NovelToon NovelToon
Antara Dia Dan Dirimu

Antara Dia Dan Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kiara Safira Azzahra harus menelan pil pahit mendapati kekasihnya tiba-tiba tidak ada kabar berita. Ternyata ehh ternyata, kekasihnya......

😱😱😱😱

Penasaran????

Yuk kepoin cerita author yang bikin kalian mewek-mewek baper abiss....

Hanya disini.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Jadi---sore ini gue udah bisa kerja? Elo seriuss, Nyu?" tanya Kia dengan mata berbinar-binar.

"Iya. Elo dah diterima di cafe bokap gue?" katanya, tersenyum tengil.

"Makasih, Nyu!" tanpa sadar gadis itu langsung menggenggam erat tangan Banyu. Senyum nya mengembang sangat lebar.

Cantik.

Banyu terdiam, terpana menatap manik coklat yang begitu memikat itu. Meski terhalang oleh bingkai kacamata, pesona Kia tetap tak terbendung—cantiknya begitu alami, memikat setiap helai jiwa yang menatap. Senyumnya muncul, dua lesung pipi menari di pipinya seperti lukisan hidup yang membius setiap mata yang memandang.

Hati setiap laki-laki seketika akan mencair, jika memperhatikannya dari sudut pandang yang berbeda.

"Elo seneng banget. Emang sepenting itu pekerjaan ini?" tanya pemuda itu.

"Jelas gue seneng, Nyu. Gue lagi butuh kerjaan....?" jawab Kia, "Kan kemarin  udah gue jelasin. Gue butuh kerja buat biaya kuliah dan idup gue sendiri?"

"Ya, gue masih inget," sahut Banyu merasa takjub dengan semangat Kia yang menggebu-gebu.

"Tapi---cafe tutupnya malem. Emang elo bisa atur waktu antara kerja dan ngerjain tugas?"

"Insyaallah," angguk gadis itu mantap, "Selama ini gue kerja kali, Nyu. Lah terima orderan dari customer...?"

"Selama ini baik-baik aja. Nggak ada masalah," katanya lagi.

"Emang udah nggak buat design buat customer?" tanya Banyu. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk bangku yang ia duduki.

"Itu kalau ada orderan. Bulan ini kayaknya lagi kosong?" sahut gadis itu.

"Kalau bersih-bersih apartemen...?" tanya pemuda itu penasaran.

Kok Kia mau ya kerja part time bersih-bersih apartemen?? Batin Banyu.

"Nggak tiap hari. Dua hari sekali gue ke sana. Itu pun cuma ampe sore. Orang nggak banyak yang gue kerjain di sana. Semuanya udah bersih, kinclong, licin kayak jidatnya Pak Bambang," jawab Kia tersenyum kecil, tapi mampu membuat seorang Banyu terkekeh geli.

"Elo dah nggak kaku lagi?"

Mata Kia menatap tajam, "Emang gue sekaku apa?" tanyanya.

"Sekaku kanebo kering," jawab Banyu asal. Reflek membuat senyum di bibir gadis itu semakin lebar.

Lalu keduanya hening sejenak.

"Gue pengen ketawa lebar. Tapi gue takut?" katanya.

"Takut kenapa?"

"Nggak cocok dengan kehidupan reality gue yang tiap hari kena pukul nyokap," kata gadis itu.

Banyu malah tersenyum tipis.

"Mulai sekarang elo nggak akan kena pukul lagi," Banyu sedikit melirik ke arah Kia yang sedang menatap lurus ke depan. Entah gadis itu sadar atau tidak sedang diperhatikan.

"Heum. Semua berkat lo, berkat Anne. Kalian adalah penyelamat gue. Gue udah nggak jadi samsak tinju lagi." Ucapnya.

"Hehehe, elo harus bahagia....!"

"Apa gue bisa?" tanya Kia dengan wajah polosnya menatap Banyu yang salah tingkah karena ditatap balik.

"Kenapa nggak?" balasnya. Kia tersenyum kecil.

"Semua orang berhak mendapatkan kebahagiaan," katanya lagi, "Termasuk elo?"

"Makanya gue milih mandiri. Karena....gue juga pengen bahagia," balas Kia, Banyu mengangguk setuju.

"Kalau ada apa-apa elo bisa langsung minta bantuan gue. Gue siap bantuin elo....?"

"Thanks banget. Kalau gue ada rejeki lebih, gue traktir kopi?"

"Beneran ya?"

Senyumnya polos. Tapi itu justru yang membuat adem perasaan.

Semoga Kia selalu diberikan kebahagiaan. Kebahagiaan yang tak bisa diberikan oleh wanita yang melahirkannya.

*****

Sepulang dari kampus, Kia menghela napas panjang saat gagang pintu apartemen berderit di tangannya. Dua hari terakhir dihabiskan untuk fokus mengerjakan tugas-tugas kuliah. Sekarang dia kembali ke rutinitas bersih-bersihnya.

Langkahnya ringan, bahu tegak, mata menyimpan kilauan semangat baru saat ia melangkah masuk ke apartemen tempat kerjanya. Dengan senyum mengembang dia memasuki ruangan super mewah itu.

