NovelToon NovelToon
Janji Di Atas Bara

Janji Di Atas Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

"Janji di Atas Bara" – Sebuah kisah tentang cinta yang membakar, janji yang teringkari, dan hati yang terjebak di antara cinta dan dendam.

Ketika Irvan bertemu Raisa, dunia serasa berhenti berputar. Cinta mereka lahir dari kehangatan, tapi berakhir di tengah bara yang menghanguskan. Di balik senyum Raisa tersimpan rahasia, di balik janji manis terselip pengkhianatan yang membuat segalanya runtuh.

Di antara debu kota kecil dan ambisi keluarga yang kejam, Irvan terperangkap dalam takdir yang pahit: mempertahankan cintanya atau membiarkannya terbakar menjadi abu.

"Janji di Atas Bara" adalah perjalanan seorang pria yang kehilangan segalanya, kecuali satu hal—cintanya yang tak pernah benar-benar padam.

Kita simak kisahnya yuk, dicerita Novel => Janji Di Atas Bara
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Tak lama kemudian polisi datang bersama pengawalnya. Maulana, polisi itu, melangkah mendekati Dharma yang masih mengomeli Irvana.

"Astaga-- kau lagi, kau lagi," katanya saat berdiri di samping Irvana yang masih meraungkan motornya. "Apa kau tidak bosan selalu membuat gaduh di mana pun kau berada?" lanjut Maulana.

Irvana tak peduli. Pengawal Dharma, termasuk Roy, berdiri di belakangnya. Maulana semakin emosional melihat kelakuan Irvana yang justru kian menjadi.

"Jika aku berhasil menangkapmu, aku akan memberimu pelajaran," kata Maulana sambil memberi kode kepada para petugas lain untuk menangkap Irvana. "Bawa dia! Aku ingin sekali menghajarnya tanpa ampun!"

Irvana mematikan motornya dengan memutar kunci. Saat petugas akan membawanya, dia memberi peringatan, "Jangan berani menyentuhku, kalau masih ingin kepalamu tetap di tempatnya!"

Para petugas mundur selangkah, mereka tahu bagaimana Irvana sebenarnya. Dia singa yang tak takut mati, meski api melalap habis tubuhnya.

Irvana turun dari motor, lalu melemparkan kuncinya kepada Dharma. "Ini, jagalah motorku. Ini bukan tanda kekalahanku, tetapi bukti cintaku padanya," katanya, kemudian menatap ke arah jendela kamar Raisa di lantai atas. "Raisaaa-! Aku akan menunggumu di kafe tempat kita dulu. Jangan takut pada siapa pun_kali ini tak akan ada yang menghalangi kita!" teriak Irvana sebelum dibawa oleh polisi menuju kantor.

Dharma masih berdiri di samping motor Irvana dengan wajah memerah oleh emosi. Ia memandang kunci yang ada di tangannya itu, berpikir sejenak, lalu memanggil Roy. "Roy," ujarnya, masih menatap kunci. "Buat motor ini menjadi abu tanpa sisa."

Irvana lalu dibawa dengan mobil polisi. Roy menyalakan api menggunakan kayu bakar, kemudian api itu ditempelkan ke motor Irvana.

Buuumm...

Raisa yang melihatnya dari jendela hanya bisa meneteskan air mata. Sulit baginya untuk bisa bersatu dengan Irvana.

~

Kini Irvana sudah sampai di kantor polisi. Ia diseret oleh anak buah Maulana ke hadapan atasannya. Rambut dan janggutnya dijambak, tangannya diikat ke belakang. Maulana menjambak janggut Irvana dengan kuat, lalu bersuara, "Bara cintamu akan terbakar bersama kulitmu. Kini kau tidak bisa lagi berkutik." Ia menggeram. "Pukul dia sampai mati!" perintah Maulana.

Petugas-petugas itu kemudian memukul perut Irvana menggunakan tongkat. Ada yang memukul kepalanya, ada pula yang menahan tangan-tangannya agar ia tak bisa melawan.

Meski begitu, Irvana tak sekalipun menyerah. Meski dihajar habis-habisan, ia masih berusaha bangkit meski nafasnya tersengal dan tangannya terikat. "Hey, Maulana. Aku ini hanya patah hati. Bahkan jika kau menghajarku sampai patah tulang, tak akan membuatku menyerah untuk mendapatkan Raisaku," kata Irvana dengan napas memburu, suaranya nyaris putus karena kehabisan tenaga.

"Kurangajar! Bajingan kau! Hajar dia lebih keras! Jangan beri ampun sedikitpun!" pekik Maulana semakin emosi.

.

Di rumah, Dharma. Pria paruh baya itu, hanya berdiri memandang motor Irvana yang sudah dilalap api. Wajahnya penuh emosi. Ia bersedekap dada, tak ingin mengampuni siapa pun yang mengganggu kehidupan putrinya.

Kembali ke kantor polisi. Irvana masih saja terus dihajar sampai sebuah Jeep tiba-tiba berhenti mendadak. "Hentikan!" pekik Darwis, turun dari mobilnya tak sanggup melihat putranya diperlakukan begitu brutal. "Hey! Aku bilang berhenti!" teriaknya lagi.

"Sudah cukup!" perintah Maulana, dan para petugas pun berhenti.

Darwis lalu berlutut di samping Irvana, membalikkan tubuhnya dan mengusap wajahnya yang penuh lebam serta berlumuran darah. "Irvana, nak. Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan nada khawatir.

Maulana hanya meringis, merasa puas.

"Lihat, Darwis. Aku bahkan bisa menangkap dan menghajarnya tanpa surat perintah," katanya angkuh. "Dengar! Nasehati anakmu, agar tidak lagi menginjak rumah Dharma. Jika aku mendengar dia masih mengganggu ketenangannya, maka tidak segan aku akan membuat anakmu tak lagi punya kaki untuk melangkah," ancam Maulana.

Darwis membantu Irvana untuk bangkit. Ia merangkul pinggang putranya, lalu berjalan pelan menuju mobil jeep yang terparkir di depan kantor polisi. Maulana dan anak buahnya hanya berbalik masuk ke dalam, membiarkan keduanya pergi begitu saja.

Sesampainya di dekat mobil, Irvana melepaskan pelukan ayahnya.

"Daddy pulanglah dulu." katanya pelan.

Darwis mengerutkan kening. "Kau mau ke mana lagi, Nak?" tanyanya dengan nada khawatir.

"Aku sudah berjanji untuk bertemu Raisa di kafe malam ini," jawab Irvana.

"Irvana, dengar, Daddy. Dia tidak akan pernah datang menemuimu," balas Darwis dengan suara berat.

Irvana menggenggam kedua tangan ayahnya, air mata mulai menetes di pipinya.

"Aku mohon, Dad-- kali ini biarkan aku bertemu dengannya. Aku mohon."

Darwis terdiam. Ia tak sanggup berkata apa-apa lagi. Hanya tatapannya yang mengikuti langkah Irvana pergi, dengan tubuh babak belur, wajah lebam, dan darah yang masih mengalir di sudut bibirnya.

"Tak ada cinta seorang pria seperti dirimu, Irvana--" gumam Darwis lirih.

~

Irvana duduk di depan pagar kafe langganannya. Ia meluruskan kaki, menyalakan rokok, lalu menghembuskan asap perlahan sambil menatap ke arah jalan, mencari sosok Raisa yang belum juga datang.

Detik demi detik berlalu, menit berganti menit, bahkan hingga berjam-jam lamanya, Irvana masih setia menunggu. Dua bungkus rokok telah habis, tapi Raisa tak kunjung menampakkan dirinya.

Ia tetap di sana, bersandar di tembok, menatap kosong jalanan yang mulai sepi. Hingga matahari terbit, pemilik kafe datang dan membuka pintu. Melihat Irvana masih duduk di tempat yang sama, sang pemilik hanya terdiam cukup lama. Raut wajahnya menunjukkan iba_ ia tahu, cinta Irvana pada Raisa begitu besar.

Waktu terus berjalan. Dari pagi berganti siang, pengunjung datang dan pergi, tapi Irvana tak bergeser sedikit pun dari posisinya di sudut gerbang. Hingga hari berubah malam, dan kafe kembali ditutup.

Pemilik kafe, seorang nenek paruh baya, menghampiri Irvana. Ia duduk di sampingnya, lalu menepuk bahu pria itu dengan lembut.

"Sampai kapan kau akan menunggunya, Irvan? Dia tidak akan pernah datang. Percayalah padaku," ucap nenek itu yang cucunya adalah sahabatnya.

Irvana hanya menatap nenek itu sekilas, kemudian kembali mengisap rokoknya. Asapnya naik perlahan ke udara malam yang dingin. Ia tetap diam, masih ingin menunggu kekasihnya datang, dengan senyum ceria seperti dulu.

...----------------...

Next Episode...

1
Deyuni12
dikit amaaaaat
Miss Ra: siaaaap
total 3 replies
Deyuni12
complicated
oh cintaaaa
Deyuni12
sungguh memilukan
Deyuni12
hadeeeeh
kumaha ieu teh atuh nya
Kutipan Halu
mampir kak, mampir jg ya ke karyaku "DIMANJA SAHABAT SENDIRI"☺☺
Deyuni12
lanjuuuut
Jee Ulya
Tapi kalau kebanyakan naratifnya, aku nggak bisa nafas. hihi😁
Jee Ulya
Nyampeee, Aromanyaaa nyampe siniii kaaaak😍😍😍
Jee Ulya: luv banyaak banyaaak
total 4 replies
Jee Ulya
😭😭😭😭 bagus bangettt
Jee Ulya
Aaah diksinyaaaa bikin meleleeeh 😭😭😭
Deyuni12
agaiiiiiin
Deyuni12
lagiiiiii
Deyuni12: d tungguuuu
total 2 replies
Deyuni12
makin penasaran dengan kisah cinta mereka n juga mungkin dendam d masa lalu antara kedua org tua mereka,,hm
lanjut
Deyuni12
hancurkaaaaan
Deyuni12
cinta 🥺🥺🥺
Deyuni12
huft 🥺🥺
Deyuni12
pertikaian dua sahabat kental,berujung kepahitan yg d dapat irvana,,hm
Deyuni12
jeng jeng jeeeng
badai akan segera d mulai
Deyuni12
memadu kasih
hm
lanjut
Deyuni12
hm
haruskah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!