Diego Orion Mandala atau biasa di panggil Igo adalah seorang casanova yang memutuskan untuk berhenti dari dunia percasanovaan dan mengejar cinta seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu adalah Tia,seorang wanita yang hanya ingin fokus pada kariernya. Sangking ingin fokus pada karier,membuat Tia tidak pernah membuka hatinya untuk seorang laki-laki termasuk Igo.
Sikap Tia yang dingin dan selalu menolaknya,membuat Igo berpikir untuk mendapatkan Tia dengan cara instan. Tapi sayangnya,cara instan Igo itu salah sasaran dan berujung pada pernikahan sang sahabat Yordan dengan kekasih hatinya.
Tapi Igo tak putus asa untuk mendapatkan hati Tia,karena hanya Tia lah wanita yang bisa membuatnya 'menggila' seperti saat ini.
Akankah Igo bisa menjadikan Tia miliknya dan bisa mendapatkan hatinya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHSC 23
"Kamu gak inget kalau hari ini hari pernikahan kita?" Tanya Igo.
Mata Tia langsung membelalak saat mengingat tentang keputusan yang di buat orangtuanya dan orangtua Igo tadi malam.
"Sial!!! Kok gue bisa ketiduran sih!! Padahal rencananya kan gue kabur setelah kak Igo tidur." Umpat Tia dalam hati kesal karena kelupaan dengan rencana yang sudah ia susun dengan matang tadi malam.
"Kok malah bengong?! Udah cepetan kamu mandi,MUA nya udah mau dateng." Kata Igo lagi.
Mendengar kata MUA mau datang,Tia cepat-cepat keluar dari dalam kamar mandi,berniat ingin kabur. Tapi Tia tidak tahu kalau di depan pintu kamar rawat Igo sudah ada empat bodyguard menjaga.
"Tia kamu mau kemana?!" Teriak Igo saat berlari keluar dari kamar mandi. Dengan langkah santai,Igo menyusul Tia.
Ceklek. Tia membuka pintu kamar rawat.
Mata Tia membelalak saat melihat empat orang bertubuh tinggi besar dan berwajah seram sedang berjaga di depan pintu.
"Selamat pagi nona." Sapa salah satu bodyguard.
"Siapa kalian? Kenapa kalian bisa ada disini?!" Tanya Tia heran karena semalam ke empat bodyguard ini belum ada.
"Kami..."
"Mereka bodyguard suruhannya mama untuk jagain kamu,biar kamu gak kabur." Jawab Igo asal dari arah belakang. Padahal mama Wita mengirim bodyguard untuk menjaga Igo,manatau anak kesayangannya membutuhkan sesuatu tengah malam,jadi Igo tak perlu merepotkan Tia yang harus tidur nyenyak agar saat pernikahan wajah Tia terlihat fresh.
Tia menggeram mendengar kata-kata Igo,pupus sudah harapannya untuk kabur. Mau tidak mau ia harus menerima pernikahan paksa ini.
"Daripada kamu mikirin hal yang gak-gak,mending sekarang kamu mandi deh. Ayo." Igo menarik tangan Tia.
"Lepas!!" Bentak Tia sambil menghentakkan tangan Igo dan memberikan tatapan tidak suka pada Igo.
"Apa? Kamu mau aku mandiin? Ayo sini dengan senang hati aku mandiin kamu." Melihat Tia yang marah,Igo malah semakin menggoda Tia.
"Minggir!!! Aku bisa mandi sendiri,gak usah mimpi bisa mandiin aku!!!" Balas Tia ketus sambil mendorong tubuh Igo.
"Gak pa-pa lah mimpi setinggi langit,jadi kalau nanti mimpi itu nanti jadi kenyataan,aku udah tau harus pake gaya apa biar bikin kamu puas.!!" Teriak Igo yang tak bosan-bosan menggoda Tia.
Tia menoleh sesaat kemudian mengacungkan jari tengahnya ke arah Igo sebelum masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan sangat keras.
Melihat Tia mengacungkan jari tengah pada Igo,bukannya marah atau sakit hati,Igo malah tertawa terbahak-bahak. Menurut Igo sikap Tia itu sangat lah menggemaskan.
🎀 🎀 🎀
Setelah Tia selesai di rias,mobil jemputan suruhan mama Wita untuk menjemput Tia dan Igo dari rumah sakit ke rumah singgah pun datang. Mama Wita menyuruh orang menjemput Tia dan Igo karena kak Shea salah menyuruh orang untuk mengantarkan tuxedo dan gaun,yang seharusnya di antar ke rumah sakit malah di antar ke rumah singgah. Jadi mau tidak mau,Tia dan Igo lah yang mendatangi tuxedo dan gaun yang akan mereka pakai di rumah singgah.
