NovelToon NovelToon
CRAZY GIRL

CRAZY GIRL

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:882.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Savana Alifa

ALIYA FAKHIRA seorang gadis berusia 17 tahun, cantik, berkulit putih, hidung lancip, mata bulat, alis hitam pekat, bulu mata lentik, bibir tipis dan periang. Sedikit berisik dan polos. Terlahir dari keluarga kaya raya namun justru itulah masalahnya, gadis itu kesepian.

RADITYA DIMITRI WIRATMADJA, Pemuda berusia 19 tahun, berperawakan tinggi, berkulit putih, alis tebal, bibir tipis, bermata tajam dan rahang yang tegas membuatnya terlihat kharismatik. Putra pertama dari pasangan Alula Mayra Wiratmadja dan Raka Dimitri. Sedikit cuek namun penyayang.

Aliya yang tergila-gila pada Radit kerap melontarkan gombalan-gombalan mautnya, namun justru itulah yang menjadi masalahnya, Radit terganggu dengan keberisikkan dan kehadiran Aliya yang selalu mengikutinya. Hingga Aliya menyerah dan memilih mundur, menjauh agar rasa kecewanya tak semakin dalam. Siapa sangka Radit justru merasa kehilangan dan mulai menyadari perasaannya.
Namun terlalu rumit untuk mereka bersatu, kehadiran gadis lain yang menjadi kekasih Radit membuat Aliya semakin yakin untuk menjauh..

Selamat membaca guys💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DILEMA

Hari ini hari Minggu, hari dimana semua orang bersorak senang merehatkan sejenak raga yang terkuras akibat aktivitas yang kadang di luar batas tenaga yang mereka miliki.

Begitu juga dengan Aliya, gadis itu tengah bermalas-malasan di atas ranjangnya. Tak berniat beranjak meski jam sarapan telah tiba.

Aliya meraih ponselnya yang ia letakan di atas nakas samping ranjang, berniat berselancar di dunia Maya sekedar mencari hiburan atau hal-hal unfaedah lainnya. Namun baru saja membuka laman sosial medianya, Aliya mengerutkan dahinya saat postingan Radit nyaris membuat bola matanya meloncat.

"Inikan di depan rumah aku?? Gak mungkin juga kan sepagi ini dia udah disini, ngapain coba??".

Dan dering ponselnya menjawab rasa penasaran yang sedari tadi menimbulkan pertanyaan dalam benaknya.

"Radit??". Gumamnya, "Angkat gak yah? Tapi penasaran juga". Karena terlalu lama menimang, akhirnya panggilannya terputus. "Yah mati, pertanda jangan di angkat berarti".

Namun sedetik kemudian, ponselnya kembali berdering. Nama yang sama masih muncul di layar ponselnya. Karena rasa penasaran yang tak berkesudahan, gadis itu memutuskan untuk mengangkat sambungan telponnya.

"Halo assalamualaikum".

Waalaikum salam Al, kamu udah bangun kan??".

"Aku ngangkat telpon kamu berarti udah bangun lah".

"Jutek amat sih, pagi-pagi jangan galak-galak gak baik".

Aliya berdecak kesal, mati-matian ia berusaha menghindari pemuda itu namun selalu saja gagal. Waktu seolah selalu mendukung pertemuan mereka, entah itu di sengaja ataupun tidak.

"Ada apa? Kenapa pagi-pagi ngerecokin aku??".

"Joging yuk, aku udah di depan rumah kamu".

"Males, aku ngantuk!". Aliya menjawab acuh, bukan masalah ngantuknya tapi jika Aliya mau menuruti keegoisannya bertemu Radit, ambyar sudah perjuangannya untuk menghindari pemuda itu.

"Terserah kamu, aku akan tetap nunggu kamu di sini. Jangan lama-lama ya sayang".

Aliya membulatkan matanya, jantungnya nyaris saja terlepas dari bingkainya. Belum sempat memprotes, Radit sudah menyudahi sambungan telponnya terlebih dahulu.

"Ini orang main tutup aja, bodo lah, biarin aja dia lumutan".

Aliya melempar ponselnya ke sembarang tempat, menyusup kembali ke balik selimut tebalnya kemudian mencoba memejamkan matanya kembali. Namun beberapa menit kemudian....