Namun saat dia hendak mengambil alat kebersihan, dirinya dikejutkan dengan suara-suara dari dalam ruangan kerja di apartemen tersebut.

Ada suara benda jatuh. Lalu disusul dengan suara yang lain yang mulai membuat gadis itu menyangka kalau maling pelakunya.

Gadis itu mengerutkan dahi, tangan gemetar memegang kemoceng yang sudah ia angkat setinggi bahu. Napasnya tercekat saat pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. Tanpa berpikir panjang, Kia mengayunkan kemoceng itu dengan sekuat tenaga. Bunyi keras saat gagang menyabet kepala si pencuri membuat ruangan seketika hening. Wajah Kia memerah, jantungnya berdebar kencang, tapi matanya tetap menyala, penuh tekad.

Namun Kia terkejut luar biasa saat menyadari siapa yang baru saja dipukulnya. Si pencuri itu ternyata dosennya di kampus, Pak Regan, yang kini berdiri memegangi kepalanya dengan kesakitan setelah terkena pukulan kemoceng di tangan Kia.

"Apa yang kamu lakukan? kenapa kamu pukuli saya?" sentak Pak Regan meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Sa-saya?" Kia menunjuk dirinya sendiri, "Harusnya ---saya yang tanya. Apa yang bapak lakukan di sini?" galak Kia, pada dosen satu itu.

"Oh, bapak mau mencuri ya?" terka Kia, salah paham. Regan mau menjelaskan, tapi gadis itu malah memotongnya cepat .

"Ah, iya kan. Bapak mau mencuri di apartemen ini? Saya nggak nyangka, dosen terhormat seperti anda bisa melakukan hal memalukan!" cerocos-nya. Membuat Regan perperangah heran.

"Ngaku aja deh? Bapak mau mencuri kan? Saya akan laporkan tindakan bapak ke security di depan?" beo gadis itu, tidak berhenti bicara.

"Ini apartemen saya." Aku Regan. mengakui kalau itu apartemennya.

"Eh, mau ngaku-ngaku supaya nggak dilaporkan ? Kok bisa sih anda melakukan hal memalukan seperti ini? Mencuri di apartemen orang. Sebenarnya apa yang anda cari di sini?" cecarnya, beruntun.

"Oh, astaga..Gadis ini......!" Regan masih meringis menahan sakit di kepalanya.

"Ngaku deh....?"

"Saya memang pemilik apartemen ini," tekan Regan, sebel sekali dengan gadis di depannya.

"Nggak mungkin saya mencuri di tempat saya sendiri?" lanjutnya, "Lagian ---mana mungkin apartemen elit dengan pengamanan tingkat tinggi bisa dimasuki pencuri?" beonya. Sengaja tak membiarkan Kia melanjutkan ucapannya, karena saat Kia ingin meledak, dosennya itu langsung memangkas ucapannya.

"Hanya pemilik yang bisa membuka pintu apartemen dengan kode tertentu....!"katanya lagi.

Kia terkesiap. Lalu semenit kemudian, nyalinya langsung menciut.

Ia tatap kepala dosennya lekat-lekat.

Lalu meringis penuh penyesalan.

"Ma-maap. Sa-saya salah sangka....!" Ucap Kia, menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Benar-benar sangat menyesal. Tapi justru sikap Kia seperti itu membuat Regan terkekeh dalam hati.

"Maaf kan saya, Pak Regan. Ya Allah. Saya benar-benar tidak tahu. Maafkan saya.....?"katanya, penuh penyesalan. Matanya terpejam, tapi tangannya masih menangkup di depan dada.

"Saya menyesal. Saya pikir tadi.....!" gadis itu menggigit bibirnya sendiri, saat Regan membalas.

"Pencuri....?" sentak dosennya, "Mana mungkin pencuri tahu kode password kunci apartemen?" ujarnya. Suaranya sedikit meninggi.

"Selain kamu dan saya, tidak ada yang tau!" lanjut ucapannya lagi. Kia hanya mendengar tidak berani menyela.

"Harusnya saya yang menuduh kamu begitu....?"

Kia menggembungkan pipinya. Terlihat menggemaskan di mata dosen muda itu.

"Iya, saya yang salah. Saya minta maaf, Pak Regan. Saya benar-benar menyesal. Tolong jangan laporkan saya ke polisi.....!" ujarnya. Justru perkataan Kia membuat Regan tertarik.

Kantor polisi????

Regan menahan tawa. Tapi kepalanya masih sakit.

Regan menghirup udara, lalu menghembuskannya panjang. Setelah itu ia menatap wajah mahasiswi yang terkenal judes di kelas. Kata mahasiswanya yang lain, bukan dia.

Tapi justru di mata Regan, gadis itu terlihat manis dan lucu.

"Ini apartemen saya?" ucap Regan lagi, menerangkan dengan jelas supaya Kia mendengar.

"Iya," Angguk gadis itu.

Ah, sial. Napa Anne nggak bilang sih kalo nih apartemen punyanya Pak Regan. 

Ya Tuhan. Bagaimana kalau dia lapor ke polisi karena gue tadi mukul kepalanya? 

