NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 ~ Seranjang

  Zira sudah siap untuk menjemput mimpi nya , tak lupa Zira pun sudah memakai rangkain skincare yang membuat ia terlihat tambah cantik dan wangi.

Zira bersandar di headboard seraya bermain ponsel , tangannya asik membalas chat dengan teman-teman , tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka .

" Belum tidur dek ? " , tanya Gaffi seraya kembali menutup pintu kamar .

" Belum " , jawab Zira singkat dan kembali fokus dengan ponselnya.

Gaffi berjalan menuju lemari mengambil selimut tebal dan juga bantal , lalu ia berjalan mendekat ke arah sofa siap-siap untuk istirahat.

" Ayo tidur dek ! , nanti besok kesiangan lagi bukan nya mau ke kampus ? " , ujar Gaffi seraya membaringkan tubuhnya disofa .

" Iya " , jawab Zira seraya mematikan ponselnya , lalu menyimpannya diatas meja dekat tempat tidur .

Zira menatap ke arah Gaffi , rasa nya kasihan harus melihat Gaffi tidur disofa apalagi ia kurang enak badan ditambah sebenarnya kasur besar ini milik Gaffi namun ia malah mengalah dan memilih tidur disofa.

" Abang " , panggil Zira pelan .

" Apa dek ? " , tanya Gaffi seraya menatap Zira .

" Mmm mulai malam ini Abang tidur dikasur aja lagian kasur disini ukurannya lebih besar dari pada punya Zira " , tutur Zira pelan.

" Apa ? , serius kamu dek ? " , tanya Gaffi tak percaya.

Zira hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Yes " , senang Gaffi dan ia langsung membawa selimut dan bantalnya ke tempat tidur.

" Tapi ingat ya jangan berbuat yang aneh-aneh dan ini sebagai pembatasnya ! " , ucap Zira lagi seraya meletakan bantal ditengah-tengah mereka .

" Tenang aja dek Abang gak bakal berbuat yang aneh-aneh kok , Abang bakal sabar menunggu sampai kamu siap dan menyerahkan diri kamu sama Abang" , balas Gaffi panjang lebar seraya tersenyum.

" Blush " , kedua pipi Zira langsung memerah .

Zira langsung memalingkan wajahnya dan kembali berbaring dengan membelakangi Gaffi .

Gaffi tersenyum melihat Zira yang salah tingkah , ia pun ikut berbaring dan menghadap ke arah Zira menatap punggung istrinya.

Tiba-tiba Gaffi teringat dengan rambut Zira yang hitam dan berkilau namun kini ia tidak pernah melihatnya lagi karena Zira selalu memakai kerudung sekali pun itu tidur .

Zira mengganti lampu kamar dengan lampu tidur .

" Selamat istirahat dek , mimpi indah sayang " , ucap Gaffi seraya memejamkan kedua matanya .

Zira tidak menjawab ia terdiam seraya menyembunyikan rona malu diwajahnya , selang beberapa menit akhirnya Zira mendengar suara nafas teratur Gaffi , perlahan ia mengubah posisi berbaringnya menghadap Gaffi .

Dan benar Gaffi sudah tertidur , Zira menatap lekat wajah Gaffi .

" Kamu itu ganteng , baik tapi kenapa mau sama wanita kaya aku gini bang ? " , batin Zira bertanya-tanya.

" Kenapa kamu mau menerima perjodohan itu bang ? " , batin Zira lagi .

" Makasih untuk semuanya , makasih kamu udah sabar, udah perhatian sama Zira , maaf kalau Zira belum bisa jadi seorang istri seutuhnya " , batin Zira lagi dengan kedua mata berkaca-kaca.

Cukup lama Zira memperhatikan Gaffi yang sudah tertidur pulas sampai tak terasa ia ikut memejamkan kedua matanya menyusul Gaffi ke alam mimpi .

#

  Setelah sarapan pagi Gaffi dan Zira langsung berangkat , iya Gaffi berisi keras ingin mengantarkan Zira ke kampus dengan dalih sekalian ia berangkat kerja .

" Dek ini ambil buat kamu jajan atau siapa tau kamu butuh sesuatu " , ucap Gaffi menyodorkan uang berwarna merah muda dan juga biru beberapa lembar .

" Abang ini kebanyakan " , tolak Zira sedikit kaget ketika melihat banyaknya uang yang Gaffi sodorkan.