"Siaaaallll". Gadis itu membuka kembali selimutnya, menendang-nendang benda tak bersalah itu sebagai pelampiasan rasa gundahnya, hingga benda itu teronggok di lantai.

Aliya beranjak menuju balkon, angin pagi itu membuatnya menyilangkan ke dua tangannya kemudian memeluk dirinya sendiri, cukup dingin untuk ukuran suasana pagi. Aliya ingin memastikan jika Radit telah pergi dan tak menunggunya, namun apa yang ia lihat membuatnya berdecak kesal. "Dasar keras kepala". Gumamnya, Aliya melihat Radit tengah berbincang dengan dua satpam yang setia berjaga setiap harinya di rumah mewahnya, dengan secangkir kopi di tangannya dan tawa lepas menghiasi wajah tampannya.

Dengan malas ia kembali ke dalam kamarnya, membersihkan diri kemudian bersiap untuk joging, sesuai keinginan pemuda keras kepala yang sayangnya tak pernah beranjak dari hatinya.

Aliya memakai celana santai berwarna pink kesukaannya, dengan kaos polos putih di lapisi sweater berwarna pink juga. Memakai sneaker berwarna putih dengan rambut panjangnya ia kuncir kuda.

"Bi, aku lari pagi dulu yah." Setelah menuruni anak tangga dan berpapasan dengan bi Minah, Aliya berpamitan. Agar wanita tua itu tak mencarinya.

"Tapi non belum sarapan".

"Sarapan di luar aja deh bi, aku udah di tunggu soalnya. Assalamualaikum bi".

"Waalaikumsalam".

Sampai di teras luar, Aliya tak langsung menemui Radit yang masih asik berbincang dengan kedua satpamnya, entah apa yang mereka bincangkan, mereka tampak asik dan nyambung.

Aliya menghela nafas dalam, mendudukan dirinya di undakan teras rumah dan mengeluarkan ponselnya. Gadis itu mengulur waktu agar hari beranjak siang dan mereka tidak jadi pergi.

Namun deheman seseorang membuatnya mendongak mengalihkan fokus dari benda canggih di tangannya yang masih tampak menyala.

"Kenapa gak langsung ke depan??". Radit bertanya, pemuda itu ikut mendudukan dirinya di undakan teras di sebelah Aliya.

"Gak mau ganggu, kalian kayanya nyambung banget".

Radit terkekeh, "Aku udah pantes jadi bapak-bapak belum? Kalo udah, mau dong aku jadi bapak buat anak-anak kamu".

Aliya nyaris tersedak ludahnya sendiri, sejak kapan pemuda dingin ini pandai merayu. Rona merah muda muncul begitu saja di wajah cantiknya, pipinya terasa memanas, karenanya gadis itu memalingkan wajahnya. "Apaan sih receh deh, kamu tuh gak ada bakat ngegombal".

Radit tak menanggapi ucapan Aliya, pemuda itu justru menatap Aliya lekat-lekat. Tak membiarkan gadis itu hilang dari jangkauan netranya. Tentu saja Aliya merasa salah tingkah, di tatap sedemikian rupa oleh pria yang di sukainya membuat kinerja jantungnya juga melonjak tinggi. "Apa sih? Liatinnya gitu banget". Protes Aliya.

"Kamu cantik, dan aku semakin tak bisa menghindari pesona wajah ini". Dengan beraninya Radit mengusap pipi sebelah Aliya, membuat gadis itu mematung merasakan kehangatan telapak tangan Radit.

Aliya mengalihkan pandangannya, menyingkirkan tangan Radit yang masih bertengger di pipinya. "Katanya mau joging, keburu siang aku males".

Radit tersenyum, Aliya nya memang tak seperti dulu. Gadis itu berubah, kerap menghindar dan menolaknya. Jika dulu, mungkin Aliya akan dengan senang hati menerima perlakuan manis dan gombalan Radit, tapi sekarang itu tak berlaku. Gadis itu bahkan sering mengacuhkannya. "Yaudah yuk".

Radit menarik pergelangan tangan Aliya agar gadis itu beranjak dan mengikuti langkahnya. Aliya menatap tangannya yang berada dalam genggaman tangan besar Radit, terasa hangat dan nyaman.

