Anak Yang Sengaja Di Tukar

Setelah beberapa hari berpapasan dengan damar, membuat amora ingin selalu kembali ke apotik, dan kebetulan saai itu dia mendapati damar di sana, dengan wajah sedikit kesal damar menghampiri Amora

" Ada apa? Apa ada yang anda butuhkan?" Tanya damar

" Aku butuh teman ngobrol, sepertinya kita cocok " jawab amora

" Oya? Bukankah sudah ada dokter bastian di sana?"

" Jangan tanya soal dia, dia tak pernah mau berlama lama denganku, aku sangat bosan"

Damar menatap wajah amora, dia merasa sangat kesal dan berniat akan membantu Sofia untuk mengerjai Amora

" Oiya, dimana gadis yang bernama sofi itu? Apa dia adikmu?" Tanya nya

" Iya dia adikku satu satunya, hanya saja saat ini dia sedang kurang enak badan, kenapa? Kamu ingin bertemu dengannya juga?"

" Tidak, aku hanya penasaran"

" Tenang saja, adikku bukan perusak hubungan seseorang, hanya dokter bastian saja yang sering mampir dan aku rasa dia menyukai adikku, padahal dia sudah punya tunangan yang lebih cantik" ucap damar

" Hahaha.. bisa aja kamu, emang aku lebih cantik dari adik kamu?"

" Iya kamu jauh lebih cantik, andai saja kamu bukan tunangan pak Bastian pasti aku akan mendekati mu " ucap damar berbohong

" Sebenarnya bastian itu tidak menyukaiku, hanya saja keluarga kami yang menjodohkan kami " ucapnya

" Oya? Lalu bagaimana denganmu?"

" Aku menyukainya, tapi aku rasa bastian tidak akan mau menikahiku "

" Alasan apa?"

" Aku tau dia menyukai wanita lain, namun wanita itu entah dimana, dan aku berharap wanita itu telah tiada lagi karena aku sangat membencinya "

" Siapa wanita itu?"

" Entahlah yang jelas dia cinta pertama bastian sejak duduk di bangku SMA, namun kepergian wanita itu tetap saja membuat bastian tak mencintaiku " ucapnya tertunduk

" Kamu tenang saja, ada aku di sini, kamu cantik dan aku rasa ada banyak pria lain yang menginginkanmu termasuk aku" ucap damar mulai memainkan permainan

" Benarkah? Kamu serius?"

" Iya tapi aku takut jika dokter bastian tahu tentang perasaan ku "

" Kita akan menjalin hubungan secara diam diam, agar bastian tak tau tentang kita, apa kamu keberatan?"

" Tidak.. aku tak mau, maafkan aku, aku hanya tak ingin membuat bastian kecewa padaku jika dia tau " jawab damar

" Bukankah kamu menyukaiku damar? Kalo begitu buktikan perkataanmu"

" Dengan cara seperti apa?"

" Besok aku akan kembali ke kotaku, jadi jika memang kamu mencintaiku segera temui aku di sana" ucap amora sebelum keluar dari apotik

" Baiklah, aku akan mendekatimu karena aku ingin memberikan pelajaran padamu " gumam damar mengepalkan tangan

Di tempat lain, Sofia sedang duduk dan mengutak atik ponselnya untuk mencari tau tentang amora yang selama ini tak pernah dia lakukan, hanya saja setelah mengetahui bahwa amora adalah tunangan bastian barulah dia penasaran

Dan dia pun baru mengetahui jika bastian adalah kakak kelas yang dulu sempat meyukainya

" Bahagia sekali hidup ibu di sana, apakah ibu pernah memikirkan keberadaanku? Apakah ibu pernah mencariku?" Ucapnya begitu melihat foto ibunya sedang terlihat bahagia di salah satu postingan Instagram amora

" Tunggu saja amora, hidupmu tak akan bahagia mulai sekarang, aku tak akan membiarkan kamu menikmati hidup dengan tenang" gumamnya mengepalkan tangan

********

Sehari setelah kepulangan amora kembali ke kotanya, Sofia baru berani menampakkan diri setelah empat hari mengurung diri di kamar

" Sofi, apa kamu baik baik saja " tanya bastian begitu mendapati sofi menghampirinya di rumah sakit

" Bastian, apa kamu tak mengenaliku?" Tanyanya

" Maksud kamu apa sofi?"