Kini Tia dan Igo sudah berada di rumah singgah. Mereka juga sudah siap untuk melaksanakan janji suci pernikahan. Orangtua Igo dan orangtua Tia pun juga sudah datang.
Acara pernikahan Tia dan Igo hanya di hadiri keluarga besar Mandala dan keluarga besar Sakti. Tak ada sahabat Tia dan Igo yang datang,karena memang pernikahan tertutup ini sesuai kemauan Tia. Setiap orang yang hadir juga tidak boleh membawa ponsel ataupun kamera saat masuk di ruangan bahkan mereka juga di periksa dengan ketat,karena takut membawa kamera tersembunyi. Hanya orang dari studio photo saja lah yang boleh mengabadikan acara itu. Acara pernikahan Igo dan Tia sekaligus syukuran atas rumah singgah yang siap huni.
Tia di hari pernikahannya dengan Igo.
Igo di hari pernikahannya dengan Tia.
Igo mendatangi Tia yang ada di kamar berbeda dengan dirinya.
Ceklek. Igo membuka pintu kamar dimana Tia sudah siap di giring ke tempat pengucapan janji suci.
Mata Igo membelalak saat melihat penampakan Tia yang begitu cantik walaupun tidak ada senyum yang terbit dari bibirnya.
"Ah...bidadari. Cantik banget sih bini gue. Gon..loe liat bidadari di depan sana,di sana loe nanti buka lahan pertambangan,loe bisa ngebor sepuasnya deh Gon." Gumam Igo dalam hati.
"Senyum dong Ti,lihat tuh calon suami kamu udah dateng jemput kamu." Bisik mami Saskia saat melihat Igo masuk ke dalam kamar.
Bukannya tersenyum,Tia malah semakin memasang wajah juteknya.
"Ayo Ti. Kita udah di tungguin." Ajak Igo sambil menjulurkan tangannya pada Tia.
Karena Tia tak kunjung membalas uluran tangan Igo,mami Saskia pun langsung menarik tangan Tia dan meletakkan tangan putrinya itu ke tangan Igo.
"Udah sana keluar. Inget senyum,jangan jutek-jutek!!! Jangan bikin malu mami sama papi.!" Kata mami Saskia.
Tia menghela nafasnya sambil berdiri dari tempat duduknya,ia pun terpaksa mengeluarkan senyum termanisnya pada Igo.
"Astaga Tia,kamu jangan senyum dulu deh. Bisa-bisa aku masuk rumah sakit lagi." Kata Igo saat melihat Tia tersenyum.
"Loh kenapa nak Igo? Nak Igo sakit lagi?" Tanya mami Saskia khawatir.
"Coba sini mami periksa." Kata mami Saskia lagi.
Igo menggeleng.
"Igo gak pa-pa mi,tapi ngeliat senyum Tia,bisa-bisa Igo kena diabetes akut karena senyum Tia yang manisnya kebangetan." Jawab Igo menggombal.
"Bukan cuma terkena diabetes,tapi senyum Tia juga bikin kepala gue sama kepala Dragon cenat-cenut. Mudah-mudahan nanti malam si Dragon bisa langsung membuka lahan pertambangan." Lanjut Igo tapi di dalam hati.
"Nak Igo bisa aja,mami pikir tadi apa!!!" Kata mami Saskia sambil memukul lengan calon menantunya itu.
"Ya udah sekarang kalian keluar,sebentar lagi mami nyusul. Mami mau touch up dulu." Kata mami Saskia.
Igo pun memasukkan tangan Tia ke dalam lingkaran tangannya kemudian melangkah keluar dari dalam kamar.
"Iiikh...lepas!!" Setelah sampai di luar kamar,Tia berusaha mengeluarkan tangannya dari lingkaran tangan Igo,tapi Igo mengepit tangan Tia sekuat tenaga.
"Diem Ti,nanti ada yang lihat kamu berontak-berontak gini. Kamu mau bikin malu mami-papi?"
"Makanya lepas,aku bisa jalan sendiri!!!"
Tanpa di duga Igo langsung melepas kepitan nya dan itu membuat Tia hilang keseimbangan.
"Aaakkh.." teriak Tia karena hampir terjatuh. Untung saja Igo cepat-cepat menangkap tubuh Tia,kalau tidak Tia pasti sudah benar-benar terjatuh.
"Katanya bisa jalan sendiri,giliran di lepas langsung jatuh." Ejek Igo
"Orang kakak ngelepasnya tiba-tiba!!"
"Kan lebih enak pelepasan yang tiba-tiba daripada pake aba-aba." Entah kemana arah pembicaraan Igo sekarang.
"Ekhem..." mami Saskia berdehem saat melihat Tia dan Igo dalam posisi seperti sedang berpelukan dan hampir berciuman.
Sontak Tia menegakkan tubuhnya dan mendorong Igo agar tubuh mereka berjauhan.
