NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Mr. M

Rahim Bayaran Mr. M

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: AngelKiss

Demi uang operasi untuk adik nya, Amelia rela menjual rahim nya kepada seorang misterius dengan topeng serigala di wajahnya.
Tanpa tahu bagaimana identitas maupun Wajah pria yang menanamkan benih nya di rahim milik nya.
Dan pada akhirnya Amelia melahirkan bayi untuk pria itu, dan perjanjian pun berakhir. Amelia pergi dengan membawa uang kompensasi dan juga kesembuhan adik kesayangannya.

Apakah Amelia akan kembali bertemu dengan bayi nya, dan apa Amelia akan tahu siapa pria di balik topeng serigala itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Setelah pertengkaran Indira dan Marcel mereda, Anita datang dengan membawa makanan untuk menantunya.

"Sayang, kamu makan dulu yah!" Ucapnya sambil membuka bingkisan yang di bawanya.

"Aku belum lapar, Ma!" Jawab Indira sambil menghapus air matanya.

Anita memperhatikan kelopak mata Indira yang masih basah, Ia menatap Marcell dengan tajam.

"Apa yang kamu lakukan kepada Indira?" Tanyanya kesal.

Marcell duduk di sofa. "Aku tak melakukan apa-apa!"

Anita menggelengkan kepalanya karena tak percaya. Ia melipat kedua tangannya di dada.

"Marcell please, tolong jangan sakiti perasaannya. Selama Mama tinggal di rumah, kamu tidak pernah pulang! Sebenarnya kamu kemana?" Tanya Anita dengan kesal.

Marcell tak menjawab, Indira menggenggam tangan sang mertua.

"Ma, jangan marahi Mas Marcell! Aku baik-baik, lagi pula semua ini dia lakukan untuk kebahagiaan ku dan calon bayinya." Jawab Indira lembut.

Hati Anita luluh dan tersenyum. Ia nampak mendelikan matanya menatap kesal kepada Marcell.

"Kalau saja Mama bisa memilih, Mama lebih memilih Indira menjadi anak dari pada kamu!"

Marcell menyunggingkan senyumnya dan pergi. "Terserah...!"

Marcell pergi tanpa pamit, hatinya nampak sedih karena Mamanya lebih memilih Indira. Semua yang dia lakukan hanya untuk membahagiakan sang Mama, tapi semua yang di lakukan nya selalu salah di mata sang Mama.

Marcell tak mau banyak memikirkan semua masalah sepele seperti itu. Ia duduk di taman rumah sakit di bawah pohon yang rindang. Udaranya terasa sejuk dan membuat hatinya tenang.

Dan dari kejauhan, terlihat seorang wanita memperhatikannya. Ia mengambil handphone dan memotret Marcell dari kejauhan.

"Sekarang aku hanya bisa memandang fotomu, tapi aku yakin tidak lama lagi kamu akan menjadi milikku!" Ucapnya sambil menatap foto yang ada di handphonenya.

Marcell melihat sekeliling dan terlihat banyak orang yang sedang berlalu lalang. Matanya tertuju pada seorang wanita hamil, terlihat senyumnya begitu bahagia di dampingi sang suami.

Ia mulai teringat kepada Amelia. Hari-harinya pasti sulit dan dia tidak bisa berada di sampingnya. Ada penyesalan dihatinya, karena telah merenggut kebahagiaan Amelia.

"Andai saja aku tidak merusak masa depannya, mungkin Amelia bisa tersenyum bahagia dengan lelaki yang dia cintai." Batinnya.

Disaat Marcell tengah melamun, Pak Ardi datang menghampirinya dengan cemas.

"Tuan muda!" Sapa nya sambil membungkukkan badannya.

"Ada apa, kenapa kamu terlihat panik?"

"Nona Amelia...!"

Ucapan Pak Ardi terhenti karena Marcell menyela. Marcell bangkit dengan mata yang membulat sempurna.

"Ada apa dengan Amelia?"

"Nona, terjatuh di kamar mandi! Dan saat ini Nona di rawat disini!" Jawab Pak Ardi.

"Antar kan saya ke sana!" Ucap Marcell dengan tergesa-gesa.

Pak Ardi mengajak Marcell ke ruangan Amelia. Dan ternyata, ruangannya bersebelahan dengan ruang Indira. Marcell tak menyadari karena dia terlalu panik.

