NovelToon NovelToon
Menikah Karena Fitnah

Menikah Karena Fitnah

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:831.8k
Nilai: 4
Nama Author: Kopii Hitam

Niat hati hanya ingin menolong seorang pria yang baru saja mengalami kecelakaan motor tunggal di jalanan, namun keadaan itu malah dimanfaatkan oleh seorang wanita yang tidak bertanggung jawab.

Alana dipaksa menikah hari itu juga oleh segerombolan orang-orang yang menangkap basah dirinya bersama seorang pria di sebuah kontrakan. Alana tidak dapat membela diri karena seorang wanita berhasil memprovokasi massa yang sudah berdatangan.

Bagaimanakah cara Alana menghadapi situasi ini?
Bisakah dia mengelak atau malah terpaksa menikah dengan pria itu? Pria yang tidak dia kenal sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.

Erni menitikkan air mata menyaksikan kepala Azzam yang dibalut dengan perban. Beruntung tidak ada luka serius yang dialami pria malang itu.

Dengan langkah berat, Erni memberanikan diri tegak di di sisi brankar dan mengusap pucuk kepala Azzam.

"Apaan sih? Jangan pegang-pegang!" ketus Azzam seraya menepis tangan Erni.

Wanita itu terkesiap dengan darah mengalir deras, dia tidak menyangka kebencian Azzam padanya sudah mendarah daging seperti ini.

"Azzam..." bentak Kurniawan yang tidak suka melihat cara Azzam memperlakukan istrinya.

"Pergilah, aku tidak membutuhkan kalian berdua!" imbuh Azzam mengusir kedua orang tua malang itu.

Azzam merasa perhatian yang mereka berikan hanyalah sebatas perasaan iba, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang setelah kepergian ibunya waktu itu.

Sebenarnya bukan tidak merasakan, tapi Azzam sendiri yang memilih mengasingkan diri tanpa memberi mereka kesempatan untuk menjelaskan.

Setiap kali Erni dan Kurniawan ingin bercerita, Azzam tidak pernah mau mendengarkan. Dia selalu menghindar karena rasa benci yang sudah menumpuk di hatinya.

"Ayo, lebih baik kita pulang saja, tidak ada gunanya berbicara dengan anak keras kepala ini!" ajak Kurniawan seraya meraih pergelangan tangan Erni, dia marah melihat sikap Azzam yang semakin menjadi-jadi.

"Tidak Mas, biarkan aku di sini dulu, aku ingin bersama Azzam dan merawatnya." tolak Erni menggeleng lemah, dia tidak ingin meninggalkan Azzam dalam keadaan seperti ini.

Tidak masalah jika Azzam menganggapnya sebagai musuh, dia hanya ingin menjaga putranya.

Azzam yang masih dalam keadaan lemah kemudian memalingkan wajah dan menutup mata perlahan, tidur mungkin bisa menenangkan hatinya untuk sementara waktu.

Setelah Azzam benar-benar terlelap, Erni menarik kursi dan duduk sembari menggenggam tangan putranya. Dia juga tak henti mencium tangan itu, menunjukkan betapa sayang dan rindunya dia pada pria pembangkang itu.

Di apartemen, Alana merasa kesepian seorang diri. Beberapa kali dia tampak keluar masuk kamar hanya untuk memastikan Azzam akan pulang.

Alana yakin Azzam pasti kembali setelah berhasil menenangkan diri. Azzam hanya emosi sehingga tanpa sadar mengatakan apa yang seharusnya tidak dia katakan.

Akan tetapi, malam ini Alana harus rela menelan kekecewaan karena Azzam sama sekali tidak pulang.

Apa Azzam benar-benar marah padanya? Apa Azzam segitu cemburunya sehingga tidak memberi Alana kesempatan untuk menjelaskan?

Alana tidak bermaksud menyakiti suaminya, dia sendiri tidak tau kenapa bisa bertemu dengan pria di masa lalu. Alana bahkan sudah hampir lupa pada pria itu.

Empat tahun yang lalu, Alana memang sempat menjalin hubungan dengan Rizal, dia juga tidak menampik kenyataan itu.