"Pak, makasih ya kopinya, aku pamit dulu". Radit berpamitan pada kedua satpam yang sedari ia datang menemaninya berbincang dan menyuguhkan secangkir kopi padanya.

"Siap Den, lain kali kita ngopi lagi". Ucap salah satu satpam yang di ketahui bernama Zaka.

"Beres pak". Tak lupa Radit membubuhkan senyum manisnya untuk kedua pria paruh baya yang juga menyambutnya dengan ramah.

Aliya menarik tangannya dari genggaman Radit, ia sudah merasa tak nyaman dengan jantungnya. Membuat keringat membasahi telapak tangannya.

"Jangan jauh-jauh, aku takut kamu hilang". Radit kembali menarik tangan Aliya, kali ini ia menyelipkan jemarinya di sela-sela jemari kecil Aliya.

"Aku udah gede kali, mana mungkin ilang".

"Hilang dari hati aku maksudnya". Ralat Radit.

"Cih, kamu salah makan yah? Kok pagi-pagi udah ngegombal??".

Radit tak menanggapi, ia menarik Aliya agar lebih mendekat padanya. "Aku bilang jangan jauh-jauh sayang".

Deg

Debaran di dadanya kian membuatnya tak nyaman, panggilan sayang yang di lontarkan Radit sangat berpengaruh besar pada hatinya. "Jangan panggil aku sayang, aku gak mau salah faham". Protes Aliya, entah mengapa ia jadi mengingat wajah sendu Nadin saat mengatakan ia menyerah mencintai Radit. Aliya kembali merasa bersalah.

"Aku mau nagih janji kamu".

"Janji yang mana?". Aliya menghentikan langkahnya, mendongak menatap Radit yang tingginya jauh di atasnya. Kemudian memilih melangkah dan duduk di kursi taman yang masih tampak sepi pengunjung karena hari masih terlalu pagi.

"Janji kalo kamu mau terima aku kalo aku udah gak ada hubungan apa-apa sama Nadin" .

Aliya menundukkan kepalanya, ia bingung harus menjawab apa, dilema rasanya.

"Aku..."

Ekhemmm tes-tes, kira-kira Aliya mau jawab apa gaes...bantu jawab yuukkk

1
Khairul Azam
hadeeh hadeh mau pisah itu ituan dulu itu nsnti hamil
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
erm jadi malas pula bacanya🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ikut sedih sama Aliya, 😣😣😣
Angsa
😘
Angsa
sumpah gerem bngt aarrrggghhh
Tyo Fariztyanto
Bukan beranak tapi beranjak thor
Nana Niez
keren
Nana Niez
maksudnya mengorbankan sesuatu yg berharga?????? nah ini nih,, bs bikin kacau di masa depan sepertinya
Nana Niez
mnrt Q wajar nadin tau segala hal ttg radit, scr dia kan sekertaris,, yg dituntut hrs tau dan sigap ttgdiri bosnya,,
Ray
Habisnya si Radit ini seperti lelaki plin plan andai aja Dia bisa jaga batasan dari lawan jenis, gak ngasih perhatian lebih mungkin gak akan ada kejadian seperti ini, ngapain coba bolak balik ke apartement perempuan lain sendirian, berdua duaan lagi didalem, iuh...gak banged deh ama laki modelan Radit,,,
yuni winarti
luarbiasa...mewek ...ceritanya bagus bgt
Herta Siahaan
mampus Radit.. suka menunda nunda masalah..
Herta Siahaan
entah kapan sadar nya.. yg anak anak itu siapa sih Radit apa Alia. Masa sekolah sdah jauh.. umur lebih tua masih jg ngga peka... dan sadar
Herta Siahaan
tuh sekretaris mu suruh mulutnya pakai aturan lah.. sekolah sampai Amerika tapi level rendah. bersaing yg sehat aja kalau mau jd pelakor. dan kamu Radit harus tegaskan sekretaris mu itu jgn terlalu urus hal pribadi kamu
Akbar Gemilang
mantap kak eeh mak
Debbie Teguh
OMG... autoconnect! wkwkwk ketauan nih kelakuan author
Aisyah Salman
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Berdo'a saja
haduuuhhhh Radit tau ga, satu kata untuk mu, Munafik
Berdo'a saja
perhatian mu terlambat Radit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!