"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"
"Tapi aku suka sama kamu Devan..."
"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
“Kenapa sih lo bisa tau tempat-tempat bagus kayak gini?” Kalaluna heran kenapa cowok seperti Kaivan bisa tau tempat yang bagus dan bahkan belum pernah Kalaluna datangi.
Kaivan tersenyum samar, “Makannya kalau main jangan cuma ke mall sama ke klinik kecantikan doang, lo ngga akan pernah tau gimana indahnya alam ini kalau lo datengnya kesana terus.”
Merasa tersindir dengan ucapan Kaivan, Kalaluna berdecak pelan, “Ya kan kalau gue cantik nanti cowok gue juga yang bakalan seneng.”
Kaivan menoleh dan menatap Kalaluna dari samping, “Jadi lo mau nyenengin gue?”
Seketika Kalaluna pun menoleh dan membalas tatapan Kaivan dengan sedikit sinis, “Dihh ... dih percaya diri banget sih lo jadi cowok.”
Senyum tipis masih ada dibibir Kaivan, kedua matanya kembali menatap kedepan dimana banyak gedung-gedung tinggi yang terlihat dari tempatnya. Sengaja Kaivan mengajak kesebuah gedung tinggi dan diatasnya ada rooftop yang saat ini sedang mereka tempati.
Keheningan terjadi diantara keduannya, mungkin hanya ada suara kendaraan dibawah sana yang terdengar dari sini. Perlahan Kalaluna kembali menoleh kesamping, menatap cowok yang terkenal nakal disekolah tapi kalau menurut Kalaluna, Kaivan tak senakal dan sebandel yang mereka pikir.
“Makasih ya, lo udah ajak gue ke tempat kayak gini, Kenzo aja ngga pernah ajak gue kesini. Jangankan ajak gue kesini, pergi bareng aja ngga mau.” Kalaluna jadi teringat dengan kembarannya yang menurutnya sangat menyebalkan.
“Makasih doang?”tanya Kaivan.
“Hah? Em terus?”Kalaluna tak tau harus melakukan apalagi selain berterimakasih dengan cowok yang ada disampingnya.
Kaivan mengetuk-ngetukkan pipi kanannya dengan jari telunjuknya, “Kiss yang paling bener sebagai ucapan terimakasih,”ucapnya.
Plak
Kalaluna menggeplak lengan Kaivan karena permintaan cowok itu terdengar aneh-aneh.
“Dasar modus lo!”
Kaivan terkekeh pelan, senang rasanya menggoda gadis cantik disampingnya ini karena ekspresi wajahnya sangat lucu kalau sedang kesal seperti ini. Tapi ternyata diam-diam Kalaluna terlihat mengulum senyumnya, perlahan tubuhnya mendekat dan secepat kilat mengecup manis pipi Kaivan.
Cup.
Mendapat kecupan manis dipipinya, tentu saja Kaivan terkejut dan tak menyangka. Menatap Kalaluna yang masih mengulum senyumnya dan berakting seolah-olah tak terjadi apa-apa.
“Lo serius nih cium gue?”tanya Kaivan, meskipun terlihat bingung dan tak menyangka namun hatinya tak berbohong kalau senang mendapatkan kecupan manis disana.
“Ya lo sendiri kan tadi yang minta,”jawab Kalaluna, tak mau menatap Kaivan karena itu sangat berbahaya dengan jantungnya.
Sekarang Kaivan tau kalau gadis yang ada disampingnya ini sedang malu-malu, malu-malu tapi mau. Seketika Kaivan menyunggingkan senyum miringnya dan mendekatkan tubuhnya kearah Kalaluna sampai gadis itu terkejut. Supaya Kalaluna tak menghindar, Kaivan sengaja menarik pinggang ramping miliknya.
Grep.
“Lo goda gue hm?”bisik Kaivan tepat didepan wajah Kalaluna, sekarang kedua wajah mereka sudah sangat dekat dan ujung hidung mancung milik keduannya sudah saling bergesekkan.
“Ishh apaan sih, siapa juga yang goda lo kan tadi lo sendiri yang bilang kalau mau di cium pipi,”Kalaluna berusaha menghindar namun sayangnya sangat sulit karena pinggangnya di cengkram erat oleh Kaivan.
Kalau dari sedekat ini, Kalaluna bisa melihat kalau sebenarnya cowok yang dicap sebagai brandal disekolah atau di luar ini, sangat tampan. Wajahnya terkesan tegas dan manly, kedua matanya yang tajam dan bibirnya yang selalu tersenyum smirk itu entah mengapa membuat Kalaluna mulai tertarik.
Sama halnya dengan Kalaluna, Kaivan juga sedang mengagumi pahatan sempurna didepannya. Kedua mata indah dengan bulu mata yang lentik alami, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang dibagian atas sedikit tipi dan dibagian bawah sedikit tebal, terlihat sangat plumpy dan selalu mampu menggoda Kaivan.
