NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Pernikahan sudah di depan mata. Gaun, cincin, dan undangan sudah dipersiapkan. Namun, Carla Aurora malah membatalkan pernikahan secara sepihak. Tanpa alasan yang jelas, dia meninggalkan tunangannya—Esson Barnard.

Setelah lima tahun kehilangan jejak Carla, Esson pun menikah dengan wanita lain. Akan tetapi, tak lama setelah itu dia kembali bertemu Carla dan dihadapkan dengan fakta yang mencengangkan. Fakta yang berhubungan dengan adik kesayangannya—Alvero Barnard.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Carla

Usai menenangkan diri dalam pelukan hangat yang berlangsung selama beberapa menit, Carla dan Esson sama-sama mengurai dekapan tersebut. Lantas, Carla beringsut dan menyeka air matanya dengan gerakan cepat, tak ingin Esson mengambil kesempatan untuk turut menyekanya.

"Ini salah satu alasanku, Esson, kenapa bungkam dan tidak mengatakan apa-apa padamu." Carla berucap lirih, dengan kepala yang menunduk dan enggan membalas tatapan Esson. "Karena yang melakukan itu bukan orang asing, melainkan Vero, adik kandungmu, adik kesayanganmu. Kamu akan hancur seperti ini jika mengetahui semuanya. Aku tidak mau, Esson. Aku tak sanggup melihatmu hancur. Aku ingin kamu bahagia. Itu sebabnya aku memilih pergi, agar kamu tetap baik-baik saja dengan hidupmu."

"Baik-baik saja dari mana, Carla? Kehilangan wanita yang kucintai, kamu kira aku masih bisa baik-baik saja?" Esson mengusap wajahnya dengan kasar, frustrasi rasanya dengan semua yang ada.

"Setidaknya itu yang lebih baik."

"Tapi kamu egois, Carla. Kamu menanggung semuanya sendiri, padahal aku adalah lelakimu. Seharusnya apa pun masalahnya kita hadapi bersama, bukan malah pergi dan mengakhiri hubungan kita. Kamu tahu, aku sangat mencintaimu. Aku lebih hancur saat tahu kamu memendamnya sendiri selama ini, tidak melibatkan aku sedikit pun. Aku seperti pengecut, Carla."

Suara Esson kembali meninggi. Bukan karena marah dan benci pada Carla, melainkan pada keadaan yang membuatnya harus kehilangan Carla.

Sekarang meski semua sudah terungkap, meski Carla sudah kembali, tetapi apa yang bisa dia lakukan? Keadaan sudah berbeda. Ada Tessa yang kini menjadi istri dan calon ibu dari anaknya. Tak mungkin Esson mengabaikan dia begitu saja, sekalipun secuil saja rasa cinta masih belum ada.

"Banyak hal yang menjadi pertimbanganku, Esson. Aku—"

"Pertimbangan apa?" potong Esson. "Kamu meragukan perasaanku padamu, Carla? Kamu kira cintaku hanya sebatas selaput dara?" lanjutnya.

Carla diam. Sejak kejadian malam itu, memang ada sedikit keraguan dalam hatinya. Bukan tidak percaya pada cinta Esson, tetapi ....

"Sedangkal itukah anggapanmu padaku, Carla?"

"Sudah, Esson! Cukup! Berhenti membahas semua ini!" bentak Carla sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Dia takut pertahanannya akan roboh jika Esson terus membahasnya. Ia pun sama rapuhnya dengan Esson, sama lemahnya menghapus perasaan yang seharusnya sudah tak ada.

"Aku tidak bisa, Carla. Aku masih mencintai kamu."

Mendengar kata cinta yang entah keberapa kalinya Esson ungkapkan, Carla langsung menoleh dengan cepat.

"Sadar, Esson! Kamu sudah menikah dengan Tessa, bahkan sebentar lagi kalian akan punya anak. Tidak pantas lagi kamu mengatakan cinta padaku. Apa kamu tega menyakiti Tessa? Menyakiti calon anakmu? Apa kamu sekejam itu, Esson?"

"Semua ini tidak akan terjadi kalau kamu jujur dari awal, Carla! Kita akan tetap bersama dan tidak mungkin berada dalam posisi ini."

Carla kembali berpaling, menitikkan air mata sembari menahan gejolak yang siap meledak.

"Kalaupun kita terluka, tapi jika dihadapi bersama-sama kita tidak akan sehancur ini, Carla," ucap Esson lagi, menyesali sikap Carla yang memilih bungkam.

