NovelToon NovelToon
OM DUDA, NIKAH YUK!

OM DUDA, NIKAH YUK!

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda / CEO Amnesia / Mafia
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maria_azis

Ragil yang sedang menyamar menjadi seorang duda dan laki-laki yang buta harus dipertemukan dengan seorang gadis yang menyebalkan baginya dan hampir saja membuat gagal rencananya.

"Sekali lagi kamu mengganggu saya. Saya akan m3m6unuhmu!" Ragil.

"Ayo kita menikah, Om duda!" Adele.

Ragil merasa geram karena Adele seperti tidak takut dengan dirinya.

Apakah Ragil akan berhasil dengan semua rencananya atau justru berakhir takhluk dengan gadis lugu seperti Adele yang sifatnya seperti anak kecil.

Stay Tune!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria_azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEKECEWAAN GANIA

Saat ini terlihat sebuah keluarga yang berbahagia. Ada seorang ayah, seorang mama, seorang kakak laki-laki dan seorang anak perempuan yang masih kecil.

Keluarga itu terlihat sangat harmonis dan penuh senyuman. Waktu sarapan, makan siang mau pun makan malam, mereka akan menyempatkan waktu makan bersama jika sedang tidak ada kegiatan yang mendesak.

Mereka menikmati semua makanan yang terhidang di atas meja makan dengan lahap dan penuh rasa syukur.

"Mama ... "

"Nanti buatin bekal untuk Papa ya," ujar sang papa.

Sang istri mengangguk. "Iya baiklah, Pa."

"Adele mau yang sama persis seperti Papa," sahut sang putri.

Sang mama mengangguk. "Iya, Sayang."

Selesai sarapan bersama sang mama tadi menyiapkan bekal untuk sang suami dan juga sang putri. Setelahnya mereka berdua sama-sama pergi untuk bekerja dan untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolahan dan di jam istirahat gadis tadi membuka kotak bekal makanannya dengan perasaan senang. "Masakan mama yang terbaik." Ucapnya lalu menikmatinya dengan suka cita.

Kembali ke masa sekarang.

Ragil terlihat terpaku dan terdiam melamun teringat dengan semua mimpinya itu.

"Tuan Ragil," panggil Arfan lagi.

"Iya ... " Ragil sedikit terkejut.

"Ambilkan saya sendok, Arfan. Saya ingin mencoba rasanya," perintah Ragil.

Arfan menganggukkan kepalanya. "Baik, Tuan."

Arfan langsung berbalik badan menuju ke dapur untuk mengambilkan sendok buat Ragil. Sedangkan Ragil langsung masuk kembali ke dalam kamarnya sambil menunggu sendok yang sedang diambil oleh Arfan.

Ragil diam duduk di sofa sambil memperhatikan isi bekal yang Adele berikan kepadanya.

"Kenapa setiap gadis itu menyebutkan namanya, selalu nama Adele."

"Kenapa aku jadi gila begini sih?" gumamnya.

"Tidak mungkin dia Adele yang sama seperti di mimpiku."

Ragil tidak sadar saja jika waktu dia berada di rumahnya Adele kemarin banyak foto-fotonya Adele bersama almarhum sang papa.

Karena berhubung Ragil pura-pura buta, jadi dia tidak bisa leluasa memperhatikan sekitar jika tidak memakai kaca mata.

Atensi Ragil teralihkan kearah Arfan yang masuk sambil membawakan sendok untuknya.

"Ini sendoknya, Tuan."

Ragil menerimanya dan langsung mencoba menikmatinya. Ragil memejamkan matanya seolah-olah ingin ikut merasakan masakan yang ada di dalam mimpinya.

"Rasanya enak sekali seperti yang diucapkan gadis itu."

"Sebenarnya siapa itu Adele?" batin Ragil sambil mengunyah makanannya.

