Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan
Adi seger turun dari mobilnya dan mengecek mesinnya. Asap mengepul saat mesin cup mobil di buka.
"Waduh ini mah mobilku beneran mogok dan harus di servis,"
"Terus gimana Mas," Hera berjalan menghampirinya
"Terpaksa kita naik motor," sahut Adi
"Oh no, jangan dong Mas, kalau kalian naik motor berdua ini sih udah di luar skenario aku, aku cabut kembali deh ucapannya, jangan mogok ya mobil, please hidup lagi, demi aku dan Reina, please!" Ayu memasang wajah sedih sambil menelungkupkan tangannya
Namun sayangnya, Adi keburu memilih pergi ke kantor menggunakan motor.
Wajahnya seketika berubah asam melihat Hera memeluk suaminya mesra.
"Oh Tuhan, kenapa sakit sekali," Ayu tampak memukul-mukul dadanya yang terasa sesak
"Jangan keras-keras Yu, nanti rontok bisa berhamburan cacing-cacingan di tubuh lo!" Mardi berlari menghampirinya
"Terus aku harus gimana, aku sakit hati, hatiku hancur, sakit liat Hera sama Mas Adi,"
"Cup, cup, cup, sabar ya sayang. Gimana kalau kita cari cara untuk membuat suami kamu itu sadar dari pelet si ipar laknat itu?"
Wajah Ayu langsung berseri-seri mendengar ucapan Mardi.
"Caranya gimana??" tanyanya lirih
"Hmm, ini yang lagi gue cari, bila tak ada jawaban dari alam gaib, maka cara satu-satunya adalah dengan meminta bantuan mbah go*gle,"
Ayu langsung mendorong Mardi hingga pria botak itu jatuh nyungsep ke lantai.
"Itu mah semua orang juga bisa,"
Ayu kemudian bergegas masuk ke dalam rumah. Di lihatnya Reina sedang menikmati sarapan pagi di suapi olah Mbak Yati.
"Anak pinter, makan yang banyak ya, dan jangan rewel. Rewelnya kalau ada ayah aja ya biar dia ada kerjaan jadi gak bisa berduaan sama Hera," tukas Ayu
Ia kemudian meninggalkan Reina dan berjalan memasuki kamar Hera.
Atu tampak mengamati satu persatu benda-benda pribadi milik Hera.
Ia begitu tertarik dengan lilin hitam yang tergeletak di atas meja rias.
"Apa aku harus menyingkirkan ini??"
Mardi datang dan menggelengkan kepalanya.
"No, bukan ini sayang, tapi itu?" menunjuk kearah kain hitam yang ada di dalam lemari.
"Apa itu??"
"Itu seperti jimat yang menyebarkan pelet ke Adi dan membuatnya terus jatuh cinta kepada Hera,"
"Kalau gitu biar aku bakar!" seru Ayu
Namun baru saja ia hendak nyentuhnya tiba-tiba tubuhnya terhempas dan menghantam ke tembok.
"Awww!" Ayu menjerit kesakitan
"tidak semudah itu ferguso, bahkan gue pun yang sudah senior belum bisa menyentuh benda kan itu, sepertinya kita harus cari akal untuk bisa mengambil benda itu dan membakarnya," sahut Mardi
"Mbak Yati, satu-satunya orang yang bisa membantu kita saat ini adalah Mbak Yanti," jawab Ayu
"Tapi gimana kita kasih perintah, dia aja gak bisa liat kita??" jawab Mardi
"Ada caranya, aku tahu!" Ayu segera berjalan menghampiri mbak Yati yang sedang menyuapi Reina
"Maaf ya mbak, aku mau pakai tubuh kamu sebentar," Ayu kemudian merasuki wanita itu.
Saat ia merasakan tubuhnya sudah menyatu dengan mbak Yati, Ayu langsung masuk ke tubuh Mbak Yati
Ayu langsung menuju ke kamar Ayu untuk mengambil lilin hitam.
"Baiklah, mari kita liat, apakah kamu beneran mau sakti dan bisa mengalahkan Hera.
Ayu membawa lilin itu keluar membuangnya ke tempat sampah.
Ia mengamati dengan seksama satu persatu lilin itu.
"
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
rasuki suster itu
dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya
lawan ayuu
hera aq juga g iklas klo sam hera deh
ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu
moga aja ini lekas terungkap knp ayu masih saja bisa kalyapan sdkn hanin g
adi ceoetan sadar yaaa