NovelToon NovelToon
One Night Stand

One Night Stand

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Fatzra

Aruna terjebak ONS dengan seorang CEO bernama Julian. mereka tidak saling mengenal, tapi memiliki rasa nyaman yang tidak bisa di jelaskan. setelah lima tahun mereka secara tidak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. ternyata wanita itu sudah memiliki anak. Namun pria itu justru penasaran dan mengira anak tersebut adalah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatzra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Setelah kejadian kemarin, Julian memutuskan untuk tinggal di kota itu sementara waktu. Ia penasaran apakah wanita yang di lihatnya itu Aruna atau bukan. Ia sempat ragu soalnya wanita itu sedang mengantar makanan.

Julian melangkah ke arah jendela dengan kaca besar di sisi kamarnya. "Aruna, apakah itu benar-benar kau? Ternyata kau pergi sejauh ini untuk menghindari aku, tapi kenapa?" gumamnya penuh tanya.

Pintu terketuk beberapa kali, membuyarkan lamunannya. Ia segera menghampiri pintu tersebut, lalu membukanya. "Celine, ada apa kemari?"

"Aku mau makan siang denganmu hari ini, nanti sore aku pulang. Di sini sangat membosankan," cicitnya dengan nada manja seperti biasanya. Semenjak bertunangan ia selalu ikut Julian ke luar kota.

"Makan siang? Kebetulan aku sangat penasaran dengan salah satu restoran di kota ini. Kata Pak Robert makanan di sana sangat enak. Kau mau mencoba kesana saja?" tanya Julian.

Wanita itu hanya mengangguk. Ternyata restoran itu cukup jauh dari tempatnya menginap. Ia berharap Celine tidak bosan dalam perjalanan menuju ke sana.

Sejujurnya pria itu hanya ingin memastikan apakah wanita itu benar-benar Aruna atau bukan, ia sempat membaca nama restoran yang menempel di box belakang kendaraan wanita itu kemarin. Jadi hari ini sangat kebetulan ia akan ke sana.

Julian menoleh ke arah Celine, "Kenapa buru-buru pulang?" tanyanya.

"Di sini sangat membosankan. kenapa kau mau bekerja sama dengan perusahaan di kota terpencil seperti ini!" ucapnya sedikit kesal.

"Karena aku mau mengembangkan Bisnisku ke seluruh kota, bahkan tahun depan akan ku kembangkan sampai ke luar negeri," jelasnya tanpa basa basi.

Celine hanya melengos tanpa sepatah kata. Perjalanan mereka akhirnya sampai di restoran itu. Terlihat sangat ramai antreannya sangat panjang. Wanita itu semakin kesal melihatnya.

"Aku boleh menunggu di mobil saja?" tanyanya.

Julian mengerutkan wajah, lalu menoleh ke luar jendela memandangi restoran itu. Ia langsung mengerti mengapa Celine tidak ingin masuk ke sana. "Baiklah. Nanti aku pesankan sesuatu yang enak," ucapnya seraya mengusap pucuk kepala wanita itu.

Julian turun dari sana, memesan beberapa makanan. Ia duduk di salah satu kursi agak belakang. Namun, beberapa menit ia duduk di sana belum melihat Aruna. Di mana wanita itu?

Seorang anak laki-laki berlarian di antara meja pelanggan. Tidak sengaja ia menyenggol piring yang akan di sajikan ke meja. Seluruh makanan tumpah berserakan piringnya, pun, pecah berkeping-keping di lantai.

"Hei, Bocah! kalau jalan pakai mata!" bentak pelanggan yang marah karena makanannya berserakan di lantai.

"Jalan pakai kaki, Bibi. Bukan pakai mata," ucap anak itu dengan polos.

pelanggan wanita itu menggebrak meja. "Hai, Bocah kurang ajar! kau tidak di didik orang tuamu untuk sopan santun?"

Pelayan memeluk anak lelaki bertubuh agak berisi itu. "Maaf, Nyonya biar saya ganti makanannya nanti, tidak perlu marah dengan anak kecil," ucapnya membela anak itu. "Tuan Raven. jangan berlarian di sini lagi, ya," sambungnya.

Aruna muncul setelah mendengar keributan tadi. "Astaga Raven! Apa yang kamu lakukan?"

Julian yang sedang duduk dibuat salah fokus dengan keributan itu, ia menoleh ke sumber suara. "Astaga!" pekiknya, lalu menutup separuh mukanya menggunakan buku menu.

"Maaf, Mama. Aku tidak sengaja," ucapnya polos, merasa bersalah.

Julian membelalakkan matanya. "Apa! Anak itu memanggilnya mama?" tanyanya dalam hati.