Namun hidup terus berjalan, Alana tidak pernah menganggap serius ucapan Rizal yang mengatakan akan kembali setelah menyelesaikan studinya.

Waktu itu Alana pikir hubungan mereka hanya sebatas cinta monyet di usia remaja, umurnya masih sangat muda saat Rizal meninggalkan ibu kota.

Tapi siapa sangka bahwa Rizal akan menepati janjinya, dia benar-benar kembali dalam keadaan yang sudah mapan.

Sayangnya kini Alana bukan lagi gadis remaja yang dulu Rizal cintai. Alana sudah menikah meski dalam keadaan sama-sama terpaksa.

...****************...

Pagi hari, Alana sudah bersiap-siap dengan pakaian rapi. Dia sudah memutuskan untuk datang ke kantor, dia yakin Azzam ada di perusahaan.

Namun sesampainya di kantor, Alana justru mendengar berita yang tidak ingin dia dengar. Semua staf perusahaan sudah mengetahui tentang kecelakaan itu, termasuk Ira yang saat ini ditugaskan untuk meng-handle pekerjaan Azzam.

Ira kemudian menceritakan semuanya pada Alana, sontak gadis itu terduduk lesu setelah mendengar pernyataan Ira.

Sebelum wanita itu selesai berbicara, Alana langsung berlarian meninggalkan perusahaan. Dia yakin kecelakaan itu terjadi karena dirinya, Azzam terlalu cemburu sehingga tidak fokus saat menyetir.

Tidak lama berselang, sebuah taksi berhenti tepat di depan gerbang rumah sakit. Alana berhamburan memasuki bangunan itu sesaat setelah membayar ongkos.

Di dalam sana, kepala Alana celingak celinguk menyisir setiap sudut yang tertangkap oleh netranya. Kakinya gemetaran memikirkan keadaan Azzam yang entah bagaimana saat ini.

Lalu Alana memutuskan untuk bertanya pada suster yang bertugas. Setelah mendapatkan informasi, Alana langsung berlarian menuju ruangan Azzam.

Braak...

Tanpa sadar, Alana mendorong pintu dengan kuat sehingga menimbulkan suara benturan yang cukup keras.

Azzam yang masih terbaring di atas brankar sontak terkejut dan memutar leher ke arah pintu.

Alana menatap Azzam dengan pandangan berkabut, sedangkan Azzam nampak gelisah dan lekas membuang muka.

"Apa-apaan ini? Kenapa tidak memberitahuku tentang kecelakaan itu?" berang Alana lalu mengayunkan kakinya dengan langkah gontai.

Alana menitikkan air mata, sementara Azzam berusaha keras untuk tidak terbawa perasaan. Dia hanya diam tanpa berani menatap muka Alana.

Setelah Alana berdiri di samping brankar, Azzam menutup mata perlahan. Dia benar-benar tidak sanggup melihat wajah istrinya.

"Kenapa melakukan ini padaku? Apa yang ada di pikiranmu? Aku ini istrimu, aku berhak mengetahui apapun tentang dirimu." sergah Alana mencengkeram kerah pakaian rumah sakit yang melekat di tubuh Azzam.

Lagi-lagi Azzam hanya diam tanpa berani membuka mata, dadanya terasa ngilu bak tergores pisau belati.

Apa yang harus dia katakan? Dia bahkan bisa gila setiap kali memikirkan Alana.

"Aku benci kau, Azzam. Kau jahat, kau itu pembohong." lirih Alana, kemudian menjatuhkan kepalanya di dada suaminya itu, dia menangis menyayangkan sikap Azzam yang menganggapnya tidak ada.

Azzam membuka mata perlahan, tangannya bergerak ingin memeluk Alana tapi kejadian kemarin kembali melintas di ingatannya.

Azzam merasa sakit, kenapa dia bisa terjerat sampai sedalam ini? Kenapa cinta itu harus tumbuh di hatinya?

"Maafkan aku, Azzam. Aku tidak pernah mengkhianatimu, aku juga tidak tau kenapa pria itu tiba-tiba muncul dan memelukku. Aku bersumpah, aku-"

Ucapan Alana seketika terhenti saat Azzam mendekapnya erat dan mencium pucuk kepalanya. "Cukup, jangan bicara lagi!"

