NovelToon NovelToon
Putraku Menggila

Putraku Menggila

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Bad Boy / Keluarga / Teen School/College / Anak Yang Berpenyakit / Idola sekolah
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Bima, seorang mahasiswa semester akhir yang stres kerena skripsi nya, lalu meninggal dunia secara tiba-tiba di kostannya. Bima kemudian terbangun di tubuh Devano, Bima kaget karena bunyi bip... bip... di telinganya. dan berfikiran dia sedang mendapatkan hukuman dari Tuhan.

Namun, ternyata dia memasuki tubuh Devano, remaja berusia 16 tahun yeng memiliki sakit jantung dan tidak di perdulikan orang tuanya. Tetapi, yang Bima tau Devano anak orang kaya.

Bima yang selama ini dalam kemiskinan, dan ingin selalu memenuhi ekspektasi ibunya yang berharap anak menjadi sarjana dan sukses dalam pekerjaan. Tidak pernah menikmati kehidupan dulu sebagai remaja yang penuh kebebasan.

"Kalau begitu aku akan menikmati hidup ku sedikit, toh tubuh ini sakit, dan mungkin aku akan meninggal lagi," gumam Bima.

Bagaimana kehidupan Bima setelah memasuki tubuh Devano?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[22] Nico Mengacau

Mereka mulai melakukan latihan, terlihat sang pelatih berada di ujung tangga membiarkan ketiga sahabat nya berlari mengelilingi lapangan.

"Ayo terus semangat!" sahut Devano dengan lantang dengan botol air mineral di tangannya.

Hingga beberapa putaran mereka kemudian kembali ke hadapan Devano, terlihat mereka memegang lututnya karena terlalu lelah.

"Lo kenapa nggak lari juga dah," tunjuk Theo dengan gemetaran.

"Gue kan pelatih kalian, lagian kalau gue pingsan lo mau tanggung jawab, saban hari aja lo ngoceh mulu," ujar Devano melirik Theo, kemudian menegak air mineral yang ada di tangan nya.

Ethan terlihat mengelap keringat nya yang bercucuran dengan meneguk liurnya melihat Devano yang santai-santai saja sembari meminum air di hadapan mereka yang kelelahan.

Devano merasa bersalah setelah melihat mata Ethan yang berbinar seperti anak anjing liar yang minta di adopsi.

"Udah nih, minum dulu," ujar Devano melempari mereka botol minuman satu persatu.

"Terima kasih orang baik," jawab Karel tersenyum.

"Cih… baik apanya?" decak kesal Theo, memandang sinis kearah Devano.

Sedangkan, Atlas melihat dari kejauhan, nampak rasa iri yang membumbung tinggi. Namun, gengsi lebih dari apapun.

"Eh… Atlas jangan leha-leha lo, tugas gue udah selesai belum, ingat ya kalau nggak selesai, abis lo sama gue," ancam Nico menunjuk Atlas dengan kasar.

Atlas tidak berani menatap Nico, dan menganggukkan kepalanya, kemudian meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru.

Nico kemudian menoleh pada Devano dan teman-temannya dengan sinis. Nico perlahan mendekati mereka dengan maksud yang tentu saja jahat.

Nico nampak menepuk tangannya dengan senyuman menyeringai, "Bagus… bagus…"

Suara itu membuat Devano menoleh pada sumber suara, dan ternyata salah satu pengganggu di sekolah ini, Devano menyipitkan matanya tajam.

"Apa mau lo, hah!" jengkel Theo.

"Ternyata sifat asli lo gini, hahaha… padahal biasanya lo ciut kayak tikus mati di hadapan Liam," ujar Nico meremehkan, agar Theo tau diri, dia hanyalah makhluk yang layak di tindas.

Devano masih menatap nyalang dengan rahang yang mengeras, tangan mengepal seperti akan memukul Nico tepat di wajahnya.

"Ayo lo mau ngapain, mau berantem. Sini berantem, hahaha… gue tau lo takut," kekeh Nico melihat wajah merah padam Devano.

"Udah No, jangan di layan," ujar Ethan yang tau bahwa orang di hadapan nya adalah ketua dari semua pelaku bullying di sekolah mereka.

"Serius udahan dasar cupu… bener juga dah kata si gembrot itu, kalian bakalan habis sama gue," ujar Nico meremehkan mereka, ketika Ethan ingin menarik Devano pergi.

Devano sontak menoleh dengan mata yang membulat, "Kita pergi bukan karena takut, camkan itu. Tunggu nanti, bye!"

Devano kemudian berbalik dan meninggalkan tempat itu. Nico nampak menggelengkan kepalanya dan meletakkan tangannya di pinggang nya, dia nampak tersenyum sinis karena senang.

Namun, dia merasa tawanya begitu hambar seolah Nico tidak benar-benar puas dengan geretakkan nya tadi, "Sial!"

