NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24. Penyesalan

...Jadilah seperti hujan, yang tidak pernah menyalahkan Takdir meski dia jatuh berkali-kali. ...

...🍁...

Semua pekerjaan Asmara telah selesai, tentu juga dengan mbok Jum yang turut membantunya.

Lelah rasanya sekujur tubuh Asmara, ingin segera merebahkan tubuh diatas kasur empuknya, namun apalah daya jika dia harus kembali bersama para tamunya.

Waktu menunjukan pukul 18.45.

Setalah menyelesaikan 3 raka'at kewajibannya sebagai muslimah, Asmara kembali bergabung bersama Senja dan juga Loka, tentu disana juga ada kedua mantan mertua dan juga mantan suaminya.

"Sayang, Sini sama ibuk nak, Paman Loka pasti lelah"

Bukan menjawab senja hanya menggelengkan kepala.

"Sini nak sama ibuk ya Cantik" ucap Asmara dengan lembut.

Mendengar ucapan Asmara agaknya Senja justru merasa kecewa, terlihat dari wajahnya yang seketika menunduk.

"Enja, ini sudah malam, dan Paman Loka harus pulang"

Mendengar itu, semakin membuat Senja mengeratkan pelukannya pada Loka

Sementara Loka hanya dapat mengusap lembut punggung Senja yang kini kembali duduk diatas pangkuannya.

Loka sangat tahu jika Senja tidak ingin berpisah dengannya, Namun dia sendiri juga tidak dapat berbuat apa-apa, karena dia sendiri tidak berkuasa atas Senja maupun Asmara.

"Ibuk Enja mau sama Paman !" mohon senja dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Hati ibu mana yang tidak teriris melihat putrinya begitu mengharapkan sebuah kasih sayang, bahkan dari orang yang baru dia kenal, sementara ayahnya ?, Mungkin Bima lupa jika dia juga memiliki Senja yang jelas merupakan anak biologisnya.

Entah karena sebab apa, Asmara kembali merasakan sesak di dada. Beban besar yang selama ini menghimpitnya semakin membuat tubuhnya tersiksa, ingin rasanya berteriak dan menangis, meluapkan segala rasa, namun pada siapa ?, Bahkan Asmara tidak memiliki siapapun untuk sekedar berkeluh kesah.

"Senja !!"

"Senja jangan nakal ya !! , sini sama Ayah !! "

Deg.

Ucapan Bima yang seketika , membuat pandangan mata Asmara tertuju padanya. Bertanya meneliti pada sikap dan ucapan Bima yang terdengar memekakkan telinga.

Sudut mata Asmara seketika berembun, Bukan apa-apa hal itu lebih pada nada bicara Bima yang seolah begitu terdengar memaksa.

Benar saja setelah ucapan Bima sebelumnya, terdengar pula Isak tangis dari mulut kecil Senja

Begitu juga dengan Loka yang tampak terkejut mendengar instruksi dari Bima, dia meminta seorang anak untuk ikut dengannya, sudah seperti memerintah bawahan untuk menurut pada atasan.

Loka hanya terlihat menggelengkan kepala,tidak percaya jika Bima benar-benar ayah kandung Senja. Masih tidak percaya, bagaimana seorang ayah bisa berlaku kasar terhadap putri nya.

Bima terlihat akan maju dan meraih tangan Senja. Beruntung pergerakan Bima segera ditangkap oleh Asmara, Dan secepat itu pula Asmara memasang badan di hadapan Loka, menahan Bima yang akan menarik paksa putrinya.

"Mas Bima !, Asma mohon . Tidak seperti itu caranya" lirih Asmara dengan mata berkaca-kaca

Sesungguhnya Asmara sudah sangat jengah dengan semua ini.

Tanpa terasa sudut matanya mengeluarkan air mata, genangan yang sebelumnya dia tahan, kini tumpah begitu saja.

Asmara merasa sesuatu di hadapannya tampak terbalik , tentu dari dua sosok laki-laki di hadapan nya. 'Siapa sebenarnya ayah Senja' , begitu batin Asmara.

Bima begitu kasar memperlakukan Senja, padahal jelas dia merupakan ayah kandungnya.

Sementara Loka dia begitu manis dan lembut memperlakukan Senja, namun dia bukan siapa-siapa.

"Enja ikut ibuk ya" ucap Asmara masih dengan linangan air mata.

"Enggak mau ibuk, Enja mau sama Paman!!"