Ragil menyendoknya lagi dan lagi. Ragil sangat lahap sekali menikmatinya sampai membuat Arfan merasa heran sebab Ragil sudah sangat lama tidak makan selahap itu.

"Apakah beneran seenak itu masakannya sampai-sampai tuan Ragil makannya seperti seharian tidak makan," batin Arfan.

"Arfan."

"Jadi tadi Adele ke sini?" tanyanya.

Arfan mengangguk lagi. "Iya, Tuan. Adele ke sini untuk mencari Anda."

"Kenapa kamu tidak memanggil saya?"

"Saya mengatakan kepadanya jika Anda masih tidur, Tuan. Makanya Adele langsung pergi."

"Tapi saya bilang nanti siang selepas pulang sekolah. Entahlah dia akan ke sini lagi atau tidak," jelas Arfan.

"Iya kita lihat saja nanti," jawab Ragil.

"Pergilah dan awasi di luar."

"Dan katanya nanti ada pembantu yang datang ke sini, jadi awasi mereka semua termasuk Isha," perintah Ragil.

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi dulu," pamitnya.

Ragil hanya mengangguk saja, lalu Arfan pergi meninggalkannya sendirian di dalam kamar.

Ragil lanjut menghabiskan bekal makan siangnya Adele yang rasanya seperti mengingatkannya saat kedua orang tuanya masih hidup dulu.

Sedangkan beralih kepada Dika dan Gania sejenak.

Gania sudah sadar dari masa kritisnya kemarin malam. Dan saat ini dirinya sedang berpaling muka melihat Dika yang duduk di sampingnya.

"Ma."

"Maafin, Papa."

"Papa tidak bermaksud mengkhianati, Mama," ujar Dika tapi Gania hanya diam saja.

Gania benar-benar sangat marah, sangat membenci Dika karena sikapnya yang sudah mengkhinatinya selama ini.

"Apa yang harus Papa lakukan supaya Mama mau memaafkan Papa?" tanya Dika.

"Hidupkan Ines lagi kalau mau Mama memaafkan Papa!" tegas Gania.

Dika terdiam. "Nggak bisa 'kan?" ujar Gania.

"Kenapa tidak Papa saja yang mati dibandingkan Ines." Ucapnya sangat kecewa.

"Lebih baik Papa pergi saja dari sini karena Mama sudah tidak sudi lagi melihat Papa!" marah Gania.

"Ma. Jangan begitu dong, Ma."

"Papa sangat mencintai Mama." Kata Dika.

"Cinta kata, Papa?"

"Kalau cinta tidak akan punya istri dan anak lagi di luar sana!" jawab Gania.

"Sekarang Papa harus pilih. Mau pilih Mama atau selingkuhan Papa?" tantang Gania.

"Mau pilih Ridwan atau pilih anak perempuan Papa dari pel4cur itu!"

Dika terdiam menunduk. "Mama kasih waktu sampai Mama ke luar dari rumah sakit."

"Kalau tidak bisa memilih, Mama yang akan mundur dari pernikahan ini."

"Dan Papa harus membagi harta goni gini sesuai yang Mama inginkan."

"Mama yang menemani Papa dari nol. Dari bagaimana Papa berjuang untuk membesarkan perusahaan pemberian dari kakeknya Ridwan."

"Enak saja pel4cur itu yang akan menikmati hasilnya." Ujar Gania.

"Sekarang Papa pergi dari hadapan Mama. Karena Mama tidak mau melihat muka Papa!" usir Gania.

Dika lalu berdiri dari duduknya dan beranjak pergi dari dalam ruang perawatannya Gania tanpa sepatah kata pun. Sedangkan Ridwan sudah berangkat ke kantor sejak tadi ketika merasa lega melihat sang mama sudah sadar.

Dika berlalu menjauh entah ke mana, lalu anak buah yang disuruh memata-matainya langsung melaporkannya kepada Arfan.

Arfan langsung menyuruh anak buah itu untuk menjalankan rencana yang sudah dia buat.

