Chelsea And The Ghosts

Polda Metro Jaya Jakarta

Brigjen Rayyan keluar dari ruang interogasi dengan perasaan lelah akibat sikap Sasha yang super egosentris dan minus empati. Brigjen Rayyan bersyukur memiliki putra yang meskipun sering adu Julid dengannya tapi Seiya anak yang baik. Meskipun Seiya anak tunggal, dirinya dan Anala tidak ada acara memanjakan putranya. Bahkan Anala pernah meninggalkan Seiya sendirian di mall saat tantrum hingga putranya tahu bahwa ibunya tidak main-main.

Dibalik kelembutan Anala, tersimpan jiwa emak-emak savage pada suami dan anaknya. Brigjen Rayyan dan Seiya tahu, Anala berusaha membuat hidup mereka tetap dalam koridor nya. Sesibuk apapun dirinya sebagai dokter gigi, Anala selalu berusaha ada jika ada kegiatan baik acara Bhayangkari maupun acara sekolah Seiya. Brigjen Rayyan bersyukur Seiya lebih sering bersama para sepupunya apalagi ikutan dirinya menjadi detektif hantu.

Pria itu melihat putra dan Sepupunya tampak menghibur Susatyo yang shock dengan putrinya tapi Brigjen Rayyan tidak melihat Shea.

"Dimana Shea ?" tanya Brigjen Rayyan.

"Ngadem Pa... Paling ke cafe kopi depan. Dia paling kena mental... Again ..." jawab Seiya.

Brigjen Rayyan hanya mengangguk. "Pak Susatyo, bisa ikut dengan saya ?"

Susatyo menatap perwira tinggi itu dan berdiri gontai mengikut Brigjen Rayyan.

Ketiga cogan itu menunggu sampai Irjen Dean Thomas keluar dan dua polwan masuk ke dalam ruang interogasi untuk membawa Sasha kembali ke selnya.

"Kalian bertiga mau pulang ?" tanya Irjen Dean Thomas.

"Mau cari Shea, Pa. Anak itu lagi galauers..." jawab Alfie.

***

Warung Bakso dan es teler

"Dia dibunuh dimana ?" tanya Iptu Steven Sasono.

"Aku masih belum mendapatkan informasi karena..." Tiba-tiba Shea nyaris terjatuh saat arwah wanita itu mendatangi dirinya. "Astaghfirullah..." ucapnya tanpa sadar menggenggam tangan Iptu Steven saking kagetnya.

"Dia datang ?" tanya Iptu Steven Sasono.

Shea mengangguk. "Apa ada yang bisa aku bantu mbak ?" bisik Shea yang beruntung warung itu sedang ramai hingga dikira dirinya ngobrol dengan Iptu Steven.

"Mbak bisa lihat aku kan?" tanya arwah perempuan itu.

Shea mengangguk. "Bagaimana jika kita keluar saja, ngobrol di taman depan Polda?"

Hantu itu menatap Shea lalu bergantian ke arah Zaki yang sedang sibuk berjualan. "Baik mbak ..."

Iptu Steven pun berdiri dan membayar makanan mereka lalu bersama Shea serta hantu itu berjalan keluar menuju taman.

Introducing Iptu Steven Sasono

***

"Oke. Kita sudah diluar. Sekarang, ceritakan bagaimana mbak meninggal?" tanya Shea. Iptu Steven Sasono hanya mengikuti kemana gadis seperti boneka itu menggali informasi.

"Setahunan lalu ... Saya dan mas Zaki bertengkar karena saya ingin kami pindah lokasi berjualan agar lebih ramai tapi mas Zaki tidak mau. Lalu saya pergi ..."

"Maaf, nama mbak siapa? Saya Shea, ini bang Steven ... Dia Iptu polisi bagian IT di Polda Metro Jaya..." potong Shea.

"Nama saya Marni mbak Shea."

"Oke, lanjut mbak Marni ..."

Meskipun Iptu Steven Sasono sudah tahu bahwa atasannya memiliki keponakan indigo yang sering membantu memecahkan kasus, tapi tetap saja dirinya masih terkejut dan fascinating setiap Shea melakukan aksinya.

"Saya pergi ke pasar Senen untuk menenangkan diri dan bertemu dengan kakak ipar saya ... Kakaknya mas Zaki, namanya mbak Zubaidah. Saya diajak ke rumahnya buat menenangkan diri dan saya menurut saja karena dia kakak ipar saya bukan?"

Shea menceritakan kembali apa yang diucapkan Marni dan polisi muda itu pun mencatat semuanya di notesnya.