"Lain kali kau harus hati-hati, ya," ucap Aruna mencoba bersabar.

"Astaga mama ini, aku sudah hati-hati. Tapi om itu tiba-tiba muncul. " Raven menunjuk pria di depannya.

"Saya minta maaf, Nyonya. Semua ini salahku tidak hati-hati," ucap pelayan yang tidak sengaja di tabrak anak itu.

"Tidak perlu membela dia, jelas anakku yang salah, harusnya saya yang minta maaf," ucapnya, lalu mengembuskan nafas menatap anak lelaki itu.

"Raven! Kenapa kau sulit sekali di nasihati!" bentak Aruna tersulit emosi.

Raven berdecak kesal "Mama, kenapa selalu marah-marah! Aku hanya anak kecil." ia melipat tangan ke dada, lalu masuk ke dalam ruangan.

"Raven!" Aruna berlari menyusul anak laki-laki itu.

Keributan masih terjadi di dalam ruangan itu, samar terdengar teriakan Aruna. "Cukup, Raven! Jangan tanyakan soal ayahmu lagi!"

Julian terkejut mendengar kata-kata Aruna. Sementara ia di ambang keraguan, anak lelaki itu begitu mirip dengannya. Caranya marah, caranya berbicara, bahkan wajahnya sangat mirip dengannya. Sebenarnya itu anak siapa?

Ia mengembuskan nafas panjang. "sebenarnya apa yang terjadi lima tahun yang lalu, mungkinkah dia anakku?" gumamnya dalam hati.

Ponsel Julian bergetar di dalam saku, ia segera mengeluarkannya. Celine mengirim pesan singkat. wanita itu sudah tidak betah menunggu terlalu lama.

Untung saja makanan yang di pesan Julian sudah datang. Ia segera menghubungi Celine untuk masuk. tidak lama wanita itu muncul dari balik pintu, berjalan semakin dekat, lalu duduk.

"Maaf aku hanya pesan menu yang sederhana," ucap Julian menyadari selera makanan wanita itu sangat berkelas. Sementara ia hanya pesan makanan lokal kota itu.

Wanita itu hanya menaikan alisnya, lalu menyuapkan salah satu makanan yang tersaji. "Lumayan, enak. Pantas ramai," ucapnya.

Julian tersenyum, lalu menyuapkan makanan ke mulutnya, ternyata memang enak. Tidak heran antreannya panjang. Namun ia penasaran apakah restoran ini milik Aruna atau dia cuma pegawai di sini.

Saat asik menguyah pria itu melihat Aruna keluar, tanpa anak lelaki itu. Julian meminta izin untuk ke toilet sebentar. Celine hanya mengangguk tanpa curiga sedikitpun.

Diam-diam Julian menyusul langkah kaki Aruna. Ia merasa bingung, mau kemana wanita itu meninggalkan anaknya sendirian. Ia sangat hati-hati membuntutinya agar tidak ketahuan.

Aruna berhenti di salah satu ruangan kosong di lantai dua. Ia menangis sesenggukan, meratapi nasibnya. Selama ini ia hidup dengan banyak tekanan dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan di usir dari keluarganya setelah ketahuan hamil di luar nikah. Orang tuanya merasa malu, dan merasa gagal mendidik anaknya.

Julian mengerutkan keningnya. "Kenapa hatiku sakit melihatnya seperti itu?" ia mengembuskan nafas kasar. "Apa-apaan aku ini, Astaga!" desisnya nyaris tak terdengar. Ia memutuskan untuk kembali ke Celine.

"Maaf agak lama," ucapnya merasa tidak enak.

Celine memalingkan wajahnya dari Julian. "Kita pulang saja." ia berdiri melipat tangan ke dada dengan angkuh.

"Kau marah? Aku sungguh minta maaf Celine," ucap Julian.

wanita itu keluar dengan langkah panjang, ia mengabaikan Julian karena terlalu kesal, merasa tidak di hargai di sela-sela waktunya. Mereka jarang bertemu, sekalinya bersama di buat tidak nyaman.

Julian mengekorinya. Diam-diam ia menulis pesan singkat ke anak buahnya untuk menyelidiki Aruna. Setelah terpisah lama ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Kali ini rencananya pasti berhasil. Aruna sudah di temukan, sebentar lagi rasa penasarannya akan terbayar. "Aruna, kali ini aku akan membuatmu menyesal, karena berusaha menghilang dariku!"

1
Fatzra
Halo semuanya, terima kasih yang sudah membaca cerita ini. jangan lupa follow + like+ komen, ya. biar Author semangat updatenya 🥰
Terima kasih.
Ritsu-4
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Sterling
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
Murasaki Kuhouin
Jauh melebihi harapanku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!