"Baik, Tuan," jawab sang anak buah.

Setelahnya anak buah itu masuk ke dalam ruang perawatannya Gania untuk bertemu dengannya.

"Siapa kamu dan ada apa kamu datang ke sini?" tanya Gania.

"Saya salah satu anak buah tuan Dika, Nyonya."

"Tapi saya dan beberapa orang teman saya sudah tidak bekerja lagi untuk tuan Dika karena suatu hal."

"Saya ke sini ingin menjelaskan semuanya kepada Anda." Gania masih diam mendengarkan.

"Jika Anda ingin selamat, Nyonya harus menuruti ucapan saya dan mengikuti rencana saya."

"Jika Nyonya berani mengatakannya kepada tuan Dika, nasib Nyonya akan sama seperti nona Ines!" ancam sang anak buah membuat Gania langsung melototkan matanya.

"Jadi kamu yang sudah membunuh Ines!" marah Gania.

"Bukan. Kami cuma orang suruhan. Bos kami yang menginginkan keluarga kalian hancur!" jawab sang anak buah.

"Lalu apa mau kamu!" kata Gania.

"Mau atasan saya, Nyonya ikut menghancurkan tuan Dika."

"Kami akan memberitahu semuanya tentang tuan Dika dan selingkuhannya."

"Dan jika Nyonya mau bekerjasama dengan kami, bisa saya pastikan Anda akan mendapatkan harta yang lebih banyak dari yang tuan Dika berikan kepada Anda."

"Bagaimana, Nyonya?" anak buah itu sambil mengeluarkan sebuah pistol membuat mama Gania sangat ketakutan.

"Waktu Anda tidak banyak," sang anak buah sudah menarik pelatuknya.

Gania yang ketakutan akhirnya menuruti dan mengikuti semua keinginan serta rencana dari anak buahnya Ragil.

Sang anak buah tersenyum lalu menaruh kembali pistolnya ke dalam saku jas hitamnya.

"Bagus." Ujarnya.

Setelahnya dia melapor kepada Arfan. "Beres, Tuan."

Bersambung ....

1
Faridz Elmy
wah adele kamu mah pawang nya Ragil 👍👍
Faridz Elmy
emang susah bucin Ragil nya 🤣🤣🤭
Faridz Elmy
lanjut dek 👍👍
Maria Kibtiyah
heheh kelakuan ragil y kelakuan orang bucin
Faridz Elmy
wah Ragil cemburu buta sama Adele tapi belom ungkap kan perasaan nya gimana itu
😁🤭🤭
Faridz Elmy
kamu buat kejahatan di depan mata mu biasa aja tapi saat keluarga mu sudah end dan 1 nya mau end kamu kaget 😏😏
ngk salah kamu dika
Faridz Elmy
belom waktu nya dia end itu si Ridwan 🤣🤭
Maria Kibtiyah
cieee cemburu
Lestari Ari Astuti
benih " cinta sudah tumbuh di hati Ragil
Noor Sukabumi
omg cara balas dendam nya mulus banget thor👍👍👍👍👍
Noor Sukabumi
next thor
Noor Sukabumi
Satu persatu mimpi om galak bakal terkuak nih😍
Noor Sukabumi
ya udah kalau g mau dipanggil tante mah Isha ntar Adele panggil eceu atuh 😄😄 mau g?
Noor Sukabumi
semoga saja kalian berdua berjodoh sana perempuan yg kalian berdua temui
Noor Sukabumi
om galak itu adelle yg om kenal g ada lg NM adelke lain, kalau g percaya tanyain j m kk maria😍😍😍😍
Maria_azis: aku kabur 🤣
total 1 replies
Noor Sukabumi
no komen thor👍👍👍👍👍👍💪
Rengginang_78
yg sadis ge Thor 🤣
Rengginang_78
gania ucapkan salam perpisahan 🤣
Rengginang_78
next 💪
Faridz Elmy
ahk
kurang sadis dek🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!