Note : Ini hanya cerita biasa. Tentang seorang gadis SMA yang menjadi idola. Tentang bumbu dalam masa remaja. Tentang Pertemanan dan Persahabatan. Juga tentang cinta dan rasa cemburu yang berlebihan.
Grrycia Kiana. Bintang SMA Ghalapagos. Selain pesonanya yang cantik dan memikat, ia juga merupakaan siswi centil yang cukup cerdas meski sering berbuat sesuka hatinya.
Ia bebas membiarkan dirinya menikmati masa SMA-nya tanpa perduli dengan percintaan.
But! Lain ceritanya setelah ia berjumpa dengan Pak Andreas. Guru Fisika muda tampan yang memikat hatinya.
Mampukah pesona Grrcya memikat Guru tampan itu?
Akankah keduanya bersatu dan menepiskan status sebagai seorang Guru dengan Murid?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Yulian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Berikutnya
****
Grryc tak menyangka, saat ia menuruni anak tangga untuk menemui Pak Andreas, ternyata Pak Andreas sedang asik mengobrol dengan kedua orang tuanya
"Grrycia. Ayo kemari, Pak Andreas mau pamit" Sahut Mama Dea saat Grryc hanya berdiri saja di anak tangga
"Iya Mah" Grryc menyahut, agak gelagapan
"Grrycia. Saya permisi" Sahut Pak Andreas kemudian berdiri dari duduknya
"Iya Pak. Terimakasih" Sahut Grryc, anak ini mendadak jadi kalem, tidak tau karena apa. Entah karena ada kedua orang tuanya atau mungkin ada alasan lain
"Saya yang harus berterimakasih" Sahut Pak Andreas, dan Grryc hanya tersenyum
Setelah mengantar Pak Andreas sampai kedepan teras rumah, Grryc kembali masuk dengan wajahnya yang berbinar.
Papahnya yang sedang mangamati Berkas yang diserahkan oleh Pak Andreas tadi hanya menoleh sebentar pada Grryc. Kemudian tersenyum
"Tadinya Papah mau ngenalin kamu ke Dia. Ternyata kalian sudah akrab" Sahut Papa Wijaya kemudian,
"Pah. Ceritain tentang Pak Andreas dong" Bujuk Grryc, manja lalu duduk di sebelah Papanya, Mamanya pergi ke dapur setelah Pak Andreas berpamitan tadi
"Mm, Papa nggak tau banyak tentang dia, cuman yaaa, dia anak yang cerdas
Dia memiliki semua keahlian, bukankah dia mengajar disekolahmu?" Sahut Papa panjang lebar kemudian bertanya pada Grryc.
Grryc menyahut bangga
Ya, Papanya Wijaya benar, dia cerdas. Dan
ahli dalam segala hal termasuk mampu membuat Grryc takluk olehnya
"Dia pasti menjadi idola di sekolahmu" Sambungnya
Grryc tak menyahut, ia hanya tersenyum sesaat saja ketika ingat bagaimana Pak Andreas disekolah.
Begitu tampan dan selalu nampak mempesona, ia juga berwibawa dan ahli dalam segala hal. Ia seolah bisa menjadi Guru mata pelajaran apapun di sekolah, dan ia sudah membuktikannya 2 kali saat menggantikan Guru Olahraga dan Guru Sejarah. Ia selalu mampu membuat Grryc takkjub
"Kamu juga pasti menyukainya" Sahut Papa Wijaya lagi, Grryc hanya tersenyum
Kemudian..
"Ihhh Papaah" Rengeknya
****
Grryc mengerjakan tugas dibukunya sambil sesekali memandang Pak Andreas kemudian tersenyum.
Didepan sana Pak Andreas sedang memeriksa buku tugas anak anak yang lain. Hanya Grryc saja yang belum kedepan menyerahkan buku catatannya. Padahal biasanya ia yang paling duluan maju
"Grryc. Cepetan dong biar bisa langsung istirahat" Tegur Mona yang seperti sudah tidak sabar. Grryc bisa menebaknya, ia pasti mau ketemuan sama Bima
"Sabar dong, jangan ganggu!" Protes Grrycia yang merasa konsentrasinya di ganggu oleh Mona
"Yang sudah silahkan istirahat. Jangan mengganggu yang lain" Sahut Pak Andreas yang melihat Mona sedang mengganggu Grryc. Yang lain langsung pada berhamburan keluar seperti lalat yang hendak menyerbu sampah
Mona meringis dengan tangannnya yang mengepal sambil berlalu keluar. Dan Grryc cuma tersenyum bangga
Anggap saja ucapan Pak Andreas tadi adalah bentuk pembelaan untuknya dari tindakan intimidasi yang dilakukan Mona
Kelas sudah sepi, yang lain sudah pada keluar. Hanya ada 2 orang siswi yang nampak sedang merapihkan pakaiannya. Sudah!Jangan di perdulikan!
"Ayo lanjutkan!" Suruh Pak Andreas
"Sudah Pak" Grryc menyahut cepat
"Coba saya periksa" Sahutnya, Grryc berdiri kemudian mulai melangkah ke meja Pak Andreas dengan tingkah yang kalem sampai membuat Pak Andreas dak dik duk rasanya
Grryc menyerahkan buku catatannya pada Pak Andreas, Pak Andreas nampak manggut manggut, dan membuat Grryc tersenyum puas
kemudian ia mulai berjalan hendak pergi
"Grrycia!"
