NovelToon NovelToon
Janji Di Titik Surga

Janji Di Titik Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Selingkuh / Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Matabatin / Dunia Lain
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ema Virda

Selama lima tahun pernikahan, Asha dan Fajar memiliki hubungan yang harmonis, saling mencintai dan saling mengerti satu sama lain.

Pernikahan mereka mulai retak, anaknya yang berumur satu tahun meninggal tanpa sebab.
Ujian dan cobaan rumah tangga Asha dan Fajar tidak hanya dari keluarga tapi juga gangguan gangguan makhluk halus. Di tambah saat Asha keguguran anak ke dua yang lagi lagi tanpa sebab.

Apakah mereka bisa menemukan jalan kembali ke titik surga untuk mempertahankan rumah tangga dan cinta mereka ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ema Virda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

Sementara itu, Sriati berencana untuk menemui Nyai. Dengan terpaksa dia mengunci Asha sendiri di dalam kamar, dia berencana untuk menceritakan keadaan Asha yang selama tiga bulan setelah ritual.

' Aku harus menemui Nyai. Asha seperti orang tidak waras. Jika seperti ini, akan banyak orang yang tahu, dan ritual selanjutnya kemungkinan tidak berhasil, ' gumamnya yang penuh siasat.

Di tempat jauh di dalam hutan, yang terlihat hanya pohon jati yang menjulang tinggi, daun daun yang lebar dan lebat menutupi cahaya matahari. Udara yang biasanya segar dan sejuk, kini terasa berat dan penuh dengan misteri. Seolah olah sosok makhluk tinggi besar sedang mengawasi gerak-gerik Sriati dari belakang, mahluk itu mempunyai netra yang tajam dan penuh dengan kekuatan ghaib.

Semakin jauh Sriati berjalan malah semakin cepat langkahnya dan suasana semakin bertambah gelap di hutan itu. Pohon-pohon yang menjulang tinggi seakan akan menelan dan membuat cahaya senja tiba tiba meredup yang akhirnya menjadi petang.

Suasana ini membuat Sriati harus berjalan dengan hati hati agar tak tersesat. Suara burung gagak sudah terdengar lantang, menandakan rumah Nyai tak jauh lagi. Sriati merasa jantungnya berdetak lebih cepat, seperti ada yang mengawasinya dari segala arah.

Tiba tiba, Sriati berhenti di depan sebuah gubuk tua yang terbuat dari kayu dan dedaunan. Asap tipis keluar dari atap gubuk, menandakan bahwa Nyai ada di dalam. Sriati mengambil napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk bertemu Nyai.

" Nyai ... Nyai ... Nyai, " panggil Sriati dengan tangan yang gemetar. Karena tak ada sahutan, Sriati membuka pintu gubuk dan masuk ke dalam. Suara derit pintu yang lantang sudah membuat bulu kuduk Sriati merinding.

Di dalam gubuk, Nyai duduk di atas kursi bambu, dengan netra yang tertutup. Sriati bisa merasakan kekuatan mistis yang kuat di dalam gubuk itu.

" Nyai, saya datang untuk membicarakan tentang Asha," kata Sriati dengan suara yang lembut.

Nyai membuka netranya, dan menatap Sriati dengan netra yang tajam.

" Onok opo Karo wadon kui ? (Ada apa dengan wanita itu) " tanya Nyai dengan suara yang dalam.

Sriati mengambil napas dalam dalam, dan mulai menceritakan keadaan Asha yang selama tiga bulan setelah ritual. " Awal mula baik baik saja. Dia tidak mengingat apa yang sudah terjadi. Dia juga menuruti apa yang aku mau tanpa membantah sedikitpun. Tapi, kemaren dia ingin mengajar ngaji di pendopo pematang sawah lalu tiba tiba dia pingsan dan bangun dalam keadaan takut. " Sriati berhenti sejenak

Lalu, " ... Dan di tiba tiba mengingat dengan jelas apa yang kita lakukan padanya. Nyai. Yang membuat saya kuatir, dia akan melukaiku dan mengancam keturunanku nanti. " Nyai mendengarkan dengan seksama, dengan ekspresi wajah yang dingin. Tapi, Sriati bisa merasakan bahwa Nyai sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius.

" Sudah aku bilang, jika kamu ingin panen yang banyak, jaga itu wadon kui (... Wanita itu). Jangan keluar dari desa ini, dan jangan keluar rumah di hari Rabu Kliwon, itu hari apesnya. "

Sriati langsung mengingat bahwa kemaren memang hari Rabu Kliwon. Dia lupa bahwa Nyai sudah mengatakan hal itu. " Iya Nyai, aku lupa kalau hari Rabu Kliwon. Lalu, apa yang harus aku lakukan? Apa ingatan dia bisa kembali seutuhnya lagi."

" Ingat. Jika senja sudah terlihat, berarti hari sudah berganti. Dan wanita itu keluar rumah pas saat senja. Langit tiba tiba akan menjadi gelap. Kemudian energi dua dunia yang berbeda membuat tubuhnya tak bisa menerima. Semuanya akan terserap dan dia tak bisa mengendalikan."

" Apa yang harus saya lakukan Nyai."

" Seharusnya keturunanmu yang menjadi kehendak. Tapi, kamu ingin menggantikan dengan wanita itu."

Nyai menghentikan ucapannya. Kemudian dia berdiri dan mengambil ramuan ramuan dedaunan yang dia simpan di dalam wadah yang terbuat dari daun kelapa dan di letakkan di atas sebuah rak yang terbuat dari bambu.