" Ini aku sofia Anastasya, kamu tak ingat padaku bastian?"

" Sofia? Jadi benar kamu sofia putri sekolah yang terpilih waktu itu?"

" Iya aku sofia, maaf awalnya aku sedikit ragu untuk bertanya namun setelah aku yakin jika kamu adalah bastian kakak kelasku waktu SMA barulah aku berani "

" Aku sudah yakin jika kamu adalah sofia, namun aku takut jika salah orang, kemana saja kamu selama ini sofia? Kenapa kamu hilang kabar secara mendadak?" Tanya nya menggenggam tangan sofia

" Maaf, saat itu aku memang pergi tanpa kabar, namun jujur saja aku sangat merindukanmu" ucapnya berbohong

" Benarkah? Aku juga sangat merindukanmu, dan jujur saja aku masih menyimpan rasa padamu sofia"

" Kamu tidak berbohong kan bastian? Karena aku pun sama"

" Aku tidak bohong, percayalah padaku" ucapnya masih menggenggam tangan Sofia sementara sofia hanya tersenyum dan berpikir akan rencananya untuk mendekati tunangan amora

*******

Setiap hari sofia dengan sengaja memberi perhatian lebih pada bastian, hingga beberapa bulan akhirnya mereka menjalin hubungan

" Sofia sayang, aku ingin jujur padamu, aku harap kamu tidak akan marah " ucap bastian tertunduk namun sofia sudah tau apa yang akan di katakan oleha bastian

" Ada apa? Katakan saja padaku, aku tak akan marah " jawabnya

" Sebenarnya aku telah bertunangan dengan wanita lain sebelum aku kemari, maaf karena aku tak jujur padamu " ucapnya

" Lalu apa kamu mencintai wanita itu?" Tanyanya membuat bastian sedikit terkejut lantaran Sofia sama sekali terlihat santai mendengar pengakuannya

" Tidak, aku tak pernah mencintainya, pertunangan itu kemauan papaku " jawabnya

" Jadi apa yang kamu takutkan?"

" Kamu tidak marah padaku sayang?"

" Tidak, lagian kamu tidak mencintainya dan pertunangan itu kan bukan keinginanmu, tapi siapa wanita itu?"

" Amora, gadis yang pernah bersaing denganmu untuk menjadi putri sekolah, dan aku yakin kamu mengenal nya"

" Jelas saja aku mengenalnya, karena dia adalah saudara tiriku"

" Apa? Maksud kamu gimana Sofia? Apa mereka tau kamu berada di sini?"

" Tidak, aku sangat merindukan mereka, aku ingin bertemu mereka"

" Namun beberapa bulan yang lalu amora sempat datang kemari, kamu tak bertemu dengannya?"

" Aku tak tau jika dia kemari, padahal aku sangat merindukan nya "

" Bagaimana jika kamu ikut denganku ke kota? Kebetulan minggu depan aku akan kembali "

" Benarkah? Kalo begitu aku akan ikut, aku ingin memberi mereka kejutan dengan kehadiran ku" ucapnya

" Baiklah sayang, terima kasih karena telah mengerti denganku " ucapnya memeluk sofia

*******

Hari yang di tentukan pun tiba, sofia kini berangkat bersama bastian, dia sangat tak sabar melihat wajah terkejut amora dan ibunya di saat nanti dia muncul

Mereka kini sampai di kota yang telah lama Sofia tinggalkan, kenangan buruk kembali muncul di benaknya

