Kehilangan cinta di masa lalu membuat Jupiter kehilangan hasratnya kepada wanita, akan tetapi tuntunan keluarga untuk ia segera menikah membuatnya mencari calon istri dadakan. Hingga pilihannya jatuh kepada seorang gadis remaja yang tak sengaja ia temui. Bagaimana kehidupan Jupiter selanjutnya, ikuti terus ceritanya di Gairah Tuan Muda Impoten.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Salma sudah tidak sabar ingin segera bertanya pada Venus perihal tentang ia menyebutkan nama Moza semalam. Apa ia salah dengar atau memang putranya ini mencintai Moza, perempuan yang ia benci saat ini. Jika itu benar terjadi, Salma tidak bisa tinggal diam. Ia harus menghentikan perasaan putranya itu pada Moza. Selain Salma tidak menyukainya, Salma juga tidak ingin anak kesayangannya tersiksa karena mencintai wanita yang sudah bersuami. Karena itu akan menjadi siksaan tersendiri untuk Venus. Salma tidak ingin anaknya menderita.
Sebelum Salma pergi ke ruang makan, ia menyempatkan diri untuk pergi ke kamar Venus untuk bicara dengannya. Dan kebetulan sekali saat Salma masuk kedalam kamar Venus, Venus sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Venus pun mengernyitkan keningnya heran, karena tidak biasanya ibunya Salma pagi-pagi datang menemuinya. Kecuali jika ada hal penting yang akan ia bicarakan padanya.
"Ada apa Mah?" tanya Venus.
"Duduklah, Mamah ingin bicara." ucapnya dengan wajah yang sangat serius. Venus pun kemudian duduk di samping Salma, di sofa yang ada di kamar Venus.
"Apa ada hal penting yang ingin Mamah bicarakan denganku?"
"Sangat penting!"
"Tentang?"
"Moza ... Mamah ingin bicara tentang Moza." terlihat Venus hanya diam mendengar Salma menyebut nama Moza. Ada apa memangnya tentang Moza, apa Salma akan merencanakan sesuatu untuk mencelakai Moza. Jika hal itu sampai terjadi, maka Venus tidak akan diam saja. Ia akan menjadi orang pertama untuk melindungi Moza. Wanita yang kini menghiasi sekaligus menyakiti hatinya itu.
"Ada apa dengannya? Jangan bilang Mamah ingin mencelakainya?" tutur Venus.
"Jika memang iya, memangnya kenapa? Apa kau tidak suka?"
"Aku tidak mau Mamah menyakiti siapa pun?"
"Termasuk Moza?"
"Iya!" Salma berdecak kesal melihat ke arah putranya ini. Sepertinya yang ia dengar semalam dari mulut anaknya ini memanglah benar, jika Venus memang menyebut nama Moza. Putranya menyukai rivalnya, sungguh sangat lucu.
"Kenapa aku tidak boleh mencelakainya? Kenapa kau keberatan aku akan menyingkirkannya? Jangan bilang kau ..."
"Aku mencintainya!" tegas Venus, Salma menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sarkas pada Venus.
"Kau sangat lucu Venus!"
"Tapi itu kenyataannya!"
"Kau bahkan mencintai perempuan yang tidak akan bisa menjadi milikmu! Dia istri kakakmu, apa kau lupa itu!"
"Aku tidak lupa, aku sangat sadar aku mencintai istri dari kakakku! Tapi perasaan ini tidak bisa aku kendalikan, cinta mengalir begitu saja padanya!"
"Kau bo doh!"
"Aku tahu! Tapi hatiku terlanjur tertambat padanya, aku bisa apa!" Salma pun hanya mampu terdiam melihat putranya, mungkin sekarang ia tidak bisa menghentikan perasaan Venus pada Moza. Itu perlu waktu, Salma sadar itu. Tapi bukan berarti Salma akan diam saja, ia tidak akan membiarkan putranya semakin jatuh dan terpuruk kedalam jurang cinta yang tanpa dasar itu. Apalagi cinta Venus akan menjadi salah satu penghalang dirinya untuk menyingkirkan Moza.
