NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:449
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXIII : Hari kedua Ujian Arena!

Ujian Arena Agen Angkasa masih berlangsung. Bubble sudah kembali dan membantu A Chengyou. A Chengyou sudah dapat melihat kembali.

'Saya, siap tidak siap akan melawan April jika memang dia menjadi musuh di ujian kali ini.'

April berkeliling dan melihat setiap pertempuran yang terjadi. April mencatat setiap pergerakan dan teknik dari para kontestan yang bertarung. April melihat di hari pertama, kelas benang gugur semua, tersisa dirinya dan Ling. Di kelas pedang ada 3 orang yang bertahan, di kelas sniper ada 3 orang, di kelas bela diri ada 2, di kelas kartu ada 2, jumlah kesuluruhan hanya ada 12 orang yang akan maju ke babak selanjutnya.

‘Dari banyaknya perwakilan, setiap kelas tersisa sedikit tetapi yang mendominasi kelas pedang dan kelas sniper. Aku tidak menyangka akan menjadi perwakilan yang bertanding besok dan ini babak penentuan, jika aku kalah maka kelas benang hanya 1 orang saja, jika aku menang, maka aku akan melawan lagi.'

April berpikir keras.

'Aku, harus bisa bertahan dan sepertinya aku harus berlatih lagi.'

April memutuskan untuk pergi ke ruang latihan Agen Angkasa. April tidak bisa kalah di babak pertama dirinya bertarung langsung.

Ruang Latihan Agen Angkasa

April memulai latihannya. Dirinya sangat serius dan tenang. Teknik benangnya yang telah dilatihnya benar-benar tajam. LAda satu teknik baru yang berhasil diciptakan olehnya, terinspirasi dari cara menjahit sebuah boneka. Memang teknik ini kurang senjata jarum tapi ini sudah cukup baik.

April mengayunkan benangnya satu per-satu pada satu titik. Semua benang telah berbentuk jahitan. Kedua tangannya meregangkan setiap jahitan itu dan satu titik itu hancur lebur. Hawanya seperti bukan April yang tidak ada niat membunuh. Ini diluar kendalinya.

April menyadari ini.

“Tidak! Ada apa denganku?! Aku tidak akan menggunakan teknik ini, diriku benar-benar diluar kendali. Ini adalah teknik terlarang yang aku ciptakan, tidak, tidak boleh digunakan.”

April mengurung dan menyegel teknik benangnya yang dirinya ciptakan sendiri.

April meninggalkan ruang latihan Agen Angkasa dan kembali ke tempat ujian arena berada.

Ujian Arena Agen Angkasa

April melihat ujian arena sudah di berada penutupan untuk hari ini. April berlari dan masuk ke barisan kelas benang. Aoren melihat April.

'Kemana saja anak perempuan itu? Aku malah ditinggalin, hmph!'

Para petinggi berdiri.

“Ujian Arena kali ini telah berjalan dengan lancar dan sesuai struktur. Besok adalah babak penentuan dari 12 orang yang bertahan di setiap perwakilan kelas. Yang gugur dalam ujian arena tahun ini, jangan berputus asa, kalian akan tetap belajar dan mendapatkan misi sesuai perintah. Kami para petinggi, mengucapkan terimakasih dan siapkan diri untuk ujian hari esok.”

Para petinggi meninggalkan ujian arena dan semuanya bubar. April menunduk.

'Aku.. pasti bisa!'

San tidak sengaja menyenggol April.

“Ekh!”

San berbalik.

“Maaf!”

April melihat San yang meminta maaf padanya. San mengangguk dan pergi meninggalkan April. A Chengyou yang melihat April dengan San saling tatapan, membuatnya ingin bertarung dengan San di ujian besok.

'Oh.'

Bubble yang melihat A Chengyou menatap ke arah April, membuatnya kesal. April bersama Aoren kembali ke kamar pribadinya, A Chengyou yang melihat April pergi, juga ikut pergi dan Kika menarik tangan Bubble.

“Bubble!”

Bubble terkejut.

“Kika!?”

“Wah, sepertinya kamu melihat ke arah anak murid pedang itu, ya?”

Kika menggoda Bubble.

“Bukan urusanmu!”

Bubble melepaskan tangannya dari Kika dan meninggalkan Kika.

“Ehhh! Jangan marah gitu dong Bub,”

Kika tersenyum.

“Sepertinya, Bubble yang tidak suka dengan anak laki-laki, bisa suka dengan anak murid kelas pedang itu, menarik!”

\*\*\*

Kamar pribadi April

April sedang memikirkan strategi untuk ujian besok. April harus menerapkan sikap rendah hati, tenang dan fokus.

“Hayooo! Aku benar-benar harus melawan murid kelas lain!”

April menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Matanya memandang ke atap kamar.

“Pertarungan benar-benar di hadapanku besok! Aku tidak bisa membayangkannya, huhu!”

April berusaha untuk menolak kenyataan itu tapi tetap saja tidak bisa.

“Anak sekecil ini harus bertarung,”

Aoren yang mendengar keluhan April membuatnya ngantuk.

“Aoren!! Aaaaaa, aku benar-benar ingin lari dari kenyataan ini,”

April menggulingkan tubuhnya di ranjang.

'Dasar, memang sudah dari kecil harus dilatih untuk melindungi diri sendiri.'

April bangun dari ranjangnya. Mulai beraksi membuat strategi, supaya tidak kalah dalam ujian ini. April menulis di kertas dan merencanakan setiap yang akan dilakukannya besok.

Keesokannya...

April selesai dari strateginya. Semalaman tidak tidur. April sangat percaya diri bahwa strateginya bisa membawanya bertahan. Aoren bangun dari tidurnya. Aoren melihat April sudah sangat rapih dan sangat siap. Membuat Aoren terkejut, tidak menyangka April benar-benar akan serius. April menggendong Aoren menuju ujian arena.

