NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Janda / Cerai
Popularitas:716k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEO perusahaan Galaxy group.

Chici terlihat mengangguk, seolah percaya begitu saja dengan ucapan Fana jika buket bunga tersebut dikirim oleh salah satu klien mereka.

Merasa tak lagi memiliki kepentingan di ruang kerja Fana, Chici lantas pamit kembali ke ruang kerjanya. namun sebelum benar benar berlalu Chici terlebih dahulu mengingatkan Fana jika siang ini ada jadwal meeting bersama perusahaan Galaxy group.

Setelah kepergian Chici, Fana terlihat menghembus napas bebas di udara. Jika siang ini ia akan meeting bersama perusahaan Galaxy group itu artinya siang ini ia akan bertemu dengan Riza, sementara ia sendiri merasa belum siap kembali bertemu dengan pria itu setelah mendengar ungkapan cinta Riza semalam terhadap dirinya.

Cukup lama Fana menimbang nimbang sampai akhirnya wanita itu memutuskan untuk meminta Chici untuk menggantikan dirinya dalam meeting bersama galaxy group siang ini.

Fana beranjak ke ruang kerja Chici, dengan alasan kurang enak badan akhirnya Chici bersedia menggantikannya untuk meeting bersama perusahaan Galaxy group siang ini. Namun begitu Chici tetap menghubungi pihak Galaxy group untuk menyampaikan hal itu terlebih dahulu.

"Bagaimana, Apa mereka keberatan????." tebak Fana, ketika melihat ekspresi wajah Chici usai berbicara dengan pihak Galaxy group melalui sambungan telepon.

Chici mengangguk. "CEO dari perusahaan galaxy group ingin bertemu langsung dengan kamu, Fan." beritahu Chici sesuai dengan pembicaraannya dengan pihak Galaxy group ditelepon tadi.

"CEO dari Galaxy group???." ulang Fana dan Chici kembali mengangguk.

Sejenak Fana terdiam, seperti sedang berpikir. "Jika hari ini CEO dari perusahaan Galaxy group yang akan menghadiri meeting bersamaku, itu artinya Riza tidak akan hadir dalam meeting siang ini." batin Fana. sedikitnya Fana merasa lega karena siang ini Riza tidak akan menghadiri meeting bersama agensinya melainkan CEO perusahaan Galaxy group langsung yang akan hadir.

"Fan...Fana....." seruan Chici sekaligus membuyarkan lamunan Fana.

"Iy_Iya ada apa????."

"Kamu melamun???."

"Mana ada aku melamun." kelit Fana.

"Bagaimana ini, CEO dari perusahaan Galaxy group ingin kamu yang hadir dalam meeting siang ini???." Chici yang percaya jika saat ini Fana sedang kurang enak badan lantas dibuat berpikir keras atas permintaan dari pihak Klein.

"Aku yang akan meeting siang ini bersama pihak Galaxy group." ujar Fana.

"Apa kamu yakin??." tanya Chici memastikan mengingat tadinya Fana mengatakan ia sedang kurang enak badan.

Fana mengangguk mengiyakan.

*

Di perusahaan Galaxy group.

"Sepertinya Nona Nirfana aurelia bersedia menghadiri meeting siang ini, tuan." Asisten Andan memberi laporan pada Riza setelah berkomunikasi dengan pihak agensi Fana.

"Aku sudah menduga, dia pasti sengaja ingin menghindari aku." lirih Riza, seraya menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.

"Kamu tidak akan bisa menghindari aku Nirfana aurelia ku sayang." lanjut gumam Riza.

"Apa anda mengatakan sesuatu, tuan??." tanya Asisten Andan, yang tidak mendengar dengan jelas gumaman Riza.

"Tidak ada apa-apa." Riza berkelit. "Atur meeting siang ini dengan apik!!!." lanjut Riza seraya menutup berkas yang baru saja di tandatanganinya.

*

Tepat pukul sepuluh pagi Fana yang ditemani oleh Luki bertolak meninggalkan studio menuju restoran, di mana pihaknya telah melakukan janji temu bersama dengan pihak perwakilan Galaxy group.

Di sepanjang perjalanan menuju restoran Fana terlihat tenang-tenang saja, ia berpikir jika kali ini meeting akan di hadiri langsung oleh CEO dari perusahaan Galaxy group dan itu artinya Riza tak akan hadir dalam meeting siang ini. Setelah kejadian semalam, entah kenapa Fana merasa canggung untuk bertemu dengan Riza hari ini, ia merasa canggung jika hari ini ia harus meeting dengan pria yang semalam membuatnya kesulitan memejamkan mata.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh menit kini mereka pun akhirnya tiba di restoran. Sebelum turun dari mobil, Fana terlihat memastikan penampilannya telah rapi melalui pantulan spion mobil. Tanpa membuang waktu, setelah turun dari mobil Fana dan Luki pun segera memasuki pintu masuk utama restoran.

Fana menghela napas lega ketika melihat meja nomor dua belas masih terlihat kosong, yang artinya mereka tidak sampai datang terlambat. Baik Fana dan juga Luki kembali mengayunkan langkah menuju meja nomor dua belas, nomor meja yang telah di booking oleh pihak Galaxy group untuk keperluan meeting siang ini.