"Venus,"
"Jika tidak ada hal yang ingin Mamah bicarakan lagi. Sebaiknya Mamah pergi,"
"Apa!" Salma tidak percaya jika putranya akan menyuruhnya keluar dari kamar. Itu adalah hal yang tidak pernah Venus lakukan padanya selama ini. Dengan kesal Salma pun keluar dari kamar Venus, dan si alnya ... ia malah berpapasan dengan perempuan yang telah membuat putra kesayangannya membangkang.
"Dasar perempuan kurang aj4r," gumam Salma tapi masih terdengar jelas oleh Moza dan juga Jupiter.
"Berani kau bicara kasar pada istriku, aku pastikan gelar gelandangan akan lebih cepat kau sandang!" geram Jupiter. Tidak mau menjawab ucapan Jupiter. Salma pun pergi meninggalkan mereka berdua, sebelum emosinya tidak bisa ia kendalikan.
"Kenapa nenek sihir itu?"
"Jangan pedulikan!"
*
*
*
Saat di kantor wajah Jupiter terlihat berseri-seri, bahkan wajahnya selalu dihiasi oleh senyuman yang membuat semua orang merinding saat melihatnya. Merasa ada yang salah dengan diri Jupiter, Alex pun mulai bertanya pada bosnya yang mendadak murah senyum itu. Bukan apa-apa, Alex hanya takut jika Jupiter menjadi gila gara-gara gagang sapunya yang tidak berfungsi dengan baik. Alex tidak tahu saja, jika semalam gagang sapu yang selalu tidur tampan itu semalam bangun dengan gagahnya. Bahkan semalam gagang sapu milik Jupiter berhasil menebar benih cinta dilahan indah Moza.
"Tuan, apa anda baik-baik saja?" tanya Alex saat ia memberikan berkas untuk diperiksa oleh Jupiter.
"Memangnya kenapa, apa aku tidak terlihat baik?"
"B-bukan begitu hanya saja saya takut ... jika anda emmm ... anda frustasi, Tuan." ucap Alex dengan penuh keragu-raguan. Ia juga sebenarnya takut bertanya tentang hal ini pada Jupiter, akan tetapi sebagai asisten yang sangat peduli pada bos nya tentu Alex harus memastikan jika bos nya ini benar-benar waras dan tidak kehilangan akal sehatnya hanya karena burungnya yang selalu menunduk malu.
"Frustasi? Aku bahkan sedang bahagia saat ini ... tadinya aku tidak ingin mengatakannya padamu. Tapi ... sepertinya kau harus tahu kabar baik ini. Kalau semalam Jhoni berhasil bangun dan menerobos surga dunia," ucap Jupiter malu-malu kambing. Sungguh ekspresi itu sangat menggelikan. Tapi kabar Jhoni yang mampu menerobos pabrik bayi, membuat Alex pun benar-benar terkejut.
"Anda serius Tuan?" tanya Alex memastikan, semoga saja pendengarannya tidak salah, dan telinganya tidak perlu diperiksa.
"Sangat serius!"
Oh ya ampun ... demi ubur-ubur di lautan bikini bottom. Alex ingin pingsan mendengar burung pemalu itu berhasil hinggap di sarangnya.
****
Aku mau kasih pengumuman buat temen-temen semua, kemarin aku sempat ada kendala saat ajuin kontrak novel ini. Dan aku dikasih waktu 3 hari kedepan buat ajuin lagi, kalau misalkan novel ini gagal kontrak, dengan terpaksa Jupiter sama Moza bakal pindah rumah ke sebelah 😌 tapi tenang aja aku bakalan up di tempat yang gratis kok. Biar semuanya bisa baca kisah Jupiter tanpa harus bayar 😘.
Tapiiiiii.....
Doain aja mudah2an gak ada kendala sama sekali saat nanti Mimin ajuin lagi dan kisah Jupi sama Moza bisa tetap aku lanjut di sini. Doain Jupi sama Moza ya, biar semuanya lancar tanpa ada kendala aamiin 🤲