NovelToon NovelToon
Obsesi Suami Manjaku

Obsesi Suami Manjaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: istri'minyonggi

Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.

Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.

mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?

dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.

kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.riana selingkuh?

Kini kesedihan anissa perlahan terobati dengan banyak teman mendukungnya.

Wajahnya tersenyum bahagia bahkan riana yang melihatnya tersenyum bangga.

mereka bereman sedang menikmati pemandangan bagus dari atas gunung.

"disini seru kan." tanya ikbal.

"iya makasih, aku seneng loh perlahan kesedihan aku tergantikan dengan tawa berkat kalian." senyum anissa

"nah gitu dong jangan galau." riana menoel hidung anissa.

"kapan kalian pulang?" penasaran william.

Kalo kondisi anissa udah mendingan, sekalian kita liburan juga sih." jawab riana.

"masih lama kan? Gimana kalo nanti kita temani kalian main aja." ajak aldo

"boleh makasih." senyum riana membuat aldo salah tingkah.

"wooo dasar buaya kadal malah salting, inget dia istri orang mampus lo ketahuan suaminya." sewot fandi.

suara riuh canda tawa kini mereka rasakan hingga tidak terasa sampai malam hari disana bahkan pemandangannya sangat lebih bagus.

Untungnya walau pun mereka laki-laki tapi sangat sopan bahkan menjaga anissa dan riana tanpa memliki niat buruk, merendahkan atau melecehkan.

Karna mereka pun terlahir dari perempuan dan memiliki adik yang sama-sama perempuan.

mereka semua memutuskan membuat tenda disana untuk menginap. Banyak hal yang anissa dan riana foto bahkan video agar menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Tidak terasa hp riana terus berdering sedari siang namun tidak terdengar sehingga banyak panggilan telpon dan pesan yang masuk.

"mati aku."cicit riana.

"kenapa emang?" bingung anissa.

kemudian riana menunjukan layar hp yang penuh telpon dan pesan dari erlangga bahkan bobby.

anissa menatap riana yang gelisah, apalagi ketahuan erlangga kalo mereka sedang bermain dengan laki-laki lain teman riana yang bahkan erlangga tidak tau.

Padahal memang mereka berteman dari dulu tapi takut saja jika ketahuan erlangga pasti tantrum.

["halo paksu yang ganteng maaf yah baru buka hp soalnya."] riana merasa bersalah.

["disana bersenang-senang sehingga melupakan suaminya yang sedih disini karna ditinggal."] sindir erlangga membuat anissa terdiam.

[" aku kangen nyonya kenapa belum pulang sampai sekarang."] keluh erlangga sedih.

["hehe maaf deh lupa aku tuh. Nanti aku pulang kok, kamu ini padahal baru pergi 2 hari juga."] rutuk riana.

["aku kangen pokoknya."] rengek erlangga.

"NISS INI MAKANANNYA UDAH MATANG SINI CEPAT." teriak aldo dan ikbal memanggil riana karna sedang menelpon sedikit menjauh.

["suara siapa itu nyonya.."] teriak erlangga ditelpon

Sebelum naira menjawab erlangga tiba-tiba berbicara kembali dengan nada marah.

["kamu tega selingkuh RIANA PUTRI ANGGITA."] marah erlangga.

Belum sempat riana memberikan penjelasan. erlangga sudah lebih dulu menutup panggilan telponnya.

"bahaya nih." gumam riana khawatir.

Pasti erlangga akan mengamuk, merusak seisi rumah untuk melampiaskan emosinya.

Cemas hati riana saat ini tapi yah sebisa mungkin bodo amat toh sekarang mereka sedang jauh. Mau ngamuk kek, mau menghancurkan barang kek, mau tantrum kek terserah toh bukan urusannya pikir riana.

"lama amat yang telponan sama suaminya, gimana udah melepas kangen." goda fandi tertawa.

"tantrum tuh suaminya denger suara aldo." celetuk anissa. Membuat yang lain kaget.

"suami kamu gak mungkin bakal mukulin kita bertiga kan ri?" was-was william.

"gak mungkin kan bikin kita tinggal nama." syok fandi.

"loh emang gimana caranya hilang nama? Bukannya nama gak bisa hilang kecuali kita ganti?" tanya aldo dengan polos.