Panggilnya,
Grrycia menghentikan langkahnya kemudian berbalik badan
"Pulang sekolah nanti, apa kamu ada acara?" Tanya Pak Andreas, seperti biasa selalu nampak kalem
"Tidak pak!" Grryc menyahut cepat
"Kalau begitu, bisa kamu menemani saya menjemput Kakak Ipar?" Katanya
Grrycia mengangguk dengan mengulum senyumnya
Pak Andreas hanya tersenyum saja mendengar jawaban Grrycia
***
"Sudah, Pak Burhan tadi memanggilnya!" Sahut salah satu Guru
"Memangnya ada apa lagi? Bukannya sudah pernah?" Tanya yang satunya.
Keduanya sedang mengobrol di depan ruang Laboratorium. Nampaknya keduanya Guru Biologi dan Kimia mungkin
"Masalah dengan anak muridnya. Sepertinya Pak Andreas tidak perduli dengan ocehan Pak Burhan"
"Ya, kurasa ia sama keras kepalanya dengan murid cantik itu" Yang lain menyahut
"Atau mungkin mereka ada hubungan khusus"
Grryc yang kebetulan hendak ke ruangan itu untuk mengambil sesuatu tak sengaja mendengar percakapan dua orang Guru itu.
Grryc jadi kesal sendiri, Pak Burhan Kepala Sekolah itu sungguh keterlaluan, masalah segini saja harus dibesar besarkan.
Sudah dibilang, Grryc dan Pak Andreas tak memiliki hubungan apa apa kecuali hanya sebatas seorang Guru dengan Murid. Meskipun Grryc mencintai Pak Andreas.
Keduanya juga tidak pernah melakukan suatu tindakan apapun yang sifatnya bisa merusak reputasi sekolah, memang Grrycia dan Pak Andreas itu orang yang *****?
Kami ini cerdas, tidak mungkin melakukan sesuatu yang melanggar norma norma yang diberlakukan oleh sekolah dan Negara. Begitu batin Grryc
Barangkali Pak Burhan hanya iri karena Pak Andreas terlalu tampan, sehingga ia mencari cari kesalahan Pak Andreas untuk menyingkirkannya dari Ghalapagos.
Yaa, hanya itu yang terlintas di benak Grryc. Memang apa lagi?
***
Grryc menunggu Pak Andreas di parkiran
tak lama ia muncul dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.
Sekarang Pak Andreas nampak jauh lebih ramah dari dirinya yang Grryc kenal saat awal,
meskipun sikap dinginnya tidak hilang begitu saja, kadangkala selalu muncul disela sela waktu
Saat hendak masuk mobil, Nasya yang kebetulan mobilnya berdekatan dengan mobil Pak Andreas menghampirinya
"Pak Andreas?" Panggilnya,
Pak Andreas menoleh
"Apa Bapak tidak risih?" Tanyanta tanpa basa basi
Grryc buang muka, sumpah demi apapun dia masih membenci wanita ini
"Risih kenapa?" Tanya Pak Andreas, heran
"Ya, risih dikeluarkan dari sekolah" Sahut Nasya
"Memangnya kesalahan apa yang saya perbuat?" Tanya Pak Andreas
"Karena Bapak dekat dengan siswi Bapak. Bukankah sekolah melarang seorang Guru untuk berpacaran dengan muridnya?"
Cerocos Nasya, panjang lebar,
tau tau Grryc kesal sendiri mendengar ocehannya
"Memangnya,kamu tau darimana kita berpacaran?" Tanya Pak Andreas, seolah mengiyakan ucapan Nasya tadi
"Kamu tidak usah so tau!" Sambung Pak Andreas
"Kalau tidak pacaran yasudah, jangan dekat dekat!" Protes Nasya
"Apapun hubungan saya dengan Grrycia, kamu tidak perlu tau, apalagi ikut campur" Sahut Pak Andreas kemudian, lalu membuka pintu mobilnya
Nasya mendengus mendengar jawaban Pak Andreas, terlebih saat melihat Grryc yang cantik itu melambaikan tangan padanya dengan tingkah yang amat kalem seolah menunjukan kemenangan
Yahh, jawaban Pak Andreas seolah signal untuk Grryc.Tebak saja sendiri signal apa yang dimaksud
***
"Bapak tadi di panggil Pak Burhan?" Tanya Grryc ditengah perjalanan, ia baru berani bertanya saat suasananya meyakinkan
"Iya" Sahut Pak Andreas seperlunya
"Apa itu karena saya?" Tanya Grryc lagi, agak ragu
Pak Andreas menoleh padanya, kemudian tersenyum
"Tidak, bukan.Kamu tidak perlu merasa bersalah. Ini cuma masalah kecil"
Sahut Pak Andread kalem dan mampu membuat Grryc bernafas lega.
Yah pikirannya dan pikiran Pak Andreas sama, ini hanya masalah kecil, mereka saja yang membesar besarkannya dan membuat rumit
Kemudian setelah itu Grryc hanya tersenyum, menatap wajah Pak Andreas yang sedang fokus menyetir
Entah Pak Andreas merasakan atau tidak, yang pasti saat ini, Grryc merasa bahwa dirinya sudah berpacaran dengan Pak Andreas