“Gue bukan cowok yang suka berbasa-basa, kalau gue ngga suka ya gue bilang ngga suka dan sebisa mungkin menghindar, tapi kalau gue suka ya gue bakal bilang suka...”bisik Kaivan.
Kalaluna terus menatap wajah tampan didepannya, sesekali kedua matanya melihat bibir cipokable didepannya yang sedang bergerak karena berbicara.
“Sejak pertemuan pertama kita gue udah tertarik sama lo. Ralat, gue udah tau sama lo dari sejak kelas 10 tapi ngga nyangka kalau lo kembaran Kenzo, temen gue. Dan sejak kita deket, gue makin tertarik sama lo.”
Deg.
Jantung Kalaluna rasanya semakin berpacu cepat saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kaivan. Sebenarnya sudah tau dan sudah merasa kalau cowok didepannya ini tertarik dengannya, tapi selama ini Kalaluna sedikit gengsi saja.
“Boleh gue lanjutin rasa tertarik ini jadi rasa suka dan cinta, lalu bikin lo suka dan ginta juga ke gue?”bisik Kaivan lagi.
Kalaluna tersenyum tipis, “Kalau gue ijin in itu, apa lo bisa jamin kalau gue akan mendapatkan balasan cinta yang setara? Bukan cinta sepihak seperti yang selama ini gue rasain?”balas Kalaluna.
Kaivan langsung menganggukkan kepalanya, membuat hidung mereka saling bergesekkan, “Ya. Gue ngga akan banyak janji tapi gue bakal buktiin kalau lo ngga akan ngerasa cinta sepihak lagi.”
Kalaluna senang rasanya mendengar jawaban dari pria yang ada didepannya ini, mungkin ini saatnya untuk dirinya mendapatkan cinta yang setara dengan mulai mencintai cowok yang sudah mencintainya lebih dulu. Ternyata benar, lebih baik menerima orang yang mencintai kita daripada terus mengejar orang yang kita cintai tapi dia belum tentu mencintai kita.
“Oke kalau gitu, pasti lo juga udah dikasih tau sama Kenzo kan sebelum deketin gue?”tanya Kalaluna.
Kaivan menganggukkan kepalanya, “Ya kembaran lo udah bilang sama gue. Jadi, sekarang kita..?”
“Jadian?”bisik Kalaluna lengkap dengan senyum manisnya.
Mendengar jawaban dari Kalaluna, Kaivan pun langsung tersenyum manis, “Makasih, makasih karena lo udah mau buka hati buat gue.”
“Sama-sama Kaivan em....sayang,”goda Kalaluna lengkap dengan senyum menggodanya.
Kaivan tersenyum smirk, sekarang tangan kanannya sudah berada di tengkuk Kalaluna dan tangan kirinya masih mencengkram pinggang ramping milik Kalaluna. Keduannya sekarang sama-sama diam, saling menatap satu sama lain dan tatapan keduannya jatuh kepada bibir mereka. Kaivan menjilat pelan bibirnya saat menatap bibir Kalaluna, lalu tak memakai lama lagi Kaivan memiringkan sedikit kepalanya dan menempelkan bibirnya disana.
Cup.
Kalaluna memejamkan kedua matanya saat bibirnya sudah menyatu dengan bibir Kaivan, begitupun dengan Kaivan yang ikut memejamkan kedua matanya. Malam yang indah ditemani dengan suara bising dibawah dari kendaraan, menambah kesan romantis untuk keduanya yang baru saja bersatu.
Kaivan mencium lembut, menghisap dan mengecupnya untuk merasakan gadisnya ini yang sekarang sudah menjadi miliknya. Kaivan sudah berjanji didalam hatinya kalau tak akan pernah melepaskan Kalaluna apapun yang terjadi.
Ciuman yang Kaivan berikan sangat lembut dan mampu membuat Kalaluna terbuai, semakin indah karena ini adalah ciuman mereka berdua. Lembutnya bibir Kaivan yang mamu Kalaluna rasakan itu seolah membuatnya tak berdaya dan membuat Kaivan semakin menciumnya.
Cup.
“Love you,”bisik Kaivan saat melepaskan sebentar ciumannya.
“Emm...”Kalaluna masih mengatur nafasnya dengan bibir yang sedikit terbuka.
Senyum smirk kembali terbit dibibir Kaivan saat melihat gadisnya sama sekali tak menolak saat dirinya cium. Lagi dan lagi Kaivan menempelkan bibirnya lagi diatas bibir plumpy yang sangat lembut dan kenyal itu, dan kali ini ciuman mereka sedikit intens.
Cup.
“Mhhh....”
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...