" Gapapa ambil aja kalau ada sisa bisa kamu simpan lagian Abang gak ngasih tiap hari " , jawab Gaffi enteng .

" Makasih banyak abang " , balas Zira malu-malu.

" Iya sama-sama kalau kurang jangan sungkan minta lagi sama Abang karena sekarang kamu tanggung jawab Abang sepenuhnya " , timpal Gaffi seraya tersenyum.

" Iya " , jawab Zira tersenyum.

Tak lama mobil Gaffi berhenti sedikit jauh dari kampus .

" Abang Abang udah berhenti disini ! " , ucap Zira mendadak .

Gaffi langsung reflek menginjak rem dan mobil pun berhenti mendadak .

" Dugh " , kepala Zira terpentok .

" Kenapa sih dek ? , kok minta berhenti mendadak kaya gitu bahaya tahu ? " , tanya Gaffi seraya menatap Zira .

" Maaf " , jawab Zira dengan menundukan kepalanya dan satu tangannya mengusap-usap kepala nya yang kepentok .

" Untung Abang lagi ada dipinggir kalau ditengah bisa ditabrak pengandara lain " , ujar Gaffi lagi , ia tidak marah namun Gaffi hanya memberi pengertian pada Zira .

" Iya maaf Abang , habisnya disana teman Zira sudah nunggu nanti kalau mereka lihat kita gimana ? " , jawab Zira yang terus menundukan kepada nya .

" Hmmm jadi karena itu " , balas Gaffi menghela nafas .

" Sekali lagi maafin Zira , Abang " , ucap Zira sungguh-sungguh .

" Iya Abang maafin , kepala kamu gapapa kan dek ? " , jawab Gaffi sekaligus bertanya dan satu tangannya mengelus lembut kepala Zira .

" Gapapa kok cuman kepentok sedikit " , jawab Zira jujur .

 Zira langsung berpamitan kepada Gaffi ,ia mencium punggung tangan Gaffi dengan takdzim yang dibalas oleh Gaffi mencium keningnya dengan lembut tak lupa tangannya terus mengelus lembut kepala Zira .

" Ingat jangan deket-deket dengan laki-laki, kamu harus jaga jarak ! " , tegas Gaffi mengingatkan .

" Iya siap boss " , jawab Zira seraya memberi hormat.

" Assalamualaikum " , salam Zira seraya membuka pintu mobil .

" Wa'alaikum salam " , jawab Gaffi .

" Dek " , panggil Gaffi lagi .

" Apa ? " , tanya Zira sebelum menutup pintu mobil .

" I Love you " , ucap Gaffi seraya tersenyum lebar .

" Blush " , Zira langsung salah tingkah .

" Udah ah Zira mau ke kampus " , pamit Zira salah tingkah.

" Ya udah iya hati-hati ya jaga diri baik-baik " , balas Gaffi terkekeh sendiri .

" Iya Abang juga " , timpal Zira malu-malu dan ia langsung menutup pintu mobilnya .

 Zira berjalan menghampiri teman-teman nya dan Gaffi ia setia memperhatikan Zira didalam mobil bahkan sampai Zira benar-benar masuk ke area kampus , lalu barulah ia melajukan mobilnya ke kantor.

Sementara itu Zira diintrogasi oleh teman-temannya karena melihat Zira berjalan kaki dari jarak yang masih aga jauh dari kampus .

" Kenapa kamu jalan kaki Ra ? , kamu gak diantar ? " , tanya Venti seraya celingukan .

" Diantar kok cuman sengaja berhentinya di sana soalnya bang Ziddan ada urusan urgent" , jawab Zira berbohong.

" Yah padahal kita mau lihat bang Ziddan , udah lama banget gak liat abang ganteng " , timpal Sofi sedih .

" Iya bener banget , lagian biasanya diantar suka sampai depan pintu gerbang kok " , balas Venti merasa aneh .

" Jangan-jangan ada yang kamu sembunyikan ya Ra ? " , tuduh Sofi seraya menunjuk .

" Iya bener ni " , Timpal Venti yang ikut-ikutan.

" Apaan sih jangan mikir yang aneh-aneh deh " , balas Zira seraya salah tingkah.

" Udah ah ayo katanya mau lihat-lihat kampus " , Ajak Zira seraya mengalihkan obrolan mereka .

" Ya udah ayo " , jawab Sofi dan disetujui juga oleh Venti.

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!