"Lalu ?" tanya Iptu Steven penasaran.

"Saya menginap di rumah mbak Zubaidah..."

"Mbak Marni tidak bilang ke mas Zaki ?" tanya Shea.

"Tidak mbak Shea. Saya masih dongkol ..."

"Lalu ?"

"Pas saya mau pulang, suami mbak Zubaidah menawarkan saya pulang. Kami pun naik mobilnya ..."

"Nama suaminya Zubaidah siapa ?" tanya Iptu Steven sambil menoleh ke arah Shea.

"Namanya Suyono ... Saya biasa memanggilnya Mas Yono."

Iptu Steven mencatat lagi. "Alamat rumahnya ?"

Marni menyebutkan alamat rumah Zubaidah dan Suyono. Seketika kening Iptu Steven mengerut.

"Aku pernah kemari bersama Pak Jarot ! Saat itu semua orang yang berkaitan dengan hilangnya saudari Marni kami datangi dan bilangnya mereka sudah lama tidak bertemu ... Oh Shiiittt !" umpat Iptu Steven.

"Kalian tidak curiga ?" tanya Shea.

Iptu Steven menggelengkan kepalanya. "Tetangganya juga mengkonfirmasi tidak melihat saudari Marni."

"Kok bisa ..." Shea memegang dagunya.

"Shea !" panggil Alfie yang datang bersama Seiya dan Yudho.

"Hawaii gaeeesss.. Kita ada kasus !" seru Shea senang. Ketiga cogan itu merasa lega melihat wajah gadis itu sudah mulai semangat lagi.

***

Angga Syarif sedang menyetir Vespanya usai dari mengantar ibunya, melewati taman di depan Polda Metro Jaya. Matanya melihat ke arah taman dan tertegun saat tahu siapa yang berada di meja taman. Angga pun menghentikan Vespanya agak sedikit terhalang pohon akasia yang tumbuh di dekat pedestrian dan melihat bagaimana mahasiswi Absurd nya dikelilingi pria tampan yang dirinya tahu salah satunya Alfie Thomas. Namun yang tiga lainnya dia tidak tahu.

Angga hanya memajukan bibirnya karena tahu Shea memang cantik jadi tidak heran jika dikelilingi banyak cogan. Para cogan itu malah seperti bodyguardnya dan Angga merasa tidak bisa masuk ke circle Shea apalagi dirinya tidak pernah akur dengan mahasiswi cantik itu.

Angga mengenal Shea dua tahun lalu saat dirinya mengajar psikologi kriminal dan wajah Shea yang eye catching, membuatnya mendesir karena seperti melihat boneka hidup. Angga lalu mencari tahu soal gadis boneka itu dan tahu jika Shea berasal dari kalangan Sultan. Otomatis Angga minder karena dirinya hanya dosen tetap UI dan ibunya bekerja di rumah sakit sebagai seorang perawat senior. Ayah Angga sudah meninggal saat Angga baru masuk menjadi mahasiswa di UI akibat serangan jantung. Angga hanya tinggal berdua dengan ibunya dan hari ini harus mengantarkan ke rumah sakit karena jadwal masuk siang ini.

Angga sudah suka melihat Shea yang kritis dan tidak suka sosial media bahkan disaat para mahasiswanya hampir semuanya pamer ataupun membuat drama, tidak Shea. Meskipun anak orang kaya, Shea lebih santuy bahkan akun instagramnya hanya berisikan hewan-hewan peliharaannya dari anjing, kucing hingga piranha hitam. Angga cukup terkejut saat gadis itu memposting ikan bergigi tajam itu.

Disaat Shea masuk skripsi, Angga nyaris bersorak karena dirinya yang bakalan menjadi dosen pembimbingnya. Angga sengaja membuat Shea akan sering bertemu dengannya dan puncaknya, gadis itu berani meninggalkan amoniak di ruang kerjanya. Angga tersenyum sendiri mengingat bagaimana dengan santainya Shea menantang dirinya.

Dasar ! Fisik macam boneka Barbie, kelakuan boneka Chucky !

Angga kembali ke Vespanya karena merasa dirinya macam pengintip dan dia tidak mau si Barbie berubah menjadi Chucky. Dosen itu pun pergi meninggalkan taman kembali ke rumahnya.

"Dia macam stalker ..." gumam Pak Sakera yang melihat Angga dan mendekati dosen itu. "Aku akan cari tahu dimana rumahnya." Hantu orang Madura itu pun langsung membonceng di kursi belakang Vespa Angga.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️