Semakin sakit hati Asmara mendengar ucapan Senja, bukan karena senja yang tidak menurut pada dirinya, atau senja yang menolaknya. Namun lebih pada keadaan senja lebih memilih Loka dibanding ayak kandungnya.

Bagaimana Bima ?, Sudah tidak perlu di tanya, jelas dia begitu marah dan kecewa, bahkan kepalan tangan Bima membuat jari-jarinya memucat , karena cengkeraman tangan yang begitu kuat.

"Senja !!" tegas Bima

Mendengar teriakan Bima, agaknya Senja merasa begitu ketakutan, hingga Senja hanya dapat bersembunyi di bawah ketiak Loka. Menenggelamkan wajah dari rasa takutnya.

"Mas Bima Stop !!" teriak Asmara.

Terlihat jelas oleh Loka bagaimana Asmara begitu berusaha menahan amarah terhadap mantan suaminya.

Seolah Loka merasakan sakit yang dirasakan oleh Asmara.

"Cukup , Sebaiknya tidak usah di teruskan, Lagipula ini sangat tidak baik untuk psikologis Senja, saya harap kalian dapat memahaminya" Ucap Loka menengahi.

"Untuk sementara waktu saya akan tetap disini menemani senja, mungkin Samapi Senja tidur nanti, baru setelah itu saya akan pulang"

"Tapi mas --"

"Seeetttt, Tidak papa Asma, Aku ikhlas melakukanya demi Senja" lirih Loka

Agaknya Loka menangkap rasa sungkan dari Asmara, namun secepat itu Loka menepisnya, toh dia juga merasa nyaman dan senang bersama Senja.

"Baiklah, Terima kasih Mas" Lirih Asmara

Sungguh Asmara merasa malu tidak hanya terhadap Loka, namun juga tentu pada kedua mantan mertuanya.

"Maaf pak buk, Asma mau ke kamar dulu" pamit Asmara

Keduanya tampak menjawab dengan anggukan kepala, tidak hanya Senja saja yang merasa shock, nyatanya Kedua orang tua bima cukup terkejut mendapati emosi sang putra, sungguh tidak di percaya jika Bima dapat berkata seperti sebelumnya, terlebih itu kepada senja yang merupakan putri kandungnya.

"Bim, Sebaiknya kau segera istirahat , istrimu juga pasti sudah menunggumu" titah Ibu Bima.

Bima hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Terlihat sekilas Bima yang melemparkan tatapan tidak suka pada Loka.

Kepergian Bima yang di susul oleh ayahnya. Kini menyisakan Loka dan Ibuk Bima saja di sana.

Keduanya tampak duduk di ruang tamu, dengan posisi Loka yang masih tetap menggendong Senja.

Agaknya Senja sangat enggan untuk turun dari pangkuan Loka, mungkin dia juga merasa trauma mendengar bagaimana Bima membentaknya.

Hingga usapan lembut dari Loka itu mengantarkan Senja pada tidur malam nya.

"Nak Loka"

"Iya Buk"

"Terima kasih sudah menenangkan Senja"

Loka hanya tersenyum dengan anggukan kepala.

Terlihat Ibu Bima tampak menghela nafas dalam dengan mata terpejam.

"Asmara itu wanita yang baik, dia juga sangat penurut, tidak neko-neko " Ujar ibu Bima.

"Saya dan kedua orang tuanya dulu bersahabat"

"Salah saya sebenarnya dulu memaksa menjodohkan keduanya, karena alasan balas Budi semata, Hingga kini Senja yang terpaksa menjadi korbannya"

Terdengar pelan dan sangat lirih namun Loka jelas mendengar nada penyesalan dari sosok paruh baya di hadapannya itu.

Loka tampak mendengar dengan serius setiap ucapan dari mantan mertua Asmara, sesekali terlihat loka mengangguk anggukkan kepala, memahami ucapan dari mantan mertua Asmara.

"Jika waktu dapat di putar , mungkin ibuk tidak akan pernah menjodohkan Senja dengan putra saya"

Loka tampak menautkan kedua alisnya, terlihat guratan halus di keningnya.

"Tidak perlu di sesali, semua sudah merupakan takdir buk" Ujar Loka

Ibu Bima tampak mengangguk lemah, sejujurnya dia juga paham akan hal itu, namun jika mengingat bagaimana dulu sempat Bima menolak Asmara membuat ibu Bima merasa bersalah.

Andai saat itu dia tidak tetap memaksa , Maka tidak akan jadi seperti ini akhirnya.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!