dia hanya anak yang rerlahir dari rahim seorang wanita kedua.
ia harus terima perlakuan orang orang di sekitarnya yang tidak ikhlas karena terpaksa merawatnya.
ia di besarkan oleh seorang wanita tua yang ia panggil nenek.
walau perlakuan wanita tua itu cenderung buruk dan tega kepadanya, ia tetap menyayangi wanita itu.
juga seorang wanita yang kini tak lagi tinggal bersama dengannya kaeena sedang bekerja di kota.
wanita itu adalah istrinpertama sang ayah.
dan di usianya yang je 17 tahun, karena sang nenek telah tiada, ia beeniat menyusul sang ibu tiri.
dan di sanalah petaka itu terjadi menimpanya.
kehornatannya di renggut paksa hingga ia hamil.
belum selesai sampai di sana, ia di paksa menggugurkan kandungannya.
mampukah Kayra Afanin Azzahra mempertankan bayi dalam kandungannya itu.......
sekuel dari novel aku yang berjudu " dia yang ternoda.....
pingin tahu ceritanya, oabtengin ya.....🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24 Fakry yang gelisah
Malam semakin larut, udara terasa kian dingin menusuk tulang.
hembusan angin malam juga menyeruak masuk memasuki kamar melalui pintu yang sengaja terbuka.
Dan menyapa lembut tubuh seorang pria.
Seorang pria tampan yang nampak duduk di sisi pembaringan sebuah kamar.
Sebuah amar yang ada di bagian belakang rumah itu.
Sudah sehak sore tadi, Fajru duduk termenung di dalam kamar itu.
Kamar yang dulu di tempati oleh Kayra selama satu bulan ini.
Menghilangnya gadis itu sejak kemaren membuat hatinya sedikit resah.
Tak dapat ia pungkiri, kondisi janin dalam kandungan gadis itu membuat hatinya khawatir dan itu cukup mengganggu pikirannya.
sejak kemaren ia sudah kesana kemari mencar Kayra, tapi tak kunjung ia temukan.
Ia sudah mencoba merayu bi Rahma untuk mengatakan keberadaan Kayra.
Namun nihil...
Wanita itu bersikeras mengatakan tak tahu apa apa tentang kepergian Kayra.
Fakry menghela nafas perlahan ia bangkit.
Ia sedikit melangkah ke arah meja nakas yang ada di kamar itu.
Tangannya terulur menarik handel nakas itu.
Mata pria itu membulat keika ia melihat tumpukan uang seratus ribuan di sana.
" apa yang mas Fakry lakukan di sini ?! " tanya bi Rahma yang tiba tiba sudah ada di sana mengejutkan Fakry.
Pria itu menoleh dengan cepat kepada bi Rahma.
" uang siapa ini bi ?! " tanya Fakry kemudian ke pada bi Rahma dengan raut wajah penuh tanya.
Bi Rahma menghela nafas, wanita baya itu kemudian melangkah mendekat ke arh nakas.
Kemudian ia mengambil tumpukan uang itu.
Bi Rahma meraih jemari Fajry kemudian meletakkan tumpukan uang itu di telapak tangan Fakry.
" ini adalah uang Kayra " jawab bi Rahma.
" uang yang di berikan oleh mama mas Fakry karena Kayra telah melayani mas Fakry malam itu " lanjut bi Rahma sambil kemudian ia melepaskan pegangannya pada uang itu.
Selanjutnya bi Rahma mundur beberapa langkah ke belakang.
Sementara Fakry,
Mendengar jawaban bi Rahma, ia seperti tertampar.
Tanpa sadar ia pun termundur kebelakang dan kemudian ia jatuh terduduk di pinggiran tempat tidur.
" tolong katakan padaku bi...di mana Kayra ?! " tanya Fakry dengan suara bergetar.
" untuk apa mas Fakry bertanya tentang keberadaannya ?! " bi Rahma balik bertanya
" aku ingin minta maaf bi..." suara Fakry terdengar pelan.
" aku sadar, akulah yang bersalah dalam hal ini " lanjutnya pelan dan masih dengan suara bergetar.
Bi Rahma hanya menghela nafas.
" saya tidak tahu mas..." jawab bi Rahma sambil melangkah hendak keluar kamar.
" bi..." panggil Fakry lagi.
Bi Rahma menghentikan langkahnya.
" ku mohon, beri tahu aku di mana dia...aku mengkhawatirkan anakku bi " kata Fakry lagi.
" memanvnya kau yakin joka bayi itu adalah anakmu ?! " tiba tiba bu Novi menyela pembicaraan Fakry dan bi Rahma.
