NovelToon NovelToon
CORA'S TRANSMIGRATION

CORA'S TRANSMIGRATION

Status: tamat
Genre:Duda / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gelsomino

Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.

"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Jadi aku masih hidup?"


"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"

"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Kenapa Aku Ada Di sini?

"Ada apa? Kamu kenapa sih. Bercandanya udahan deh. Bisa-bisanya kamu sedang sakit malah bercanda," kata Violet. Cora tidak berhenti menyentuh bagian wajah dan kepalanya, ia juga melihat tangannya.

"Kamu sedang memastikan apa sih.."

"Bukankah kepalaku terbentur.." gumam Cora. Violet mengernyitkan alisnya. Cora terlihat aneh.

"Nih.. lihat. Kepalamu baik-baik saja. Kamu tidak kecelakaan," kata Violet memberikan ponselnya pada Cora. Cora melihat wajahnya dari kamera depan ponsel Violet.

"Akh... Siapa ini," pekik Cora melemparkan ponsel Violet. Untung saja Violet dengan sigap menangkap ponsel barunya. Violet menghela nafasnya karena ponselnya baik-baik saja.

"Kenapa aku ada di sini. Kenapa wajahku terasa asing. Apa yang sudah terjadi," batin Cora mengerjakan matanya berkali-kali.

"Ya Tuhan... Kenapa kepalaku sakit sekali," kata Cora menyentuh kepalanya. Pandangannya kembali buram sebelum ia menutup matanya.

"Cora... Cora.. kamu baik-baik saja kan."

"Cora.." panggil Violet panik. Ia kemudian mencari dokter.

******

"Cora... Cora.." panggil seorang pria mengetuk pintu apartemen kecil milik Cora.

Cora membuka matanya saat merasa ada yang mengetuk pintunya. Cora bangkit dari atas tempat tidurnya, menatap figura ditangannya sebelum ia menaruh kembali figura itu di atas nakas. Cora tidak sadar jika ia tertidur setelah menangis satu harian. Adik perempuannya meninggal tiga bulan yang lalu. Keluarga satu-satunya yang dimilikinya. Kini dia tinggal sendiri. Cora belum bisa menerima kepergian adiknya. Ivana, adik yang sangat dicintainya meninggal karena mengalami kecelakaan setelah pulang dari pesta ulang tahun temannya.

Mobil yang menabraknya tidak bertanggung jawab. Cora sudah melapor ke polisi untuk meminta bantuan, sampai sekarang kasusnya tidak terselesaikan. Cora bolak balik ke kantor Polisi dan jawaban yang selalu didapatkannya hanya sebatas Polisi masih menyelidikinya. Mereka kesulitan karena tidak CCTV di jalan sedang rusak. Cora ragu dengan mereka. Sepertinya Polisi itu sedang menutupi sesuatu darinya. Bahkan tadi saat ia datang ke kantor Polisi, mereka mengatakan jika adiknya lah yang bersalah. Ivana menyeberang dengan keadaan mabuk dan terburu-buru dan tidak memperhatikan sekitarnya menurut saksi mata yang ada di TKP saat itu. Kasusnya di tutup begitu saja. Ingin menyewa pengacara, ia tidak memiliki uang. Gajinya hanya pas-pasan untuk menghidupi keperluan sehari-harinya bersama adiknya.

Cora melangkahkan kakinya menuju pintu dan membukanya.

"Carlos.."

"Sayang.. kamu baik-baik saja kan?" tanya Carlos mengusap lembut wajah Cora saat melihat wajah sedih kekasihnya. Cora mengangguk.

"Ayo masuk dulu, apa kamu sudah makan?" tanya Cora mengajak Carlos masuk.

"Tidak sayang, lain kali saja. Malam ini kami mengadakan acara makan malam bersama dari tempat kerjaku. Aku hanya ingin memastikan keadaanmu saja," ujar Carlos.

"Aku baik-baik saja Carlos," ujar Cora. Cora berlari menuju lemarinya untuk mengambil beberapa lembar uang dollarnya.

"Ini, aku ada sedikit uang. Pakailah, mungkin kamu membutuhkannya nanti," ucap Cora memberikan uangnya pada Carlos. Pria itu belum mendapatkan pekerjaan yang baru setelah dipecat satu bulan yang lalu. Carlos dijadikan kambing hitam oleh rekan kerjanya yang sudah menggelapkan uang perusahaan.

"Sayang.. tidak perlu. Kamu lebih membutuhkannya. Aku masih punya uang yang cukup untuk tiga bulan ini," kata Carlos menolak pemberian Cora.

"No Carlos. Tidak perlu sungkan. Kita sepasang kekasih. Aku tau kalau keuanganmu semakin menipis. Jadi jangan menolaknya. Kamu membuatku seolah tidak berguna sebagai kekasihmu," kata Cora.

"Aku tidak bermaksud begitu sayang," ujar Carlos.

"Kalau begitu kamu harus menerimanya," kata Cora memasukkan uang di tangannya ke dalam saku kemeja Carlos. "Pergilah, nanti kamu terlambat. Hati-hati di jalan," kata Cora.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, bye sayang.." pungkas Carlos mengecup dahi Cora.

1
Shinta Dewiana
iyyuuu..si mark...pedofil...huh bianca di bilangin enggak percaya
Shinta Dewiana
jack masih cemburu aja..
tp gmn dg si brenda ya
Shinta Dewiana
ya ampun...
Shinta Dewiana
brenda bukan adik bianca toh
Shinta Dewiana
aneh
Shinta Dewiana
iiyyyuuu...
Shinta Dewiana
rupanya brenda tidak setulus itu..
Shinta Dewiana
brenda ini adik siapa ya...kok sepertinya dia tulus
Shinta Dewiana
lha main nyosor aja ni orang...
Shinta Dewiana
baguspah aset si brandon di tendang
Shinta Dewiana
muda muda han udah ada kelebihan...bukan hanya mulutnya aja
Shinta Dewiana
wow chatherine emang luar biasa...model lain dari yang lain ini
Shinta Dewiana
hedeeh...mc nya enggak jelas ni enggak da kelebihan apapun
Shinta Dewiana
tu kan pembalasan apaan kayak gitu
Shinta Dewiana
apa cora udah punya kekuatan tuk balas dendam...di ikuti 2 preman hrs sembunyi
Shinta Dewiana
kan bener...huh
Shinta Dewiana
penasaran dg kekasih cora asli apa selingkuh juga ya sama sahabatnya
Shinta Dewiana
kayaknya cora ini di tipu sama kekasihnya
Shinta Dewiana
menarik
mei
👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!