NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara yang Tak Didengar

Kini usia Ayla 11 tahun. Malam di Panti Asuhan Kasih Ibu selalu dingin. Bukan karena udara, tapi karena suasana. Karena dinding-dindingnya menyimpan terlalu banyak tangisan anak-anak yang tak sempat tumbuh. Karena lorong-lorongnya penuh bisikan luka dan bau apek kasur tua yang tak pernah diganti.

Untuk Ayla, malam adalah waktu yang paling menyakitkan.

Sejak kepergian Rani, semuanya terasa kosong,lebih sepi,lebih sunyi dan tidak ada lagi tangan yang menggenggamnya saat ia gemetar karena mimpi buruk. Tidak ada suara tawa pelan saat lampu dipadamkan,yang tersisa hanya suara napasnya sendiri, dan rasa bahwa ia benar-benar sendiri sekarang.

Seiring waktu, penderitaannya tak berkurang. Justru bertambah. Anak-anak di panti seolah menikmati kekosongan dalam hidup Ayla. Tanpa Rani, ia menjadi sasaran empuk yang tak punya pelindung. Mereka mulai lebih kejam dari sebelumnya.

Suatu malam mereka memotong rambut Ayla saat ia tidur,menaburi kasurnya dengan debu gergaji hingga tubuhnya gatal-gatal semalaman. Mereka juga membuang pakaian dalamnya ke toilet dan yang paling parah, suatu malam, seorang anak laki-laki tertua bernama Bayu berumur 18 tahun mengunci Ayla di gudang sempit selama berjam-jam tanpa cahaya.

Gudang itu penuh tikus,Ayla berteriak. Tapi tidak ada yang datang dan tidak ada yang peduli. Kejadian malam itu menjadi trauma yang sangat membekas di hati Ayla. Sejak saat itu dia takut dengan gelap dan tikus.

Ketika akhirnya pintu dibuka oleh salah satu pengurus panti,dia mendapati tubuh Ayla gemetar tak terkendali. Pipi kanannya memar, mungkin karena terbentur saat mencoba keluar. Ia muntah dan menangis dalam diam.

Pengurus panti tahu. Tapi mereka hanya berkata, “Ayla harus belajar membela diri. Dunia ini kejam. Jangan cengeng.”

Sebenarnya ada salah satu dari pengurus panti yang tidak terlalu kejam tapi dia juga jarang membela Ayla,mungkin karena ia takut dengan ibu panti atau ada alasan lain tapi tidak jarang juga dia menolong Ayla secara diam-diam.

Dan memang benar, dunia memang kejam. Tapi apakah anak 11 tahun harus belajar menerima kejamnya dunia dengan cara ini?

Setalah mendengar perkataan dari pengurus panti itu,ia bertekad untuk kuat.

Ayla mulai berubah. Ia mulai menyimpan rasa marah. Bukan seperti anak-anak lain yang berteriak atau mengamuk. Tapi marah yang pelan, dalam, dan diam. Marah yang menjelma menjadi ketegangan di bahunya, menjadi gemetar di ujung jarinya saat menulis, menjadi gigit bibir setiap kali ia harus menahan diri untuk tidak membalas.

Tapi suatu hari, Ayla meledak.

Itu terjadi saat makan malam. Ayla datang paling akhir karena harus bersihkan toilet lebih dulu. Saat ia duduk, piringnya sudah kosong. Daging ayamnya yang satu-satunya lauk hari itu sudah diambil oleh Bayu.

Dengan suara kecil, Ayla berkata, “Itu ayamku…”

Bayu tertawa. Anak-anak lain ikut tertawa. Salah satu dari mereka mendorong kepala Ayla dengan sendok plastik.

Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Ayla berdiri.

Matanya tajam. Tangannya gemetar. Tapi suaranya keluar.

“Aku bilang… itu ayamku!”

Bayu menatapnya dengan ejekan. “Kamu mau apa? Nangis?dasar cengeng."

“Enggak.” Ayla mendekat. “Aku mau kamu tahu kalau aku bukan boneka. Aku bukan bayangan,aku juga manusia,aku hidup,aku sakit dan aku juga bisa marah.”

