"Ternyata, orang yang aku kira menyayangi ku, adalah orang yang mengharapkan kematian ku, " ujar jiwa Ciara lurus di atas salju yang dingin.
"Tuhan... jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali, aku mohon Tuhan, ijinkan aku untuk membalas semua rasa sakit ini.. " ujar Ciara kembali.
Cetasss..
Jleederrr..
jleedeerrr..
"Aku tau Tuhan, kau mendengar semua ucapan ku, ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-20. Mencari Penawar Racun
Seminggu berlalu dengan begitu cepat, Sania masih selalu menjerit histeris akibat bisul di wajahnya nya semakin memburuk, bahkan kini wajah nya sudah tak berbentuk.
Mariana menjaga jarak dengan anak nya sendiri, dia seakan takut tertular yang akhirnya berwajah sama dengan sang anak.
Tapi Ciara.. dia di untung kan dengan wajah Sania yang buruk, karna selama seminggu ini ibu dan anak itu tak mecari masalah kepada nya.
"Betapa damai nya hidup ku Ciko.. andai saja kedamaian ini berlaku setiap hari" Ciara berandai-andai tentang kedamaian hidup nya.
"Seperti nya untuk sekarang tidak Tuan" Ciko tau itu semuanya tak mungkin bisa di rasakan sekarang.
"Kau benar Ciko.. tapi setidaknya aku merasa puas dengan kedamaian ku yang sebentar ini" Ciara mensyukuri setiap apa yang dirasakan nya.
……………………………………………………
"Suami ku, bagaimana? apa kekuatan mu telah kembali?" tanya sang istri.
"Sedikit.. tapi ini sudah cukup untuk membuang racun di tubuh ku secara perlahan" sang suami merasa sedikit lega karna secara perlahan racun nya akan segera benar.
"Bagus Suami ku, tapi maafkan aku karna aku tak bisa membantu menghilangkan racun di tubuh mu.. kamu tau sendiri, mereka menghilangkan semua kekuatan ku" sang istri tampak begitu sedih karna tak bisa membantu sang suami.
"Tidak apa-apa sayang.. bersabarlah nanti setelah semua racun ku menghilang kita akan akan keluar dari tempat ini.. kota akan menemui Putri kita dia akan bisa mengembalikan semua kekuatan mu" sang suami memberikan semangat nya untuk sang istri.
"Kamu benar Suami ku... aku jadi tak sabar ingin segera keluar dari sini" sang istri menjadi tak sabar menantikan hal itu terjadi.
"Halo Kakak ku tersayang... bagaimana apa kalian betah tinggal disini?" orang yang mereka benci tiba-tiba saja mengunjungi untuk mengejek mereka kembali.
Pasangan suami itu tak menjawab, mereka hanya menatap benci pada seorang wanita yang mengunjungi mereka.
"Apa kalian bisu!! kenapa kalian tak menjawab pertanyaan ku?" wanita itu marah karna tak di jawab oleh suami istri yang di sapa nya.
Cetass..
Cetass..
Cetass..
Karna marah tak di jawab pertanyaan nya wanita itu mencambuk pasangan tersebut.
Namun dia lagi-lagi kecewa, karna pasangan itu tak mengeluarkan suara sama sekali.
mereka tetap menunjukkan tatapan penuh kebencian pada wanita tersebut.
"Kurang ajar... pengawal.. jangan beri mereka makanan apapun" wanita itu tampak murka, karna merasa tindakan nya telah sia-sia.
Tadi nya dia datang kesini hanya ingin mendapatkan hiburan, tapi ternyata tujuan nya tak tercapai karna pasangan itu sama sekali tak memberikan reaksi apapun.
Setelah mengatakan perintah nya dia pergi, dia merasa sangat percuma pergi ke sini.
"Suami ku.. apa kamu tak apa-apa?" tanya sang istri penuh kekhawatiran.
"Tidak apa-apa, yang terpenting kamu tak di sakitinya" sang suami sengaja menjadikan tubuhnya sebagai penghalang agar sang istri tidak terkena oleh cambukan wanita gila itu.
"Tapi kamu terluka" sang istri merasa sedih melihat luka di punggung sang suami.
"Luka ini bukan apa-apa, kamu tau sendiri aku pernah terluka parah lebih dari ini" sang suami terkekeh kecil melihat wajah istri nya yang penuh kekhawatiran terhadap nya.
