NovelToon NovelToon
Selingkuhan Om Tiri

Selingkuhan Om Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:15.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Davina memergoki pacarnya bercinta dengan sahabatnya. Untuk membalas dendam, Davina sengaja berpakaian seksi dan pergi ke bar. Di sana dia bertemu dengan seorang Om tampan dan memintanya berpura-pura menjadi pacar barunya.

Awalnya Davina mengira tidak akan bertemu lagi dengan Om tersebut, tidak sangka dia malah menjadi pamannya!

Saat Davina menyadari hal ini, keduanya ternyata sudah saling jatuh cinta.Namun, Dave tidak pernah mau mengakui Davina sebagai pacarnya.

Hingga suatu hari Davina melihat seorang wanita cantik turun dari mobil Dave, dan fakta mengejutkan terkuak ternyata Dave sudah memiliki tunangan!

Jadi, selama ini Dave sengaja membohongi Davina atau ada hal lain yang disembunyikannya?

Davina dan Dave akhirnya membangun rumah tangga, tetapi beberapa hari setelah menikah, ayahnya menyuruh Davina untuk bercerai. Dia lebih memilih putrinya menjadi janda dari pada harus menjadi istri Dave?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Keduanya sudah sampai di apartemen, Davina memarkirkan mobilnya di samping mobil mewah Dave.

"Bawa apa kamu.?" Dave menatap curiga pada tas besar yang baru saja di keluarkan oleh Davina dari kursi belakang.

Gadis cantik itu menyengir kuda penuh arti.

"Baju ganti, Om." Sahut Davina.

Hal itu membuat Dave heran, pantas saja gadis itu memaksa untuk menginap. Rupanya dia sudah menyiapkan baju ganti dari rumah.

"Ayo Om, jangan lama-lama disini. Kakak sepupuku juga tinggal di apartemen ini." Davina menggandeng tangan Dave tanpa permisi, dia terlihat sudah nyaman melakukan kontak fisik dengan pria tampan itu. Tak lagi merasa canggung.

"Dasar anak kecil.!" Cibir Dave lirih.

"Nggak ada yang kecil Om, Om sudah lihat sendiri kan malam itu." Celetuk Davina.

Dia mengingatkan Dave pada malam dimana Dave melihat jelas semua asetnya yang selama ini tersimpan rapat.

"Saya sudah lupa." Balas Dave santai.

Entah benar-benar lupa atau malu membahas hal itu lantaran sudah menggerayangi tubuh gadis belia sepolos Davina.

"Apa.? Lupa.?" Davina melotot tak percaya. Mana mungkin Dave lupa, sedangkan kedua tangan Dave sudah menjamah semua asetnya.

"Tapi tangan Om sudah mere -'masnya, masa lupa sama ukurannya." Protes Davina.

Seketika Dave membungkam mulut Davina yang sudah menyebarkan aibnya di tempat umum. Untuk saja tak banyak orang lalu lalang di sekitar mereka. Meski tetap was-was karna Davina cukup lantang saat bicara.

"Jangan gila kamu.! Ini tempat umum." Bisik Dave geram. Davina lalu mengangguk paham.

"Maaf Om,,," Ucap Davina setelah Dave menyingkirkan tangannya.

Davina masih belum bisa menyaring ucapannya, kebiasaannya tak bisa hilang begitu saja. Untungnya dia tak mengatakan apapun saat di depan keluarganya. Bisa-bisa mereka dia dan Dave yang terbilang intim itu, diketahui oleh mereka jika Davina asal bicara.

...****...

"Aku mau tidur di kamar Om saja. Boleh kan.?" Davina bergelayut manja di lengan besar Dave. Gadis itu seperti sedang merengek pada Papanya.

Papanya pasti tak akan menolak jika Davina ingin tidur dengannya, tapi entah bagaimana dengan Dave. Apa dia juga akan seperti Papa Edwin, atau justru menolak mentah-mentah permintaan Davina.

"Jangan macam-macam kamu.!" Ketus Dave.

Gadis itu selalu membuat Dave tak habis pikir. Secara tak langsung, Davina selalu menyodorkan dirinya dengan suka rela pada Dave.

