▪︎SEQUEL OF MY LITTLE WIFE▪︎
Cinta datang tanpa di duga dan tanpa aba aba.
Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis bernama Brixcya Ailee Fox. Ailee tidak pernah menyangka jika perasaan lebih dari seorang teman tumbuh begitu saja pada perasaannya. Anehnya, perasaannya malah memilih seorang pria yang selalu menyakitinya. Seolah merasa tertantang, Ailee terus mencoba mendekatinya setiap hari. Dan setiap hari itu juga dia sering mendapatkan makian dari pria itu. Dia adalah Kalingga Alister Natapraja.
Entah peran takdir akan seperti apa, menyatukannya keduanya atau malah sebaliknya. Dan jika mereka ditakdirkan untuk bersama, apa mungkin kehidupan selanjutnya akan dijalani dengan bahagia dan damai? Mengingat tidak ada seorang pun yang tahu kehidupan Ailee yang sebenarnya. Termasuk Kalingga.
Akankah Kalingga membalas perasaan Ailee? Dan apakah Ailee akan terbuka tentang dirinya yang sebenarnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
***
MCML@March, 2023. Ovie'Sibis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovie NurAisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. BBQ
***
Tuhan selalu memiliki cara lain untuk memberikan kebahagiaan pada ciptaanya. Lain halnya dengan dengan Ailee. Mungkin iya dia tidak mendapatkan kebahagiaan bersama kedua orang tuanya, namun ia mendapatkan kebahagiaan itu dari Ashel dan Kavin. Beruntungnya, ketiga anak mereka tidak pernah memusuhinya karena Ailee ikut masuk dalam kebahagiaan keluarga mereka.
Semakin kesini Ailee semakin paham dan mengerti apa maksud ucapan Ashel beberapa waktu yang lalu. Jika orang tuanya tidak mau mengerti dirinya, maka dia lah yang harus mengerti kepada kedua orang tuanya. Mungkin tidak selamanya juga Ailee harus membenci mereka karena kesibukan mereka. Ailee sudah harus lebih bersikap dewasa mulai sekarang.
Mungkin akan terasa canggung saat ia akan memulai hubungan baiknya dengan kedua orang tuanya. Namun ia harus tetap melakukan itu.
"Lee, kok ngelamun sih? Nih sosis titipan dari kak Ling. Makan katanya," ucap Briella.
Kejutan yang dimaksud oleh Ashel adalah ini semua. Ia meminta bi Sati dan beberapa pelayan lainnya untuk menyiapkan tempat barbeque beserta dengan bahan bahannya. Setahu Ashel, Ailee sangat menyukai BBQ.
"Iya iya. Ling-nya kemana?" Tanya Ailee.
"Tuh lagi nelpon," ucap Briella. Ailee melihat ke arah telunjuk Briella. Disana memang ada Ling yang sedang menelepon. Ailee pun berjalan mendekat ke sana.
Ia berdiri di belakang Kalingga. Sedikit menajamkan kupingnya. Terlihat dari raut wajah Lingga, pria itu terlihat sangat senang ketika menerima telepon itu. Samar samar Ailee mendengar suara penelepon itu. Terdengar seperti suara cewek?
"Ling," ucap Ailee. Lingga membalikan tubuhnya dan melihat ke arah Ailee.
"Udah dulu ya teleponnya? Nanti aku hubungin lagi," ucap Lingga pada penelepon. Ia pun mematikan panggilannya dan menatap ke arah Ailee.
"Kenapa?" Tanya Kalingga.
"Teleponan sama siapa? Kok Ailee denger suara cewek yang telepon kamu," ucap Ailee.
"Kepo," ucap Kalingga. Ia pergi dari sana meninggalkan Ailee sendirian dan berjalan menuju ke tempat duduknya. Ailee tentu saja mengikuti langkah pria itu dan mengambil duduk di sebelahnya.
Saat Ailee duduk, tiba tiba Ling menyodorkan sosis pada Ailee. Gadis itu tentu saja membuka mulutnya dan melahap sosis itu dari tangan Ling. Sosisnya terasa lebih nikmat jika disuapi oleh Kalingga.
"Cie ciee," ucap Kairav saat melihat kedekatan Ailee dan adik laki lakinya.
"Kenapa?" Tanya Ailee polos.
"Em, kok mendadak bodoh," ucap Kairav.
"Ya emang apa maksud lo?" Tanya Ailee.
"Udah jangan ditanggapin, lanjut makan ini aja," ucap Kalingga.
"Oke," ucap Ailee. Ia tersenyum dan kembali memakan sosis dari tangan Kalingga. Ailee juga menyuapi Kalingga sosis. Mereka makan saling suap suapan membuat Ashel tersenyum juga dengan Kai dan Briella. Mereka senang karena Ling pada akhirnya mau menerima Ailee dan tidak menyakitinya lagi dengan kata kata yang ia lontarkan.
