"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3.
"Oke, aku akan mengikuti apa yang kamu mau, eeehhh.. Dia juga kan adalah aku, oke, oke, sekarang aku akan menjalani apa yang seharusnya aku jalani. Dan akan aku pastikan semua orang yang sudah menyakiti ku akan mendapatkan balasan yang setimpal.
(Gak pake saya anda lagi ya karna sekarang Shu Sui Lan sudah tau siapa dia dan Siska yang ternyata adalah orang yang sama)
Melihat sang nona kembali jatuh pingsan mbok Juminah terlihat sangat panik, dia kembali menangis seperti saat dia membawa sang nona masuk ke rumah sakit.
" Tuan, andai Tuan selamat dari serangan itu.. saya mohon segera cari kita Tuan, saya benar-benar tidak tega melihat keadaan non Siska yang sangat menderita. Dia sebagai anak satu-satunya pewaris sah keluarga Nugroho sungguh tak pantas di perlakukan seperti ini. " Ujar mbok Jumanah bergumam sendiri.
(Loh.. lohh.. Siapa sebenarnya Siska ini, dan siapa sebenarnya mbok Jumanah ini??)
Di saat mbok Jumanah tenggelam dalam gumaman nya di saat itu juga Siska tersadar dari pingsan nya, Siska menoleh ke arah mbok Jumanah.. Dan sekarang dia tau wanita tua ini adalah orang yang senan tiasa menemaninya dalam segala rasa, bahkan di saat dia harus tinggal di paviliun yang tak layak pakai pun mbok Jumanah dengan senang hati ikut serta kemanapun Siska pergi.
" Mbok... "Ujar siska memanggil mbok Jumanah.
" Iya non, eehhh non Siska udah sadar.. apa masih ada yang sakit non,? "ujar mbok Jumanah bertanya.
" Enggak mbok, Siska udah gak sakit.. Siska cuma sedikit pusing aja. "Ujar Siska.
" Ya Allah non.. Maaf mbok gak selalu bisa jagain non, hingga akhirnya non harus merasakan sakit seperti ini" Ujar mbok Jumanah dia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada nona nya.
"Enggak kok mbok, ini bukan salah mbok ini salah Siska aja yang gak pernah dengerin nasehat mbok, " ujar Siska.
Mbok Jumanah hanya menganggapi dengan senyuman dan dia menghampiri Siska kemudian di usapnya kepala Siska dengan penuh kasih sayang, perlakuan mbok Jumanah kepada Siska layaknya perlakuan sang nenek pada cucunya.
"Mbok, gimana kalo kita lakuin apa yang mbok bilang dulu.. Kita keluar dari rumah itu? Lagian kan Ayah angkat juga jarang pulang ke mansion jadi gak ada lagi yang merhatiin Siska di sana dan semua orang disana juga kan gak suka sama Siska, " ujar Siska dia akan keluar dari rumah itu dan akan memulai pembalasan nya secara perlahan tapi menyakitkan. Mendengar penuturan Siska terlihat mbok Jumanah kaget namun kemudian dia tersenyum manis dia bahagia, akhirnya sang nona mau keluar dari mansion itu.
"Baik non, setelah non keluar dari sini ayo kita pergi.. meski mbok udah tua dan gak punya tujuan tapi mbok akan selalu berusaha untuk bisa mencukupi segala kebutuhan non. " Ujar mbok Jumanah, mendengar hal itu Siska sangat terharu karna selama ini yang baik padanya selain sang Ayah angkat ada juga mbok Jumanah yang selalu memberikan kasih sayang tanpa rasa pamrih. Di saat mereka asyik merencanakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya tiba-tiba saja mereka di kejutkan dengan suara pintu yang di dorong dengan cara yang kasar dari arah luar.
Braakkk....
Praaanggggg.... Saking keras nya pintu di buka paksa sampai pas bunga yang di meja terjatuh akibat guncangan dari pintu.
"Siska....
BERSBUNG....