Ruangan sunyi. Mereka tidak terbiasa melihat Ayla bicara seperti itu. Tapi Bayu, merasa harga dirinya diinjak, ia bangkit dan mendorong Ayla hingga jatuh ke lantai.

Kepalanya membentur kaki meja. Darah mengalir dari pelipisnya.

Ayla menatap mereka dari bawah. Air matanya tak terbendung.

Tapi kali ini bukan air mata ketakutan. Ini adalah air mata harga diri yang dirampas berkali-kali. Rasanya di dada sangat sesak.

Pengurus panti datang terlambat, seperti biasa. Mereka malah memarahi Ayla karena membuat keributan.

“Kalau kamu tidak bikin masalah, mereka juga nggak akan ganggu kamu, Ayla! Jangan cari perhatian terus!”

"Bu mereka mengambil ayamku,aku cuma membela diri tapi malah mendorongku." Kali ini Ayla berani bicara

Itulah kalimat yang membunuhnya lebih dari pukulan.Cari perhatian.Seolah semua penderitaannya adalah upaya untuk dipedulikan.

Malam itu, Ayla menangis di kamar mandi, memeluk lutut, membiarkan air keran mengalir membasahi kepalanya. Ia menggigit lengan bajunya agar tak terdengar. Tangisnya seperti badai yang ditahan terlalu lama.

> “Kenapa aku lahir?”

“Kenapa aku dibuang?”

“Kenapa tidak ada yang mau menyayangiku, bahkan sedikit saja?”

Ia menatap wajahnya di cermin. Mata bengkak. Pipi memar. Bibir berdarah. Tapi yang paling menyakitkan bukan di luar. Luka paling dalam itu tak bisa dilihat.

Dan saat itu, Ayla merasa dirinya tidak berharga.

"Ayo akh obati lukanya." Tangan lembut merangkul punggung Ayla. Ia kaget kali ini ada yang menolongnya dan ternyata itu adalah pengurus panti yang selalu membatunya dalam diam,namanya Santi.

"Jangan kak,nanti ibu marah." Tolak Ayla karena dia tahu kalau ketahuan oleh ibu panti pasti Santi akan kena marah.

"Ibu sudah dikamarnya kok,ayo cepat sebelum ada yang lihat." Santi membawa Ayla ke ruangan belakang yang sunyi untuk mengobati lukanya.

***

Turunnya hujan malam itu membuat Ayla semakin merasa sendiri. Namun di tengah hujan air mata itu, ia teringat satu suara.

Suara Rani.

"Kamu punya langit. Dan langit tidak pernah ninggalin kamu."

Ayla mengangkat wajahnya. Ia menatap ke luar jendela kamarnya. Langit malam hitam pekat, tapi ia tahu di balik itu, ada bintang. Mungkin langit tak datang untuk menolongnya. Tapi langit melihatnya.

Ayla tidur sendiri dikamar paling ujung karena tidak ada anak yang mau tidur dengannya.

Sejak kejadian malam itu, Ayla mulai menulis dengan lebih liar. Ia menuliskan semuanya dengan nama samaran, dengan cerita fiksi, tapi lukanya nyata. Ia tulis di buku catatan tua, disembunyikan di bawah kasurnya. Buku itu menjadi satu-satunya tempat di mana ia bisa membela diri tanpa dipukul. Satu-satunya tempat ia bisa menangis tanpa dipermalukan. Dimana dia mencurahkan semua rasa sakit yang dia terima dan kesedihannya.

"Andai dulu ibu tidak membuangku,andai aku tidak terlahir didunia,mungkin aku tidak akan merasakan semua ini. Salahku apa harus menerima semua rasa sakit ini." Ayla terus bermonolog sendiri didalam kamarnya hingga ia tertidur.

Tapi Ayla belum tahu bahwa titik terendah masih belum datang. Dan bahwa luka malam itu hanya awal dari apa yang akan mendorongnya untuk mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya. Malam itu dia berpikir untuk melarikan diri.

“Kadang, dunia memaksamu bertahan sampai kamu sendiri tak tahu apa yang sebenarnya kamu pertahankan.”

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!