Wanita itu” Geram Erma, “aku akan membuat Nanda meninggalkannya! Lihat saja nanti. Aku akan membuat dia mengemis, dan menangis darah... Karena tidak mau ditinggalkan oleh anakku..”

 

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!