Namun, ucapan-ucapan yang terkesan menyudutkan tersebut membuat Carla hilang kendali. Tak ada lagi kemampuan untuk menahan gejolak di dada. Detik itu, ia luapkan semuanya di hadapan Esson.

"Kamu mudah bicara seperti itu, Esson, tapi kamu tidak memikirkan bagaimana posisiku! Aku tahu sebesar apa rasa sayangmu pada Vero. Aku tidak mau merusak hubungan persaudaraan kalian. Aku tidak mau kamu kecewa padanya, kamu hancur karenanya. Aku tidak mau itu, Vero!"

"Tapi—"

"Lagi pula apa gunanya bicara? Kita tetap tidak akan bisa bersama. Aku tidak sanggup bertahan denganmu, apalagi hidup denganmu, sedangkan di sisimu ada lelaki yang telah mengambil kegadisanku. Aku tidak bisa, Esson," pungkas Carla, sedikit pun tidak memberi sempat pada Esson untuk bicara.

Bahkan kini ketika Esson mulai membuka mulut, Carla lebih dulu membuka suara.

"Andai yang melakukan itu orang lain, aku langsung mengadu padamu, Esson. Aku akan memintamu untuk memberikan keadilan untukku. Aku akan tetap bersamamu dan menyembuhkan traumaku dengan cintamu. Tapi karena ini Vero, aku tidak akan menemukan tempat dalam hidupmu, Esson. Luka dan traumaku tidak akan sembuh, karena seseorang yang membuat itu ada dalam bayang-bayangmu."

Kini ganti Esson yang diam. Terlalu tenggelam dalam kehancuran membuatnya tak berpikir sejauh itu.

"Kalaupun malam itu aku jujur, tidak akan ada yang berubah dengan hubungan kita. Aku dan kamu akan tetap berpisah, Esson. Keadaan tak lagi sama setelah aku dinodai oleh adikmu." Carla menunduk. Suaranya mulai tenang meski masih sedikit gemetaran.

"Maafkan aku, Carla."

"Tidak perlu meminta maaf. Aku juga tidak menyalahkan kamu, keadaan saja yang menempatkanku pada kesialan itu." Carla menarik napas panjang. Lantas kembali menyambung ucapannya, "Tapi ... ada sedikit pesan yang kuharap bisa kamu renungkan baik-baik. Malam itu Vero dalam keadaan mabuk. Dia tertekan karena kamu memaksanya terjun ke dunia bisnis, sementara dia punya cita-cita sendiri yang ingin digapai. Esson, alangkah baiknya jika kamu sedikit berubah. Jangan terlalu memaksakan apa yang menurutmu baik. Karena tidak semua orang sepaham dengan pemikiranmu."

Esson menelan ludahnya dengan kasar. Tak disangka jika arahan tegasnya pada Vero, pada akhirnya menjadi boomerang untuk hidupnya sendiri.

"Pulanglah! Jangan membuat istrimu salah paham. Jika kamu menghargai aku, jaga sahabatku baik-baik. Cintai dia dan jangan sakiti dia, Esson," ujar Carla setelah keduanya menciptakan hening dalam waktu lama.

"Katakan apa yang kamu inginkan dariku, Carla. Meski Vero adikku, tapi dia telah merampas masa depanmu. Aku akan memberikan keadilan untukmu."

Carla menggeleng. "Tidak perlu melakukan apa-apa. Mungkin itu salahku juga yang tidak menyadari dari awal kalau Vero sedang dalam pengaruh alkohol. Kamu cukup kasih tahu dia saja untuk berhenti menggangguku. Suruh dia melupakan kejadian malam itu dan tidak memikirkan tanggung jawab. Aku tidak apa-apa. Aku sudah baik-baik saja."

"Carla ...."

"Sebentar lagi aku akan kembali ke Jepang dan fokus lagi dengan duniaku sendiri. Jadi, sudah, antara kita selesai. Antara aku dan Vero juga selesai."

Esson kembali diam. Ada ketidakrelaan melepaskan Carla pergi dan benar-benar menghilang dari hidupnya. Namun, di satu sisi ia juga tak mau egois. Dia harus memikirkan perasaan Carla dan juga Tessa.

"Carla ... kenapa sampai sekarang kamu masih sendiri?" tanya Esson. Entah mengapa hatinya sangat ingin mendengarkan jawaban Carla.