*

*

"Keren juga bocah itu," ujar Vito yang melihat adik sahabatnya yang berada di lapangan sekolah.

"Emang lo dengar suara mereka," sahut Demian ikut menatap kejadian itu.

Vito mengidikkan bahunya, tapi dipikirkan Vito sekarang Devano dapat mengendalkan keadaan.

"Entahlah, menurut lo gimana, Sen? Anak pembantu itu, kalau gue jadi dia, gue nggak akan bantah Nico kayak gitu, jelas Nico itu anak orang kaya yang berpengaruh," tanya Vito pada sahabat yang sedang melamun.

Tangan Arsen mencengkram erat tembok balkon setelah melihat kejadian itu, dia juga tidak tau isi pikiran nya sekarang, ada perasaan marah ketika Devano di remehkan.

"Cari gara-gara nih anak, kalau Nico ngamuk gimana? bisa ancur lo cupu," geram Arsen dalam hati.

Arsen menggelengkan kepala pada detik berikut nya, seolah menyangkal semua kepedulian, "Aish… ngapa juga gue perduli, kalau mati kan lebih bagus lagi,"

"Terserah, dia mau dapat masalah atau mati di tangan Nico, karena itu ulah dia sendiri," ujar Arsen pada kedua sahabat nya kemudian berbalik badan meninggalkan tempat itu.

"Eh! Sen… dia kan tinggal di rumah lo!" pekik Vito namun tidak di gubris oleh Arsen. Mereka kemudian mengikuti langkah Arsen masuk kedalam kelas.

Di sisi lain, Devano dan teman-temannya sampai di tempat lain untuk beristirahat karena tempat mereka berkumpul tadi di buat rusuh oleh sosok Nico.

"Tan, kenapa lo halangi gue tadi," ujar Devano duduk di salah satu bangku di sana.

"Bukan gitu, No. Dia ketua dari para pem-bully itu, bapaknya orang berpengaruh di sini," sahut Ethan dengan wajah khawatir nya.

"Betul, gue pernah denger cerita nya," celetuk Karel yang membuat mereka menoleh pada si empunya suara.

"Ya, cuma bokap si kakak Elio sama kakak Arsen yang lebih kuat powernya dari bokap Nico,"

Devano terlihat tersenyum sinis setelah mendengar perkataan Ethan tentang pria yang merupakan ayah dari kedua kakaknya.

"Lo kesambet apa? jangan-jangan jantung lo kumat lagi," ujar Theo menyentuh kening Devano.

Namun Devano menepis dengan cepat, "Gue nggak kenapa-napa, jangan sentuh gue,"

"Kita serang mereka," lanjut Devano dengan senyum menyeringai nya.

"Bener-bener lo, mending kita ke UKS kayaknya lo kurang sehat," ujar Theo ingin menarik tangan Devano, sedangkan si pria yang punya tangan hanya mengikuti langkah Theo yang menyeretnya.

"Devano, punya penyakit jantung," celetuk Ethan mengikuti langkah Karel yang tentu saja mengikuti Theo dan Devano.

"Yah… dia sekarat waktu nolongin gue, jadi terpaksa kita bawa dia kerumah sakit, jadi gue tau Devano punya penyakit jantung,"

Ethan makin tak menyangka, Devano rela membantu seonggok manusia seperti dia dan mengorbankan kesehatan nya hanya untuk hal remeh seperti geng.

Tidak jauh dari kantin yang mereka berempat lewati, Atlas nampak berada di salah satu meja khusus untuk para orang-orang yang tertindas di sekolah.

Terlihat dia mengaduk jus jeruknya secara acak dengan menatap ke arah buku yang harus dia selesaikan hari ini. Lagi-lagi dia mendongakkan kepalanya setelah mendengar suara yang familiar itu.

Jujur saja, dia ingin menghancurkan semua nya bahkan buku yang ada di meja itu, tapi dia tau. Dia tidak punya kekuatan untuk melawan, dia iri pada Devano dan teman-temannya yang bisa berkumpul dengan akrab.

"Eh… eh No, lo benaran punya penyakit jantung," ujar Ethan yang terdengar samar oleh Atlas yang masih melirik mereka.

Devano mendengus, "Santai bro, gue Aman, lagian gue nggak suka di kasihani, anggap aja gue nggak kenapa-napa,"

"Gue cuma nggak enak kan, lo nolong gue. Padahal orang yang sakit jantung nggak boleh lelah," jawab Ethan mengerutkan keningnya.

"Kan senam jantung ada, berarti orang yang punya penyakit ini masih boleh gerak kan," kekeh Devano mencoba membuat Ethan tidak ekspresi menakutkan.

"Itu kan gerakkan ringan,"

"Udah bro, pusing gue," ujar Devano merangkul leher Ethan dengan erat agar tidak terus mengoceh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!