ASMARA BERBALUT LUKA

KRING..KRING…KRING

Bel SMA Berlian Persada telah berbunyi murid semua berlarian untuk keluar kelas karena jam Istirahat sudah menanti mereka untuk berlari ke kantin,tetapi Bianca dan Cilla masih tetap di bangkunya masing masing bergelut dengan pikiranya yang sedang campur aduk.

“ Girls hiii ngelamun lo berduaa?” Ucap Scarlet dengan wajah heran melihat Bianca dan Cilla secara bergantian

“ Bianca,Cilla kenapa sih lo pada? apa ada masalah?” Tanya Alexa sambil menepuk pelan pundak Bianca dan Cilla

Cilla yang tersadar kalo di samping dan depan bangkunya ada Alexa dan Scarlet Cilla mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum,dan Cilla sempat menoleh kearah Bianca dan memegang tangan Bianca dengan lembut agar Bianca tersadar akan teman temannya yang sudah menunggu.

Bianca pun memasang wajah syok karena ketiga temanya melihatnya dengan wajah heran dan bingung

“Lo pada ngapain lihatin gue sih,gue lagi pusing jangan tanya gue kenapa” ujar Bianca

“Jangan bilang ini masalah lo sama elang? belum baikan lo berdua” jawab Alexa dengan nada penuh tanda tanya

“Gue rasa Elang marah besar deh sama gue guys,akibat kejadian kemaren gue udah coba telfon chat Elang tapi ga ada respon sama sekali dari dia” ujar Bianca dengan nada sedih dan ingin menangis

“Mending sekarang lu temuin Elang di kantin obrolin masalah kalian berdua dan juga turunin ego sedikit lah bi,biar hubungan kalian kali ini aman” jawab Scarlet dengan nada meyakinkan Bianca.

”Okey kali ini gue gamau hubungan gue rusak lagi gue bakal turunin ego demi dia,byeee guysss” ucap Bianca dengan nada tegas dan berlari keluar kelas meninggalkan mereka bertiga.

Setelah kepergian Bianca dari kelas IPS Alexa pun melihat kearah Cilla karena Alexa berfikir Cilla menyembunyikan suatu hal yang membuat dia terdiam dan larut dalam lamunan.

“Lu okey cil? cerita aja kalo pengen cerita kita berdua ada disini dengerin cerita lu” ucap Alexa sambil merangkul Cilla

Karena Cilla bagi mereka adalah sosok yang periang dan baru kali ini dia menjadi yang sosok pendiam karena suatu hal yang mereka sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

Sedangkan ditempat lain di suasana keramaian kantin,Bianca mencari Elang dengan berlarian namun belum sempat bertemu dengan Elang Bianca menabrak seorang pria tegap yang lebih tinggi dari tinggi badan Bianca

”Sialan mata lo di mana sih,gatau ada cewek cantik sebesar ini masih aja di tabrak” sentak Bianca kepada pria tersebut sambil memegang dahinya yang terkena dada bidang pria itu.

”Lu yang nabrak gue,gue juga yang di salahin hm” jawab pria itu dengan nada pelan dan wajah datarnya

”ya engga gitu sih,udahlah gak penting juga dari pada gue debat disini nanti keburu bell masuk dan gue belum ketemu cintanya gue lagi” sentak Bianca dan melirik pria itu dengan tatapan sinis sambil berjalan meninggalkan pria itu.

Sedangkan disisi lain….

“Scar sorry gue boleh tanya gak sih?sorry bangett,ini demi persahabatan kita dan juga mumpung lagi gaada Bianca gue gamau Bianca denger pembicaraan kita” kata Cilla dengan wajah serius sambil memegang tangan Scarlet lembut

“Boleh kok ada apa ya Cilla” jawab Scarlet dengan wajah bingung

”Lu kemaren ke D’bon caffe ya,soalnya kemarin gue gak sengaja lihat lu disana sama…Elang?” Tanya Cilla dengan nada gugup sambil menatap Scarlet dengan wajah seriusnya.

——NEXT PART—-