"Untuk saat ini aku masih ingin mengejar karier. Tiga atau empat tahun lagi, baru aku akan memikirkan pernikahan, seperti kamu." Carla menjawab sambil mengulum senyum.

"Tapi, bukankah dua atau tiga tahun itu masih lama?" tanya Esson. Sejatinya dia masih ragu dengan kondisi Carla, benarkah wanita itu sudah baik-baik saja? Ataukah masih rapuh dan berpura-pura tersenyum sekadar untuk membuatnya tenang?

"Ya, memang agak lama dan mungkin di usia itu kesuburanku sudah berkurang. Tapi, tidak masalah. Hidup di luar negeri membuatku punya pandangan lain. Ada banyak pertimbangan yang akhirnya membuatku cenderung memilih childfree. Itu sebabnya aku tidak ada patokan untuk menikah di usia berapa."

Usai mendengar jawaban Carla, Esson menatap wanita itu dengan lekat. Cukup lama, sampai beberapa saat. Lantas, pertanyaan pelan kembali keluar dari bibirnya.

"Carla, kamu yakin?"

"Tentu saja aku yakin. Jika tidak, tak mungkin sekarang aku bisa tersenyum." Carla menyahut tanpa ragu, bahkan senyuman lebar ia kulum dengan sempurna.

Di hadapan Carla, keraguan Esson sedikit mengendur. Ia mulai percaya dengan apa yang Carla ucapkan.

Namun, tanpa sepengetahuan Esson, sesungguhnya masih ada rahasia besar yang disembunyikan Carla. Sebenarnya, ia bukan memilih childfree, melainkan karena memang sudah tidak bisa memiliki anak lagi. Pasalnya, rahim Carla sudah diangkat pasca melahirkan anak Vero empat tahun lalu.

Itu pula yang membuat Carla pesimis untuk belajar membuka hati dan menerima kehadiran lelaki lain.

Bersambung...

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Tessa bertahanlah, esson butuh waktu untuk Damai dengan segala hal ini. jangan berfikir untuk pergi

Carla kenapa? beres2 barang?
ken darsihk
Si Carla lg apa yak , koq Tessa sampai terkejut gitcuuu
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh.... ngegantung lagi,jadi tambah penasaran sama kelanjutan ceritanya 🙏💪💪💪 apa yang Tessa lihat iya teka teki nya masih ada
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat! lanjutkan!
ken darsihk
💪💪Vero , untuk menjadi lelaki sejati ya harus berani mengakui kesalahan dan mau mempertanggung jawab kan semua yng pernah di lakukan dan di perbuat
Uba Muhammad Al-varo
perjuangan mu masih berat Vero,kau harus menyakinkan Carla kalau kamu benar' tulus mencintainya, tunjukkan keseriusan mu dan buktikan ke Esson kamu juga bisa sukses diatas kaki mu sendiri dan bisa membahagiakan Carla
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Azizah az
selamat berjuang Vero, berjuang untuk meluluhkan hati Carla dan juga restu dari kakak tersayang mu
Vien Habib
Luar biasa
ken darsihk
Bersambung cuyyy 😅😅😅
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh lagi serius baca,TBC jadi tambah penasaran sama kelanjutan ceritanya 🙏💪💪💪 apa yang akan terjadi selanjutnya, Tessa mau ngomong apa
Syalum
🫰
Apriyanti
lanjut thor
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apa yang akan Tessa katakan?
Apriyanti
lanjut thor 🙏
ken darsihk
Akibat kejadian malam itu sampai Carla hamil , dan semua itu tanpa ada yg tahu
Penderitaan Carla sungguh sungguh menyakitkan 🥲🥲🤗🤗
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Carla bahkan pernah hamil anak vero? Carla kuatnya kamu memendam ini semua sendiri. 😭😭😭😭😭😭😭
Uba Muhammad Al-varo
yaa Tuhan..... Carla ternyata kehidupanmu sungguh sangat menderita,akibat ulahnya Vero,apa anaknya Carla hidup aduh masih misteri,jadi nggak sabar menunggu up-nya kembali 🙏💪💪💪
ken darsihk
Esson realistis aja Son , kamu jangan lupa sekarang kamu sdh mempunyai istri dan bahkan calon anak
Jadi untuk apa memperdalam kisah yng sdh lewat ikhlas kan aja Son , cerita mu dngn Carla sdh selesai 😠😠🤣
Uba Muhammad Al-varo
Esson sadar nggak apa yang kamu bicarakan, sekarang kamu Esson udah punya istri dan calon anak, apa kamu mau berkhianat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!