'Vibes yang aku rasakan pada anak perempuan ini benar-benar sangat tinggi sekali, tunggu! Dia dari semalam belum tidur? Aduh, saking semangatnya, sampai tidak memikirkan kesehatannya sendiri. Benar-benar ya!'

Ujian Arena Agen Angkasa

Semuanya sudah hadir dan persiapan arena telah siap. Tanpa basa-basi, April akan melawan Biru, dari kelas pedang. April terkejut, lawan pertama yang dia hadapan adalah seniornya di kelas pedang. Tampilan Biru sangat tegas, membuat April sedikit tergoyah. Di panggung arena lain, Bubble melawan Kika, rupanya dua sahabat ini akan menjadi musuh di ujian arena. Aoren rupanya bersama A Chengyou yang sedang menonton pertempuran April dengan Biru. Bubble yang melihat A Chengyou berada di penonton panggung April, membuatnya kesal. Kika yang memperhatikan Bubble dan memahami Bubble cemburu pada anak perempuan itu yang rupanya A Chengyou menonton bukan untuknya. Kika merasa, dirinya harus kalah dari ujian ini agar Bubble bisa mendapatkan perhatian dari A Chengyou.

Pertarungan telah dimulai.

April memandang Biru dengan tajam.

'Rupanya, dia adalah adiknya Rawa yang paling dekat dengannya. Tidak disangka, saya akan melawannya, bahkan kematian Rawa benar-benar tidak diberitahu kepada anak ini.'

April merasa Biru belum menyerang. April memutuskan untuk menyerangnya terlebih dahulu, sesuai strateginya. April mendekati Biru dengan benangnya di tangan. Biru mengeluarkan pedangnya dan menahan serangan benangnya April. Tatapan keduanya benar-benar sangat tajam. Biru tersenyum, April menyerang lagi dengan benang satunya. Biru melompat, April mundur.

April menggunakan teknik benang pembentuk pedang. A Chengyou dan Aoren terkejut. April mengendalikan benang pembentuk pedang itu dan menyerang Biru. Terjadi serangan yang sangat sengit. April mengincar titik lemah di kakinya, Biru melompat dan memberikan serangan balasan pada April. April melindungi dirinya dengan benang. Pedang Biru telah terperangkap dari benangnya April.

Biru tidak menyangka, bahwa April yang masih sangat muda itu bisa memiliki strategi yang begitu licik. Membuat Biru tertarik.

“Menarik.”

April menyerang dengan satu tangannya dan mengeluarkan benang-benang untuk melilit Biru. Biru melepaskan genggamannya dari pedang yang tersangkut. Biru menghindar dari serangan April. Biru berusaha mencari cara untuk membuat April kalah. Biru berhasil tertangkap. April sengaja melakukan itu dan sudah tahu bahwa Biru akan di posisi ini.

“Jurus Benang Segel!”

Seluruh tubuh Biru terperangkap di benangnya April. Biru benar-benar tidak bisa bergerak lagi. April mendekati Biru.

“Entah kenapa, aku merasa Senior sepertinya telah membunuh orang yang ku sayangi.”

Biru menatap tajam ke April. Wajah April sangat serius sekali. Tangan Biru berusaha menarik dan melepaskan pedangnya itu ke arah April. Biru tersenyum.

“Entah kenapa, saya merasa, kau akan kalah disini, adik senior,”

Pedang Biru mendekat ke arah April.

A Chengyou yang melihat itu sangat panik.

“April, di belakangmu!”

April dengan ketenangannya sudah mengetahui akan seperti ini. Pedang itu terhenti. Biru terkejut.

Rupanya, April mengendalikan benangnya untuk menghentikkan pedang itu melukai April. Tatapan yang seperti penuh dendam di wajah April.

'Entah kenapa, aku melihat dan berhadapan dengan Senior Biru, rasanya aku ingin membunuh dan dendam padanya, perasaan macam apa ini? Aku tidak pernah bermasalah dengannya. Aku benar-benar tidak paham.'

“Pemenangnya adalah April dari kelas benang!”

A Chengyou dan Aoren sangat senang.

“Akhirnya!”

April melepaskan jurusnya ini pada Biru.

“Sepertinya, ucapan saya salah. Selamat, April,”

Biru turun dari panggung ujian arena. April merasakan perasaan yang campur aduk. April senang dirinya bisa mengalahkan Biru, seniornya, di satu sisi, April merasa itu bukan kekuatan asli dari Biru. April turun dari panggung ujian arena. A Chengyou yang membawa Aoren menemui April.

“April!”

April melihat A Chengyou terlihat bahagia.

“Senior!”

“Selamat, saya sangat senang, saya tidak menyangka kau bisa mengalahkan Senior Biru,”

April tersanjung.

“Aku hanya melakukan apa yang aku bisa.”

Di panggung ujian arena lain, Bubble telah mengalahkan Kika.

“Selamat, Bub!”

Kika tersenyum. Bubble terkejut.

“Terimakasih.”

“Pemenangnya adalah Bubble dari kelas sniper!”

Bubble dan Kika turun dari panggung ujian.

“Bub, kamu tadi keren banget, aku sampai ga bisa menyeimbangi kamu,”

Bubble tersenyum. Bubble melihat A Chengyou bersama April. Kika yang melihat perubahan mood Bubble membuat Kika bingung. Bubble pergi menuju A Chengyou dan April berada. Kika terkejut dan mengikutinya.

“Chen!”

A Chengyou menoleh.

“Bubble.”

April melihat ke arah Bubble.

Bubble tersenyum lebar pada A Chengyou.

TO BE CONTINUED...

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!