"Tadinya aku pikir kita akan datang terlambat." Fana menarik salah satu kursi kemudian menempatinya.

Luki menatap jarum jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. "Biasanya pihak Galaxy group tiba paling lambat sepuluh menit sebelum jadwal meeting." ujar Luki Saat melihat jarum jam telah menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit, itu artinya pihak Galaxy group telat sepuluh menit dari jadwal yang telah di tentukan.

Fana mengangguk mengiyakan ucapan Luki.

Tak berselang lama.

"Selamat siang." suara yang begitu familiar di indera pendengarannya, mengalihkan perhatian Fana ke sumber suara.

"Riza." batin Fana, setelah kejadian semalam entah kenapa Fana merasa canggung membalas tatapan Riza, berbeda dengan Riza yang kini menunjukkan sikap tenangnya seolah tak terjadi apa-apa di antara mereka berdua sebelumnya.

"Selamat siang." Luki menyambut uluran tangan Riza. selanjutnya Riza pun mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Fana, sebelum kemudian Riza menempati kursi yang tepat berhadapan dengan Fana, begitu pun Fana dan juga Luki yang kini kembali menempati kursi masing-masing.

"Siapa yang anda cari, Nona???." pertanyaan itu di lontarkan asisten Adnan ketika menyaksikan Fana mengedarkan pandangan ke sekitarnya.

"Bukankah meeting siang ini akan di hadiri langsung oleh CEO dari perusahaan Galaxy group???." pertanyaan Fana di jawab anggukan sekilas oleh Asisten Adnan. "Lalu mengapa beliau belum juga tiba?????." lanjut Fana, masih dengan pandangan yang tertuju pada asisten Andan.

"Seseorang yang anda cari sudah datang sejak tadi, dan sekarang beliau duduk tepat dihadapan anda, Nona." Dengan kelima jarinya asisten Andan menunjuk ke arah Riza, dan itu berhasil membuat kedua bola mata Fana membola dengan sempurna.

Fana menatap Riza dalam diam, lidahnya seakan keluh untuk berucap saking terkejutnya. barulah beberapa saat kemudian ketika Luki menyikut lengannya Fana tersadar dan kembali berusaha bersikap profesional. Sementara Riza, pria itu terlihat begitu tenang serta profesional.

"Bisa kita memulai meetingnya sekarang, Nona...tuan...." ujar Riza dengan menggunakan bahasa Formal.

"Ten_tu saja." jawab Fana sedikit terbata.

Mereka pun mulai terlibat percakapan serius untuk membahas tentang beberapa ide iklan yang akan di gunakan untuk mempromosikan produk terbaru dari perusahaan Galaxy group, termasuk salah satu alat Fitness yang sebelumnya telah di rencanakan oleh Fana untuk dikerjakan oleh Riza sebagai modelnya.

Percakapan mereka terus berlangsung hingga satu jam, setelah meeting berakhir Riza mengajak Fana dan Luki untuk makan siang bersama. Berbeda di saat sedang meeting tadi, kini Riza mengobrol bersama Luki dengan bahasa Santai seperti biasanya, sedangkan Fana terlihat lebih banyak diam.

"Kamu benar benar hebat, Za." Luki dibuat kagum dengan prestasi Riza, di saat usianya baru genap dua puluh tahun pria itu sudah menduduki posisi sebagai CEO dari salah satu perusahaan ternama di tanah air.

"Sepertinya bang Luki terlalu berlebihan, masih banyak orang yang jauh lebih hebat dari saya, di usia muda." sahut Riza. Di puji demikian oleh Luki tak membuat Riza besar kepala, ia justru merasa pujian Luki terlalu berlebihan.

Luki tersenyum mendengarnya, sikap merendah Riza justru semakin membuat Luki kagum pada sosok pria muda tersebut.

1
Nunik Fatimatuz Zahroh
Luar biasa
Evy
Sungguh beruntung ya Indra.2x menikah sama2 dapat yang ORI...
Evy
Mantan ibunya Indra mungkin ya Om Azmar...gak move on sampai tua..
Evy
ngidam pak suami...
Evy
semoga calon ibu mertua sama baiknya dengan calon bapak mertua...sudah komplit deh...
Evy
jangan2... Indra bekerja dibawah naungan perusahaan si Reza...
Evy
Berondong manis...
Mei Prw
luar biasa
Ida Kristyati
Typo.
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Elly Rasmanawati
wah..wah..wah gaskeun Riza lah.....
Elly Rasmanawati
semangat fana.. jadoh kedua sdh menunggu didpn mata.
do'aku menyertaimu.
Anonymous
j
Nul Khotimah
Luar biasa
George Lovink
Kok Dea...lalu Fana
Jade Meamoure
sedikit bingung Thor...katanya marissa njebak Indra koq skarang bilang prawan
Jade Meamoure
yaelah aq koq kebawa bahagia ya... pinter author 👍👍👍
Selvia: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Jade Meamoure
aq mau anak perempuannya bakalan d buat susah n sakit hati kayak menantunya tuh biar emak' e tau rasa
Jade Meamoure
🤣🤣🤣
Jade Meamoure
cakep Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!