NovelToon NovelToon
Melawan Restu

Melawan Restu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:742
Nilai: 5
Nama Author: Goresan_Pena421

Restu? lagi-lagi restu yang jadi penghalang, cinta beda agama memang sulit untuk di satukan, cinta beda alam juga sulit untuk di mengerti tetapi cinta terhalang restu berhasil membuat kedua belah pihak dilema antara maju atau mundur.

Apa yang akan dipilih oleh Dirga dan Klarisa, karena cinta terhalang restu bukanlah hubungan yang bisa dikatakan baik-baik saja untuk keduanya.

Ikuti kisah mereka didalam novel yang bertajuk "Melawan Restu".

Salam sehat
Happy reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tangisan Dalam Doa

Dirga membuka matanya setelah terbangun dari tidur lelapnya, dan wajah Klarisa langsung ada di bayangannya.

Dirga menekan dial ponselnya dan mencari nama Klarisa, ia sangat senang mendengar suara khas Klarisa saat baru bangun tidur.

Telpon Klarisa berdering dengan sigap ia menerima panggilan dari kekasih hatinya.

"Selamat pagi sayang,"

"Iya tuan putri ku selamat pagi, gimana nyenyak kan tidurnya?"

"Iya sayang, Puji Tuhan bisa tidur nyenyak walaupun pikiran ku sedang tidak bisa diam, seakan kepala ku penuh suara dan hati ku tidak bisa tenang,"

" Klarisa, jangan menyerah ya kita harus memperjuangkan restu ibu ku, "

"Iya sayang, aku akan tetap disini menunggumu, "

"Iya sudah sayang aku mau siap-siap kerja dulu ya, nanti aku kabarin kalau udah sampai di gereja, "

"Iya sayang, "

Panggilan pun selesai, namun rasa pedih didalam hati Klarisa belum terobati, ia sangat sedih karena restu ibunda Dirga belum juga ia dapatkan, ada rasa kecewa dengan kenyataan yang tengah ia dapati ini, namun ia percaya bahwa gelap tak selamanya gelap.

Dalam posisi berdoa Klarisa mulai mengadu kepada Tuhannya ia tak sanggup menahan keluh kesahnya sendirian.

"Tuhan, aku bersyukur untuk pagi yang telah Engkau ciptakan lagi untuk ku, aku bersyukur boleh bangun dari tidur ku, aku bersyukur karena Engkau masih percayakan nafas kehidupan ini untuk ku, namun Tuhan ditengah ketidakberdayaan ku saat ini, aku masih mendoakan pergumulan yang sama, aku membutuhkan restu dari ibundanya Dirga kekasih ku Tuhan, aku ingin direstui oleh ibundanya, tidak banyak Tuhan yang ku minta aku membutuhkan restu dalam hubungan ku dengan Dirga, selama ini aku selalu meminta hal yang terbilang mustahil untuk ku miliki namun kali ini Tuhan aku ingin memiliki apa yang bisa aku miliki, Tuhan tolong aku,___"

Tangisan Klarisa pecah dalam doanya bahkan ia menjadi tidak bisa berkata-kata lagi dalam doanya, ia lelah dan ia menjadi tidak bisa berkata-kata dalam doanya, ada tangisan yang sangat pilu dari Klarisa, ia merasa semua terasa sakit untuknya, ada tangisan tanpa kata ada nestapa yang seakan mengunci langkah Klarisa untuk terus maju bersama Dirga, ia kecewa dengan keputusan ibunda Dirga namun melawan restu bukanlah hal yang bisa dan boleh untuk dilakukan oleh Dirga maupun Klarisa.

"Tuhan kepadaMu lah aku berharap dan kepadaMu aku meminta maka tolong beracaralah dalam masalah ku, aku hanya memiliki iman dan kepercayaan ku kepada Mu maka tolong aku Tuhan kabulkan doa ku ini, didalam nama Mu aku berdoa dan bersyukur, Amin, "

Selesai berdoa, Klarisa mengusap air matanya dengan punggung tangan. Hatinya masih terasa sesak, namun ada sedikit kelegaan karena sudah meluapkan semua keluh kesahnya di hadapan Tuhan. Ia lalu berdiri dan menatap keluar jendela kamarnya, langit pagi tampak cerah dengan sinar matahari yang mulai menghangatkan bumi. Seolah alam ingin berbisik bahwa selalu ada harapan baru setiap hari.

Klarisa mengambil Alkitab kecil di mejanya, membuka secara acak, dan matanya jatuh pada sebuah ayat yang berbicara tentang kesabaran dan iman. Bibirnya bergetar membaca perlahan, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata-kata itu seperti meneteskan kekuatan baru ke dalam jiwanya yang rapuh.

“Kalau memang ini kehendak-Mu, aku percaya Engkau akan buka jalan,” bisiknya lirih.

Sementara itu, di sisi lain, Dirga sudah bersiap-siap menuju gereja. Di tengah kesibukan pagi, pikirannya terus kembali pada Klarisa. Hatinya teriris melihat perempuan yang ia cintai harus menanggung luka karena restu yang belum mereka dapatkan. Namun ia bertekad, apapun rintangan yang ada, ia tidak akan menyerah begitu saja.

Ia percaya, jika cinta mereka tulus dan bersandar pada Tuhan, maka jalan yang tertutup sekalipun akan terbuka pada waktunya.

1
TokoFebri
kalau dalam Islam ridho ibu adalah ridho Allah. tapi kalau sudah cinta, biasanya tetap di terjang dengan berdasarkan keyakinan.
Goresan_Pena421: 🙂 kali ini bisa kah begitu ya kak 😭 di real lifenya ga kalah menegangkan soalnya. 😉
total 1 replies
TokoFebri
banyak banget nama panggilannya
Goresan_Pena421: 🙂 nanti ada part dimana beda nama panggilan beda cerita kak.
total 1 replies
TokoFebri
biasaanya sanggup 😢
Goresan_Pena421: 🙂 susah kak nanti ujungnya gini "Kalau kita pacaran udah lama tapi Emang ga bisa, udah ya kita putus aja," 🙂 karena anak laki-laki milik ibunya sampai ia meninggal sementara anak perempuan milik ayahnya sampai ia menikah. 😊
total 1 replies
Amerta
🙏 Terbawa dalam suasana yang tercipta dari tulisan author. 🥹 sayangnya restu tidak bisa di COD ya thor 🤭
SETO ristyo anugrah putra
Bagus, novel nya aku suka kak.
Goresan_Pena421: Terima kasih kak Seto 🙏✨ masih belajar nulis ini kak pemula.
total 1 replies
Nadin Alina
Betul, kalau jodoh pasti akan dipersatukan mau sesulit apapun itu Klarisa
Goresan_Pena421: 🙂 Klarisa masih yakin kalau gelap ga selamanya gelap dek.
total 1 replies
Nadin Alina
Klarisa, panggilan kamu banyak banget. Kayak cintanya Dirga ke kamu...
Eaakk🤭😂
Goresan_Pena421: 😍😍🤣🤣🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!