Dia masuk kedalam dengan menggunakan topeng dan menghampiri dokter yang tengah memeriksanya. Dokter nampak menatap heran dengan lelaki yang ada di hadapannya.

"Bagaimana keadaannya, dok?" Tanya Marcell.

"Dia baik-baik saja! Hanya saja...!" Ucap Dokter terhenti.

"Hanya apa?" Tanya Marcell penasaran.

"Hanya saja, Bu Amelia terlalu stres dan di tambah Ia juga terjatuh dari kamar mandi. Bayinya terguncang hingga pendarahan, tapi anda tenang saja, bayi dalam kandungannya dalam keadaan baik." Jawab Dokter.

"Syukurlah!" Ucap Marcell merasa lega.

"Tapi anda jangan senang dulu! Bayi dalam kandungannya baik-baik saja untuk sekarang. Tapi jika kejadian ini terjadi lagi, saya tidak bisa menjaminnya." Ucap dokter kembali.

Dokter pergi dan Marcell menatap Amelia yang nampak kesakitan. "Kenapa semua ini bisa terjadi?"

"Maaf...! Saya ceroboh dan saya benar-benar minta maaf!" Jawab Amelia dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu tahu, aku khawatir sama kamu! Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Tadi aku membersihkan kamar mandi dan aku terpeleset!" Jawab Amelia dengan pelan.

"Membersihkan kamar mandi!" Ucap Marcell mengulang perkataan Amelia dan menoleh Pak Ardi yang ada di sampingnya.

"Saya sudah menyerahkan semuanya kepada anda, tapi kenapa para pelayan tidak melakukan pekerjaannya dengan baik!" Ucap Marcell yang di Landa gejolak amarah.

"Maaf tuan muda! Saya sudah melakukannya dengan sebisa saya. Tapi menurut para pelayan, Nona Amelia menolak untuk dilayani dan memilih mengerjakan pekerjaan rumah sendiri!" Jawab Pak Ardi.

Marcell menatap Amelia dengan tajam. Amelia mengakui kesalahannya dan merasa menyesal.

"Maafkan saya! Saya janji ini untuk yang terakhir kalinya!" Jawab Amelia.

Kemarahan Marcell meredup, saat melihat Amelia menangis. la memeluknya dan mencium keningnya.

"Sudahlah, yang penting kamu dan bayinya baik-baik saja!" Jawab Marcell dengan lembut.

Marcell teringat akan ucapan Dokter yang mengatakan jika Amelia terlalu stres. Ia tak ingin menambah beban pikirannya.

Dan tanpa di sadari, Anita memperhatikan mereka dari kaca yang ada di pintu. Ia melihat semua kejadian yang membuatnya terkejut. Meskipun Marcell menggunakan topeng, tapi Ia tetap mengenali anaknya. Karena topeng yang di gunakan Marcell adalah hadiah dari sang ayah saat dirinya kecil.

Marcell keluar dan Anita bergegas untuk bersembunyi. Setelah Marcell dan Pak Ardi pergi, Anita masuk ke ruangan Amelia dan menatapnya.

"Ibu siapa?" Tanya Amelia heran.

"Maaf, saya masuk tanpa izin! Saya mendengar anda terjatuh dari kamar mandi dan lelaki yang keluar dari ruangan itu suamimu?" Tanya Anita dengan lembut.

Amelia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Anita begitu terkejut mendengar semua itu, tapi Ia berusaha untuk tenang. Ia duduk di samping Amelia dan menatapnya.

"Boleh saja sentuh perutmu!"

"Tentu saja!" Jawab Amelia.

Anita mengelus perut dari balik pakaian. Ia merasa jika wanita ini benar-benar hamil dan tidak pura-pura.

"Berapa usia kandungannya?"

"Baru 4 bulan!" Jawab Amelia.

Anita terkejut kembali, Ia heran kenapa wanita yang di temui Marcell hamilnya sama dengan Indira. Anita keluar tanpa pamit, tapi Amelia tak menaruh kecurigaan apapun.

Anita kembali ke kamar Indira dan duduk di sampingnya.

"Sayang, boleh Mama mengelus perutmu!" Ucapnya.

Indira nampak resah, Ia bingung harus menjawab apa untuk menolaknya.

"Tapi Ma...!"

"Sebentar saja! Lagi pula, Mama ingin mengelus dari balik pakaian!" Jawab Anita menyela ucapan Indira.