" Sayang, tinggalah di sini " ucap bastian begitu membawa sofia ke apartemen pribadi miliknya

" Tapi aku ingin bertemu ibuku "

" Iya, besok aku akan membawamu ke sana, sebaiknya kamu istirahat dulu " jawab bastian sebelum meninggalkan Sofia i apartemen

Sofia tak dapat memejamkan matanya, dia sangat tak sabar untuk bertemu dengan mereka, berkali kali Amora melirik jam dinding yang terasa sangat lambat berputar

Hingga pagi pun Sofia tak dapat memejamkan mata dan memilih untuk mandi dan segera bersiap untuk ke rumah keluarga mintura

Dengan penampilan yang sangat cantik Sofia pun kini telah selesai bersiap

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu membuat sofia segera berlari membukanya, di sana bastian terlihat sangat tampan telah berdiri

Bastian begitu terpana hingga tak dapat berkata kata bahkan mengedipkan mata pun tak bisa melihat penampilan sofia yang begitu cantik, bahkan dia tak pernah melihat Sofia dengan penampilan seperti itu di kota kecil tempat tinggal nya

" Bastian, kamu gak apa apa kan?" Tanya sofia melambaikan tangan di depan wajah bastian

" Sayang, kamu cantik sekali " ucapnya

" Benarkah? Terimakasih atas pujiannya" jawab sofia

" Aku rasa amora dan ibumu akan sangat terkejut jika melihatmu seperti ini sayang"

" Iya aku yakin mereka pasti akan sangat terkejut dan bahagia begitu bertemu denganku, jadi ayo kita ke sana sekarang " ajak sofia tak sabar

Bastian mengikuti keinginan kekasihnya dan segera melajukan mobil ke rumah keluarga pak mintura

Tak lama akhirnya mereka sampai, sofia meminta bastian untuk masuk ke rumah terlebih dahulu dengan alasan ingin menenangkan diri sebentar,

Dia kembali teringat kenangan saat dirinya mengemis bantuan ibunya di bawah derasnya hujan untuk pengobatan ayahnya, kenangan itu membuatnya makin merasakan sakit dan berusaha menahan agar airmata nya tak jatuh

" Bastian...?" Ucap amora begitu melihat bastian masuk ke dalam rumah

" Kapan kamu datang? Kenapa gak mengabariku?" Tanya amora menghampiri bastian

" Maaf aku tak sempat, oiya dimana om dan Tante?"

" Ada di dalam, apa kamu sangat merindukanku bastian?"

" Maksud kamu?"

" Kamu segera kemari menemuiku setelah kembali " jawabnya namun Bastian memilih melangkah meninggalkan amora dan segera menghampiri kedua orang tua amora

" Om, Tante, apa kabar?" Tanyanya

" Bastian, kamu sudah kembali? Kabar kami baik, oiya kebetulan sekali kamu datang sekalian kita sarapan bersama saja nanti" ucap bu mira

" Iya Tante terima kasih, namun ada seseorang yang harus aku ajak bergabung, apa om dan tante tidak keberatan?"

" Siapa orang itu bastian? Tentu saja kami tidak akan keberatan" Ucap pak erik

" Aku rasa om dan tante serta amora sudah mengenalnya "

" Kalo begitu dimana dia sekarang? " Tanya amora

" Baiklah aku akan memanggilnya untuk masuk " ucap bastian kembali keluar menuju mobilnya dan menghampiri sofia

Dengan jantung yang berdetak kencang, sofia kini memasuki rumah mewah itu

" Om, tante, ini tamu yang aku maksud" ucap bastian

Mereka sungguh tak mengenali sofia dengan penampilan seperti itu

" Siapa gadis itu bastian?" Tanya bu mira penasaran

" Ibu tidak mengenaliku? Ini aku sofia anak ibu" jawab sofia dengan senyum yang di buat semanis mungkin