Satu malam yang dia habiskan bersama seorang pria yang baru dikenalnya setelah dia memergoki tunangannya berselingkuh.
Setelah kejadian itu, dia mempunyai dua anak kembar yang lucu bernama Langit dan Bulan. Bertahun tahun hidupnya tenang dan bahagia bersama anak anaknya hingga datanglah Zen Abraham Malik ayah biologis dari si kembar.
Lovely sangat takut jika rahasia yang dia pendam diketahui oleh CEO atau bosnya sendiri Zen. Zen yang tahu pasti akan mengambil anak dari tangannya. Apa yang tidak bisa dilakukan dengan kekuasaan dan uang ditangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21 Urusi saja urusanmu
Kirim jejak kalian dengan memberikan like dan vote jangan lupa komennya juga ya...
" Love ada baiknya jika kamu dan anak anak ikut aku ketempatku atau jika kamu tidak nyaman tinggal di sana aku akan menyediakan tempat tinggal yang nyaman untuk kalian." Kata Zen sembari memandang jalan setapak di pelataran rumah Lovely. Anak anak telah tertidur dan kini mereka duduk berduaan.
Lovely memandang wajah Zen, "Tidak... aku tidak mau, hidup seperti ini cukup bagiku dan anak anakku. Jika engkau ingin menemui mereka aku tidak akan keberatan tapi
jangan kau coba untuk mendominasi semuanya. Aku ibu dari anak anakku."
"Bukan maksudku seperti itu aku hanya ingin membayar semua yang aku lewatkan. Sungguh Love..?" ujar Zen sambil menatap mata Lovely , tatapan yang menghipnotis.
"Jangan menatapku seperti itu," kata Lovely sembari memalingkan wajahnya, "Biarlah semuanya berjalan seperti ini saja, jika kau semakin banyak menuntut maka aku akan membawa Si Kembar pergi jauh darimu dan kau takkan menemukanku." Lovely langsung berdiri dan masuk kembali ke dalam.
"Love kau belum tahu siapa aku...?" ujar Zen sambil melangkahkan kaki ke mobilnya dan masuk ke dalam mobil. Memandang rumah itu sejenak lalu pergi menjalankan mobilnya.
🌸🌸🌸🌸🌸
Pagi sekali Rudy berjalan masuk ke dalam rumah Lovely suasana sudah terasa ramai dengan celotehan anak anak.
"Hallo anak anak, om datang membawa bubur ayam kesukaan kalian...."
"Bulan mau om... Wah, halum... " teriak Bulan sambil berlari ke arah Rudy.
"Uya... itu unya angit... anan... "teriak Langit tak mau kalah.
"Tenang...semua pasti dapat." kata Rudy tapi anak anak langsung mengambil bungkusan yang Rudy bawa dan meletakkannya ke lantai menghamburkan semuanya keluar dari plastik.
"Rud, kau datang pagi sekali... anak anak hati hati nanti tumpah kalian tidak jadi memakannya." Lovely langsung mendekat dan mengambilkannya untuk Si Kembar.
"Ada susunya mom... atu.. yang cokelat uyan stowbelly kan?" Bulan yang ditanya langsung menganggukkan kepalanya.
Rudy mendekat di sebelah Lovely,
"Love, kenapa kemarin Zen datang kemari apakah untuk menagih uang itu?"
Lovely langsung memandang Zen jarak wajah mereka sangat dekat sekali. Tiba tiba Zen datang dan masuk ke dalam ruangan itu.
Lovely terkejut melihat kehadiran Zen yang tiba tiba.
"Ternyata karena dia kau menolakku Love." tanya Zen dengan nada yang tinggi.
"Kenapa kau datang lagi kemari?" Lovely langsung tersadar bahwa dia mengucapkan pertanyaan yang salah.
"Aku menemui anakku mau apalagi?"
Rudy melihat interaksi keduanya. Terbersit pertanyaan, apakah Lovely sudah menceritakan semuanya pada Zen?
"Daddy... datang... ''teriak Bulan dan langsung berlari memeluk daddynya.
Langit hanya melihat ke arah Zen lalu menikmati bubur ayamnya lagi. Rupanya itu lebih menarik ketimbang kedatangan daddynya.
Ruangan kecil itu jadi terasa sesak dengan kehadiran dua orang pria itu yang saling memberikan aura permusuhan.
"Bulan, daddy menjemput kalian buat jalan jalan kalau bunda kalian mengijinkan." Zen menatap Lovely untuk memberikan persetujuannya.
Lovely malah memandang Rudy seakan bertanya haruskah membolehkannya.
Rudy yang melihat Lovely memakai pakaian kerjanya langsung memberi anggukan. Dia yakin jika Lovely akan bekerja sedangkan anak anak akan ikut Zen.
"Kau boleh membawa mereka tapi berjanjilah kau akan menjaganya dengan baik."
"Dengan jiwa dan ragaku, Love"
"Kau boleh membawa mereka bersama dengan Mbok Nah. Dia akan segera datang. Dan aku akan bersama Rudy ke tempat kerja dia kesini untuk menjemputku."
Zen langsung menatap tajam saingannya itu. Mereka adalah adik dan kakak tiri tapi tidak pernah akur dan tidak pernah tinggal bersama.
"Baiklah jika itu maumu aku akan selalu menurutimu, ratuku" jawab Zen sambil menyunggingkan senyum kejam.
"Kalian tunggulah diluar ruangan ini jadi terasa sesak dengan kedatangan kalian semua." usir Lovely.
Mereka berdua langsung keluar.
"Ada hubungan apa kau dengan Lovely, kulihat bukan sekedar teman?" kata Zen sembari menyalakan rokoknya.
"Aku sudah lama bersamanya bahkan sebelum kah mengenalnya. Hubungan kami adalah hubungan spesial."
" Oh... ya, berarti tak ada hubungan khusus. Jika iya kau akan langsung menjawabnya tegas aku kenal karaktermu Rud."
"Aku juga sangat mengenalmu Zen pria yang sangat dominan, ingin selalu menang sendiri dan tidak pernah mau mendengarkan orang lain. Aku peringatkan Lovely itu berbeda dengan wanita wanitamu yang lain dan aku harap kau menjauhinya."
"Kau tak tahu siapa aku?"
"Aku sangat mengenalmu, apa kau melupakan Julie?" Rudy menyeringai menang.
"Kau...?" tunjuk Zen dengan rahang yang mengeras dan gigi yang gemeletuk.
"Kami tidak akan mencegahmu menemui anak anakmu. Tapi selama ini Si Kembar bersama kami dan kami bisa merawat mereka dengan baik bahkan tanpa bantuanmu sama sekali." tegas Rudy
ceritanya bagus, keren banget 👍
semoga sukses selalu