"Aku nggak akan macam-macam kok Om, cuma mau tidur sama Om aja."

"Tapi kalau Om ngijinin, aku mau peluk Om sambil tidur." Davina menyengir kuda. Menunjukkan puppy eyes yang menggemaskan.

Siapa yang bisa berpaling dari kecantikannya yang alami. Rasanya hanya Dave saja yang tak tergiur melihat kecantikan fisik Davina.

"Kamar saya bukan untuk orang asing.!" Tegas Dave. Dia menolak mentah-mentah keinginan Davina.

"Tapi aku bukan orang asing. Om lupa kalau aku sudah jadi keponakan Om.?"

"Papa ku dan Kakak kandung Om Dave baru saja menikah kemarin."

"Itu artinya,,,

"Jangan banyak bicara, saya pusing dengarnya.!" Dave menoyor kening Davina. Mendorongnya agar menjauh dari depan pintu kamar.

"Om,,, aku mau masuk juga,,," Davina kembali merengek. Dia memaksa masuk ke kamar Dave.

"Nggak ada salahnya kan kalau keponakan tidur di kamar Omnya sendiri.?" Katanya sembari menyelonong masuk.

"Davina.!!" Geram Dave.

"Jangan buat kesabaran saya habis.!" Dave menatap tajam.

"Kamu sendiri yang minta masuk, jangan sampai nanti kamu merengek minta keluar dari kamar ini.!" Tegasnya sembari menutup pintu dan menguncinya. Davina tak akan bisa keluar dengan mudah dari kamar yang dikunci menggunakan kode akses itu.

"Aku akan keluar kamar kalau Om juga keluar." Sahut Davina santai. Dia meletakkan tas berisi baju di atas sofa, lalu mengedarkan pandangan ke semua sudut kamar.

Kamar dengan interior mahal dan elegan itu, didominasi warna putih dan grey.

"Anak itu benar-benar.!" Geram Dave. Dia lalu memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan Davina yang masih asik mengamati isi kamar dengan posisi diam di tempat.

...*****...

Davina duduk di sofa. Sesekali memainkan ponselnya. Dia terlihat gusar menunggu Dave yang tak kunjung keluar dari ruang kerjanya. Ruang kerja yang dibuat satu ruangan dengan kamar pribadi, hanya saja dibuat pintu tersendiri.

mendengar suara derap langkah yang mendekat, Davina langsung berdiri dari duduknya. Dia mengukir senyum melihat Dave keluar dari ruang kerjanya setelah hampir 1 jam di dalam.

"Kenapa belum tidur.?" Tanya Dave datar.

Davina menyambut dengan senyuman manis sembari menghampiri Dave.

"Aku nungguin Om,," Tuturnya senang.

"Ayo tidur, aku udah ngantuk berat Om." Ajak Davina. Tanpa ragu menggandeng tangan Dave dan mengajaknya ke ranjang.

"Sudah lama aku tidur sendirian karna Papa sempat pergi ke luar negeri. Setelah itu sibuk mengurus pernikahannya." Ujar Davina.

Penuturan Davina membuat Dave berfikir keras.

"Jadi kamu masih sering tidur dengan Papamu.?" Tanyanya tak percaya. Bagaimana bisa gadis yang beranjak dewasa itu masih tidur dengan Papanya.

"Sudah jarang Om."

"Dulu setelah Mama meninggal, setiap hari aku tidur sama Papa." Tuturnya tanpa malu.

Davina terlampau jujur menceritakan tentang kehidupannya pada Dave.

"Aku nggak berani tidur sendirian setelah Mama meninggal. Bayangan Mama yang mengeluarkan banyak darah selalu muncul setiap kali aku memejamkan mata." Ujar Davina sendu. Dia melepaskan tangan Dave, lalu naik ke atas ranjang king size milik Dave.

"Jadi aku selalu teriak histeris setiap malam sampai akhirnya Papa menemaniku tidur setiap hari."

Davina menarik selimut dan menutupi tubuhnya hingga sebatas perut.

"Kenapa diem aja Om.? Ayo naik,," Tegur Davina sembari melambaikan tangannya pada Dave yang masih berdiri mematung di samping ranjang.

