kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Aditama sudah berada di Indonesia sejak kemarin tapi dia masih tidak bisa menemukan petunjuk apapun dimana aurora, Tika dan juga Hilda.
Tak ada petunjuk apapun, dan tidak ada yang bisa dimintai keterangan, para pembantu hanya membenarkan apa yang selama ini terjadi di rumah itu.
penyiksaan yang dialami Aurora yang bukan hanya dilakukan tika dan Hilda tali juga nenek Kamila, ibunya. tika dan Hilda yang sering pulang pagi dan membawa banyak laki laki pulang kerumah, Bahkan mereka tidak malu melakukan hal hal tidak senonoh diruang terbuka dan di saksikan banyak pembantu, termasuk nenek Kamila juga.
"jadi selama ini ibu juga terlibat?", tanya Aditama, dia benar benar tidak menyangka ibunya bisa sekejam itu,
"terlibat apa, jangan didengarkan omong kosong itu", elak nenek Kamila,
" terus kenapa ibu tidak pernah cerita tentang kelakuan Tika dan Hilda yang sudah seperti jalang itu, ibu bahkan membiarkan rumah ibu dijadikan seperti tempat prostitusi", murka Aditama, entah apa yang dipikirkan sang ibu, dia benar benar tidak mengerti.
"ibu tidak tahu Adi, ibu tidak pernah mendengar atau melihat apapun, ibu jarang keluar dari kamar kalau malam", nenek Kamila benar benar sangat pandai berakting,
"jangan dikira aku tidak tahu Bu, Bahkan kaki ibu jadi lumpuh seperti ini juga karena ulah Tika yang mendorong ibu dari tangga kan, dan anehnya ibu masih saja melindungi dan menutupi perbuatan jahatnya, sebenarnya apa sih yang ibu sembunyikan dari Adi, kenapa ibu seperti begitu takut pada Tika? ", cecar Aditama,
" ka... Kamu ngomong apa sih Adi, jangan melantur kemana mana", nenek Kamila jelas merasa gugup,
" kenapa ibu jadi gugup seperti itu, aku bukan orang bodoh yang mudah di perdaya Bu, dulu kalau bukan karena ibu yang memaksaku menikahinya karena di sudah hamil anak laki laki Tidak jelas, pasti aku tidak akan terjebak dengan perempuan ular itu, aku bahkan harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya hidupnya yang tidak masuk akal itu bersama anaknya, kalau sampai Adi tahu ibu terlibat sesuatu Dengan perempuan itu, Adi tidak akan lagi mau peduli sama ibu", ucap Aditama tegas,
" Aditama, jangan keterlaluan kamu, aku ini ibumu, aku yang selama ini mengasuh dan membesarkan mu sendirian, bisa bisanya kau bicara seperti itu", murka nenek Kamila,
" ibu yang sudah sangat keterlaluan, ibu menyetir dan mengatur kehidupanku sampai aku Tidak bisa bersama dengan orang yang aku cintai, dan sekarang saat aku mempercayakan Calista agar ibu menjaganya, apa yang ibu lakukan, ibu malah menyiksanya", emosi aditama masih belum reda,
" dia tidak mencintaimu adi, sadarlah, dan dia juga sudah menikah, tapi kau dengan gilanya merebut dia dari suaminya dengan cara kriminal, kau juga merebut anak yang sama sekali tidak ada hubungan darah denganmu, apa kau masih belum sadar juga selama ini? ",nenek Kamila benar benar tidak mengerti apa yang ada di otak anaknya ini,
"itu urusanku Bu, tidak ada urusannya Dengan ibu, toh selama dulu Shofia tinggal disini, dia Tidak pernah sama sekali menganggu atau membantah ucapan ibu, begitu juga dengan Calista, dia bahkan Tidak pernah menyusahkan ibu, dia anak yang mandiri", kata aditama,
" terus saja bela mereka Adi, kamu sudah dibuatkan obsesi gila kamu Adi", maki nenek Kamila,
" Memang, lantas kenapa Bu, dari kecil aku selalu menuruti keinginan ibu, aku juga selalu melakukan apapun yang ibu minta, ibu selalu mendoktrin Ku agar aku bisa jadi orang hebat dan sukses agar bisa membuktikan pada ayah kalau aku juga bisa hebat tanpa dia, dan setelah aku melakukan itu semua ibu masih terus saja menyetir hidupku, aku Tidak pernah bisa memilih jalan hidupku sendiri, aku terus belajar dan belajar sampai aki Tidak punya waktu untuk bisa mengejar cinta gadis yang aku cintai saat itu, apa semua belum cukup Bu?", aditama mengeluarkan semua yang dipendamnya selama ini,
Nenek Kamila hanya bisa terdiam, dendam yang selama ini membelenggu dirinya nyatanya telah membuat hidup anaknya sendiri menderita.
