NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:18M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal (Kerja, Pertemuan)

Bagi sebagian orang hari Senin adalah hari yang cukup menyebalkan. Begitulah Jelita yang biasanya menganggap Senin adalah musuhnya. Berbeda dengan hari ini, Ia menyambut Senin kali ini begitu spesial lantaran sebagai hari pertama dirinya bekerja. Jelas saja ia bahagia meskipun mendapat perkejaan sebagai karyawan biasa itu bukan hal yang buruk pikirnya.

Jelita berpakaian rapi dengan rok sepan dibawah lutut dipadukan dengan kemeja biru muda tak lupa blezer hitam yang membuatnya tampak formal dan sungguh rapi.

Rambut hitam panjang ia biarkan tergerai indah membuat penampilan Jelita terlihat semakin cantik. Ketika tiba dimeja makan Jelita sudah ditunggu kedua orang tua untuk sarapan sebentar.

"Randy mana, Bu?" tanya Jelita sambil melihat pintu kamar adiknya.

"Dia udah pergi barusan, dijemput Renald mungkin." Ayah menjawab pertanyaan anaknya yang ditujukan pada istrinya itu.

"Aku pikir masih tidur. Baru aja mau pamer karena bangun duluan taunya tu anak udah pergi." Jelita berucap sendiri dan tidak mendapat respon dari kedua orang tuanya. Usai sarapan Jelita pamit kepada Ayah dan Ibunya ketika tukang Ojek yang Ia pesan sudah didepan rumahnya.

*****

Sesampainya di kantor Jelita tampak santai menghampiri Rhania yang memang sengaja menunggunya dan menunjukkan meja kerja miliknya, Jelita duduk manis sambil memperhatikan ID Card miliknya seraya tersenyum bahagia.

"Makasih ya Rhan, lo udah baik sama gue." Jelita merasa diperlakukan seperti adik oleh Rhania sejak awal ia bertemu dengannya.

"Iya. Eh gue senior lo ya sekarang. Jadi lo ga boleh ganti nama gue seenaknya, ngerti,Ta." tentu saja Rhania bercanda pada sahabatnya kecilnya.

Tanpa diduga Jelita menganggukkan kepala nya patuh. "Tumben nurut," tambah Rhania yang hanya dibalas senyuman semanis mungkin oleh Jelita.

Ditengah obrolan mereka Bu Arne datang dengan angkuh yang membuat Jelita tidak nyaman. Wanita berumur itu berdandan menor dengan baju merah menyala yang menunjukkan bahwa dirinya bukan karyawan biasa. Suara high hells yang ia kenakan beradu dengan lantai yang menimbulkan suara yang cukup menganggu bagi Jelita.

"Saya Arne panggil saja Bu Arne, saya Kepala Divisi Produksi. Saya harap kamu dapat bekerja dengan baik." Bu Arne memperkenalkan diri kepada Jelita dengan nada yang tidak bersahabat membuat Jelita sedikit takut untuk memperkenalkan diri.

"Baik Bu, saya akan berusaha semaksimal mungkin," ucap Jelita sambil menundukkan kepala pertanda hormat kepada atasannya.

Pekerjaan Jelita pagi ini ia lalui dengan baik tanpa rintangan yang berarti. Meskipun beberapa rekan kerja wanitanya tampak kurang menyukai Jelita karena mendapat perhatian dari beberapa rekan kerja laki-laki dikantornya.

Namun Jelita tidak memusingkan hal itu. Ketika jam makan siang hampir habis tiba-tiba Bu Arne yang memerintahkan Jelita untuk membeli minuman di Kafe yang tak jauh dari Perusahaan.

Hal itu cukup membuat Jelita kesal. Kenapa tidak sekalian ketika jam makan siang pikirnya. Namun, karena dia anak baru maka tidak ingin cari masalah jadi menurut adalah pilihan terbaik.

Sampai di Kafe Jelita melihat pengunjung cukup ramai yang membuatnya harus mengantri. Namun jiwa tidak sabaran Jelita memberontak ketika melihat jam makan siang tersisa beberapa menit lagi.

Dengan nekat Jelita memotong antrian hingga sekarang dia berada disamping seorang pemuda tinggi dan sangat tampan. Pemuda itu hanya melirik Jelita sekilas memperhatikan gerak geriknya yang terlihat akan memotong antrian.

Dan benar saja ketika wanita di depan pria itu selesai dengan pesanannya Jelita segera berdiri didepan pria tersebut. Pria itu tampak tak terima dengan hal yang Jelita lakukan. Ia menepuk bahu Jelita hingga wanita itu menghadap ke arahnya.

"Bisakah anda bersikap sopan, Nona?" Pria itu menatap Jelita dingin.

"Aduh, aku buru-buru maaf ya. Bentar doang kok. Jam makan siang aku udah mau habis ni." Jelita melirik jam ditangannya tanpa melihat ekspresi pria didepannya yang tampak sangat tidak suka dengan sikap yang menurutnya tidak sopan.

"Jika memang anda terburu-buru kenapa tidak dari tadi saja. Seperti tidak ada waktu lain."

Pria itu masih tidak perduli dengan raut wajah Jelita yang tampak cemas takut Bu Arne ngomel. Tak mau kalah Pria itu menggeser posisi Jelita dan memesan minumannya. Hal itu membuat Jelita sangat kesal karena Pria dihadapannya tidak perduli dengan situasi mendesak yang sedang ia hadapi.