Fakry bangkit dari duduknya dan segera memutar tubuhnya menatap sang mama yang saat ini telah berdiri di ambang pintu.
Sementara bi Rahma hanya menunduk.
" aku yakin ma...anak itu adalah anakku " jawab Fakry
" seyakin itu kah dirimu ?!"
" iya ma...aku yang pertama untuknya, mama juga tahu itu bukan ?! "
" tetap saja, meski kau yang pertama....belum tentu dia tak melakukannya lagi dengan orang lain, bukankah kau yang pernah mengatakan jika mungkin saja anak itu juga anak kakakmu " kata bu Novi lagi.
" aku yakin anak itu adalah anakku, aku hanya tidak suka kakak telalu berlebihan memperhatikan Kayra " jawab Fakry.
" memangnya kenapa jika Rayyan perhatian kepada gadis itu ?! Kau cemburu ?!
Jika iya...lalu bagaimana tentang perasaanmu kepada Rhaina ?!
Kau sudah siap kehilangan dia ?! " tanya bu Novi lagi yang seketika membuat Fakry termenung.
" aku tak yakin bayi itu milikmu....bisa saja dia " kata kata bu Novi tak berlanjut karena terpotong oleh bi Rahma.
" cukup bu...Kayra tak sebejat itu, sudah cukup anda menghina anak tiri saya.
Dia sudah pergi sekarang dan saya pastikan dia tidak akan pernah mengganggu hidup keluarga anda.
Jadi jangan pernah lagi menghina dia " bi Rahma tak tahan lagi.
Dengan tegas ia menyela ucapan majikannya yang ia rasa sudah sangat keterlaluan itu.
Bu Novi menatap nyalang bi Rahma.
Wajah wanita itu menyiratkan kemarahan.
" jaga bicaramu bi Rahma....kau pikir kau sedang bicara dengan siapa.
Jangan lupa kau banyak berhutang budi ke padaku " sentak bu Novi kepada bi Rahma.
Bi Rahma kemudian melangkah dengan cepat ke arah Fakry.
Kemudian wanita baya itu meraih kembali tumpukan uang yang masih berada di telapak tangan Fakry.
selanjutnya, ia kembali mendekat kepada bu Novi.
" ini adalah uang yang anda bayarkan kepada Kayra atas pelayanannya terhadap putra anda.
Itu artinya...uang ini adalah uang Kayra. Uang Kayra juga uang saya karena dia adalah anak saya.
Dan sekarang uang ini saya kembalikan ke pada anda sebagai bayran atas hutang hutang saya.
saya tahu ini lebih dari cukup.
Tapi jangan khawatir, saya mengikhlaskan kembaliannya untuk anda " kata bi Rahma sambil menyerahkan tumpukan uang itu ke tangan bu Novi.
Mata bu Nivi membulat sempurn
" beraninya kau..." umpatan bu Novi tak berlanjut karena bi Rahma memotongnya.
" saya berhenti bekerja kepada anda sejak hari ini " kata bi Rahma. Kemudian wanita itu melangkah keluar kamar.
" bi Rahma....." panggil Fakru.
" saya tidak tahu di mana Kayra mas...dan tolong, jangan pernah lagi mencari Kayra.
Dia tak ada hubungan apapun dengan mas Fakry.." kata bi Rahma lagi,
Kemudian wanita baya itu kembali melanjutkan langkahnya berlalu dari tempat itu.
Tujuannya kini hanya satu, menuju kamarnya dan segera merapikan barang barang miliknya agar ia bisa secepatnya pergi dari sini.
Sepeninggal bi Rahma, bi Novi menggenggam erat tumpukan uang dalam genggamannya.
" dasar orang miskin belagu....sudah tahu miskin, masih saja sombong " umpat bu Novi.
" ma...." panggil Fakry mencoba mengingatkan sang mama.
Bu Novi menoleh kepada Fakry.
" kau juga...jangan lagi pernah bertanya atau mencari tahu tentang keberadaan gadis itu " bentak bu Novi.
Fakry menggeleng.
" tidak ma...dia mengandung anakku " bantah Fakry.
Mata bu Nivi memerah.
" sampai mati aku tidak akan pernah mau mengakui itu
lakukan yang ingin kau lakukan.
Tapi jangan pernah menangisi kematianku " sentak bu Novi lagi sambil memutar tubuhnya dan segera berlalu dari tempat itu.
" ma....!! " panggil Fakry, namun bu Novi terus melangkah dan mengabaikan panggilan itu.
Fakry mengusap wajahnya kasar.