Kavin sendiri hanya cuek dan fokus pada laptopnya dengan Ashel yang menyuapinya. Makin malam, Ashel dan Kavin memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Meninggalkan anak anak muda disini berempat.
Briella dan Kairav kembali membakar sosis dan udang juga yang lainnya. Mereka masih lapar. Sedangkan Ailee dan Kalingga duduk menunggu mereka.
"Ling, Ailee seneng banget malam ini. Ling enggak jaga jarak dari Ailee," ucap Ailee.
"Seneng ya? Syukur deh," ucap Ling. Hanya itu yang terucap dari mulutnya.
"Ling enggak dipaksa kan buat berperilaku kayak gini sama Ailee?" Tanya Ailee.
Ling menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah langit. Malam ini berbeda dari malam sebelumnya. Bintang di langit kali ini sangat banyak sekali ditemani dengan terangnya cahaya bulan.
"Lo lihat deh, malam ini bintang bintang kayaknya muncul semua," ucap Ling. Ailee menuruti ucapan Ling. Ia menatap ke arah langit hitam yang dihiasi bintang.
"Bener juga. Biasanya gak ada bintang," ucap Ailee.
"Lo lebih suka bulan atau bintang?" Tanya Ling.
"Bulan," ucap Ailee.
"Alasannya?"
"Simpel, meskipun sendirian bulan selalu datang meskipun tidak setiap malam. Berbeda dengan bintang, mereka akan datang ketika teman temannya yang lain juga datang. Ling gak pernah kan lihat bintang cuma satu aja? Pasti ada dua atau tiga yang muncul," ucap Ailee.
"Gitu doang?" Tanya Kalingga. Ia mengalihkan pandangannya pada Ailee yang ternyata gadis itu tengah tersenyum melihat ke arah langit.
"Bulan kayak Ailee, Ling. Dia selalu sendirian kadang kala. Ibaratnya gini, malam ini Ailee ada disini ditemani keluarga kamu yang lengkap. Ailee bulannya dan keluarga kamu bintangnya. Tapi Ailee gak tahu malam besok, entah Ailee ditemani keluarag kamu lagi atau enggak. Yang jelas Ailee udah kayak bulan aja, sendirian terus," ucap Ailee.
"Lebay. Magi sama orang tua lo kan ada," ucap Ling. Meskipun malam ini doi bersikap manis dengan menyuapi Ailee, namun mulutnya tetap tidak bisa diselamatkan dari berkata ketus seperti itu.
"Magi ada tapi Ailee selalu mau sendirian aja di kamar. Ailee maunya ada mama sama papi, tapi mereka sibuk kerja. Mami kamu bilang, kalo mereka enggak bisa ngertiin Ailee maka harus Ailee yang ngertiin mereka," ucap Ailee.
"Jadi lo kesepian?" Tanya Ling.
"Sangat. Ailee iri sama keluarga kamu yang lengkap, kedua orang tua kamu selalu datang untuk mengambil rapot kamu bahkan di saat kelulusan juga semua keluarga kamu hadir. Beda halnya sama Ailee, kalo enggak Magi ya orang suruhan papi yang dateng," ucap Ailee.
"Cuma karena itu doang lo iri?" Tanya Ling.
"Iya. Mungkin kamu ngiranya Ailee lebay atau sejenisnya. Tapi jujur aja Ling, anak mana yang enggak mau orang tuanya hadir di hari perpisahan sekolah? Bahkan mama sama papi gak pernah lihat Ailee ambil piala pas pengumuman kejuaraan," ucap Ailee.
"Woi, balik rumah napa. Seneng banget kayaknya berduaan mulu. Inget, yang ketiganya setan," ucap Kairav berteriak dari balkon lantai dua. Ailee dan Ling kompak menoleh. Ternyata tinggal mereka berdua disini.
"Setannya elo ya? Kan elo doang yang ada di deket kita gak ada orang lagi," teriak Ailee.
"Yeee, bangzatt kau," ucap Kairav. Ia pun pergi ke kamarnya.
"Ailee pulang dulu ya. Sampai besok di sekolah Ling," ucap Ailee.
"Gue anterin ayo. Besok gue jemput lo juga buat ke sekolah, lo sekolah kan?" Tanya Kalingga membuat Ailee terdiam karena speechless. Ia tidak salah dengar kan? Ling, Ling ingin mengantarnya pulang dan menjemputnya nanti pagi? SERIUOSLY?!
"Heh, gue nanya," ucap Ling.
"Aaa, iya iya. Ailee besok masuk kok," ucap Ailee. Ia pun mengikuti langkah Ling menuju garasi rumahnya untuk mengambil motor.
Jika saja detak jantungnya bisa di dengar, mungkin Ling akan terganggu saat ini. Jantung Ailee berpacu sangat cepat berbeda dengan biasanya.
Tbc.