Indira mengangguk ragu. Anita tersenyum dan mengelus perut Indira dari balik pakaian. Ia nampak mengerutkan keningnya, karena perut Indira terasa empuk dan tangannya mulai bergetar.

Anita tak berkata-kata apa-apa. Ia mencoba tersenyum dan mengelus rambut Indira.

"Kamu istirahat dulu, Mama mau pergi dulu" Tuturnya.

"Iya Ma, Mama hati-hati di jalan."

Anita tersenyum dan pergi dari ruangan Indira. Semua isi pikirannya kacau dan dia ingin memastikan semua dugaannya.

"Indira perutnya empuk, berarti dia tidak hamil. Tapi kenapa mereka melakukan semua ini kepada ku! Berarti wanita yang ada di sampingnya adalah pengganti."

Anita tak habis pikir dengan Marcell dan Indira yang membohongi dia. Hatinya terasa sakit dan kecewa, tapi dia ingin jawabnya dan kepastian dari dugaannya.

"Pantas saja, Marcell tidak pernah di rumah! Itu berarti dia ada di rumah wanita itu untuk menjaga kehamilannya. Dan Indira mengizinkan karena semua ini adalah rencana mereka berdua!" Batinnya yang merasa kecewa.

1
nunai
Anak dua tahun hnya bisa mngucapkan bbrpa kata itu normalnya. Tp mungkin ini di novel yaa jdi bisa" aj wkwk
Pudji Widy
2 tahun ngomong lancar banget yaa.. walaupun ini novel halu tapi setidaknya sdkit dibikin mirip dg realita , rata3 anak 2 th masih bisa bbr suku kata saja...
D_Mayanti
Luar biasa
Ririn Yanti
sinetron
Silvi Vicka Carolina
ini lah susahnya ....beda di hati beda di mulut .....akhirnya susah sendiri ....
Silvi Vicka Carolina
kenapa enggak nerima bantuan dr farel ....ini malah ngorbanin sesuatu yang tidak setimpal ...
Eny Frihdihastuti
ceritanya bagus 👍
cuma ada sedikit hiperbola di beberapa bagian.
kritik dikit ya tor 🙏
anak umur 2 tahun udah gentayangan sendiri di taman dan dengan mudahnya diajak pergi orang asing, padahal orang kaya.
aku orang susah, walaupun anakku udah TK (5-6 th) kalo kemana mana pasti ku temenin.
lah itu orang kaya, umur 2 tahun lagi!
lebih masuk akal kalo ada pelayan yang nemenin tu anak kemana mana.
gaya bicara ziana juga terlalu smart untuk anak 2 th.
anak kecil kalo ditanya berapa umurnya, 90% akan jawab dengan gelengan kepala atau nunjukin 5 bahkan 10 jarinya sekaligus.
ziana dengan mudahnya bilang 2 tahun 2 bulan.
haha u gotta be kidding me!

punten ya tor 🙏
tapi saya mah ga bisa bikin cerita sebagus ini haha cuma bisa baca doang.
tetep semangat berkarya ya tor, semoga karya selanjutnya akan jauh lebih baik 👍
Agustina Kusuma Dewi
bila saatnya tiba kuingin kau selalu disisiku
tp bila saat itu ada berbeda hanya bisa menjaga hati
agar tak berharap buat kesedihan itu hadir
Agustina Kusuma Dewi
oh my
Agustina Kusuma Dewi
gublok
Agustina Kusuma Dewi
ya kenapa sih dr sblm hub ga nikahin aje
Agustina Kusuma Dewi
ya jgn salahkan lakik
fokus otaknya cuman 1
beda dg perempuan yg multi
Agustina Kusuma Dewi
oh..ternyata dr masa lampau, bukan karma sih istilahnya syar i, tp apa yg kau lakukan pastilah menuai spt apa yg kau hasilkan. azaz sebab akibat..
reward n panishmen
Nurul Huda
Luar biasa
Deiva Silegar
/Facepalm/
Tia H.
ini si mama 😁😁 kocak bener haduh labil labil mama bikin darting aja.
Tia H.
mending ini sih karna sakit. bukan karna takut badannya jelek kalau hamil.
Tia H.
jln takdir hidup Amelia di mulai dari sini ya.
Dewi Dama
banyak bangat salah ketik nya...sampe bingung mengartikan nya...parah bangat salah ketik nya..
Dewi Dama
si mama anita senang nya nampar2terus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!