NovelToon NovelToon
Cintaku Dikamu

Cintaku Dikamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Neisa Krestianningrum

Cinta akan hadir seiring datangnya waktu, kita hanya perlu bersabar, entah besok, lusa tau tahun depan kita tidak akan bisa menebaknya. Ikuti saja alurnya, agar kau tahu kemana tempat ia akan berlabuh, ya cintaku ada di kamu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

# 3.

Dengan tergesa gesa bik murni berlari menuju kamar nona Ara. Dijinjingnya kain jarik yang ia kenakan.

"Hosh hosh hosh..waduh kesel aku koyok diuber maling", kata bik murni, terlihat wajahnya yang keriput penuh keringat.

"Tok tok tok"

"Permisi den,,bibi mau gantiin bajunya non Ara " kata Bik murni dibalik pintu.

"Masuk saja bik pintunya gak dikunci" perintah Bastian.

Bik murni masuk perlahan, dilihatnya tuan muda Keluarga Edward itu. Senyumnya mengembang, memperlihatkan sikap ramah pada sepasang pengantin baru. "Ini bik murni, bik murni ini pembantu terlama disini kamu kalo pengen apa apa bisa minta tolong sama bik murni " beritahu sang suami

"Bik, tolong gantiin bajunya Ara ya ", kata Bastian seraya melangkah keluar kamar, ditinggalkannya sang istri dan bik murni. Ia lalu menuju ke ruang kerja miliknya.

"Bik murni, bisa gantiin baju nya sekarang saja ya..?" ucap Ara pada orang tua berkain jarik itu.

"Oalah iya non" ia mendekat, dan mulai mengganti baju Ara. "Non ko ayu tenan pantesan non dinikahi sama den Sebastian" kata bibi sambil senyum.

"Bibi ini bicara apa, ini hanya bentuk pertanggung jawaban Bastian kepada saya bi, kaki saya lumpuh" kata Ara.

"Sing sabar ya non..InsyaAllah kaki non Ara sembuh tetep usaha periksa ke dokter, pokoke ojo pantang menyerah non ", ujar bik murni dengan logat jawanya.

"Iya bik, terimakasih ya, Ara senang bibi yang menjaga Ara, maaf ya bi, bila kedepannya Ara sering merepotkan bik murni".

"Oalah non, Yo ndak papa to non, non Ara kan majikan bibi".

Sekarang Ara sudah berganti baju santai tak lupa Ara juga menghapus make up nya.

"Huh,akhirnya selesai juga" katanya sambil membuang kapas di keranjang sampah.

"Non kalau butuh apa apa bilang sama bibi..bibi ada dibawah,,non Ara bisa memakai telpon nanti biar bibi yang keatas ", beritahu bibi.

"Terimakasih ya Bi.." ucap Ara memandang oarang tua itu.

"Sama sama non ..bibi ke bawah dulu ya non mau nyiapin makan malam ".

"Ya Bi..." jawab Ara sambil menganggukkan kepalanya.

Kini Ara hanya duduk termenung menatap kedua kakinya, kini ia hanya tinggal sendiri, sebatang kara, hanya seorang suami yang ia punya, tapi ia tak bisa berharap banyak pada pernikahan ini, karena pernikahan yang ia jalani hanya sebatas pertanggung jawaban.

"Arrrgh, pusing kepalaku", sambil mengacak acak rambutnya sendiri. "Kenapa aku memikirkan pernikahan ini? Lebih baik jalani saja" katanya dalam hati.

Diruang kerja bastian diam diam mengamati gerak gerik istrinya itu. Ia melihat kekonyolan sang istri. "Apa yang kau pikirkan Ara ? Sampai kau mengacak rambutmu seperti itu?" gumamnya pelan. Senyum terukir diwajah tampan milik bastian. Ia sedikit demi sedikit mulai tertarik dengan istri kecilnya itu.

Sebastian Edward merupakan cucu pendiri Edward Company, ia adalah anak tunggal dari pasangan papa Andrew dan mama Gina. Ia juga dijuluki pebisnis handal didunia industri. Walaupun ia begitu kaya raya dan banyak uang tak serta merta kehidupan pernikahannya mulus tanpa hambatan, istri yang dinikahinya dulu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Sungguh miris kehidupan percintaannya.

Bastian menyudahi kegiatannya diruang kerja, ia merasa haus dan ingin mengambil minum didapur.

"Den, makan malamnya sudah siap." kata bik murni menghampiri Tuan Muda Edward itu.

"Makasih bik,,saya ke kamar dulu mau lihat Ara " sambil melangkah menuju kamar sang istri.

Diketuknya pintu kamar berwarna coklat itu,

"Tok, tok, tok"

"Ara, makan malam sudah siap..ayo kita turun" ajak Bastian dibalik pintu

"Sebentar", jawab Ara, ia menggapai gapai kursi roda yang tak jauh dari tempat tidurnya.

"Ahh kenapa susah sekali" gerutunya.

Karena tidak sabar, dibukanya pintu itu melihat sang istri kesusahan ia pun mengambil kursi roda dan membawanya tepat disamping sang istri

"Sini aku bantu ! " tawar Bastian.

"Aku bisa sendiri" dengan susah payah Ara menggerakkan tubuhnya, ia bertumpu pada kedua tangannya lalu menyeretnya..

Tubuhnya jatuh kelantai dan dahinya terbentur, "Aww, rasanya sakit sekali" gumamnya pelan. "Ya Allah nasibku kenapa seperti ini, aku seperti mayat hidup" batinnya.

Melihat sang istri jatuh, Bastian segera menggendong dan mendudukkan Ara dikursi roda.

"Sudah ngeyelnya .? kan jatuh kan..?"

"NGEYEL sih " gerutu sang suami

"Sini lihat dahi mu, dilihatnya dahi Ara yang tampak mulai membiru, ditiup dan diusapnya pelan. "nanti kita obati dibawah". Sejenak ia terpaku menatap sang istri, wajah ayunya membuat degub jantungnya bertalu talu.

Ara yang merasa ditatap oleh sang suami hanya diam, ia tak membantah kata sang suami."Bodoh,bodoooooh Ara.." gerutunya dalam hati.

Kursi roda itu dengan segera didorong oleh Bastian menuju ruang makan.

1
Cheng Lin2194
Mantap betul!
shizi ah
Jangan biarkan kisah ini terlupakan, tolong cepat update!
neney: iya kak hehhehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!