"Huuu... Aku benci kau, kau sangat jahat." isak Alana di dada Azzam.

"Ya, aku tau itu." angguk Azzam menitikkan air mata sembari mengusap kepala Alana.

Entahlah, Azzam tidak tau harus bagaimana lagi. Dia senang melihat Alana datang menjenguknya, tapi dia juga sedih karena hati Alana sudah dimiliki oleh pria lain.

Azzam tidak marah, dia hanya kecewa pada dirinya sendiri. Kenapa dia harus jatuh cinta pada Alana? Seharusnya Azzam tidak perlu memiliki perasaan itu, sekarang dia hancur sendiri karena perasaan yang tidak berbalas.

"Siapa yang memberitahumu tentang keberadaanku?" tanya Azzam mengalihkan perhatian istrinya.

Alana menjauhkan kepalanya dari dada Azzam dan menyapu wajahnya dari sisa-sisa air mata yang berjatuhan. "Aku tadi ke kantor, Mbak Ira yang mengatakannya padaku."

Azzam mengerutkan kening. "Untuk apa ke kantor? Katanya tidak ingin bekerja lagi?"

"Kenapa masih bertanya? Tentu saja aku datang untuk mencari mu, kau itu tidak pulang semalaman." sergah Alana dengan tatapan mematikan.

Mendengar itu, garis bibir Azzam sedikit terangkat membentuk senyuman tipis. "Untuk apa mencari ku?"

"Karena aku ingin membunuhmu, puas!" ketus Alana dengan gigi bergemeletuk, ingin rasanya dia mencekik Azzam sampai mati saking tak kuat menahan kekesalan di hatinya.

"Ya sudah, ayo lakukan!" Azzam malah memasrahkan diri pada Alana.

Teg...

"Aaaawh..."

Azzam meringis kesakitan saat Alana memukul kakinya yang masih terbungkus perban.

Bukannya merasa bersalah, Alana justru tersenyum penuh kemenangan. "Bagaimana? Enak 'kan? Mau lagi?"

"Sakit, Al. Kalau mau membunuhku, jangan tanggung begitu, pakai pisau saja sekalian!" pinta Azzam dengan mata memerah.

"Ide yang bagus, nanti aku pertimbangkan lagi." Alana mengukir senyum yang membuat jantung Azzam meleleh seperti es krim.

"Ya Tuhan, wanita ini benar-benar menguji imanku. Apa aku makan saja dia agar tidak lari dariku?" batin Azzam mematut Alana tanpa kedip.

1
Hasanah
aastga
Omah Tien
paling malas lihat cewe nya g tau diri so
oma lina katarina
nah gitu dong
oma lina katarina
kurang apa si Azzam, ganteng,, mapan , Alanna nya ga tau diri ,,jadi kesel sendiri
oma lina katarina
belagu Alanna nya kadang bikin sebel , jadi bukan kasian ,, sok, ga tau diri dah di sayang banyak tingkah
Diah Anggraini
azzam semangat donk.. kalo azzam nyerah saya sedih nih bacanya
Yosef Sudin
putar keliling cari terus alur ceritanya, belum ada tujuan yang jelas
Nelviati 17
kok kek gini outhor buat cerita nya dari salah paham trus emosi jg lama2 bacanya
Nelviati 17
kok kem gitu alana kurang suka ah sifatnya sama Azzam
I'iss Bundanya Queisha
outhor nya pasti agak rada2,GK masuk akal bget ceritanya,
Atika1234 Atika
capek bacanya
Yunik Yuliatin
Sungguh membagongkan...😃😃
Heintje Anumpitan
azzam nya yg bego,,,,
Bu Zahwawe
cerita ini sebenernya mau d bawa kemana,, muter"
Yuli Yuli
cm sgtu kurang seru
Yuli Yuli
akhirnyaaaa....
Yuli Yuli
bonusnya cm dikit
Yuli Yuli
trus g dlanjut lg tu cerita azzam
Yuli Yuli
pengen sembuh kok mlah tinggal didesa, trus gmn terapinya
Yuli Yuli
yg sbar azzam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!