Jodoh Yang Tertunda

1 Minggu berlalu, hari ini Flo akan kembali ke Indonesia. Dia sudah berpamitan pada keluarga Steven dan mereka memberikan nya banyak sekali oleh-oleh yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari.

"Nona, kenapa anda nampak sedih? Apa anda sedih karena harus berpisah dengan tuan Steven?" Tanya Sekertaris Harun membuat Flo semakin kesal.

"Apa maksud mu hah? Aku sedih? Lebih tepatnya takut! Aku takut kakak ku akan menceramahi ku hingga telinga ku tidak bisa berfungsi lagi!" Kesal Flo.

"Ahh seperti itu" Angguk Sekertaris Harun dengan mengerti.

•••

1 Minggu itu pula Kai menjalani pengobatan intensif, kemajuan nya benar-benar patut di acungi jempol. Sekarang Kai sudah bisa bersentuhan dengan orang-orang dan mulai melepaskan sarung tangan khusus nya.

Yang belum terobati hanyalah penyakit Narkolepsi, Kai masih sering tidur secara tiba-tiba tanpa melihat situasi dan kondisi di sekitarnya. Namun para dokter terus mencari obat tersebut untuk menyembuhkan Kai hingga tuntas.

"Syukurlah sekarang kau semakin membaik, mama senang mendengar nya" Senang Andara dengan menangis.

"Iya mom" Balas Kai dengan tersenyum.

"Bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya Abraham.

"Jauh lebih baik dad"

"Syukurlah..."

"Bandara Soekarno Hatta mengumumkan kepulangan nona muda Alexa dari perjalanan panjangnya setelah 1 Minggu bertemu dengan kekasihnya di Rusia, penerus perusahaan ALROSA yang merupakan perusahaan terbesar berlian di dunia" Ucap seorang pewawancara di bandara Soekarno-Hatta.

Terlihat kerumunan di sana namun pria dengan pakaian hitam sudah menghalangi mereka semua karena takut mengganggu kenyamanan Flo.

Hingga muncullah sosok Flo yang nampak cantik dan memukau, Flo kaca mata hitamnya sehingga rambutnya berkibar dengan indah membuat mereka menatapnya kagum.

"*Nona Alexa, tolong jelaskan bagaimana pertemuan pertama anda dengan tuan Steven?"

"Nona Alexa sejak kapan anda menjalin hubungan dengan tuan muda Alteir?"

"Nona kapan anda akan melangkah ke jenjang yang lebih serius?"

"Apa nona sengaja merahasiakan hubungan kalian dari publik?"

"Nona kami Mohon jawaban anda"

"Nona*..."

Akhirnya mereka melihat Flo berhenti di sana, Flo membuka kacamata nya hingga terlihat lah tatapan datar dan dingin dari wajahnya.

"Saya akan mengatakan nya saat konferensi pers besok di perusahaan saya, jadi jangan pernah muncul di hadapan saya lagi!" Dingin Flo dan kembali melanjutkan perjalanan nya meninggalkan mereka yang masih mematung dengan ucapannya.

Entah kenapa, Kai yang melihat itu merasa tidak senang. Dia langsung mematikan televisi tersebut hingga membuat orang tuanya terkejut.

"Apa yang kau lakukan? Berikan remot tv nya" Paksa Andara.

"Tidak mom, aku ingin istirahat!"

"Hhh baiklah..."

•••

Kini Flo sudah sampai di depan mansion nya, dia menghela nafas lega karena sudah menghilang dari pandangan publik. Ini lah yang dia benci saat seseorang mengetahui identitas aslinya, dia paling tidak suka jika harus berurusan dengan wartawan.

Bagi nya mereka adalah segerombolan mahkluk yang sangat menyeramkan, kenapa Flo menganggap nya seperti itu? Karena mereka bisa mengetahui informasi secara detail meskipun berita yang mereka siarkan tidak benar seutuhnya.

"Bagaimana perjalanan mu? Apakah menyenangkan?" Tanya Alex dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Hhh... Kakak aku lelah sekali" Keluh Flo dengan memeluk Alex dan menyandarkan kepalanya di dada Alex.

"Kenapa? Setelah kau puas bertemu dengan kekasih mu kau kembali dan bermanja-manja dengan ku?" Tanya Alex membuat Flo semakin kesal.

"Apa maksud mu kak? Jangan mengada-ada!" Kesal Flo.