Seketika yang lain sedang tegang pun tertawa renyah mendengar ucapan aldo.

Disisi lain benar apa yang ditakutkan riana, kalo erlangga pasti bakal mengamuk bahkan menghancurkan barang rumah.

padahal kalo saja mendengarkan penjelasan riana, sumuanya pasti tidak akan berakhir dengan hancurnya barang dirumah.

belum aja mendengar penjelasan sang istri kini erlangga malah mengamuk di rumah setelah kantor dibuat hancur olehnya.

Saat tadi mengamuk Karyawan yang lain tidak berani menengur bahkan berkomentar ketika boss nya mengamuk seperti itu.

PRAAANNNNGGGGGG

Suara lemparan barang menggema seluruh ruangan, apalagi erlangga melemparkan kursi ke kaca. Sudah pasti akan hancur sampai remuk.

"PEMBOHONG KAMU PEMBOHONG RIANA AAAKKKKHHHH." teriak marah erlangga.

"KENAPA HAH KENAPA! KAMU MALAH SELINGKUH DIBELAKANG AKU RIANA."

"APA KURANG AKU SELAMA INI, BAHKAN AKU SELALU MEMBERIKAN KEBEBASAN YANG KAMU INGINKAN!."

"SALAHNYA AKU DIMANA SEHINGGA KAMU TEGA SEPERTI INI."

suara jeritan marah yang erlangga lakukan sontak kedengaran keluar membuat yang lain penasaran apa yang membuatnya seperti itu padahal selama ini erlangga dikenal dengan orang dingin, cuek bahkan bodo amat denga sekitarnya.

Sekali pun dihadapannya ada yang tertabrak erlangga akan cuek seperti sudah biasa seperti itu dan tidak ada alasan dirinya membantu karna semu itu sangat merepotkan.

Bobby yang berada diluar hendak masuk kedalam pun sangat kaget mendengar suara teriakan erlangga bahkan terdengar suara barang yang hancur berkeping-keping.

Saking kagetnya dengan keadaan erlangga bobby bahkan tidak sadar jika cakra mengikutinya dari belakang sampai saat ini.

Karna cakra ingin mengetahui kemana riana membawa anissa berlibur.

tanpa bobby perintahkan kakinya sudah lebih dulu berlari masuk setelah mendobrak pintu rumahnya erlangga.

"lo kenapa lang." panik bobby.

Namun seketika bobby langsung terdiam syok saat melihat keadaan erlangga yang acak-acakan seperti orang gila.

melongo sudah bobby melihat keadaan rumah erlangga seperti kapal pecah.

"woi sadar bangsat sebenarnya lo ngapain seperti ini." marah bobby langsung memukul pipi erlangga.

"DIAM DIAM DIAM DIAM DIAM BERISIK LO GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE BANGSAT." ucap erlangga mengamuk.

Bukannya menenangkan bobby justru duduk santai di sofa lalu merekam erlangga yang sedang mabuk seperti orang, apalagi dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya acak-akan.

Agak geli juga saat bobby merekam karna erlangga langsung terduduk memegang lutut menangis pilu.

"kok agak memperihatinkan yah keadaan erlangga, gak mungkin dia gila kan saat di tinggal riana pergi jauh." lirih bobby takut juga melihat keadaan erlangga.

"emang kenama riana dengan anissa pergi." ucap cakra langsung membuat bobby terperanjat kaget.

"AAKKKKHHH HANTU." teriak bobby kaget langsung memukuli cakra.

"aaakkkhhh sakit bodoh." cakra langsung mendorong bobby menjauh.

"BERISIK KELUAR KALIAN, GAK LIAT APA ORANG LAGI NANGIS." kesal erlangga pada mereka berdua karna mengganggu waktu menangis meratapi nasibnya.

Seketika cakra dan bobby pun tertawa renyah, menertawakan tingkah random erlangga yang sedang menangis galau.

"KALO BUKAN KARNA LO COWO GILA HAUS BELAYAN GAK MUNGKIN RIANA SAMA ANISSA PERGI SEKARANG, GARA-GARA LO RIANA SEDANG SELINGKUH BANGSAT. KELUAR LO DASAR LAKI-LAKI HAUS S*X" teriak erlangga menunjuk cakra emosi

"SELINGKUH?" kompak keduanya saling menatap tidak percaya.

