Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24_ Jangan pernah bermimpi
Mama dan Neva sudah meninggalkan ruangan. Saat ini Yuna seperti burung bangau yang diintai beberapa pemangsa. Tatapan Nora dan tatapan Tata membuatnya waspada.
"Adik Yuna... kamu benar-benar pandai berakting," Nora menatap Yuna. Yuna tersenyum tenang mendengar ucapan Nora.
"Ternyata mata Kak Nora sangat jeli ya, aku juga berfikir begitu kak...," tambah Taata. Tata duduk dengan menyilangkan kakinya, menatap Yuna dengan sinis. "Aku tahu kalian hanya pura-pura," lanjut Tata.
"Aku juga berfikir begitu Ta, mungkin mereka nikah kontrak."
"Yup, tepat. Aku sangat tahu Lee, dia tidak mungkin tiba-tiba menikah begitu saja. Berapa tahun kalian menandatangani kontrak itu?" Tata bersiap mengeluarkan cek. Yuna diam membiarkan mereka. "Sebutkan nominal yang kamu inginkan" Tata benar-benar mengeluarkan cek dan bersiap menulis. "Aku bisa membayar sepuluh kali lipat dari yang Lee janjikan pada mu."
Nora merasa sangat puas dengan sikap Tata, ini sama juga dengan mewakilinya.
"Ohh, Tata, kamu tidak harus sampai sebegitunya...," Nora meraih tangan Yuna. "Lihatlah tangan yang halus ini dan wajah yang lumayan untuk menggoda om-om. Tata... mungkin kamu hanya harus siap membiayai oprasi plastiknya."
"Hahaaa... benar sekali Kak," jawab Tata. Mereka tertawa, menertawakan angsa kecil yang begitu empuk untuk menjadi sasaran.
Yuna menarik tangannya dari Nora, lalu dia mengambil antiseptik dari dalam tasnya. Kemudian, dia menyemprotkan pada telapak tangannya lalu mengelapnya dengan sapu tangan. Dengan tenang akhirnya dia membuka mulut.
"Hah... ruangan ini memang sangat luas tapi terasa sangat pengap. Kalian perempuan-perempuan menjijikkan," ucap Yuna sambil menjatuhkan sapu tangan yang sudah dipakainya dengan anggun. Tata berdiri dan bersiap untuk menampar Yuna.
"Kamu ingin menampar ku?? lakukan saja, kamu tahu status ku saat ini siapa bukan?" Yuna menawarkan pipinya. Namun Tata menurunkan tangannya, mengurungkan niatnya. Dia berpikir ulang untuk menampar Yuna, meskipun dia dipenuhi amarah saat ini.
Sedangkan Nora menatap Yuna dengan tatapan sinis penuh kebencian. Dia tidak menyangka kalau wajah kalem seperti Yuna akan mampu melawannya, dia membayangkan kalau yoona adalah perempuan sewaan Leo yang lemah dan mudah untuk di tindas.
Yuna berdiri memandang Tata dan Nora satu persatu secara bergantian.
"Kalian... jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan suami ku," ucap Yuna dengan suara sinis. Dia kemudian melangkah pergi meninggalkan dua perempuan yang masih terbengong.
****
Hampir jam dua belas malam, Leo baru datang ke kamarnya. Yuna segera memejamkan matanya. Yuna ingat kata-kata Neva ketika mengantarnya ke kamar, bahwa istri dari Kak dimas dulunya adalah sahabat Leo dan Kiara.
Mata Yuna benar telah melihat pandangan yang tak wajar dari Nora. Mungkin mama, Papa, Neva, Tata, dan bahkan Kak Dimas tidak ada yang menyadarinya.
'Kenapa bertambah satu lagi saingan ku... aku harus ekstra menjaga suami ku.'
Terdengar gemericik air dari kamar mandi. Yuna kembali membuka matanya.
'Apakah dia harus mandi dulu sebelum tidur? Waktu itu sepertinya dia juga baru selesai mandi. Huwaa... malam ini aku akan melihat tubuh seksinya lagi, roti sobek yang menggiurkan. Berarti aku harus menghadap kesini bukan? Seperti ini? Agar bisa mengintipnya diam-diam.' Yuna mengganti posisi tidurnya. "Omg... otak ku nakal sekali.' Yuna memukul pelan kepalanya.
Klik... suara pintu kamar mandi mulai terbuka, dan Leo keluar.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua