NovelToon NovelToon
Derita Setelah Kepergian Ibu

Derita Setelah Kepergian Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Wanita Karir / CEO / Mafia / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:956
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Amel Fira Azzahra gadis kecil yang memiliki wajah sangat cantik, mempunyai lesuk pipi, yang di penuhi dengan kasih sayang oleh kedua orang tuanya. Namun sayang kebahagian itu tidak berlangsung lama. Setelah meninggalnya Ibu tercinta, Amel tidak lagi mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Bapaknya selalu bekerja di luar kota. Sedangkan Amel di titipkan ke pada Kakak dari Bapaknya Amel. Tidak hanya itu, setelah dewasa pun Amel tetap menderita. Amel di khianati oleh tunangannya dan di tinggal begitu saja. Akankah Amel bisa mendapatkan kebahagiaan?
Yukk ikuti terus ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 Kehancuran

Pagi itu, udara di bengkel Rizal terasa dingin, bukan karena cuaca, melainkan karena suasana yang mencekam. Rencana Fatur untuk menghancurkan Agus secara halus telah membuahkan hasil.

Rizal, yang wajahnya sembap karena kurang tidur dan frustrasi, menunjukkan dokumen sewa tanah yang baru.

"Lihat ini, Gus. Tiba tiba sewa tanah naik tiga kali lipat. Pemilik baru mengambil alih. Dan kemarin izin usaha kita dicabut sepihak. Mereka bilang ada masalah administrasi yang tidak bisa diselesaikan"

Agus membacanya dengan tatapan kosong. la dan Rizal tahu ini bukan kebetulan. Ini adalah serangan. Serangan yang tidak meninggalkan bekas luka fisik, hanya kehancuran finansial total. Mereka tidak punya uang untuk membayar sewa baru itu, apalagi untuk melawan keputusan birokrasi yang

tiba tiba.

"Kita harus tutup, Gus, " ujar Rizal, suaranya mengandung keputusasaan.

"Kita tidak punya apa apa untuk melawan mereka."

Agus merasakan kemarahan memuncak, tetapi juga rasa tak berdaya yang pahit. la ingat gaun Fatur, mobil mewahnya, dan kata katanya yang sinis. la tahu, kekuatan uang Fatur jauh lebih mematikan daripada kecepatan motor di lintasan. Amel benar: Dana Kebebasan yang ia kumpulkan tidak ada artinya melawan kekuasaan.

Disaat yang sama, Amel dipanggil Ayahnya untuk duduk diruang tamu.Wajah Ayah Amel menunjukkan keseriusan dan kelegaan yang campur aduk

"Mel, Ayah ingin bicara serius. Udin datang ke Ayah. Dia laki lakiyang bertanggung jawab. Dia sudah meminta izin Ayah untuk melamarmu

minggu depan."

Jantung Amel serasa berhenti.

"Lamaran? Tapi, Yah, aku...".

"Dengarkan Ayah dulu," potong Ayah Amel tegas, tetapi lembut.

"Ayah tahu kamu menyukai kebebasanmu, tapi Ayah tidak bisa membiarkanmu terus menerus terlibat dalam balapan liar. Itu membahayakanmu dan nama baik kita. Udin memberikan jalan keluar. Dia menjanjikan stabilitas, dia akan melunasi semua utang lama Ayah, dan yang terpenting, dia akan melindungimu. Kamu tidak akan menderita lagi."

Ayah Amel menatapnya dengan penuh permohonan.

"Nak, Ayah sudah tua. Ayah ingin melihatmu aman, memiliki suami yang bertanggung jawab. Terimalah dia. Itu adalah jalan terbaik untuk mengakhiri penderitaanmu"

Amel ingin berteriak tentang cintanya pada Agus, tentang betapa Agus adalah cinta yang tulus. Namun, ia melihat kerutan lelah di wajah Ayahnya ia melihat pengorbanan yang telah Ayahnya berikan untuknya. Amel tahu, penolakannya akan menghancurkan Ayahnya. la harus mengorbankan

kebahagiaannya sendiri.

Dengan mata berkaca-kaca, Amel mengangguk.

"Baik, Yah. Aku akan menerimanya."

...****************...

Amel segera berlari ke bengkel, wajahnya basah. la harus memberi tahu Agus sebelum ia tahu dari orang lain.

"

"Gus, bengkelnya.. Aku dengar dari Rizal, " kata Amel, memeluk Agus erat.

"Aku minta maaf, ini pasti ulah Fatur. Tapi ada hal yang lebih buruk..."

Amel menceritakan rencana lamaran Udin dan keterpaksaannya menerima. Agus mendengarkan dengan tatapan kosong, tangannya yang diperban terkulai lemas.

Ketika Amel selesai, ia menunggu reaksi marah, atau bahkan air mata.Namun, Agus melakukan hal yang tak terduga.

la mulai tertawa. Tawa yang pahit, ironis, dan penuh kesakitan.

"Lucu, ya, Mel? Benar-benar lucu," ujar Agus, air mata mengalir dari matanya bercampur dengan tawa yang menyakitkan.

"Tepat saat aku memberanikan diri untuk mencintaimu, dunia memutuskan untuk menghukumku. Fatur mengambil mata pencaharianku, dan Udin mengambilmu!"

Agus menyeka air matanya dengan kasar. la mundur selangkah, menatap Amel dengan cinta yang tulus dan tekad yang baru.

"Aku tidak bisa memaksamu, Mel. Aku tidak bisa menentang Ayahmu, aku tidak bisa menawarimu apa apa selain bengkel yang bangkrut dan Dana Kebebasan yang tidak seberapa. Aku tidak akan mengulang kesalahan Udin dengan meniadi posesif!

Agus meraih tangan Amel dan menciumnya lembut.

"Aku akan pergi. Aku akan merantau ke kota yang lebih besar. Aku akan cari kerja. Aku akan belajar. Aku akan berjuang mati-matian, bukan lagi hanya untuk Dana Kebebasan, tapi untuk menjadi pria yang layak untukmu." Amel menangis.

"Jangan pergi, Gus. Aku mencintaimu?

"Aku tahu, Mel," balas Agus.

"Tapi aku akan kembali. Dengarkan aku baik baik. Di hatiku, tidak ada satu wanita pun yang akan pernah menggantikanmu. Hanya kamu, Mel. Kamu yang akan menjadi alasan aku sukses. Aku akan kembali ketika aku bisa memberikanmu hidup tanpa paksaan, tanpa derita, dan tanpa perlu takut pada ancaman siapa pun".

...****************...

Perpisahan mereka terjadi sore harinya di stasiun bus kecil di desa. Amel memberikan jaket kulitnya kepada Agus.

"Simpan ini. Agar kamu ingat janji kita, " ujar Amel, memeluk Agus untuk terakhir kalinya

"Aku akan menjaganya, dan aku akan kembali". janji Agus.

la menaiki bus membawa serta satu satunya bekalnya: cinta tulus pada Amel dan tekad yang membaja untuk sukses

Di sisi lain, Fatur baru saja menerima kabar tentang pertunangan Amel dan Udin melalui pesan singkat. Fatur, yang sedang merayakan kehancuran Agus, tiba tiba terdiam.

Udin?

Rasa cemburu Fatur berubah menjadi amarah. Amel menolak Fatur karena cintanya, tapi Amel tidak boleh jatuh ke tangan pria yang salah! Fatur yakin Udin tidak layak. la teringat cerita masa lalu Udin yang sering ia dengar dari desas desus.

"Farim!" panggil Fatur tegas.

"Batalkan semua rencana untuk menghancurkan Agus. Fokus pada Udin. Aku mau kau selidiki setiap detail tentang proyek lamanya, utang utangnya, dan alasan sebenarnya dia

meninggalkan desa. Cari tahu kedok Udin dan keluarganya. Aku tidak terima Rose jatuh ke tangan pembohong. Aku akan menyelamatkannya,

meskipun dia tidak memilihku."

Fatur, kini bukan lagi pesaing, melainkan pemegang kunci kebenaran. la bertekad untuk menghancurkan Udin dan membebaskan Amel dari keterpaksaan. Babak baru konflik telah dimulai.

1
Cici Febryanti
plot twist yah wakk🤭
Aretha_Linsey: jangan lupa like nya kak🤭🙏
total 1 replies
Wiwit
lanjut
Aretha_Linsey: besok up lagi ya kak
total 1 replies
Kei Kurono
Aaaahhh! Begitu seru sampe gak berasa waktu berlalu!
Aretha_Linsey: mkasih kak di tunggu next ceritanya ya kak
total 1 replies
000 1
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Aretha_Linsey: Terimakasih kasih kak. siap makasih suportnya. mohon kritik dan sarannya ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!