"gak mungkin bro riana selingku lo aja kali yang salah denger, dia kan cintanya habis di lo." kata bobby langsung menuntun erlangga duduk.

"gimana kalo kita susul mereka aja kesana." usul cakra.

"mau ngapain lo hah kesana!" bobby mendelik mendengar saran dari cakra.

"tapi ada bagusnya sih kata si jalang ini kita harus susul kesana." perkataan erlangga membuat cakra senang karna ada yang setuju dengan saran dirinya.

"tapi jangan ajak jalang ini bahaya yang ada nanti anissa tambah histeris liat dia kasian kan, apalagi masa depannya hancur gara-gara orang gila ini." celetuk erlangga kembali membuat cakra langsung tertunduk sedih.

Bobby menyetujui usul yang erlangga bicarakan untuk menyusul kesana tapi dengan tidak membawa cakra.

_ _ _ _ _

1 bulan telah berlalu kini riana dan anissa sedang beriap-siap untuk pulang.

Apalagi selama berada di villa mereka berdua telah bermain dengan temannya yang lain ke berbagai tempat sehingga melupakan kesedihan anissa.

"kalian jadi pulang sekarang?" tanya mereka berempat sedih.

"iya soalnya kita gak mungkin selamanya disini yang ada nanti disusul sama suami bahaya kan." jawab riana.

"jangan lupa main lagi kesini nanti." aldo menunduk sedih.

"jangan sedih suatu saat kita kesini lagi tapi nanti harus pada bawa pasangan biar lebih seru." ujar anissa membuat yang lain merenggut.

"jaga diri kalian maaf yah cuman bisa nganterin sampai sini, kalo sudah sampai hubungi kita supaya tenang." pesan william diangguki kedua nya.

"jangan lupa kalian datang kerumah main sekalian bawa pasangan biar seru dan lagi nanti aku kenalin sama suami aku." riana langsung pergi melambaikan tangan diikuti anissa dari belakang.

keempatnya terus melambaikan tangan mengantar sahabatnya pergi.

Perasaan mereka bercampur aduk ketika melepaskan anissa dan riana yang sudah mereka anggap adik sendiri kini telah pergi

Pertemuan yang tidak terguna membuat mereka bemain kembali bahkan menghabiskan waktu bersama walaupun sangat singkat tapi sangat bermakna.

Kereta yang mereka tumpangi perlahan mulai melaju pergi meninggalkan tempat yang mereka tinggali untuk berlibur kini jadi tempat yang sangat bermakna mungkin suatu saat mereka akan kesini kembali dengan membawa anak berserta suaminya piki riana.

Sedikit sakit saat anissa melangkah untuk pulang, disini dia merasa sangat diterima bahkan diperlakukan baik sekalipun dengan orang tua aldo, ikbal ,william, dan pandi bahkan sangat disayangi. Merasa anissa diterima.

Maka anissa sudah bertekad bahwa setelah dia lulus sekolah akan melanjutkan kuliah didesa bahkan tinggal disana. Dari pada harus tinggal di kota dengan banyak kecemasanan dan semua ketakutan yang dia alami.

Riana tau bahwa sahabatnya enggan untuk pulang apalagi berpisah dengan teman yang selalu melindungi bahkan menghiburnya. Apalagi menerima anissa.

Namun riana tidak tau jika anissa bakal pergi lagi ke desa setelah lulus sekolah.

Tidak terasa siang berganti malam. hari yang terang berganti gelap gulita ditemani cahaya bulan dan bintang yang menyinari bumi., yap mereka berdua sampai dibandara sangat malam namun tidak ada yang mengetahuinya jadi tidak ada yang menjemput keduanya.

[" ya. Apa! Yang bene aja kali ngasih informasi."] kesal riana setelah mengangkat telpon.

["gak mungkin gue bohong sama lo ri, gue cuma. Ngasih tau aja supaya lo gak marah apalagi penasaran."] santai ucap seseorang ditelpon membuat riana menggeram kesal.

Riana terdiam beberapa saat, bingung juga antara membawa anissa atau membiarkannya pulang.

"[jemput gue di stasiun kereta api."] sambung riana langsung mematikan telpon.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!