……………………………………………
"Bagaimana apa ada pergerakan?" Pangeran Jordan tak ingin kehilangan kabar tentang Ciara.
"Belum ada hal aneh yang mereka lakukan, mereka hanya berlarian kesana kemari untuk mencari obat penawar untuk Nona Sania" Dru melaporkan semua yang terjadi di kediaman Hong.
"Lalu dengan Ciara.. apakah dia terlihat keluar dari kediaman Hong?" yang penting untuk Pangeran Jordan hanyalah Ciara.
"Nona Ciara hanya berdiam diri saja, dia menikmati hari nya tanpa ada gangguan" Sebenarnya Dru ingin mengejek Junjungan nya itu, tapi dia tak berani.. dia tau yang di tanyakan junjungan nya itu bukan tentang keluarga Hong, tapi hanya tentang Nona Ciara saja.
"Terus awasi mereka, pasti nya terus awasi Ciara, jangan biarkan para bawahan mu lengah aku tak ingin terjadi apa-apa pada Ciara" Pangeran Jordan kembali meminta pantauan untuk Ciara di perketat, dia tak ingin kecolongan dan terjadi sesuatu pada Ciara.
"Pengeran ada kabar terbaru tentang penyelidikan kita" Dru tugas nya bukan hanya memantau Ciara saja.
"Penyelidikan" Pangeran Jordan mengingat-ingat penyelidikan apa yang di maksud pengawalnya itu.
"Penyelidikan tentang orang tua Nona Ciara" Dru mengingat kan junjungan nya.
"Jadi kabar apa yang kau dapatkan?" Pangeran Jordan mengingatnya setelah di ingatkan.
"Menurut penyelidikan yang di dapat.. disana tak ada serangan bandit sama sekali, jalur itu selalu aman tak pernah terjadi sesuatu di jalur itu" Dru menceritakan semua hasil penyelidikan nya.
"Lalu.. siapa jasad yang di kuburkan waktu itu?" Pangeran Jordan ingat banyak yang menceritakan pemakaman orang tua nya Ciara.
Meski dia tak menghadiri pemakaman itu, tapi orang lain telah menghadiri, begitupun dengan Kaisar, karna orang tua Ciara adakah salah satu Jendral yang di kagumi di Kekaisaran berlian.
"Itu masih kami selidiki, karna tempat itu benar-benar bersih tak ada laporan tak ada juga jejak pertempuran disana" Dru yakin dengan penyelidikan nya, karna orang-orang yang Dru perintahkan bukan lah orang sembarangan.
"Jika seperti itu.. apa mereka masih hidup" Pangeran Jordan mengambil kesimpulan jika orang tua nya Ciara masih hidup.
"Kamu pun berpikir demikian Pangeran, dan seperti nya orang tua Nona Ciara di culik.. namun kami belum mendapatkan bukti yang kuat" tem Dru juga memiliki pemikiran yang sama dengan Pangeran Jordan, namun Dru melarang mereka untuk berpikir ke arah sana sebelum ada bukti yang lebih kuat dan nyata.
"Terus selidiki masalah ini.. kita harus segera mendapatkan hasil nya, jika memang mereka di culik kita harus menyelidiki orang-orang terdekat dengan mereka" Pangeran Jordan yakin, ini semua pasti ada sangkut pautnya dengan orang terdekat dari orang tua Ciara.
"Mereka tak pernah berhenti mencari Pangeran, jadi Pangeran jangan merasa khawatir.. karna tem ku adalah tem tercepat " memang tem yang Dru miliki adalah tem yang paling hebat.
"Itu harus Dru.. karna aku tak suka dengan orang-orang yang tak bisa mengerjakan tugas nya dengan baik" Pangeran Jordan juga tau tem Dru yang terbaik, karna memang tem Dru tidak bisa si kalah kn oleh tem lain.
Pangeran Jordan juga sengaja menjalankan bisnis bantuan jasa, tapi di atas namakan oleh Dru, karna Pangeran Jordan tak ingin orang lain tau tentang profesi nya tersebut.
"Saya akan selalu mengusahakan untuk terus melatih mereka, karna saya juga sangat benci dengan kegagalan" Dru adalah orang yang gila kesempurnaan dalam pekerjaan, maka dia terus melatih tim nya dengan tekun juga tegas, hasil nya tem Dru menjadi tem yang berbaik.
Yah... Bersambung.
lanjut thorr
lanjut up lagi thor💪💪💪💪