Gadis itu tersenyum berbinar pada Dave, sedangkan Dave menatapnya dalam dengan sorot mata yang sulit di artikan.

"Biasa tidur dengan Papa kamu, bukan berarti kamu bisa tidur satu ranjang dengan sembarang pria." Ucap Dave menasehati.

Dia lalu naik dan ikut berbaring di samping Davina.

"Aku nggak tidur sama sembarang pria Om. Cuma sama Arga dan Om Dave saja."

"Lagipula Om Dave sudah jadi Om ku kan.? Jadi bukan sembarang pria." Davina menyengir kuda.

“Ngapain aja kamu tidur sama Arga.?" Tanya Dave. Nada bicaranya terdengar mengintimidasi.

"Nggak ngapa-ngapain Om, cuma tidur sambil pelukan."

"Bisa di marahin Papa kalau aku macem-macem."

Lagi-lagi Dave dibuat tercengang dengan penuturan Davina. Sepertinya sangat mudah untuk mengorek informasi pribadi darinya.

"Aku boleh peluk Om nggak.?" Ujarnya meminta ijin, tapi tangannya sudah memeluk badan Dave tanpa permisi.

"Apa gunanya minta ijin.!" Sinis Dave. Namun dia tak memberikan penolakan atas apa yang dilakukan oleh Davina.

Gadis cantik yang sedang memeluknya itu tersenyum gemas. Kemudian mengeratkan pelukannya.

"Om Dave nggak punya pacar kan.?" Davina menatap lekat mata Dave. Ini yang sejak awal ingin dia tanyakan pada pria dewasa itu, tapi selalu lupa kalau sudah bertemu.

"Bukan urusan kamu." Sahut Dave acuh.

Dia lalu memejamkan mata. Seolah menikmati pelukan Davina di tubuhnya.

"Kalau punya, harusnya pacar Om Dave datang ke acara pernikahan Mama Sandra. Tapi Om Dave datang sendirian. Itu artinya Om Dave nggak punya pacar. Iya kan.?" Tebak Davina menurut fakta yang ada di depan matanya.

Lagipula kalau Dave memiliki pacar, mana berani dia membawa Davina ke apartemen. Belum lagi akan menyuruh Davina untuk tinggal di apartemennya selama 2 minggu.

"Terserah kamu saja."

"Lebih baik diam, saya mau tidur.!" Ucap Dave tegas. Dia tak mengijinkan Davina untuk bersuara lagi.

Davina lalu ikut memejamkan mata. Tangannya terus memeluk erat tubuh Dave.

..."GIVE AWAY ke 10"...

Hadiah pulsa untuk 4 orang pemenang, masing - masing mendapatkan pulsa 20K.

Wajib ikuti syarat & ketentuan di bawah👇

Syarat & Ketentuan:

Yang mau ikut wajib follow akun noveltoon "Clarissa Icha dan akun Ratna Wullandarrie" (Tidak follow otomatis diskualifikasi kalau keluar nomor undian.)

Komen di bab ini (komen apa aja terserah)

Cukup komen 1 kali

Jangan lupa follow instagram r.wulland1

Pengumuman tanggal 30

Jangan di nilai dari hadiahnya ya, ☺ buat seru - seruan aja.

1
Wulan Chiken
Luar biasa
Visencia Alingga
Lumayan
Ratniatin Ginoga
thor itu cerita si Aditya dan aurelia kapan di upnya
Sopiah Azzahra
Lumayan
Arma Dwi
suka bgt dg karakter dave😍
pejuang rupiah😶‍🌫️
Luar biasa
Sri Noviawati
Biasa
Hesti Pramuni
diiih..yg polooss...😣😣
Mei Prw
luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
mama fia
quote yg bagus Devina..
mama fia
udah baca berulang ulang..
mama fia
Kecewa
sashi kirana
Luar biasa
Christy Ling
sangat bagus
Diedie
Luar biasa
aryuu
bener gitu orang orang di club malam sebangsat itu??
aryuu
suka sama ceritanya ya cuman agak sedikit kecewa sama karakter utamanya ... polos polos murahan gitu
aryuu
ni cewe polos tapi kok ga kapok ya diselingkuhi
Nieno Pay
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!