Tidak hanya dedaunan namun, ada juga binatang reptil yang sudah kering seperti lembaran kertas, tidak hanya ular ataupun kadal, tapi juga tokek besar, biawak dan lipan lalu binatang kaki seribu yang ukurannya ada yang besar dan kecil. Tak luput juga ada toples toples yang terbuat dari kaca yang diisi oleh air keruh, berisi sebuah janin kecil yang sudah membiru, cacing cacing yang sudah di keringkan dan larva larva berwana putih pucat yang masih segar dan bergerak menggeliat mengelilingi dalam toples.

Sriati yang melihat Nyai mengambil sebagian binatang binatang itu, membuat perutnya seperti di aduk aduk, bau bangkai binatang itu sangat menyengat, walaupun sudah mati dan mengering. Nyai memotong-motong tubuh tokek besar menjadi beberapa bagian.

Kemudian, dengan menguyah sirih yang membuat giginya menjadi hitam dan merah. Dia melanjutkan ucapannya, " Kowe eroh (kamu tahu). Memang sedikit berat prosesnya. Karena kamu tak memiliki garis darah dengan wanita itu. Jika salah sedikit saja, kemungkinan keturunan mu yang menggantikan wanita itu. "

" Jangan Nyai, jangan. Iya Nyai, aku yang salah lupa hari. Tapi aku tidak ingin anak dan keturunan saya menjadi korban Nyai. Apa lagi yang harus aku persiapkan agar semuanya berjalan dengan lancar. "

Lalu, Nyai menuju ke tungku api dengan merebus air mendidih di dalam sebuah periuk yang terbuat dari tanah, dia memasukkan dedaunan dan juga binatang binatang yang sudah dia potong potong tadi. Dengan menutup netranya dia merapal mantra dan tanpa menunggu lama, semua bahan bahan itu melebur menjadi satu dan tanpa ada ampas yang tersisa walaupun airnya berubah menjadi hijau keruh.

Selanjutnya Nyai memasukkannya ke dalam sebuah botol kecil, dan memberikannya kepada Sriati. " Ingat. Jangan diberikan semuanya. Beri satu tetes saja kedalam minumannya. Ramuan ini akan membuatnya melupakan apa yang terjadi. Jika kamu memberikan semuanya, karma akan kembali kepadamu."

" Baik Nyai."

Kemudian. Nyai menuju ke tempat duduknya. Di sampingnya ada cerutu tembakau dan juga kopi hitam yang dengan sengaja dibiarkan terbuka. Dan dia merapal mantra dengan netranya yang tertutup, jari telunjuk dan tengahnya mengapit sebuah cerutu tembakau yang di linting dengan kertas coklat. Aroma tembakaunya sangat tajam, membuat Sriati batuk kecil dan dadanya terasa sedikit sesak. Kopi hitam di gelas yang tadinya sudah dingin, tiba-tiba muncul asap putih dan gelembung-gelembung air yang mendidih.

" Wadon kui meteng (wanita itu hamil) dua bulan," lontar Nyai dengan suara berat dan dalam.

Sriati terkejut dengan perkataan Nyai. " Terus aku harus bagaimana, Nyai."

Dengan suara berat dan dalam, dia berkata, "Janin kui, anak menungso (Janin itu anak manusia). Cucumu ! Makanya, ada saja yang terjadi ! "

" Lalu, Nyai. Apa saya harus menggugurkan kandungannya."

" Biarkan anak itu lahir. Kalau Roh itu menginginkan cucumu, berikan kepadanya. Karena kemarahannya kepadamu ! Jika tidak kamu berikan ! Nyawamu yang akan menggantikan."

"Terus ... Terus, aku harus bagaimana dengan Asha Nyai."

Nyai menghisap cerutu tembakau itu lagi dan menghembuskan asapnya ke depan wajah Sriati yang membuatnya semakin batuk.

Lalu, netra Nyai terbuka, dan netranya berubah berwarna merah darah dengan tetesan darah yang keluar. Yang membuat gubuk itu bergoncang keras. Seperti ada sesuatu yang berjalan di dalam tanah dengan kekuatan yang besar.

" Aku seneng Karo wong wadon iku ! (Aku suka dengan wanita itu) Aku pengen duwe anak karo deweke ! (Aku ingin punya anak dari dia) Aku bakal omah omahan karo deweke. (Aku bakal kawin Karo dia). Kuwe kudu ngurus deweke ! (Kamu harus mengurus dia)."

1
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
knp gak dtg aja langsung orang tuanya Asha gak usah pake nelpon
Ema Virda: jika langsung, konflik nya nanti kurang seru kak.
total 1 replies
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
apa orang tuanya asha gak merasakan sesuatu tentang Asha anak nya
Ema Virda: merasakan kak. tapi akan saya bahas di bab selanjutnya
total 1 replies
Soraya
fajar kena guna guna
Soraya
baca cerita seperti ini bikin bingung
Soraya
apa asha gak punya HP
Soraya
apakah musibah yang menimpa Asha krn balas dendam Arya kepada nya
Soraya
Oo ternyata mulut Asya tajem juga
Soraya
hadiah pertama dri q thor
Ema Virda: terimakasih kak
total 1 replies
leli siregar
cepat kali mau sholat, bukankah dia masih nifas?
Ema Virda: express kak seperti kereta 🤭🤭
total 1 replies
Soraya
ini cerita mistik ya thor
Soraya
mampir thor
Valentino (elle/eso)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
Ema Virda: terimakasih kak
total 1 replies
robleis_XD
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Ema Virda: terimakasih
total 1 replies
Victor
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!