Melihat pria dihadapannya telah selesai dengan membawa kopi di tangan kanannya muncul ide jahil Jelita yang dengan sengaja menggoyangkan bahunya dan membuat kopi yang ada ditangannya tumpah mengenai baju Pria itu dan membuat kaus putihnya berubah menjadi hitam.

Jelita tampak tenang dengan apa yang telah ia lakukan kepada pria itu.

"Maaf aku tidak sengaja, kau tahu sendirikan aku buru-buru" Jelita memberikan alasan tanpa merasa bersalah.

Merasa wanita didepannya ini sengaja melakukan hal itu membuat pria itu murka. Dia melirik ID Card milik Jelita seraya menghafal namanya. Hal itu tidak Jelita Ketahui ia berpikir bahwa pria didepannya ini menganggap bahwa dirinya benar-benar tidak sengaja.

Pria itu berlalu tanpa ekspresi setelah menatap Jelita begitu tajam namun Jelita tidak merasa takut sedikitpun. Jelita hanya merasa kesal lantaran pria itu tidak mengerti situasinya.

Sesampainya di kantor Jelita memberikan minuman yang Bu Arne pesan dengan berlari kecil. Namun tetap saja ia mendapat omelan dari atasannya itu.

"Sial banget sih gue, ini tu gara-gara tu cowok alien. Dasar kaku. Coba kalo gak ribut pasti gak ginikan!" Jelita menarik nafas sejenak.

"Awas aja tu cowok kalo ketemu lagi, gue siram air panas sekalian!" umpatnya kemudian.

"Tapikan emang gue yang salah, udah nyerobot malah dia yang gue siram. Tapi dia emang ngeselin sih, dianya aja ga paham kondisi gue. Dasar Kaku!" omel Jelita seraya menahan amarah.

Tingkahnya yang seolah-olah sedang membicarakan sesuatu di tangkap oleh Bu Arne yang membuat Jelita terdiam.

"Nyebelin banget nih hari. Baru juga hari pertama gimana seterusnya," gumam Jelita dalam hati sambil melirik Bu Arne yang tidak jauh darinya.

*****

Waktu menunjukkan pukul 16:30. Suasana kantor mulai sepi, para karyawan telah usai dengan tugas hari ini. Esok akan dimulai kembali. Begitulah yang dipikirkan Jelita. Suka atau tidak ia harus suka.

Lama-lama dia akan terbiasa dengan situasi seperti ini. Rhania yang berjalan disisinya melihat ekspresi Jelita yang tampak lelah. Efek Bu Arne, pikir Rhania. Ia paham dengan sahabatnya yang merasa tidak suka diperintah diluar dari tugas yang semestinya.

Dia tidak tahu yang menyebabkan gadis cantik itu tampak tak bersemangat adalah pria kaku yang ia temui di kafe siang tadi. Benar-benar membuat suasana hatinya semakin buruk.

TBC 🌻

.

.

.

Happy Reading, makasih buat yang udah mampir. Untuk kalian yang baru datang selamat datang. Semoga suka 💕💕

1
Wani Ihwani
jangan ganggu anabul, jelita ibarat kucing, kalau jelita si anabul sudah terancam habis lah ,,,,, keren si jelitaa💪💪💪
Wani Ihwani
Luar biasa
Wani Ihwani
maap ya tor aku pembaca novel mu yng setia baru komen, karna gak sabar mau cepat baca nya 😊😊
Eliyah
bagus
Eliyah
dari awal sampai bab ini aku baru bisa komen...ini tentang batas kedip Jelita ke suami kurang... menghormati dan menghargai banget,, prilakunya kurang mencerminkan kepribadian seseorang istri yang baik agak egois dan kekanak-kanakan... bahkan cara memanggil suaminya juga...GK sopan, kalo ada kebersamaan dgn Rania aku suka sekali apa adanya.... maaf 🙏 kak author bukan saya menghina karyamu,... saya tetap menghargai ko' tetap semangat 💪 dalam berkarya 👍👍👍🏻👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wani Ihwani: panjang amat komen nya mbak gak capek tu jempol
total 1 replies
jumirah slavina
betul itu🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
jumirah slavina
uwow es krim hangat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abwa Jufry
Dari awal kok aku udah feeling
jumirah slavina
Taa.... laki Lo narsis noh🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuni Harti
Luar biasa
jumirah slavina
iidddiiiiihhh merebut...
hheehhhh ngaca woi ngaca...
😤🤪🤣🤣
Abwa Jufry
Luar biasa
Abwa Jufry
eh Kotaku tercinta muncul disini
jumirah slavina
dan Aku sdh baca ulang lg🤭🤭🤭
melanglang baca ulang novel²mu Aku tuh... nunggu novel baru mu...
penasaran Aku tuh...
apa AnetPras / DoraCipung
hhuuuuaaaaaaa gak sabarrr
jumirah slavina: sama² Ayank OtorKu😘🥰 Krn emank cerita² km tuh bikin candu Aku 🤭🤭
Desy Puspita: Makasih banyak, Kak🤧❣️❣️🥰
total 2 replies
Restu Mulyani
egois banget sih Raka..
mau kedua nya...
Norma Wati
Luar biasa
Eka 'aina
kok curiganya aku mlh sama temen Raka si Leon atau siapa yaa kok lupa
sakadapoerfatma sakadapoerfatma
Kecewa
Eka 'aina
jeliturrr keren👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!