cerita ini aku ambil dari kisah aku sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps # gio mulai bertanya di mana alamat rumah
"Wahh jangan bilang aku nasabah kaka lagi "
dengan nada menggoda
" enggak maksud kaka, kaka tau gitu karena suka lewat" gio menjawab
"rumah aku itu warna hijau sebelum perumahan sebelah kiri ada yang pagarnya itu warna hitam yang ada pohon mangganya,"
"oh itu di situ kan kayak ada tempat nongkrong ya, yang sebelahan sama rumah kamu",
"nah itu Iya betul kak itu rumah aku".
"Oke berarti kapan-kapan kalau aku lewat ke situ bisa dong mampir" ko aku merasa dia ngomong nya kaya serius cuma udah lah langsung aku jawab
" ih jangan kak jangan mampir, soalnya nggak dibolehin sama ayah aku, apalagi kalau cowok yang mampirnya.." karena emang ayah aku galak belum pernah aku bawa laki2 baik temen ataupun pacar ke rumah
setelah 1 jam kami menelpon tiba-tiba ada suara anak kecil kayaknya sih laki-laki, karena aku penasaran tanyalah ke dia, " kakak itu anaknya ya "
"Bukan ih bukan anak ini adik aku baru 1.5 tahun umur nya" jawab gio tapi kok aku berpikir kalau anak itu anak dia, karena aku kaya takut dikira pelakor ya udahlah aku sudahi saja nelponnya karena nggak penting juga ku ngomong lah sama gio " ka aku mau tidur dulu udah dulu ya nelpon nya " " ohh iya boleh kalo mau tidur mah. Mimpi indah yaaa " jawab gio
karena aku masih khawatir sama pacar aku dia nggak bisa ditelepon cobalah aku telepon lagi " nutttt nutttttt nuttttt " ehhh ternyata aktif nomer nya "hallo yang " dia menjawab telepon dari aku " hallo kamu kemana aja sih di telepon gak aktif terus, jadi deh aku tadi telepon temen kamu, kak gio "
jen kaget sedikit marah" kok kamu telepon dia sih"
Aku menjawab dengan nada lembut" nggak lama kok aku cuma nanya kamu udah pulang belum ke rumah karena aku khawatir dari tadi nomor kamu nggak aktif terus kamu marah??"
" enggak sayang gak marah, maksud aku kamu jangan telepon si gio " oh mungkin karena dia sayang sama aku jadi dia melarang aku nelpon sama cowok lain pikiran aku itu sih lebih ke positif aja, " udah Yang kamu hapus aja nomornya kamu blokir kalau bisa ya jangan sampai dia nelpon kamu atau kamu nelpon dia" dengan nada serius dia bilang gitu sama aku. daripada hubungan aku sama dia rusak udah aja lah aku iyain " iya iyaaa aku blokir ko nomer dia " pada saat itu hubungan aku udah nginjak ke dua bulan sama si Jen, tapi ya gitu dari awal kami berhubungan kadang nomor dia tiba-tiba nggak aktif, kayak sering ngilang gitu kadang nggak ngasih kabar, hingga akhirnya aku merasa heran
singkat cerita malam pun tiba, kak gio nelpon lagi sama aku," halo dek kamu lagi apa ??? Aku ganggu gak ?" karena aku lagi di rumah takut ketahuan sama ayah aku nelponnya suara aku agak dikecilin, " kakak aku lagi di rumah aku lagi kumpul keluarga gak bisa teleponan maaf ya aku tutup teleponnya" aku bicara sambil bisik-bisik. " ohh iya nggak papa dek besok lagi aja kakak telepon ya " dia menjawab dengan nada kecewa, karena memang aku ada pengalaman pribadi pas aku lagi teleponan sama Jen , karena mungkin tahu aku teleponan sama laki-laki, HP aku dibanting sampai hancur. jadi dari situlah aku nggak berani teleponan di rumah kalau lagi ada Ayah aku.