"Lalu? Cepat ceritakan kenapa semua stasiun televisi menyiarkan tentang hubungan mu?" Tanya nya dengan membawa Flo duduk di sofa.

"Entahlah aku harus mulai dari mana yang jelas aku dan Steven tidak seperti yang kalian pikirkan, kami memang dekat bahkan sangat dekat tapi kami bukan sepasang kekasih, kami hanya sepasang sahabat dari dulu" Jelas Flo.

"Sahabat? Dari dulu? Flo..... Tidak ada sepasang sahabat yang berbeda lawan jenis tanpa melibatkan perasaan"

"Tapi kak, kami memang sep..."

"Apa kau pernah melihat Steven memperlakukan wanita sama seperti kepada mu?" Tanya Alex dengan serius.

"Tidak, dia sangat dingin sama seperti kakak yang akan bersikap hangat pada kak Melisa dan padaku"

"Nah, seperti itu pun sudah bisa kau pastikan bahwa Steven memang benar-benar menyayangi mu dan mencintai mu sebagai seorang wanita bukan sahabat nya.."

"Apa? Bagaimana mungkin kakak bisa menyimpulkan Seperti itu? Teori dari mana itu kenapa aku tidak mengetahui nya?"

"Kau ini!! Tentu saja kakak tahu karena kakak punya seseorang yang akan kakak buat sebagai tempat berkeluh kesah melebihi adik maupun sahabat"

"Hmm.... Stev memang sering memperlakukan ku istimewa, tapi aku tidak tahu apa bener dia....... Ahhh tidak!!!" Malu Flo karena ia ingat saat Steven mengatakan kalau dia menyayangi nya dan akan terus menunggunya?

"Kau sadar bukan?" Tanya Alex dengan merebahkan tubuhnya di sofa.

"I..ya...kak" Angguk Flo.

"Lalu bagaimana perasaan mu padanya? Apa kau memiliki perasaan juga pada Steven?"

"Entahlah, aku tidak tahu. Bagiku Steven sama seperti kakak, tidak ada yang spesial sama sekali tapi aku sangat nyaman berada di samping nya"

"Rasa nyaman tersebut akan berubah menjadi rasa takut kehilangan lalu muncullah benih-benih cinta dengan seiring waktunya..."

"Kakak..." Kesal Flo.

"Memang benar seperti itu Flo, jadi...... Jangan salah dalam mengambil keputusan"

"Hmm"

"Oh ya, kau tahu? Kaisar sudah sembuh dari penyakit nya. Dia bisa bersentuhan dengan seseorang sekarang, hanya saja dia masih sering tertidur tanpa mengingat waktu" Jelas Alex membuat Flo terkejut.

"Secepat itu?" Kaget Flo.

"Ya" Anggi Alex.

"Baguslah, jadi dia sudah melupakan aku yang dulu" Santai Flo.

"Hahaha kau benar, kakak kira kau akan sedih karena kau bukan lagi yang spesial untuk nya. Ternyata dugaan kakak salah ckckck" Ucap Alex membuat Flo bungkam.

"Hmm kak, aku pergi istirahat dulu. Besok temani aku untuk melakukan konferensi pers"

"Baik"

Setelah kepergian Flo, Alex melipatkan kedua tangannya dan tersenyum kecil.

"Tanpa sadar rasa itu muncul tanpa kalian sadari, entah itu rasa ingin memiliki ataupun rasa benci yang akan berubah menjadi cinta setelah saling mengerti apa artinya itu takdir cinta" Ucap Alex dengan terkekeh dan dia pun pergi ke kamar nya karena hari sudah larut.

Flo merebahkan tubuhnya di ranjang, entah kenapa dia memikirkan ucapan Alex tadi mengenai Kai. Flo berkali-kali menghela nafas berat nya, dia sudah setuju untuk mengumumkan bahwa dia dan Steven sepasang kekasih karena Flo tidak ingin perusahaan Steven turun karena scandal tersebut.

Steven sudah berjanji akan mengembalikan semuanya seperti semula setelah semua scandal nya hilang seiring waktu maka mereka pun akan mengumumkan perpisahan mereka secara baik-baik, Steven tidak ingin Flo terbebani dengan status tersebut hingga Steven memberikan kebebasan untuk Flo berdekatan dengan laki-laki asalkan tidak di ketahui oleh media karena akan merusak reputasi nya atau lebih jelasnya takut melukai hati nya secara langsung.