"perlu ibu tahu, Calista pergi dengan rekaman kejahatan yang dilakukan Tika dan Hilda, mungkin juga ada kejahatan ibu juga disana, dan kalau sampai Calista berhasil bertemu dengan ibu kandungnya, maka siap siap saja apa yang akan terjadi pada ibu, karena Shofia dilindungi keluarga yang memiliki pengaruh sangat besar di negeri ini. Dan hilangnya Tika dan Hilda mungkin mereka sudah ditangkap polisi karena rekaman itu sudah dilaporkan Shofia", Aditama meninggalkan sang ibu yang membeku ditempatnya.
Rekaman, jadi selama ini ada kamera dirumah itu dan berhasil merekam semuanya?
Tidak boleh, nenek Kamila Tidak boleh Sampai ketahuan terlibat, Aditama sudah sangat kecewa padanya, dia pasti tidak akan peduli lagi padanya.
sementara Tika dan Hilda, setelah di sekap beberapa hari, akhirnya mereka diserahkan ke kantor polisi oleh Daddy Rajendra, meskipun Elio awalnya menolak dan ingin membalas perbuatan mereka secara langsung, tapi Daddy Rajendra menolak.
Elio tidak boleh mengotori tangannya hanya untuk para manusia tidak bermoral itu, biarlah hukum negara yang akan menghukum mereka sesuai dengan apa yang mereka perbuat, toh Tidak akan ada yang membela atau mengeluarkan mereka dari penjara, jadi mereka kan dihukum sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan.
dan akhirnya Elio setuju dengan apa yang dikatakan sang Daddy, dia menyerahkan kemera milik Aurora sengaja bukti dikantor polisi.
"lepaskan saya, ini saya mau dibawa kemana?", ronta tika saat dirinya dibawa paksa Dengan tangan masih terikat, tenaganya terkuras habis karena dia terus terusan berteriak minta dilepaskan, bahkan saat diberi makan dia pun menendang makanan tersebut, alhasil dia tidak makan seharian penuh,
"jangan kasar kasar ini gue lagi hamil woy, kalau Sampai anak gue kenapa Napa gue laporin kalian ke polisi", mata Hilda memberontak,
" DIAM, bukannya anda sudah berencana menggugurkan anak anda nona Hilda, bukannya bagus kalau anak anda Tidak selamat, jadi anda tidak perlu memikirkan lagi disapa anak Yang anda kandung", ucap salah satu dari orang orang berpakaian serba hitam itu.
Hilda menelan ludahnya susah payah, sebenarnya siapa mereka, kenapa mereka bisa tahu semuanya,
"dan anda tidak perlu repot repot melaporkan kami ke kantor polisi, karena setelah ini anda dan ibu anda yang akan mendekam di penjara karena kejahatan yang kalian lakukan", ucap laki laki itu lagi,
" apa maksud Lo sialan, kejahatan apa yang Lo maksud, jangan sok tahu, kita saja tidak saling mengenal", elak Hilda,
" iya, kalian ini siapa dan ata perintah siapa kalian melakukan ini pada kami, apa salah kami sampai kalian menculik kami seperti ini", sahut Tika,
Selama beberapa hari ini, dia dan Hilda benar benar dibuat bingung siapa yang sudah menculik mereka seperti ini, karena tidak ada satupun yang datang selain dari para orang orang berpakaian serba hitam itu.
"simpan suara kalian untuk menjelaskan semuanya di kantor polisi nanti".
kedua perempuan itu dibawa paksa menggunakan mobil dengan posisi tangan masih terikat, meskipun memberontak mereka teal Tidak berdaya, dan dikantor polisi Daddy Rajendra dan papi Billy sudah menunggu untuk membawa bukti yang mereka dapat dari aurora dan orang orang yang mereka perintahkan untuk mencari tahu semuanya.