Kepalanya benjol nggak ya?

"Saya tetap akan melaporkan kamu. Karena kamu melakukan tindakan aniaya sama saya?" katanya, membuat bola mata Kia membelalak lebar.

"Saya beneran nggak sengaja, Pak. Saya pikir tadi bapak pencuri yang mau mencuri di apartemen ini?" katanya meringis takut.

"Saya juga nggak tahu ini apartemennya pak Regan?"

"Sialan emang Anne ah......!" gerutunya.

"Apa kamu bilang?"

"Eh, nggak," ucapnya, sambil nyengir, "Saya beneran minta maaf, Pak. Saya emang yang salah. Tapi tolong jangan laporkan saya ke polisi. Ini hanya salah paham saja. Kalau bapak mau balas pukul saya, balas aja, Pak. Saya ikhlas....!"ucap gadis itu sambil menyodorkan kemoceng ke arah dosen muda itu.

"Ayo pukul, Pak. Pukul balik.....!"katanya.

Regan menerima kemoceng itu. Dan Kia memejamkan mata, sangat menggemaskan. Regan rasanya ingin tertawa, namun sengaja ia tahan.

Bukannya memukul, Regan malah berjalan melewati Kia yang masih memejamkan matanya. Aroma maskulin lewat tepat di hidung gadis itu, membuat si empunya langsung membuka matanya yang terpejam.

Regan duduk di sofa dengan santai. Tatapan tajam menatap Kia.

"Sini kamu?" titahnya. Kia pun mendekat.

"Saya bukan seorang pengecut yang memukul perempuan!" katanya. Nada suaranya tegas.

Kia semakin bingung. Tapi perasaan takut masih menggelayut di hatinya.

"Tapi. saya bisa membawa kasus ini ke jalur hukum...!" ujarnya lagi, membuat gadis itu langsung gelisah .

"Jangan, Pak." Sahutnya, "Bapak boleh hukum saya apa saja. Tapi tolong jangan laporkan saya ke polisi! Kita berdamai saja ya, Pak?"

"Saya akan.... akan mengobati Bapak. Eh, maksudnya bawa bapak ke RS?" gagap gadis itu, seraya menyengir.

"Saya bisa ke rumah sakit sendiri!" ketusnya.

"Te-terus gimana?" ucapnya gugup. Wajahnya pias, karena ketakutan.

Dosen muda itu terdiam sejenak. Tapi tatapannya masih tajam menatap Kia yang menunduk menyesal.

Sudut bibir Regan berkedut.

"Saya akan kasih hukuman buat kamu?"

"Hah.....?" Kia mendongak, "Hukuman apa, Pak?" Kia mulai ketar-ketir.

"Obati saya dulu....?" pintanya. Ketus tapi kok dia tersenyum.

"Iya, Pak. Saya obati.....!" ucap Kia gagap .

"Dimana kotak P3K nya?"

"Di dekat dapur. Sebelah meja," masih ketus. Tapi Kia tak bisa membantah.

"I-iya, Pak,"

To be continued....

Xie Xie ....

1
Mintarti
lanjut thor
Aditya hp/ bunda Lia
semangat Kia ... 💪💪
Mintarti
woooee ternyata ratu ga punya aklak ank yg di banggakan jatuhlah dia
Mintarti
ibuk e edan kwi greget aku ,ibuk durhaka
Mintarti
sapa suruh tante ada udang dibalik rempeyek/Grin/
Mintarti
ntar lulus kedokteran ratu belum tentu laku
Mintarti
nasib baik tk ada yg tau sabar kia Alloh pd saatnya akan angkat derajat mu
Aditya hp/ bunda Lia
kayaknya Kia mau di suruh jadi pacar boongan lagi .... 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
baca dari awal koq aku baru ngeh kalo ratu mantannya pak dosen itu kakak nya Kia .... faktor U dah makin lemot ajah nih otak ... 🙈
Aditya hp/ bunda Lia
harus super duper tegasnya pak dosen jahat juga gak apa-apa lah kalo Sama cewe ulet bulu modelan si ratu mah
Gustinur Arofah
klo bisa dilahirkan maunya di orang tua yg kaya raya, tak ada yg meminta untuk dilahirkan dr perbuatan apa pun, miris bgt klo sampe seperti itu. 😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata benar .... yakinlah Ki kamu akan mendapatkan kebahagiaanmu
Oma Gavin
rumit banget hidup kia, tetap semangat dan tegar kia raih cita" mu tunjukkan pada mereka yg meremehkan mu
Gustinur Arofah
😭😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
Oh tidak jadi Kia anak dari si perampok? 😱
benarkah???
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata Banyu leukimia... 🥺🥺
Aditya hp/ bunda Lia
pasti di kasih kerjaan Sama om Guntur ...
Aditya hp/ bunda Lia
udah Kia Ama pak dosen ajah banyu sama Anne ... 🤭
Oma Gavin
ayo bayu gercep jgn sampai keduluan pak dosen
Aditya hp/ bunda Lia
cerita dosen muda selalu bikin nagih baca .... lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!